• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan

Dalam dokumen Laporan Praktikum Penginderaan Jauh (Halaman 22-36)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.2 Pembahasan

ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data citra atau satelit.

ER Mapper didesain khusus untuk penanganan data data yang berkaitan dengan masalah kebumian dan meliputi industri industri yang bergerak di bidang kebumian pula ER Mapper memasukkan semua fungsi dasar pengolahan citra dalam antar muka pengguna grafis yang mudah. Pengenalan ER Mapper ditunjukkan berdasarkan gambar diatas yang terdiri dari beberapa menu

Mengenal elemen dasar ER Mapper

a. Menu Bar (baris menu), berisi barisan perintah berupa menu seperti menu

File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities, Windows, dan Help.

Menu Bar

Toolbars

Izing Button

19

b. Toolbars (baris toolbar), berisi tombol-tombol yang digunakan untuk menjalankan suatu perintah dengan cepat dan mudah, terutama untuk perintah-perintah yang sering anda gunakan.

c. Sizing Button (tombol ukuran), yang terdiri dari :

 Minimize Button (tombol minimize), untuk memperkecil jendela hingga membentuk icon aktif pada Taksbar.

 Maxzime Button (tombol maxzime), untuk memperbesar jendela hingga menjadi satu layar penuh.

 Close Button (tombol close), untuk menutup jendela dan mengakhiri program aplikasi.

Mengenal Menu Bar dan Toolbar serta fungsinya

Menu Bar (baris menu), berisi barisan perintah berupa menu seperti menu

File, Edit, View, Toolbars, Process, Utilities, Windows, dan Help.

a. Menu File

Menu file pada menu utama ER Mapper digunakan untuk membaca file kedalam ENVI, menetapkan pilihan, untuk keluar dari ER Mapper, dan fungsi manajemen program & file lain.

Menu File ini terdiri dari bebrapa sub menu seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

20

 New untuk membuka image window baru, image window merupakan jendela kosong untuk menapimpilkan data citra.

 Open untuk menampilkan file, ers atau ,alg yang kita pilih kedalam image windows. Pada saat kita memilih menu File-open akan muncul dialog box se[perti gambar berikut:

o Tekan Ok jika anda ingin menampilkan file yang terpilih dan menutup dialog box.

o Tekan Apply jika anda ingin menampilkan file yang terpilih dan tetap membuka dialog box tersebut.

o Tekan cancel jika anda ingin membatalkan dan menutup dialog box.

21

 Save untuk menyimpan alogaritma yang kita buat.  Save As, untuk menyimpan alogaritma yang kita buat.

 Save As Dataset, untuk menyimpan file yang da didalam image window kedalam dataset baru, yang kemudian akan muncul dialog box sebagai berikut ini:

 Page Setup, yang berfungsi untuk mengatur dan menentukan: o Ukuran dan warna latar hard copy

o Mengatur skala hardcopy

 Exit, yang berfungsi untuk keluar dan menutup program ER Mapper. b. Menu Edit

Menu Edit terdiri dari :

 Edit/Create Regions, untuk mengedit atau menciptakan region  Edit ARC/INFO Converage, untuk melakukan on Screen Digitizing.  Edit Class/Region Color and Name, untuk mengedit tampilan

warna dan nama Kelas atau Region yang sudah ada.

c. Menu View

22

 Alogaritma, untuk menampilkan Alogaritma dialog box.

 Quick Zoom, untuk memperbesar tampilan citra, memperkecil tampilan citra, menampilkan citra keseluruhan, menghilangkan dan mengaktifkan Geolink antara satu Image dengan Image Window yang lain.

 Geoposition, menu ini memiliki fungsi yang hampir sama dengan menu Quick Zoom

 Statistics, untuk menampilkan statistik dataset citra, matrik konfusi antara citra yang sudah diklasifikasi dengan citra referensi, luasan area, rata-rata nilai pixsel citra, dan standar devisi nilai pixel citra baik sesudah maupun sebelum klasifikasi.

 Scattergrams, untuk menampilkan Scattergram dialog box.

 Cell Values Profile, untuk menampilkan nilai Digital Number (NB) piksel yang kita pilih pada tiap Band. Untuk memilih pixel gunakan Pointer Mode dengan mengklik tombol

23

 Cell Coordinate, untuk menampilkan koordinat piksel yang kita pilih. Untuk memilih pixel gunakan Pointer Mode dengan mengklik tombol

d. Menu Toolbars

Menu Toolbars ini berfungsi untuk menampilkan tombol-tombol yang akan memudahkan kita dalam menggunakan program aplikasi ini. Tombol yang tampil sesuai dengan nama Toolbar yang kita pilih. Tollbar yang bisa kita pilih seperti pada gambar berikut :

e. Menu Process

24

Sub menu dalam menu ini berfungsi untuk mengubah format sel raster kedalam bentuk format vektor, mengubah polygon kedalam region atau sebaliknya, menghitung nilai statistik suatu dataset dll.

f. Menu Utilities

Menu Utilities ini terdiri dari :

Menu Utilities ini digunakan untuk melakukan Import dataset, eksport dataset, cropping, merging dataset dll.

g. Menu Windows

Menu Windows ini terdiri dari :

Menu ini berfungsi untuk menampilkan Image Window yang telah kita tampilkan sebelumnya.

