• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

8. Orang tua dan guru selalu memotivasi dalam menyelesaikan

masalah- masalah remaja

2 4,7 4 8,3 37 86,0

5.2.Pembahasan

Dalam pembahasan ini penelitian menunjukkan gambaran tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di Kelurahan Koto Taluk Kecamatan Kuantan Tengah.

5.2.1. Berdasarkan Pengetahuan responden

Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja sebagian besar berpengetahuan sedang yaitu 22 orang (51,2%) ini menggambarkan bahwa sebagian besar remaja belum optimal mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Kerjasama dengan lintas sektoral dalam hal ini Puskesmas setempat sangat dibutuhkan dalam penyuluhan juga penyebaran leaf let atau brosur tentang resiko kehamilan diusia remaja. Bila hal ini dikaitkan dengan pendapat Notoatmodjo (2003), bahwa pengetahuan adalah hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, yaitu melalui penginderaan manusia yaitu, penglihatan, pendenga ran, penciuman, rasa atau raba. Pengetahuan juga merupakan domain yang sangat penting dalam pembentukan tindakan seseorang. Menurut pendapat lain, Hidayat (2008) mengatakan, Pengetahuan merupakan sesuatu yang ada

dipikiran manusia. Tanpa ada pemikiran tersebut, maka pengetahuan tidak akan ada.

Dari tabel 5.2 di atas menunjukkan mayoritas remaja di kelurahan Koto Taluk memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko kehamilan diusia remaja, keadaan ini disebabkan dari 43 responden 31 orang diantaranya (72,1 %) pernah mendengarkan/mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja. Dari 31 orang remaja yang pernah mendengar/mendapatkan informasi tentang resiko kehamilan diusia remaja tersebut, 11 orang mendapat ionformasi dari guru dan 11 orang mendapat informasi dari media cetak. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri, maupun pengalaman orang lain media masa dan lingkungan. Bila hal tersebut dikaitkan dengan penge tahuan remaja, dapat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, hal ini sesuai dengan pendapat Nursalam (2001) bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain; umur, pendidikan, pengalaman, informasi, dan kebudayaan. Dari data yang peneliti dapat selama penelitian, budaya di kelurahan Koto Taluk ini masih cukup tabu bagi orang tua untuk membicarakan hal kehamilan diusia remaja kepada anaknya.

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma, A (2010) mengenai tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang resiko kehamilan diusia remaja di desa tanjung Selamat kecamatan Sunggal menunjukkan bahwa pengetahuan remaja putri mayoritas cukup yaitu sebanyak 54,6 %. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kencana, R, B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA

Negri 2 Karang Anyar tahun 2011, didapatkan hasil tingkat pengetahuan remaja di SMA Negri 2 Karanga nyar mayoritas cukup, yaitu sebanyak 33 orang (58,9 %).

5.2.2. Berdasarkan Sikap Responden

Dari tabel 5.4 didapatkan bahwa sikap remaja tentang resiko kehamilan diusia remaja di kelurahan Koto Taluk kecamatan. Kuantan Tengah sebagian besar berada dalam ketegori positif yaitu 30 orang ( 69,8 %. ).

Hal ini sejalan dengan pendapat Purwanto, H (1998) yang mengatakan sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif kecendrungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan objek tertentu sedangkan dalam sikap negatif kecendrungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai, objek tertentu. Dalam kehidupan masyarakat, sikap ini penting sekali.

Hasil penelitian sikap ini diidentifikasi melalui 8 pernyataan, berdasarkan pernyataan responden no.2 yang menyatakan kehamilan yang terjadi pada usia remaja mengakibatkan masalah psikolo gis seperti stres dan merasa tertekan sebanyak 13 orang (30,2%) setuju. Begitu juga dengan pernyataan no.3 kehamilan remaja harus dihindari karena mengandung banyak resiko bagi ibu maupun bayi, sebanyak 10 responden ( 23.3%) setuju. Hal ini sejalan menurut pendapat Niven (2002) pengetahuan mengenai suatu objek akan menjadi sikap bila pengetahuan itu disertai dengan suatu kesiapan bertindak. Menurut Green (1980) yang dikutip dari Notoadmodjo (2003) pengetahuan merupakan faktor predisposisi terjadinya perilaku yang terdiri dari 3 ranah yaitu pengetahuan, sikap dan psikomotor,

sehingga bila dikaitkan dengan penelitian ini sikap remaja mayoritas positif dikarenakan cukupnya pengetahuan mereka tentang resiko kehamilan diusia remaja.

Dari hasil pernyataan no.6 Sebanyak 8 responden (18,6 %) setuju bahwa remaja harus aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial untuk menghindari pengaruh yang negatif dari pergaulan. Hal ini disebabkan masih kurang kegiatan-kegiatan yang positif seperti remaja mesjid, karang taruna atau pramuka.di kelurahan Koto Taluk kecamatan Kuantan Tengah kabupaten Kuantan Singingi. Hal ini sejalan dengan pendapat Menuaba (2001) bahwa beberapa upaya pencegahan kehamilan diusia remaja salah satu bisa dilakukan dengan meningkatkan kemampuan remaja dalam bidang tertentu sesuai dengan bakat dan kemampuannya, misalnya dengan olahraga, kesenian, musik dan lain- lain. Remaja dapat memanfaatkan waktunya dengan mengisi berbagai kegiatan. Sehingga dengan adanya kegiatan tersebut mereka dapat memalingkan dari kebiasaan negatif.

Berdasarkan pernyataan no.7 bahwa keluarga selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pendidikan seks, sebanyak 4 orang ( 9,3 %) setuju dan mayoritas 30 responden menjawab tidak setuju, bila hal ini dikaitkan dengan data yang peneliti dapat saat melakukan penelitian, adanya budaya yang masih tabu bagi keluarga untuk bercerita tentang masalah resiko kehamilan diusia remaja. Hal ini sejalan dengan WHO (1984) yang dikutib dari Notoadmodjo (1993) sikap positif terhadap nilai- nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam tindakan nyata. Hal ini disebabkan beberapa alasan, antara lain sikap akan

terwujud dalam suatu tindakan tergantung saat situasi itu. Selain itu sikap akan diikuti oleh tindakan mengacu pada pengalaman orang lain.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kencana, R,B, mengenai hubungan tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dengan sikap terhadap seks pranikah di SMA Negri 2 Karang Anyar tahun 2011 didapatkan hasil penelitian sikap remaja di SMA Negri Karanganyar mayoritas cukup sebanyak 34 orang (60,7%).

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma, A (2010) mengenai tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang resiko kehamilan diusia remaja di desa Tanjung Selamat kec. Sunggal menunjukkan bahwa untuk hasil uji sikap, mayoritas responden 87,5 % baik, cukup 12,4 % dan tidak didapati responden dengan kategori buruk.

47 BAB 6

Dokumen terkait