• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

1. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia.

Hasil uji T pada tabel 1.11 untuk variabel Non Performing Financing (NPF) sebesar 15,190 lebih besar dari nilai Ttabel = 3,183 dan nilai signifikasinya 0,004 lebih kecil dari nilai signifikasi 5% (α = 0,05) maka dapat membuktikan bahwa

Non Performing Financing (NPF) berpengaruh positif signifikan terhadap

pembiayaan murabahah. Hal ini tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh Sagita Devi Maharani (2010) yang menemukan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap penyaluran pembiayaan.

Jika dilihat dari data yang digunakan pada tabel 1.1 hal ini terjadi karena pertumbuhan pembiayaan murabahah pada setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga pembiayaan yang disalurkan kepada nasabah juga besar. Sehingga Non Performing Financing (NPF) menunjukan seberapa besar kolektibilitas bank dalam mengumpulkan kembali pembiayaan yang telah disalurkan. Jika pembiayaan bermasalah melampaui batas, maka akan menjadi masalah serius yang mengganggu profitabilitas Bank Syariah yang berujung pada berhentinya operasional. Bank Indonesia menetapkan NPF Gross sebesar 5% sebagai angka toleransi bagi kesehatan suatu bank.

2. Pengaruh Inflasi terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia.

Hasil uji T pada tabel 1.11 untuk variabel inflasi sebesar 5,756 lebih besar dari nilai Ttabel = 3,183 dan nilai signifikasinya 0,029 lebih kecil dari nilai signifikasi 5% (α = 0,05) maka dapat membuktikan bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan murabahah. Perubahan inflasi yang signifikan pada tabel 1.4 di mana pada tahun 2013-2014 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dari nilai 4.3% menjadi 8,3% pertahunnya dan kembali mengalami penurunan pada tahun 2016 sebesar 3.61%.

Peningkatan inflasi biasanya dikarenakan ada beberapa alasan yang mendasari seperti masih cenderung ketat kebijakan moneter Bank Sentral dengan menahan suku bunga yang tinggi akibat masih besarnya ancaman pelarian model (capital flight) di tengah ketidakpastian global, lemahnya daya beli msyarakat akibat berkurangnya pekerjaan, seperti tingkat pengangguran di bulan februari 2015 yang tercatat oleh badan pusat statistik (BPS) meningkat 300.000 orang bila dibandingkan dengan februari 2014 yang mencapai 7,45 juta orang serta efek dari kenaikan administered price,seperti kenaikan dipertengahan 2014. Dari beberapa alasan dapat disimpulkan bahwa pembayaran cicilan oleh nasabah yang tidak meningkat apabila inflasi meningkat, melainkan tetap sebesar akad awal dan juga karena perubahan laju inflasi yang meningkat tidak langsung menyurutkan keinginan masyarakat

untuk mengikuti perkembangan kebutuhan dan mengurangi konsumsi, maka dampak resiko pembiayaan masih dapat terkendali. Hasil penelitian ini mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri Jelasmi Jayanti (2016) yang menemukan bahwa inflasi berpengaruh positif signifikan terhadap pembiayaan di Bank Umum Syariah.

3. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Inflasi secara simultan terhadap Pemberian Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa Non Performing Financing (NPF) dan Inflasi terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap Pembiayaan Murabahah. Berdasarkan hasil perhitungan 99,2% Pembiayaan Murabahah dipengaruhi oleh NPF dan Inflasi, berarti 0,8% Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini. Peningkatan inflasi tidak mempengaruhi dalam pembayaran cicilan, jadi pembayaran cicilan oleh nasabah yang tidak meningkat apabila inflasi meningkat, melainkan tetap sebesar akad awal dan juga karena perubahan laju inflasi yang meningkat tidak langsung menyurutkan keinginan masyarakat untuk mengikuti perkembangan kebutuhan dan mengurangi konsumsi. Maka dampak rasio pembiayaan bermasalah dan inflasi masih dapat terkendali artinya peningkatan NPF dan inflasi tidak selalu diikuti peningkatan pembiayaan murabahah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal antara lain :

1. non performing Financing (NPF) berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan murabahah dengan menunjukan nilai thitung (+) 15,190 > ttabel

3,182 dan ditunjukan dengan tingkat signifikasinya 0,004 < 0,05 artinya

non performing Financing (NPF) yang dilakukan oleh Bank Syariah di

Indonesia berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah.

2. Inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah, setiap kenaikan atau penurunan inflasi mempengaruhi pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh Bank Syariah. Hal ini dikarenakan inflasi yang tidak stabil mengindikasikan perekonomian yang tidak stabil sehingga tinggi rendahnya inflasi sangat berpengaruh pada pembiayaan murabahah.