25 h. Menu Help

Menu Help ini terdiri dari :

Menu ini berfungsi untuk memberikan bantuan kepada pemakai apabila pemakai tidak dapat mengoperasikan perintah pada program ER Mapper 5.5.

3.2. Koreksi Radiometrik 3.2.1. Hasil

A B

Gambar 1.1 Citra sebelum Dikoreksi Radiometrik dan Sesudah Dikoreksi Radiometrik

26 3.2.2. Pembahasan

Koreksi radiometrik merupakan tahap awal pengolahan data sebelum analisis dilakukan untuk suatu tujuan, misalnya untuk identifikasi liputan lahan pertanian. Proses koreksi radiometrik mencakup koreksi efek-efek yang berhubungan dengan sensor untuk meningkatkan kontras (enhancement) setiap piksel (picture element) dari citra, sehingga objek yang terekam mudah diinterpretasikan atau dianalisis untuk menghasilkan data/informasi yang benar sesuai dengan keadaan lapangan. Setiap software pengolah data citra mempunyai modul untuk menjalankan proses ini. Ada beberapa cara dalam mengoreksi dan memperjelas nilai spectral citra satelit. Gambar 1.1 merupakan contoh hasil koreksi radiometrik dengan Lndsat 7 ETM pada ER Mapper.

Data berdasarkan pengindraan jauh ataupun objek yang akan dikoreksi dapat dikumpulkan dengan berbagai macam peralatan tergantung kepada objek atau fenomena yang sedang diamati. Umumnya teknik-teknik penginderaan jauh memanfaatkan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek yang diamati dalam frekuensi tertentu seperti inframerah, cahaya tampak,

gelombang mikro, dsb. Hal ini memungkinkan karena faktanya objek yang

diamati (tumbuhan, rumah, permukaan air, udara dll) memancarkan atau memantulkan radiasi dalam panjang gelombang dan intensitas yang berbeda-beda. Metode penginderaan jauh lainnya antara lain tersebut adalah koreksi radiometrik. Pada citra satelit Landsat band 1 salah satu daerah Gorontalo dapat dilihat bahwa citra satelit nampak hitam, hampir tidak ada informasi yang dapat diidentifikasi atau dikenali (Gambar A). Citra tersebut merupakan citra asli (data hasil rekaman satelit) yang masih dipengaruhi oleh efek atmosferik. Setelah dilakukan koreksi radiometrik, pada citra tersebut tampak beberapa objek sumber daya lahan yang dapat dikenali, seperti awan, sungai dan daratan (Gambar B).

27 3.3. Koreksi Geometrik

3.3.1. Hasil

Gambar 1.3. citra sebelum dan seseudah terkoreksi geometrik

3.3.2. Pembahasan

Koreksi geometrik mutlak dilakukan apabila posisi citra akan disesuaikan atau ditumpangsusunkan dengan peta-peta atau citra lainnya yang mempunyai sistem proyeksi peta. Koreksi geometri ini digunakan dalam mengkoreksi dan mencocokkan secara geometri dengan citra yang menjadi dasar koreksi. Koreksi geometric ini dilakukan dalam dua caya yaitu image-to-image dan image-to-image-to-map.

Akibat pengaruh perputaran bumi, arah gerakan satelit dan lengkung permukaan bumi, informasi posisi koordinat citra satelit harus diperbaiki dan dibetulkan antara lain dengan menggunakan acuan koordinat peta topografi. Proses ini dikenal dengan koreksi geometrik.

Koreksi geometrik merupakan proses memposisikan citra sehingga cocok dengan koordinat peta dunia yang sesungguhnya. Dalam proses ini akan

28

ditampilkan juga ketidaktepatan dalam memasukkan koordinat dengan letak titik sesungguhnya. Pada dasarnya kesalahan tersebut masih dapat diterima sepanjang masih memenuhi kaidah-kaidah kartografi.

Jumlah titik yang dicatat koordinatnya minimal empat titik. Titik-titik tersebut dianjurkan menyebar terutama pada daerah yang bertopografi berbukit sampai bergunung. Dapat diperhatikan di sini bahwa bulatan-bulatan kecil pada citra yang akan dikoreksi mempunyai kenampakan yang kurang lebih sama dengan kenampakan pada citra terkoreksi (Gambar 1.3 A dan B).

