• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

C. Pembahasan

Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) menurut World Health Organization

(WHO) yaitu berat badan saat lahir <2.500 gr. Bayi dengan berat <2.500 gram mempuyai risiko 20 kali untuk mengalami kematian di bandingkan dengan bayi yang berat badannya normal. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) lebih banyak terjadi di negara berkembang jika dibandingkan dengan negara-negara maju.

Defenisi dari bayi berat badan lahir rendah menurut saputra (2016), Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) ialah berat badan bayi yang kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi atau usia kehamilan. Berdasarkan Ikatan Dokter Indonesia/IDI (2016), Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yaitu berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa genetasi dengan catatan berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam satu jam setelah lahir.

1. Faktor resiko penyebab BBLR a. Faktor ibu

Faktor ibu merupakan salah satu satu penyebab terjadinya kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yang meliputi Penyakit, umur ibu, pendidikan, pengetahuan, dan pekerjaan.

World Health Organization (WHO) merekomendasikan bahwa usia yang dianggap paling aman menjalani kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun. Persentase tertinggi bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah terdapat pada kelompok remaja dan wanita berusia lebih dari 40 tahun. Ibu yang terlalu muda seringkali secara emosional dan fisik belum matang.

Sedangkan pada ibu yang sudah tua meskipun mereka berpengalaman,

tetapi kondisi tubuh dan kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat mempengaruhi janin intra uteri dan dapat menyebabkan kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).

Secara umum seorang perempun disebut siap secara fisik jika ia telah menyelesaikan pertumbuhan tubuhnya, yaitu sekitar usia 20 tahun.

Hambatan yang akan terjadi pada kehamilan dengan usia kurang dari 20 tahun yaitu pada saat hamil kurang memperhatikan kehamilannya termasuk control kehamilan yang akan berdampak pada meningkatnya resiko komplikasi kehamilan.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah dalam memperoleh menerima informasi, sehingga kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir rasional bahwa jumlah anak yang ideal adalah 2 orang.

Pengetahuan merupakan domain dari perilaku. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang, maka perilaku akan lebih bersifat langgeng. Dengan kata lain ibu yang tahu dan paham tentang jumlah anak yang ideal, maka ibu akan berperilaku sesuai dengan apa yang ia ketahui.

Pekerjaan adalah serangkaian tugas atau kegiatan yang harus dilaksanakan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau profesi

masing-masing. Beberapa segi positif adalah mendukung ekonomi rumah tangga. Pekerjaan jembatan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk mendapatkan kualitas hidup yang baik untuk keluarga dalam hal gizi, pendidikan, tempat tinggal, sandang, liburan dan hiburan serta fasilitas pelayanan kesehatan yang diinginkan.

Banyak anggapan bahwa status pekerjaan seseorang yang tinggi, maka boleh mempunyai anak banyak karena mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-sehari.

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa menyatakan minimnya pendidikan, pengetahun, umur ibu yang masih terlalu muda dan pekerjaan yang terlalu berat dapat beresiko terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).

Hal ini sejalan dengan penelitian Mutmainna 2016 yang berjudul Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai tahun 2016 menyatakan bahwa faktor resiko yang dapat mempengaruhi kejadian BBLR meliputi umur ibu, pendidikan pengetahun, dan pekerjaan (Mutmainna, 2016).

Ibu berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dikarenakan mual muntah yang berlebihan menyebabkan dehidrasi, defisiensi nutrisi, penurunan berat badan ibu dan mengganggu pekerjaan sehari-hari.

Masalah ini perlu diatasi dan ditanggulangi karena tanpa penanganan yang baik akan menyebabkan kemungkinan lahirnya bayi dengan Berat Badan

Lahir Rendah (BBLR). Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-Ra’d/ 13:11:

ْنِهِسُفًَْاِب اَه اْوُسٍَِّغٌُ ىهّخَح ٍمْىَقِب اَه ُسٍَِّغٌُ َلً َ هّاللّ َّىِا ...

...

Terjemahnya:

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri”. (Kemenag 2019).