3. Non Performing Financing (NPF) dan Inflasi secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia periode 2012-2016. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil Uji-F yang menyatakan bahwa nilai signifikan sebesar 0,008 < 0,05 artinya signifikan dan nilai Fhitung (118,996) > Ftabel (19,00), maka dapat disimpulkan Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian lain

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran yang penulis ajukan kepada pihak-pihak dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas objek dan sampel penelitian agar memberikan hasil penelitian yang lebih akurat mengenai Non

pada Bank Syariah di Indonesia, dan juga memperluas penelitian objek penelitian pada unit usaha Syariah dan BPRS

2. Diharapkan Bank Syariah di Indonesia lebih meningkatkan prinsip kehati-hatian. Hal ini untuk meminimalisir dampak yang tidak diinginkan oleh masing-masing Bank dalam Pembiayaanya. Dan diharapkan Bank Syariah di Indonesia dapat lebih mengembangkan lagi produk-produk yang ada secara inovatif dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip syariah yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadis yang tidak mengandung Riba.

3. Diharapkan Bank Syariah di Indonesia dapat memperhatikan Pemberian Pembiayaan Murabahah karena masing-masing dari dua variabel yang diteliti memiliki pengaruh pada Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Al Arif M Nur Rianto, Lembaga Keuangan Syariah, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2012),

Alfian Akbar Dinul, Inflasi, Gross Domestic Product (GDP), Capital Adequacy

Ratio (CAR), dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Non Performing Financing (NPF) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia, Vol 2, No 2, 2016,

Antonio Muhammad Syafi’i, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta : Gema Insani, 2001)

Antonio Muhammad Syafi’i, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Perss, 2011)

Drs.Ismail, perbankan Syariah, (Jakarta : kencana, 2014)

Firaldi Mufqi, Analisi Pengaruh jumlah DPK, NPF dan tingkat Nilai Inflasi

terhadap total pembiayaan yang diberikan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2007-2012, Skripsi S1, 2013

Gusti, Manajemen Penulisan Skripsi, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada)

Hasanah Umi Uswatun, Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, dan Nilai Tukar Terhadap

NPF studi pada Bank Pembiayaan Rakyat Indonesia Periode (2013-2015),

Skripsi S1 Fakutlas Ekonomi, Universitas Diponegoro, 2014

Hasannah Umi Uswatun, pengaruh Inflasi.Suku Bunga dan Nilai Tukar Terhadap

Non Performing Finance (NPF)Pada Pembiayaan Bank Rakyat Indonesia,

Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Surakarta, 2017

Irham Fahmi , Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Bandung : Alfabeta, 2014)

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,( Jakarta : PT. Raja Grafindo Perseda, 1999)

Kasmir, Bank dan Lembga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005)

Maharani Sagita Devi, Analisis Pengaruh CAR, NPF, dan DPK Terhadap

Penyaluran Pembiayaan (Studi Pada Bank Muamalat Indonesia Periode 2001-2009), Skripsi S1, 2010

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Perseda, 2014)

Prasetyo Bambang dan Mifathul Jannah Lina, Metode Penelitian Kuantitatidf:Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 2005)

Putong, Iskandar dan Adjaswati, Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro, ( Jakarta : Mitra Wacana Media, 2008)

Siregar Syofian, Statistik Parametrk Untuk Penelitian Kuantitatif, Jakarta : Bumi Aksara 2012.

Sri, Faktor-faktor yang mempengaruhi Non Performing Financing (NPF) pada

Bank Umum Syariah di Indonesia, Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

2014

Sugiono, Cara Mudah Menyusun Skripsi, (Bandung : Alfabeta)

Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS, (Yogyakarta: ANDI, 2011)

Tabrizi Ahmad, Analisis pengaruh Variabel Makro terhadap Non Performing

Financing (NPF) Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2005-2013,

Skripsi S1

Thamrin Abdullah, Bank dan Lembga Keuangan, (Jakarta : PT.Grafindo Persada : 2012)

Uliandi Azuar, Irfan dan Saprinal Manurung, Metodologi Penelitian Bisnis, ( Medan: UMSU Press : 2015)

Wuri Arianti, Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non Ferforming Finance (NPF) dan Return On Asset (ROA) Terhadap Pembiayaan Pada Perbankan Syariah, Skripsi S1Fakultas

KUTIPAN LAIN http://adicakrawala.blogspot.co.id/2014/11/pengaruh-inflasi-bagi-usaha-menengah-ke.html http://heranoviyanth.blogspot.com/2012/09/makalah-inflasi.html. http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-inflasi-jenis-penyebab-dampak.html http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-inflasi-jenis-penyebab-dampak.html UU No.20 Tahun 2008

Dokumen terkait