3.4. Komposit Citra 3.4.1. Hasil

Gambar 1.4. citra belum dipakai komposit citra

29 3.4.2. Pembahasan

Citra komposit ini dikatakan tak standar. Meskipun demikian bukan berarti bahwa citra komposit ini tidak dapat digunakan dalam proses pengenalan obyek. Kadang-kadang, justru citra komposit tak standar ini lebih ekspresif dalam menyajikan kenampakan obyek yang dijadikan pusat perhatian (misalnya tubuh air di sela-sela hutan lahan basah). Ketersediaan citra multispektral dengan jumlah saluran yang lebih banyak, termasuk saluran biru dan inframerah tengah, memberikan kemungkinan yang lebih banyak dalam membuat kombinasi citra komposit. Citra komposit warna asli pun dapat dihasilkan, bila tersedia saluran-saluran biru, hijau, dan merah.

Seperti terlihat pada Gambar 1.4. bahwa citra tersebut belum terkomposit citra sehingganya warna yang terlihat dari masing-masing objek masih berwarna hitam. Sangat berbeda yang terlihat pada Gambar 1.5. yang merupakan citra yang sudah terkomposit sehingga kenampakkan dari setiap objek terlihat sangat jelas baik dari air, daratan dan udara.

Citra komposit standar merupakan paduan tiga saluran dengan rujukan foto udara inframerah dekat. Artinya warna merah yang dihasilkan menunjukkan adanya vegetasi, warna biru gelap sampai agak cerah menunjukkan adanya tubuh air, dan seterusnya. Citra komposit warna yang lainpun dapat dihasilkan dengan membalik urutan pemberian warnanya, misalnya saluran inframerah diberi warna biru, saluran warna merah diberi warna merah, dan saluran hijau diberi warna hijau.

30 BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah sebagai berikut :

1) ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data citra atau satelit.

2) Algoritma adalah rangkain tahap demi tahap pemrosesan atau perintah dalam ER Mapper yang digunakan untuk melakukan transformasi data asli dari hard disk sampai proses atau instruksinya selesai. Konsep Algoritma ini adalah salah satu keunggulan ER Mapper. Selain itu, beberapa kekhususan lain yang dimiliki ER Mapper adalah :

a. Didukung dengan 130 format pengimpor data

b. Didukung dengan 250 format pencetakan data keluaran c. Visualisasi tiga dimensi

d. Adanya fasilitas Dynamic Links

e. Penghubung dinamik (Dynamic Links) adalah fasilitas khusus ER Mapper yang membuat pengguna dapat langsung menampilkan data file eksternal pada citra tanpa perlu mengimportnya terlebih dahulu.

3) Koreksi radiometrik merupakan prapemrosesan citra satelit untuk mengurangi kesalahan internal dan eksternal yang diakibatkanoleh radiasi elektromegnetik dan interaksi lainnya seperti atmosfer pada saat perekaman. Koreksi radiometri ditujukan untuk memperbaiki nilai piksel supaya sesuai dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkan faktor gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan utama.

4) Koreksi geometrik merupakan suatu proses melakukan transformasi data dari satu sistem grid menggunakan suatu transformasi geometrik. Oleh karena posisi piksel pada citra output tidak sama dengan posisi piksel input (aslinya) maka piksel-piksel yang digunakan untuk mengisi citra yang baru harus di-resampling kembali. Resampling adalah suatu proses melakukan ekstrapolasi nilai data untuk piksel-piksel pada sistem grid yang baru dari nilai piksel citra aslinya.

31

5) Citra komposit, yaitu menggabungkan saluran dari banyak citra tersebut menjadi satu citra yang mampu membedakan kenampakan secara lebih baik. Cara sederhana untutk menyajikan 3 citra secara berwarna ialah melalui kombinasi kompresi dan perentangan sekaligus, dan nilai baru yang muncul kemudian diberi warna (colour assignment) mengikuti colour palette atau look-up table (LUT) yang telah disediakan, yang paling sesuai untuk distribusi nilai komposit warna.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan guna sempurnanya laporan selanjutnya adalah sebagai berikut :

1) Perlu adanya pengetahuan dalam mengoperasikan aplikasi dari ER Mapper 2) Kiranya nantinya dalam pembuatan laporan selanjutnya dapat lebih baik lagi,

dan lebih banyak referensi yang digunakan agar keakuratannya lebih terjamin.

DAFTAR PUSTAKA http://belajargeomatika.wordpress.com/2011/06/14/koreksi-geometrik/ http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/software/2140764-pengolahan-citra-digital-dengan-er/ http://konturgeo.blogspot.com/2008/09/koreksi-radiometrik.html http://pixelcooker.wordpress.com/2008/08/28/penggabungan-citra-image-fusion-dan-komposit-warna-alami-pada-citra-spot5hrg/ http://uftoriwasit.blogspot.com/2009/07/koreksi-geometri-pada-data-citra.html http://www.google.co.id/search?q=koreksi+Geometri&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a http://www.oocities.org/yaslinus/b1_1.html http://www.scribd.com/doc/55776607/32/Koreksi-Radiometrik-dan-Geometrik

Dalam dokumen Laporan Praktikum Penginderaan Jauh (Halaman 22-36)

Dokumen terkait