• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.4 Pembahasan

5.4.1 Penyebab Terjadinya ISK Berdasarkan Usia

Berdasarkan penyebab terjadinya ISK menurut usia pada tabel 5.1 diketahui bahwa penderita ISK dengan kelompok umur ≥50 tahun sebanyak 23 orang, sedangkan jumlah penderita ISK dengan kelompok umur <50 tahun sebanyak 20 orang.

No Obstruksi Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 BPH 3 7.0

2 Tidak ada

Obstruksi

40 93.0

Total 43 100

No BSK Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 2 BSK Tidak BSK 5 38 11.6 88.4 Total 43 100

No Diabetes Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 DM tipe 2 12 27.9

2 Tidak DM 31 72.1

Hasil pada penelitian ini sesuai dengan penelitan yang melakukan 61.273 sampel kultur urindalam periode 22 bulan, dari sampel ini didapatkan 13.820 (22.6%) ditemukan positif infeksi bakteri, dan 58% subjek berumur 60 tahun ataulebih (Magliano et al, 2011).Hal ini dapat terjadi karenabertambahnya usia, meningkatkan kemungkinan terjadinya ISK, karena semakin meningkatnya insidensi obstructive uropathy pada pria (Matsumoto, 2001; Nicole, 2002) dan perubahan pada vaginal dan flora periurethral pada wanita menopause (Foxman et al, 2001). Penyebab lain termasuk perineum yang tidak bersih akibat dari fecal incontinence, penyakit neuromuscular, kateterisasi buli-buli (Ronald, 2002).Pada wanita lebih dari 65 tahun, menunjukkan bahwa 26% dari total pasien diatas 65 tahun mengalami ISK tanpa adanya komplikasi, sedangkan 21% pasien mengalami ISK dengan adanya komplikasi (Grover, 2009).

5.4.2 Penyebab Terjadinya ISK Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan penyebab terjadinya ISK menurut jenis kelamin pada tabel 5.2 diketahui bahwa penderita ISK dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 21 orang, sedangkan pada laki-laki sebanyak 22 orang.

Hasil pada studi ini tidak sesuaidengan penelitan yang melakukan 61.273 sampel kultur urin dalam periode 22 bulan, dari sampel ini didapatkan 13.820 (22.6%) ditemukan positif infeksi bakteri, hampir 80% bahan yang diisolasi berasal dari perempuan (Magliano et al, 2011). ISK pada wanita terjadi karena Urethra yang pendek pada wanita ditambah dengan dekatnya vaginal vestibule dan rektum mempengaruhi terjadinya Infeksi Saluran Kemih lebih sering pada wanita daripada pria (Nicole at al, 1982). Perubahan lingkungan dari periurethral seperti perubahan pH, kadar estrogen, atau penggunaan antibiotik bisa mengganggu flora normal sehingga memungkinkan bakteri patogen berkolonisasi dan menyebabkan infeksi pada saluran kemih (Schaeffer et al, 1999).

Hal ini dapat disebabkan oleh, seperti halnya dengan wanita, rute terjadinya inokulasi pada pria dengan bakteri aerobic gram negatif berasal dari usus, dengan Escherichia coli menjadi organisme penyebab tersering. Pada host normal, ISK muncul karena infeksi pada genitourinary tract, seperti prostat. Pada

pria yang lebih tua dengan hipertropi prostat mempunyai pengosongan kantung kemih yang tidak sempurna, sehingga meningkatkan resiko ISK dengan dasar stasis urin. Masuknya organisme ke kelenjar prostat selalu melalui uretra, bakteri pindah dari uretra atau kantung kemih melalui saluran prostat. Kemungkinan lain masuk melalui hematogenous, limfatik pada rektum dan ketika operasi prostat. Cairan prostat memiliki berbagai substansi antibakterial, termasuk zinc dan antibodi, dimana jumlahnya sedikit pada pasien dengan prostatitis bakterial kronik (Brusch, 2014).

5.4.3 Penyebab Terjadinya ISK Berdasarkan Abnormalitas Anatomik 5.4.3.1 Vesikouretral Refluks

Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa jumlah penderita ISK pada sampel yang mengalami vesikoutetral refluks 0 orang, sedangkan penderita ISK pada sampel yang tidak mengalami vesikouretral refluks43 orang.

