• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 38-45)

commit to user

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus.Setiap siklus terdiri dari empat tahap.Tahap penelitian yang dilaksanakan terdiri atas 1) tahap perencanaan; 2) tahap pelaksanaan tindakan; 3) tahap observasi; 4) tahap refleksi. Berdasarkan deskripsi penelitian di atas, berikut akan dikemukakan temuan dan pembahasan hasil penelitian tentang penerapan model Word Square sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep mengenal aktivitas

commit to user

ekonomi pada siswa kelas IV SD N 03 Jumapolo, Karanganyar tahun pelajaran 2013/ 2014 dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data, terdapat peningkatan pemahaman konsep dan peningkatan keaktifan siswa kelas IV SD N 03 Jumapolo, Karanganyar tahun pelajaran 2013/ 2014, serta peningkatan kinerja guru dalam mengajar.

Peningkatan ini terlihat dari sebelum tindakan atau prasiklus dan setelah tindakan, yaitu siklus I dan siklus II maupun pada postest. Perbandingan peningkatan tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

1. Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa

Peningkatan pemahaman konsep mengenal aktivitas ekonomi pada siswa kelas IV SD N 03 Jumapolo, Karanganyar tahun pelajaran 2013/ 2014 mulai dari prasiklus, siklus I, siklus II, dan postest dapat dilihat pada Tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.15 Perbandingan Data Frekuensi Nilai Pemahaman Konsep Prasiklus, Siklus I, Siklus II, dan Postest

commit to user

Perbandingan daftar frekuensi nilai pemahaman konsep pada tabel 4.15 di atas dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.15 berikut.

Gambar 4.15 Grafik Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Siswa Kelas IV (Prasiklus/ pretest, Siklus I, Siklus II, Postest)

Berdasarkan tabel 4.15 dan gambar 4.15 terlihat perbandingan daftar frekuensi nilai pemahaman konsep dari prasiklus/ pretest, siklus I, siklus II, dan postest dalam interval nilai yang sama.

Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

a. Pada pratindakan terdapat 1 siswa (4%) yang mendapat nilai antara 10-19, sedangkan pada siklus I, siklus II, dan postest tidak ada siswa (0%) yang mendapat nilai antara 10-19.

b. Pada pratindakan terdapat 4 siswa (16%) yang mendapat nilai antara 20-19, sedangkan pada siklus I, siklus II, dan postest tidak ada siswa (0%) yang mendapat nilai antara 20-29.

c. Pada pratindakan terdapat 3 siswa (12%) yang mendapat nilai antara 30-39, pada siklus I, siklus II, dan postest tidak ada siswa (0%) yang mendapat nilai antara 30-39.

4% 16% 12% 20% 12% 8% 12% 16% 24% 4% 8% 8% 32% 16% 12% 4% 20% 32% 24% 8% 16% 24% 28% 12% 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Prasiklus/ Pretest Siklus I Siklus II Postest

F r ek u en si / p er se n ta se 10-19 20-29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 100-109

commit to user

d. Pada pratindakan terdapat 5 siswa (20%) yang mendapat nilai antara 40-49, pada siklus I, siklus II, dan postest tidak ada siswa (0%) yang mendapat nilai antara 40-49.

e. Pada pratindakan terdapat 3 siswa (12%) yang mendapat nilai antara 50-59, pada siklus I terdapat 2 siswa (8%) yang mendapat nilai antara 50-50-59, pada siklus II terdapat 3 siswa (12%) yang mendapat nilai antara 50-59, sedangkan padapostest tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 50-59. f. Pada pratindakan terdapat 4 siswa (16%) yang mendapat nilai antara

69, pada siklus I terdapat 6 siswa (24%) yang mendapat nilai antara 60-69, pada siklus II terdapat 1 siswa (4%) yang mendapat nilai antara 60-60-69, sedangkan pada postest terdapat 2 siswa (8%) yang mendapat nilai antara 60-69.