Quraish Shihab dalam tafsir Al-Misbah menjelaskan sesungguhya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dalam arti, Allah menjadiakan para mu’aqqibat itu melakukan apa yang ditugaskan kepadanya yaitu memelihara manusia, sebagaimana dijelaskan diatas karean Allah telah menetapkan bahwa Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri, yakni kondisi kejiwaan/sisi dalam mereka, seperti mengubah kesyukuran menjadi kekufuran, ketaatan, menjadi kedurhakaan, iman menjadi penyekutuan Allah, dan ketika Allah akan mengubah ni’mat (nikmat) menjadi niqmat (bencana), hidayah menjadi kesesatan, kebahagiaan menjadi kesengsaraan, dan seterusnya. Ini adalah satu ketetapan pasti yang saling kait-mengait.

b. Faktor janin

Janin dapat dinyatakan BBLR jika umur kehamilan mencapai 9 bulan atau lebih, namun berat badan anak lahir kurang dari berat standar. Namun jika anak lahir kurang dari 9 bulan dan berat badan kurang dari 2500 gram tidak digolongkan BBLR namun digolongkan lahir prematur.

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Syekh Yusuf, salah satu

penyebab terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yaitu faktor janin.

Ibu hamil yang yang pernah melahirkan bayi prematur, pada kehamilan berikutnya berisiko untuk melahirkan bayi prematur.

Hal ini sejalan dengan penelitian Dede Irma Susanti (2018) yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Wonosari Kabupaten Gunung kidul yang menyatakan bahwa Pada kehamilan dan persalinan terjadi pada tubuh terutama kandungan ibu. Dibutuhkan masa pemulihan seperti sedia kala, waktu minimal yang di anjurkan agar kandungan pulih adalah 2 tahun. (Dede Irma Susanti,2018).

Berkaitan dengan hal tersebut dalam perspektif Islam telah dijelaskan dalam surah An-Nisa’ ayat /4: 9:

ْىُقٍَْلَو َ هّاللّ اىُقَّخٍَْلَف ْۖنِهٍَْلَع اْىُفاَخ ااف هعِض اتٌَِّّزُذ ْنِهِفْلَخ ْيِه اْىُكَسَح ْىَل َيٌِْرَّلا َشْخٍَْلَو اادٌِْدَس الًْىَق ا ْىُل

Terjemahnya:

“Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya).

(Kemenag 2019).

c. Faktor gizi

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu normal pada masa kehamilan maka kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu selama hamil

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa

penyebab lain terjadinya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) yaitu faktor gizi.

Hal ini sejalan dengan penelitian Mutmainna 2016 yang berjudul Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Puskesmas Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai tahun 2016 menyatakan bahwa sebagian faktor Berat Bayi Lahir Rendah adalah faktor gizi.

Ibu dengan status gizi yang baik sebelum hamil meskipun berat badannya kurang baik tidak menjadi faktor utama kejadian BBLR, sedangkan jika status gizi ibu sebelum hamil jelek dan pertambahan berat badan yang kurang baik, kemungkinan akan melahirkan BBLR (Mutmainna, 2016).

Konsumsi protein selama Sembilan belas minggu pertama kehamilan dapat mendukung pertumbuhan sel otak bayi. Namun kelebihan protein juga berdampak negatif pada kehamilan dan bayi akan dilahirkan.

Berkaitan dengan hal tersebut dalam perspektif Islam telah dijelaskan dalam surah Al-Maidah ayat/5:87:

َلً َ هّاللّ َّىِا اْوُدَخْعَح َلًَو ْنُكَل ُ هّاللّ َّلَحَا ْٓاَه ِجهبٍَِّط اْىُهِّسَحُح َلً اْىٌَُهها َيٌِْرَّلا اَهٌَُّآْهٌ

َيٌِْدَخْعُوْلا ُّبِحٌُ

Terjemahnya:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas “Kemenang 2019).

Melalui firmanNya ini, kita dianjurkan untuk tidak melampaui batas

atau berlebih-lebihan dalam segala hal, baik dalam makan, minum, berpakain, bersedekah dan lain sebagainya karena segala sesuatau yang berlebih-lebihan atau melmpaui batas Allah swt tidak menyukainya.

