• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Pada bagian pembahasan akan diuraikan mengenai pemetaan penggunaan metode mengajar dalam pembelajaran pendidikan jasmani di SD se-Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman. Hasil pemetaan mengandung beberapa penjelasan sebagai berikut :

1. Hasil Penelaahan Metode Pembelajaran Yang Dipilih Guru

Data hasil penelitian mengenai rekapitulasi metode mengajar yang digunakan oleh setiap RPP berdasarkan hasil penelaahan sesuai dengan lembar penilaian menunjukan hasil sebagai berikut :

Metode Ceramah (20,00%) metode pembelajaran ceramah yang digunakan oleh guru PJOK SD N se-Kecamatan Pakem merupakan metode pembelajaran yang memiliki beberapa karakteristik seperti yang tercantum dalam instrument penelitian. Karakteristik metode pembelajaran ceramah diantaranya yaitu guru menyampaikan pembelajaran secara lisan, di dalam RPP yang peneliti telaah. Metode pembelajaran ceramah berada pada pendahuluan, inti, dan penutup. dalam kegiatan pembelajaran terdapat kegiatan pembelajaran yang menunjukan bahwa guru menggunakan metode pembelajaran ceramah, yaitu dapat terlihat pada RPP metode pembelajaran dan pada bagian inti pembelajaran seperti “ peserta didik memperhatikan contoh yang diberikan guru dan penjelasan tentang teknik menendang bola dengan kontrol yang tepat” .

Metode Demonstrasi (12,50%) ada 5 SD Negeri yang menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran olahraga permainan bola besar kelas

54

V. Metode pembelajaran demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang berkarakteristikan guru memperagakan atau memperlihatkan suatu proses atau cara kerja yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Metode pembelajaran demonstrasi dapat peneliti temukan pada kegiatan pembelajaran, salah satu contohnya pada kegiatan inti RPP. Kegiatan pembelajaran guru yang dilakukan yaitu “peserta didik mendengarkan penjelasan materi dan memberikan contoh agar siswa mempunyai pandangan tentang materi yang akan dipelajari”.

Metode Diskusi (30,00%) ada 12 SD Negeri dalam pembelajaran olahraga di kelas V permainan bola besar yang menggunakan metode diskusi. Metode pembelajaran diskusi atau curah pendapat merupakan metode pembelajaran yang membutuhkan komunikasi 2 arah. Karakteristik dari metode pembelajaran diskusi yaitu peserta didik diberikan suatu informasi atau materi yang berawal dari masalah yang haru dipecahkan oleh peserta didik. Dalam penelitian ini metode pembelajaran diskusi dapat terlihat pada bagian kegiatan inti pembelajaran. Salah satu contohnya yaitu pada RPP yang kegiatan inti pembelajarannya pada kegiatan mengamati dan menanya.

Metode Simulasi (0%) tidak ada SD Negeri yang menggunakan metode ini, metode pembelajaran simulasi dari penelitian oleh peneliti. Hasil menunjukan bahwa metode pembelajaran simulasi tidak terlihat dari RPP yang diteliti oleh peneliti.

Metode Permainan (5,00%) terdapat 2 SD Negeri yang menggunakan metode permainan dalam kegiatan pembelajaran permainan bola besar di

55

kelas V. Metode pembelajaran permainan merupakan metode yang digemari oleh peserta didik. Di dalam metode pembelajaran permainan guru akan memberikan peraturan-peraturan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi yang diberikan. Penekanan itu bertujuan untuk peserta didik agar mau bergerak dengan mentaati peraturan, metode pembelajaran permainan dapat terlihat pada kegiatan inti pembelajaran RPP. Salah satu contohnya yaitu pada kegiatan menanya “guru menginstruksikan peserta didik untuk permainan bola besar”.

Metode Rangkaian Bermain (0%) memiliki karakteristik guru akan memberikan alur pembelajaran terlebih dahulu dengan bermain. Urutan rangkaian bermain kemudian di praktikan oleh peserta didik. Hasil penelitian menunjukan bahwa guru tidak ada SD Negeri yang menggunakan metode ini dalam kegiatan pembelajaran permainan bola besar kelas V.

Metode Rangkaian Latihan (0%) tidak terdapat SD Negeri yang menggunakan metode rangkaian latihan dalam pembelajaran permainan bola besar kelas V. metode pembelajaran rangkaian latihan merupakan metode untuk mengembangkan peserta didik dengan memberikan penekanan berulang-ulang dan akan dilakukan koreksi atau evaluasi terhadap peserta didik. Di dalam RPP yang peneliti teliti, tidak terdapat guru yang menggunakan metode pembelajaran ini.

Metode Tugas dan Resitasi (15,00%) terdapat 6 SD Negeri yang menggunakan metode ini dalam kegiatan pembelajaran permainan bola besar kelas V. Metode pembelajaran tugas dan resitasi guru akan memberikan

56

dorongan dan batasan waktu sehingga peserta didik mau untuk melaksanakannya, namun guru harus memberikan pengawasan yang lebih, dan mencatat hasil yang diperoleh dengan baik dan sistematik. Hasil menunjukan bahwa metode pembelajaran tugas dan resitasi terdapat di RPP bagian kegiatan penutup. Salah satu contohnya “guru melakukan evaluasi tentang mengenai permainan bola besar, serta menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya”.

