• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

E. Pembahasan

Tahapan awal yang dilakukan dalam perencanaan produk awal adalah melakukan observasi kesekolah-sekolah. Hasil dari observasi yang dilakukan diketahui bahwa penggunaan alat peraga dalam pembelajaran belum maksimal dan alat peraga dibutuhkan dalam pembelajaran. Langkah awal yang dilakukan dalam pembuatan alat peraga termoskop kipas angin sederhana diawali dengan mengumpulkan alat dan bahan. Selanjutnya alat dan bahan dirangkai menjadi sebuah alat peraga pembelajaran fisika berupa termoskop kipas angin sederhana.

Produk tersebut diharapkan dapat menjadi dasar dalam mengembangkan alat peraga. Alat peraga merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajarandan peserta didik dapat lebih mudah memahami konsep pembelajaran dengan baik.

91

Produk yang telah dikembangkan kemudian divalidasi oleh beberapa ahli sebelum diuji cobakan di lapangan. Validasi dilakukan oleh 3 ahli materi dan 3 orang ahli media yang ahli dibidangnya.

1. Hasil validasi produk oleh ahli materi tahap I

Hasil validasi oleh ahli materi mencakup 3 aspek penilaian yaitu keterkaitan alat peraga dengan bahan ajar, nilai pendidikan, dan konten fisika. Hasil penilaian dari 3 ahli materi mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2,8 dengan kriteria kelayakan sebesar 54,3%. Kategori penilaian adalah “Cukup Baik”. Saran atau masukan yang diberikan validator yaitu alat peraga belum bisa mengungkap materi suhu kalor, tetapi lebih ke materi termodinamika, bahan ajar tidak ada untuk divalidasi. Hal ini berarti alat peraga belum sesuai dengan materi pembelajaran.

2. Hasil validasi produk oleh ahli materi tahap II

Hasil validasi oleh ahli materi mencakup 3 aspek penilaian yaitu keterkaitan alat peraga dengan bahan ajar, nilai pendidikan, dan konten fisika. Hasil penilaian dari 3 ahli materi mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3,78 dengan kriteria kelayakan sebesar 75,9%. Kategori penilaian adalah “Baik”. Saran atau masukan sudah diperbaiki hal ini berarti alat peraga sudah sesuai dengan materi pembelajaran dan layak untuk digunakan.

92

3. Hasil validasi ahli media tahap I

Pada validasi yang dilakukan oleh ahli media alat peraga sudah layak digunakan dalam pembelajaran tetapi ada beberapa komponen yang harus diperbaiki. Hal ini terlihat dari hasil penilaian yang dilakukan oleh validator ahli media. Validasi ahli media ini mecakup 5 aspek yaitu efesiensi alat peraga, keakuratan alat peraga, estetika, ketahanan alat dan keamanan bagi peserta didik. Hasil penilaian pada tahap I ini mendapatkan nilai rata-rata 3,75 dengan kriteria kelayakan sebesar 75,34% dan kategori penilaian adalah “Baik”. Salah satu bagian yang diperbaiki adalah bagian untuk termoskop sederhana menambahkan sebuah alat yang bisa menghantarkan panas dengan cepat, agar panas tidak tersebar, jadi fokus terhadap lampu warna, pekatkan lagi warna hitam pada bohlam hitam dan beri penanda pada pipet cairan. Untuk AC pendingin sederhana kipasnya terbalik ,sambungkan kelistrik dan membuat alat agar terlihat lebih cantik dan lebih menarik untuk dilihat.

4. Hasil validasi ahli media tahap II

Pada validasi yang dilakukan oleh ahli media alat peraga sudah layak digunakan dalam pembelajaran tetapi ada beberapa komponen yang harus diperbaiki. Hal ini terlihat dari hasil penilaian yang dilakukan oleh validator ahli media. Validasi ahli media ini mecakup 5 aspek yaitu efesiensi alat peraga, keakuratan alat peraga, estetika, ketahanan alat dan

93

keamanan bagi peserta didik. Hasil penilaian pada tahap II ini mendapatkan nilai rata-rata 4,40 dengan kriteria kelayakan sebesar 87% dan kategori penilaian adalah “Sangat Baik”.

Hasil validasi produk yang telah dikembangkan menunjukan bahwa alat peraga sudah baik tetapi perlu ada perbaikan-perbaikan agar lebih layak dan lebih baik ketika digunakan sebagai alat peraga pembelajaran. Produk yang telah direvisi sudah sesuai dengan saran atau masukan dari para validator. Hasil revisi ahli media tahap I ada beberapa saran atau masukan. Saran teserbut sudah diperbaiki. Setelah validasi dilakukan maka produk siap diuji coba.

5. Uji Coba Produk

Uji coba produk meliputi uji coba lapangan terhadap alat peraga. Uji coba ini diawali dengan mendemonstrasikan alat peraga tersebut kemudian mendiskusikan kaitannya dengan pokok bahasan termodinamika selanjutnya peserta didik diminta untuk mengisi angket tanggapan terhadap alat peraga. Dalam uji coba produk ada seorang guru atau pendidik yang juga diminta untuk mengisi angket tanggapan pendidik terhadap alat peraga. Angket peserta didik terdiri dari 4 aspek penilaian.