Quraisy Shihab dalm kita Al-Misbah menjelaskan bahwa, Al-Biqa’I yang menekuni bahasan hubungan antar ayat menulis bahwa setelah dalam ayat yang lalu Allah mumuji Rahbah atau rasa takut kepada Allah yang mendorong upaya menjauhkan diri dari gemerlap duniawi karena memang hal ini baik, tetapi –-lanjut Al-Biqai’i—dalam praktinya sering kali pelakunya terlalu ketat sampai-sampai meninggalkan yang mubah (dibolehkan) padahal manusia adalah makhluk lemah sehingga sering kali kelemahan menghadapi keketatan itu mengantar kepada kegagalan beragama, itulah sebabnya islam datang melarang pengetatan beragama seperti itu dengan menganjurkan modernisasi, tidak melebihkan tidak juga mengurangi. Nah, dalam konteks itulah, setelah menyinggung mereka yang meninggalkan gemerlap duniawi, bahkan mengharamkan atas diri mereka sekian banyak hal yang mubah atau halal, ayat ini datang berepesan kepada orang yang beriman : hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan, menghalangi diri kamu dengan jalan bernazar, atau sumpah atau apa saja untuk melakukan apa- apa yang baik, indah,lezat,atau nyaman yang telah Allah hahalkan bagi kamu, dan janganlah kamu memaksakan diri melampaui batas kewajaran karena sesungguhnya Allah tidak menyukai yakni tidak melimpahkan rahmat dan ganjaran-Nya kepada orang-orangyang melampaui batas, walaupun

pelampauan batas itu berkaitan dengan upaya mendekatkan diri kepada-Nya.

d. Faktor lingkungan

Paparan zat-zat beracun adalah paparan asap yang dihirup berasal dari rokok maupun udara tercemar oleh gas-gas berbahaya. Ibu hamil yang terpapar asap rokok memiliki risiko lebih besar melahir Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak terpapar asap rokok.

Kondisi ibu yang terpapar asap rokok dapat mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan karena berbagai senyawa yang terkandung di dalam rokok dapat mengganggu suplai oksigen dari ibu ke bayinya sehingga sangat berisiko melahirkan Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).

Sesuai dengan penelitian (K. S. D. Lestari et al., 2015), bahwa ibu yang terpapar asap rokok berisiko 5,516 kali melahirkan bayi berat lahir rendah dibandingkan ibu yang tidak terpapar asap rokok.

Hal ini sejalan dengan penelitian Rasyid.Z 2020 menunjukkan bahwa keterpaparan asap rokok selama kehamilan memberi pengaruh sebesar 4,2 kali terhadap kejadian bayi berat lahir rendah Rasyid.Z (2020)

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan beberapa kesimpulan antara lain:

1. Faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah penyakit, umur ibu, pengetahuan, faktor janin, dan faktor lingkungan.

2. Faktor yang paling kuat berhubungan dengan kejadian BBLR adalah pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan status Gizi

B. SARAN

1. Bagi Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan disarankan untuk memeberikan penyuluhan kepada ibu hamil mengenai apa saja yang mempengaruhi kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) dan apa saja dampak yang ditimbulkan akibat Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).

2. Bagi Ibu hamil dan keluarga

Setelah mengetahui beberapa faktor BBLR hendaknya ibu Hamil lebih waspada dan melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai rekomendasi pemerintah.

3. Bagi peneliti harus menambah pengetahuan dan memahami dampak dari bahaya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) sehingga diharapkan tidak terjadi resiko Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, S. A., & Barokah, L. (2018). Determinan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Kebidanan, 8(2), 143-148.

Ayulestari, D., & Soewondo, P. (2019). Analisis Sosiodemografi terhadap Pemberian ASI Eksklusif di Provinsi Sulawesi Selatan: Analisis Data Susenas 2017. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 15(1), 91-98.

Damayanti, Y., Sutini, T., & Sulaeman, S. (2019). Swaddling dan Kangaroo Mother Care Dapat Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Journal of Telenursing (JOTING), 1(2), 376-385.

Darmalaksana, W. (2020). Metode Penelitian Kualitatif Studi Pustaka dan Studi Lapangan. Pre-Print Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Fitriyani, D., Irawan, G., Susanah, S., Husin, F., Mose, J. C., & Sukandar, H.

(2015). Kajian kualitatif faktor-faktor yang memengaruhi pernikahan remaja perempuan. Jurnal Pendidikan dan Pelayanan Kebidanan Indonesia, 2(3), 38-44.

Haitoni, F. (2018). Komsparasi Penafsiran Ayat-Ayat Pernikahan Beda Agama. TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin, 17(2), 203-228.

Handayani, F., Fitriani, H., & Lestari, C. I. (2019). Hubungan Umur Ibu dan Paritas dengan Kejadian BBLR di Wilayah Puskesmas Wates Kabupaten Kulon Progo. Midwifery Journal: Jurnal Kebidanan UM. Mataram, 4(2), 67-70.

Hartiningrum, I., & Fitriyah, N. (2018). Bayi berat lahir rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur tahun 2012-2016. Jurnal Biometrika dan Kependudukan, 7(2), 97-104.