Metode Praktik Lapangan (17,50%) terdapat 7 SD Negeri yang menggunakan metode ini dalam kegiatan pembelajaran permainan bola besar kelas V. metode pembelajaran praktik, guru sangat membutuhkan alat serta fasilitas yang memadai. Metode pembelajaran praktik lapangan dilakukan di tempat yang luas, dan karakteristiknya memiliki pengarahan atau perbaikan oleh guru. Metode pembelajaran praktik terdapat pada bagian inti pembelajaran yaitu pada kegiatan mencoba “siswa mempraktikan secara berpasangan”.

2. Rekapitulasi Metode Pembelajaran Hasil Penelaahan

Dari data yang didapatkan peneliti kemudian menganalisis penggunaan metode pembelajaran guru dalam RPP yang dibuat, maka dapat dilihat bahwa metode pembelajaran dalam setiap RPP memiliki 4-8 metode pembelajaran. dari hasil penelaahan peneliti menemukan variasi penggunaan metode pembelajaran yang digunakan guru dalam RPP yang dibuatnya. Metode ceramah dengan frekuensi keterlibatan yaitu 16 RPP (15,53%) merupakan

57

metode pembelajaran yang paling dominan. Hampir setiap pembelajaran yang dilakukan oleh guru akan menggunakan metode ceramah.

Metode demonstrasi dengan frekuensi keterlibatan yaitu sebesar 8 RPP (7,76%). Metode demonstrasi lebih sering digunakan oleh guru untuk memulai pembelajaran, yaitu di kegiatan awal pembelajaran. Guru akan mendemonstrasikan atau memberikan gambaran pembelajaran kepada peserta didik. Metode diskusi dengan frekuensi keterlibatan 15 (14,56%) merupakan metode pembelajaran yang paling dominan kedua setelah metode ceramah. Metode diskusi digunakan guru karena metode diskusi merupakan metode yang sangat mudah untuk mengembangkan peserta didik untuk mandiri belajar selaras dengan kurikulum 2013.

Metode simulasi dengan frekuensi keterlibatan 6 (5,82%). Metode simulasi cenderung digunakan oleh guru dengan memberikan ilustrasi pembelajaran terlebih dahulu kepada peserta didik di awal pembelajaran. sehingga peserta didik akan mudah untuk melaksanakannya, yaitu dengan memberikan peran kepada peserta didik. Metode permainan frekuensi keterlibatan 13(12,62%). Metode permainan tak bisa lepas dari pembelajaran pendidika jasmani karena dalam pendidikan jasmani lebih banyak menggunakan permainan untuk melaksanakan pembelajaran kepada peserta didik.

Metode rangkaian bermain dengan frekuensi keterlibatan 10 (9,70%). Metode rangkaian bermain digunakan oleh guru untuk memberikan materi bermain kepada peserta didik secara berututan. Dalam metode rangkaian

58

bermain guru akan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bermain namun dengan urutan-urutan yang harus dilaksanakan oleh peserta didik. Salah satu contohnya yaitu dalam bermain sepak bola, ketika bermain peserta didik harus melakukan pembelajaran dengan menggiring bola, kemudian memberikan umpan, dan terakhir menendang bola kea rah gawang.

Metode latihan dengan frekuensi keterlibatan 12 (11,65%). Metode latihan digunakan guru untuk memberikan pembelajaran kepada peserta didik agar peserta didik mampu melakukan pembelajaran secara benar. metode latihan cenderung memberikan materi pembelajaran dengan teknik-teknik dasar dalam materi pembelajaran yang diberikan secara terus-menerus dengan tujuan peserta didik mampu melakukannya secara benar. metode tugas dan resitasi dengan frekuensi keterlibatan 9 (8,73%). Metode tugas digunakan untuk memberikan pembelajaran tambahan kepada peserta didik, yaitu dengan memberikan tugas untuk dikerjakan dikemudian hari setelah peserta didik selesai melakukan pembelajaran. Dengan maksud dan tujuan agara peserta didik mampu memahami pembelajaran secara lebih dan agar peserta didik bertanggung jawab dan tidak lupa dengan materi yang telah diberikan.

Metode praktik lapangan dengan frekueni keterlibatan 14 (13,59%). Metode praktik lapangan sangatlah dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani karena dengan metode praktik lapangan guru akan lebih mudah menyampaikan materi kepada peserta didik, dan peserta didikpun dengan mudah melakukan materi pembelajaran karena langsung dipraktikan oleh peserta didik.

59

3. Hasil sebaran penggunaan metode pembelajaran lain

Data hasil penelitian mengenai sebaran penggunaan metode yang digunakan dalam RPP yang tidak termasuk dalam kriteria penilaian oleh peneliti. penggunaan metode pembelajaran ini terdapat banyak metode yang berbagai macam, sehingga peneliti dapat memetakan metode tersebut sebagai berikut : Metode Tanya Jawab (52,38%), Metode Pengamatan (19,04%), Metode Cooperative Learning (9,52%), Metode Pendekatan Saintifik (14,28%), Metode TGFU (4,76%).

Dokumen terkait