Hasil studi ini tidak sesuai penelitian yang menyatakan anak-anak yang menderita ISK, diantara 25-40% ditemukan mempunyai VUR (Jakobsson, 1999). Pada beberapa kasus anak dengan ISK yang dilakukan VCUG dan secara konsisten ditemukan 25-40% anak-anak tersebut menderita VUR (Cleper, 2004; Craig, 1998; Siegel, 1980; Kanellopoulos, 2006). Pasien dengan vesikoureteral refluks, katup uterovesical dalam keadaan lemah. Akibatnya bakteri pada buli-buli akan balik menuju ureter ke ginjal, sehingga menyebabkan infeksi renal (Gruninger, 1981). Juga tidak sesuai dengan pernyataan yang menyatakan pada anak-anak, terjadinya vesicoureteral reflux memungkinkan bakteri menuju saluran kemih bagian atas dan menyebabkan infeksi (Nguyen, 2008).

Hal ini dapat disebabkan karena, VUR muncul sekitar 10% pada anak- anak sehat. Biasanya didiagnosa setelah seorang anak menderita ISK dan kadang- kadang dari temuan prenatal. Umur rata-rata untuk diagnosa reflux adalah 2-3 tahun tetapi dapat didiagnosa pada segala umur, bahkan pada bayi baru lahir atau anak yang lebih tua. Kira-kira 3/4 anak-anak yang diobati untuk reflux adalah perempuan. Pada kebanyakan anak-anak, reflux muncul karena diwariskan dari

orang tua. Jika seorang ibu pernah diobati karena reflux, sebanyak 1/2 dari anaknya mungkin memiliki refluks(Urology Care Foundation, 2013).

5.4.3.2 Obstruksi

Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa jumlah penderita ISK pada sampel yang mengalami BPH 3 orang dan tidak adanya obstruksi pada penderita ISK 40 orang.

Hasil dari studi ini sesuai dengan teori yang menyatakan pasien yang mengalami obstruksi saluran kemih, juga memiliki resiko terjadinya infeksi saluran kemih, disebabkan adanya stasis urin yang menyebabkan pertumbuhan bakteri. Efek yang berkelanjutan menyebabkan terjadinya iskemik jaringan yang diinduksi tekanan intraluminal pada saat obstruksi, sehingga menurunkan kemampuan buli-buli untuk mengeliminasi bakteri (Gruninger, 1981).Stagnansi urin mengarah pada infeksi, dimana dapat menyebar melalui seluruh sistem urinaria. Ketika hal ini terjadi, infeksi akan sulit dan mustahil diobati sekalipun obstruksi sudah sembuh (Tanagho, 2008).

5.4.4 Penyebab Terjadinya ISK Berdasarkan Terhambatnya Saluran Kemih

Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa jumlah penderita ISK pada sampel yang mengalami batu saluran kemih 5 orang, sedangkan yang tidak mengalami batu saluran kemih 38 orang.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan, batu saluran kemih, benda asing di dalam saluran kemih, merupakan tempat persembunyian bakteri sehingga sulit untuk dibersihkan oleh aliran urin (Purnomo, 2011).Batu Magnesium ammonium phosphate (struvite) sering dihubungkan dengan proteus, pseudomonas, providencia, klebsiella dan infeksi staphylococcus. Batu ini jarang ditemukan pada infeksi E.coli (Stoller, 2008).

5.4.5 Penyebab Terjadinya ISK Berdasarkan dengan Diabetes dan Tanpa Diabetes

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dilihat bahwa jumlah penderita ISK yang mempunyai penyakit DM tipe 2 12 orang dan penderita ISK tanpa DM 31 orang.

Hasil dari studi ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan pada pasien diabetes dengan ISK yang dirawat inap dengan total sampel 158, ditemukan 12.8% pasien diabetes tipe 1 dan 10.5% pasien diabetes tipe 2 dengan ISK (Chita et al, 2013). MenurutJulka, bahwa beberapa bagian dari imunitas pada pasien diabetes mengalami perubahan. Fungsi polymorpholeukocyte di tekan pada keadaan acidosis. Ikatan Leukocyte, chemotaxis, dan fagositosis juga berubah. Sistem antioksidan yang berperan pada aktifitas bakterisidal juga terganggu. Dan hal tersebut yang menyebabkan terjadinya ISK pada pasien-pasien dengan penyakit diabetes (Julka, 2014).

Dokumen terkait