g. Pada pratindakan terdapat 2 siswa (8%) yang mendapat nilai antara 70-79, pada siklus I terdapat 8 siswa (32%) yang mendapat nilai antara 70-79, pada siklus II terdapat 4 siswa (16%) yang mendapat nilai antara 70-79, sedangkan pada postest terdapat 3 siswa (12%) yang mendapat nilai antara 70-79.

h. Pada pratindakan terdapat 1 siswa (4%) yang mendapat nilai antara 80-89, pada siklus I terdapat 5 siswa (20%) yang mendapat nilai antara 80-89, pada siklus II terdapat 8 siswa (32%) yang mendapat nilai antara 80-89, sedangkan pada postest terdapat 6 siswa (24%) yang mendapat nilai antara 80-89.

i. Pada pratindakan terdapat 2 siswa (8%) yang mendapat nilai antara 90-99, pada siklus I terdapat 4 siswa (16%) yang mendapat nilai antara 90-99, pada siklus II terdapat 6 siswa (24%) yang mendapat nilai antara 90-99, sedangkan pada postest terdapat 7 siswa (28%) yang mendapat nilai antara 90-99.

j. Pada pratindakandan siklus I tidak ada siswa yang mendapat nilai antara 100-109, pada siklus II terdapat 3 siswa (12%) yang mendapat nilai antara 100-109, dan pada postest terdapat 7 siswa (28%) yang mendapat nilai antara 100-109.

commit to user

Berdasarkan perhitungan nilai pemahaman konsep pada tabel 4.15 dan

gambar 4.15tersebut, siswa 70 (KKM)

menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan (Prasiklus/ pretest sebanyak 5 siswa, siklus I sebanyak 17 siswa, siklus II sebanyak 21 siswa, dan postest sebanyak 23 siswa). Hal ini merefleksikan bahwa penerapan model Word Squarepada siswa kelas IV SD Negeri 03 Jumapolo, Karanganyar tahun pelajaran 2013/ 2014 dinyatakan berhasil, karena secara klasikal menunjukkan adanya peningkatan nilai pemahaman konsep.

2. Peningkatan Keaktifan Siswa (Proses Pembelajaran)

Keaktifan siswa yaitu: a) bertanya jawab tentang materi pembelajaran (bahasa yang digunakan, suara saat bertanya maupun menjawab, dan sikap

saat melakukan tanya jawab), b) berdiskusi dan kerja sama

kelompok(kemampuan menjawan pertanyaan dan kemampuan bekerja sama dengan kelompok) diukur guna mengetahui adakah peningkatan kualitas proses pembelajaran.

Peningkatan keaktifan siswa kelas IV SD N 03 Jumapolo, Karanganyar

tahun pelajaran 2013/ 2014 siklus I dan siklus II dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini:

Tabel 4.16 Perbandingan Data Frekuensi Nilai Keaktifan Siswa Siklus I, dan Siklus II No. Interval Nilai Siklus I Siklus II Interpretasi Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) 1 3-7 3 12 0 0 KB 2 8-12 19 76 4 16 B 3 13-17 3 12 21 84 SB

Perbandingan daftar frekuensi nilai keaktifan siswa pada tabel 4.16 tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 4.16 berikut.

commit to user

Gambar 4.16 Grafik Perbandingan Nilai Keaktifan Siswa Siklus I dan Siklus II

Berdasarkan Tabel 4.16 dan Gambar 4.16 di atas dapat dijelaskan

bahwa terdapat peningkatan keaktifan siswa yang cukup

signifikan.Keaktifan dengan rentang nilai 3-7, pada siklus I terdapat 3 siswa (12%), siklus II tidak ada (0%).Keaktifan dengan rentang nilai 8-12, pada siklus I terdapat 19 siswa (76%), dan siklus II terdapat 4 siswa (16%).Keaktifan dengan rentang nilai 13-17, pada siklus I terdapat 3 siswa (12%), dan siklus II terdapat 21 siswa (84%).