Pada uji coba lapangan yang dilakukan di SMA N 1 Sidomulyo medapatkan nilai sebesar 480,75 dan kelayakan sebesar 83,925% dengan

94

kategori “Sangat Baik”. Pada uji coba lapangan yang dilakukan di SMA N

1 Candipuro medapatkan nilai sebesar 478,25 dan kelayakan sebesar

82,7% dengan kategori “Sangat Baik”. Pada uji coba lapangan yang

dilakukan di SMA Muhammadiyah 1 Sidomulyo medapatkan nilai sebesar 438 dan kelayakan sebesar 83,3% dengan kategori “Sangat Baik”. Sedangakn untuk penilaian pendidik di SMA N 1 Sidomulyo, SMA N 1 Candipuro dan SMA Muhammadiyah 1 Sidomulyo medapatkan nilai 4,60 dan kelayakan sebesar 93% dengan kategori “Sangat Baik”. Alat peraga yang telah dikembangkan dapat digunakan dengan baik oleh peserta didik. Kekurangan alat peraga ini yaitu hanya ada 1 alat peraga sehingga tidak semua peserta didik dapat mencoba alat peraga tersebut.

Produk yang berhasil dikembangkan ini berupa termoskop kipas angin sederhana sebagai alat peraga pembelajaran fisika pada materi termodinamika. Alat peraga ini digunakan untuk menjelaskan materi-materi tentang termodinamika. Setelah melalui tahap validasi dari beberapa dosen yang ahli dibidangnya serta uji coba yang dilakukan alat peraga ini dinyatakan “Sangat Baik” sehingga tidak perlu direvisi kembali.

95

BAB V

KESIMPULAN SARAN DAN PENUTUP

A.Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebagai berikut:

Alat peraga fisika sederhana yang dikembangkan sangat layak digunakan sebagai bahan ajar dan dapat memotivasi minat belajar peserta didik dan selain itu alat peraga fisika sederhana SMA juga memberi manfaat kepada pendidik yang belum menggunakan alat peraga. Dalam menyampaikan materi kepada peserta didik terciptanya keefektifan belajar dan meningkatkan minat belajar agar peserta didik dapat belajar mandiri dan lebih mudah menyerap materi yang dipelajari dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Untuk mengetahui uji kelayakan alat peraga fisika menggunakan uji validasi ke beberapa ahli yaitu dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Hasil penilaian pada ahli materi mendapatkan persentase kelayakan 75,9% dengan kategori “Baik”. Hasil penilaian pada ahli media mendapatkan persentase kelayakan 83,68% dengan kategori “Sangat Baik”.

Hasil respon peserta didik SMA Negeri 1 Sidomulyo mendapatkan persentase kelayakan 83,925% dengan kategori “Sangat Baik”, untuk SMA Negeri 1 Candipuro

96

mendapatkan persentase kelayakan 82,7% dengan kategori “Sangat Baik” dan untuk SMA Muhammadiyah 1 Sidomulyo mendapatkan persentase kelayakan 83,3%

dengan kategori “Sangat Baik”. Sedangkan untuk respon pendidik di tiga sekolah

mendapatkan persentase 93% dengan kategori “Sangat Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa alat peraga fisika sederhana yang dikembangkan sangat menarik bagi peserta didik maupun pendidik dan dapat digunakan sebagai salah satu media penunjang dalam pembelajaran.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan maka diajukan sejumlah saran. Saran yang perlu diperhatikan adalah:

1. Memberikan suasana dan model pembelajaran yang variatif agar mengurangi kejenuhan peserta didik sehingga kreatif dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

2. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat peraga fisika sederhana sebaiknya pendidik lebih memperhatikan penggunaan waktu.

3. Pembelajaran menggunakan alat peraga perlu diterapkan dan terus dikembangkan pada pokok bahasan yang lain agar peserta didik mempunyai gambaran hubungan antara materi yang dipelajari dengan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari.

97

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran Edisi Revisi. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Aswan Zain, Syaiful Bahri Djamharah. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta, Jakarta.

Emzir. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif & Kualitatif Edisi Revisi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Haryani, Seftia. 2014. Pembuatan Alat Peraga Sederhana Termoskop Guna Penerapannya Pada Perpindahan Kalor Secara Radiasi. Universitas Bengkulu : Jurusan pendidikan fisika.

Humaidi, Abdul Haris. 2006. Fisika SMA/Ma Kelas XI. Yogyakarta : PT Pustaka Intan Madani.

Jumiati. 2016. Pembuatan alat praktikum termoskop Guna menjelaskan radiasi kalor berbasis Teknologi murah dan sederhana SMA. Universitas Pasir Pengaraian : Jurusan Pendidikan Fisika,

Jurnal jurusan pendidikan fisika fpmipa upi, “online” (diakses 2 Maret 2017 )

Khoirudin, Nanang. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Dengan

Menggunakan Aplikasi Mindjet Mindmanager 9 Untuk Siswa SMA Pada Pokok bahasan Alat Optik . Jurusan pendidikan Fisika. Vol.1 No.1

Kusrinangnirum, Yunita Putri. 2015. Pendingin sederhana sebagai alat peraga untuk memahami perpindahan panas SMA. Universitas Negeri Semarang :

Jurusan Pendidikan Fisika. Vol. IV.

Putro, Eko. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

98

Siswanto. 2009. Kompetensi Fisika Kelas XI Untuk SMA/MA. Klaten : PT Macanan Jaya Cemerlang.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Suprayitno, Totok. 2011. Pembuatan Alat Peraga Fisika Untuk SMA. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Supardianningsih. 2015. Fisika Kelas XI Semester 2. Klaten : PT Intan Pariwara. Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT Bumi Aksara

Tonaogy, Frans dkk. Pengembangan Media P embelajaran Pada Materi Hukum Archimedes Untuk Meingkatkan Kemampuan Analisis Siswa. Universitas Negeri Jakarta : Jurusan Fisika FMIPA

Dokumen terkait