• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Pembahasan

Implikasi hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistik mengenai pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap terhadap prestasi belajar akuntansi siswa akan dibahas berikut ini:

4.2.1 Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011.

Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja (Ha)1 yaitu

“Ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011“ diterima. Analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa koefisien determinasi secara simultan (R2) yang dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar

sebesar 0,315. Dengan demikian menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 secara bersama- sama adalah sebesar 31,5%, sedangkan sisanya sebesar 68,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

Prestasi belajar pada observasi awal rendah diasumsikan karena motivasi belajar dan lingkungan sekolah mereka yang rendah pula. Prestasi belajar biasanya diukur melalui nilai sehari-hari dan nilai ujian akhir hasil tes belajar. Nilai siswa harus memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (75) sebagai ukuran bahwa penyerapan siswa mengenai mata pelajaran akuntansi sudah baik sehingga diharapkan kelak SMA dapat meluluskan output siswa yang secara aktif mengembangkan potensi dirinya, berkompetensi di bidangnya, berkualitas, dan mampu meneruskan pendidikan di perguruan tinggi.

Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 termasuk dalam kategori tidak tuntas yaitu 74,7. Indikator variable motivasi belajar yang mempengaruhi prestasi belajar diuraikan menjadi 5(lima), yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat untuk sukses, senang memecahkan soal-soal, mempunyai orientasi ke masa depan. Skor rata-rata motivasi belajar adalah 49,26 yang termasuk dalam kategori tinggi. Indikator tekun menghadapi tugas siswa kelas XI IPS yang diperoleh saat penelitian adalah 10,97 dan termasuk dalam kategori tinggi. Ulet menghadapi kesulitan 11,5 termasuk kategori tinggi, menunjukan minat untuk sukses 11,63

termasuk kategori tinggi, senang memecahkan soal-soal 6,83 termasuk kategori cukup dan mempunyai orientasi ke masa depan 8,33 termasuk kategori tinggi. Variabel lingkungan sekolah yang diukur melalui 6(enam) indikator yaitu: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, fasilitas sekolah. Skor rata-rata lingkungan sekolah adalah 57 yang termasuk dalam kategori baik. Indikator metode mengajar yang diperoleh pada saat penelitian adalah 9,19 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Kurikulum 8,3 yang termasuk dalam kategori baik, relasi guru dengan siswa 8,6 termasuk dalam kategori baik, relasi siswa dengan siswa 12,43 termasuk dalam kategori baik, disiplin sekolah 6,73 termasuk dalam kategori cukup, dan fasilitas sekolah 11,54 termasuk dalam kategori baik.

Besarnya kontribusi motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi adalah sebesar 31,5%. Kontribusi indikator motivasi belajar yang paling besar terhadap prestasi belajar akuntansi adalah menunjukan minat untuk sukses, sedangkan yang memiliki kontribusi paling rendah adalah senang memecahkan soal-soal. Kontribusi indikator lingkungan sekolah yang paling besar terhadap prestasi belajar akuntansi adalah relasi siswa dengan siswa, sedangkan yang memiliki kontribusi paling rendah adalah disiplin sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian ini yang menyimpulkan bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi, hal tersebut juga didukung oleh teori. Sardiman (2011:75) menyatakan bahwa motivasi belajar secara teori dapat dimaksudkan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang

menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka akan semakin tinggi pula pencapaian nilai yang diperolehnya.

Slameto (2010) menyebutkan lingkungan sekolah juga merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Termasuk juga lingkungan sekolah mempengaruhi prestasi belajar akuntansi. Hal tersebut dikarenakan lingkungan sekolah merupakan lingkungan tempat belajar mengajar berlangsung dimana siswa dibiasakan dengan kegiatan pembelajaran bidang studi sehingga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Apabila kondisi lingkungan sekolah baik maka akan mendukung pencapaian prestasi belajar yang tinggi.

Selain didukung oleh teori, hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Masrokhah (2010) yang menyebutkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar berdasarkan uji F diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 34,047 > 3,103 dan nilai signifikansi < 0,5 yaitu 0,000.

4.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011.

Hasil uji parsial (Uji-t) yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi 0,048 < 0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan antara motivasi belajar secara parsial terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja

(Ha)2 yaitu “Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi

Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 5,7%.