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan modelWord Square untuk meningkatkan keaktifan siswa telah berhasil dengan interpretasi sangat baik. Ini menjadi bukti bahwa penerapan model Word Square dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPS materi Sumber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi.

3. Peningkatan Kinerja Guru

Sementara itu, kemampuan guru atau pengajar dalam melakukan kegiatan pembelajaran juga mengalami peningkatan.Dari data hasil observasi guru diketahui bahwa terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus

12% 76% 16% 12% 84% 0 5 10 15 20 25 Siklus I Siklus II F r ek u en si / p er se n ta se 3-7 8-12 13-17

commit to user

II.Peningkatan kemampuan guru dalam pembelajaran pada siklus I dan siklus II disajikan pada tabel 4.17 berikut.

Tabel 4.17 Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II

No. Keterangan Skor Rata-rata Skor

1. Siklus I Pertemuan 1 3,75 3,77 2. Siklus I Pertemuan 2 3,8 3. Siklus II Pertemuan 1 3,95 3,97 4. Siklus II Pertemuan 2 4

Berdasarkan tabel 4.17 tersebut terlihat bahwa kinerja guru mengalami peningkatan pada setiap pertemuan di setiap siklus dengan hasil akhir kinerja guru dalam pembelajaran sangat baik.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep mengenal aktivitas ekonomi pada siswa

kelas IV SD Negeri 03 Jumapolo, Karanganyar yaitu dengan

menerapkanmodel Word Square atau kotak kata.Proses pemahaman akan mudah bagi siswa apabila siswa mengalaminya langsung. Dalam penerapan model Word Square,siswa dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran, sehingga apa yang dipelajari siswa akan bermakna. Dengan begitu, pemahaman konsep siswa dapat meningkat.

Berdasarkan penelitian yang relevan, yaitu pada penelitian Jayanti Yudha Pertiwi (2013) yang berjudul Peningkatan Keterampilan Membaca Aksara Jawa Melalui Model Word Square Siswa Kelas VA SDN Purwoyoso 03 Semarang Tahun Pelajaran 2012/ 2013, dengan hasil penelitian pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan, siswa yang tuntas pada tahap pratindakan adalah 38,24% siswa (13 dari 34 siswa) dengan KKM 60, meningkat menjadi 55,88%. Kemudian pada siklus II meningkat menjadi 70,59%, dan siklus III menjadi 82,35%.

commit to user

Pada penelitian Adytya Nopriyanto (2013) yang berjudul Peningkatan Pemahaman Konsep Kegiatan Ekonomi Dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Group Investigation Siswa Kelas IV SDN 03 Pokoh Kidul, Wonogiri Tahun Pelajaran 2012/ 2013, dengan hasil penelitian pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan, yaitu persentase ketuntasan awal 35,3% siswa dengan KKM 65, meningkat menjadi 70,58%. Pada siklus II persentase ketuntasan meningkat menjadi 94,11%.

Sedangkan pada penelitian ini yang berjudul Penerapan Model Word Square (Kotak Kata) untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Mengenal Aktivitas Ekonomi pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jumapolo Tahun Pelajaran 2013/ 2014, dengan hasil penelitian pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan, yaitu persentase ketuntasan pada kondisi awal sebesar 20% siswa (5 dari 25 siswa) dengan KKM 70, meningkat menjadi 68%. Pada siklus II persentase ketuntasan meningkat menjadi 84%, dan pada postest meningkat lagi menjadi 92%.Namun masih terdapat 8% (2 siswa) yang tidak tuntas karena termasuk anak berkebutuhan khusus dengan hambatan lamban belajar.

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model Word Square dapat meningkatkan pemahaman konsep mengenal aktivitas ekonomi dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Jumapolo, Karanganyar tahun pelajaran 2013/ 2014.

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 38-45)

Dokumen terkait