Siswa yang mempunyai motivasi belajar, berarti mempunyai dorongan untuk belajar. Dorongan ini menyebabkan siswa menjadi giat belajar dan prestasi belajar siswa akan meningkat. Sesuai dengan pendapat Darsono (2001:65) bahwa siswa yang merasa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi rendah, cenderung malas untuk belajar. Oleh karena itu siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi, dengan lebih rajin mengerjakan latihan-latihan soal dan tugas dari guru agar lebih mudah memahami konsep akuntansi dan menguasai materi akuntansi.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 tergolong tinggi yaitu 49,26. Terdapat 4(empat) indikator motivasi belajar yang terdiri dari tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat untuk sukses dan mempunyai orientasi ke masa depan termasuk dalam kategori tinggi, namun untuk indikator senang memecahkan soal-soal masih dalam kategori cukup.

Penelitian ini didukung penelitian terdahulu oleh Wahyuni (2007) yang

berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi

Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi SMK Pelita Nusantara 1

positif dan signifikan antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi secara bersama-sama dan parsial.

4.2.3 Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011. Hasil uji parsial (Uji-t) yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi 0,005 < 0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan antara lingkungan sekolah secara parsial terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja (Ha)3 yaitu “Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011“ diterima. Besarnya pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 11%.

Munib (2004:75) menyatakan lingkungan berkorelasi positif terhadap keberhasilan pendidikan seseorang. Berpijak pada teori maka dikatakan bahwa lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa. Lingkungan sekolah yang baik dalam arti metode mengajar baik, kurikulum yang diterapkan di sekolah baik, relasi guru dengan siswa terjalin baik, relasi siswa dengan siswa baik, disiplin sekolah baik dan fasilitas sekolah juga baik akan meningkatkan prestasi belajar peserta didik, karena siswa senantiasa berhadapan dengan lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah adalah tempat utama dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan, sehingga lingkungan sekolah tidak boleh diabaikan. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Tu’u (2004:18) yang menyatakan bahwa nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu

pengetahuan dan keterampilan ditabur, ditanam, disiram, ditumbuhkan dan dikembangkan di sekolah.

Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata lingkungan sekolah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 tergolong baik yaitu 57. Terdapat 1(satu) indikator lingkungan sekolah yaitu metode mengajar dalam kategori sangat baik, 4(empat) indikator yaitu kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, fasilitas sekolah yang termasuk dalam kategori baik, namun untuk indikator disiplin sekolah masih termasuk dalam kategori cukup.

Hasil penelitian ini masih didukung oleh penelitian terdahulu oleh Masrokhah (2010) yang menyebutkan bahwa ada pengaruh secara positif dan signifikan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar sebesar 18,3%. Oleh sebab itu pihak sekolah hendaknya lebih menjaga dan memperbaiki keadaan lingkungan sekolah agar anak lebih giat dalam belajar sehingga hasil belajar yang dicapai dapat optimal.

86

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa simpulan antara lain:

1. Ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.

2. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.

3. Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011. 5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siswa hendaknya lebih meningkatkan motivasi belajarnya agar dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi. Hal ini dapat dilakukan dengan siswa meningkatkan kesenangan dalam memecahkan soal-soal akuntansi dimulai dari soal yang sederhana agar lebih mudah mengerti, siswa lebih rajin mengerjakan tugas yang diberikan guru agar terbiasa dengan soal akuntansi dan dapat menguasai materi dengan baik sehingga prestasi belajar mereka akan meningkat.

2. Guru sebagai pendidik hendaknya dapat memotivasi siswa dalam belajar dengan cara sering memberi tugas agar siswa dapat terus berlatih dan menguasai akuntansi, pemberian umpan balik baik berupa nilai maupun penghargaan bagi yang berhasil menyelesaikan tugas, serta sanksi bagi siswa yang tidak menyelesaikan tugasnya.

3. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan penegakan kedisiplinan sekolah, menyediakan sarana pendukung yang memadai agar siswa lebih terangsang untuk belajar akuntansi lebih lanjut sehingga pencapaian prestasi belajar akuntansi akan lebih optimal.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Anni, Catharina Tri. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: UNNES.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Ghozali, Imam. 2006. AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

Kusmuriyanto. 2005. Akuntansi Keuangan Dasar. Semarang: UPT UNNES Press. Munib, Achmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK

UNNES.

Nasution, Noehi. 1996. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian

dengan SPSS. Yogyakarta:CV.ANDI OFFSET.

Prayitno, Elyda. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: FKIP IKIP Padang. Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni.2009 .Psikologi Pendidikan. Semarang:

UNNES PRESS.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Syafri, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.

Tarmudji, Tarsis. 1992. Statistik Dunia Usaha. Yogyakarta: Liberty.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT

Gramedia Grasindo.

Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.

Winkel.1996 .Psikologi Belajar dan Perkembangan Anak. Jakarta: Yudhistira. Yusuf, Syamsu. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Dokumen terkait