Humaira, B., & Rifdi, F. (2019). Analisis Kecemasan Ibu dengan Perawatan Bayi BBLR di Rumah Sakit DR Ahmad Muchtar Bukit Tinggi Tahun 2018. Maternal Child Health Care, 1(2), 76-84.

Kementrian Kesehatan (2019). Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Jakarta:

Balitbang Kemenkes RI

Kementrian Kesehatan (2019). data dan Informasi profil kesehatan indonesia 2016. Jakarta

Lestari, K. S. D., Putra, I. A. E., & Karmaya, I. N. M. (2015). Paparan asap rokok pada ibu hamil di rumah tangga terhadap risiko peningkatan kejadian bayi berat lahir rendah di Kabupaten Gianyar. Public Health and Preventive Medicine Archive, 3(1), 11.

Lisnawati, L. (2017). Evaluasi Pemantauan Intrapartum pada Persalinan dengan BBLR di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Jurnal Kesehatan, 8(2), 178-185.

Lubis, R. M. (2016). Perilaku Ibu dalam Merawat Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Rumah.

Maryuni, E., & Kusmiyati, Y. (2017). Hubungan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Dengan Perkembangan Anak Usia Toddler (1-3 Tahun) di Puskesmas Dlingo II Kabupaten Bantul Yogyakarta (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Mahayana, S. A. S., Chundrayetti, E., & Yulistini, Y. (2015). Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUP Dr.

M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3).

Moleong, (2017).Penelitian Kualitatif melalui Pendekatan Pendidikan. Jakarta:

Lentera Hati.

Muawwanah, M. (2019). Pendewasaan Usia Perkawinan Perspektif Maqasid Syariah. MAQASID, 7(2).

Mutmainna, M. (2017). Determinan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Balangnipa Kecamatan Sinjai Utara Kabupaten Sinjai Tahun 2016 (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).

Nappu, S., Akri, Y. J., & Suhartik, S. (2021). Hubungan Paritas dan Usia Ibu dengan Kejadian Bblr di RS BEN MARI MALANG. Biomed Science, 7(2), 32-42.

Noor, M. S., Husaini, H., & Puteri, A. O. Hubungan Faktor Ibu, Janin, dan Plasenta dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jurnal Berkala Kesehatan, 6(2), 75-79.

Nuha Nurfitria, Ulin, (2016). Faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kerja Puskesmas Sukerejo. Skripsi IPB 2016 [diakses 20 oktober 2017]

Profil Kesehatan Sulawesi Selatan Tahun 2019. (n.d.).

Putri, A. W., Pratitis, A., Luthfiya, L., Wahyuni, S., & Tarmali, A. (2019). Faktor

Ibu terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 3(1), 55-62.

Rasyid, Z. (2020). Determinan Persalinan Sectio Caesarea Pada Ibu Bersalin Di Rumah Sakit X Pekanbaru Tahun 2019. Jurnal Kesehatan Komunitas, 6(1), 115-121.

Sari, R. S., & Rizal, M. (2018). Hubungan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Dengan Kejadian Hiperbilirubin Di Ruang Perinatologi Di RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan, 7(1), 34-43.

Saputra, R. G. (2016). Perbedaan Kejadian Ikterus Neonatorum antara Bayi Prematur dan Bayi Cukup Bulan pada Bayi dengan Berat Lahir Rendah di RS PKU Muhammadiyah Surakarta (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Susanti, D. I., Arum, D. N. S., & Rahmawati, A. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RSUD Wonosari Kabupaten Gunung Kidul Tahun 2016 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Triastuti, D., Widyasih, H., & Muslihatun, W. N. (2019). Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat Lahir Di RSKIA Sadewa Yogyakarta Tahun 2017 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).

Ultriani, U. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian dengan Kejadian BBLR di ruang bersalin Rumah Sakit Umum Sekota Kendari:

Relating To The Incidence Of Lbw In The Delivery Room Of The Kendari City General Hospital. Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery), 5(2), 45-50.

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (2017). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Alauddin Press. Makassar.

PEDOMAN WAWANCARA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD SYEKH YUSUF

KABUPATEN GOWA TAHUN 2021 A. Jadwal Wawancara

Hari/tanggal :

Waktu :

Lama wawancara:

B. Identitas informan

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Jabatan :

C. Daftar pertanyaan

Variabel Inti variabel Pertanyaan Probbling

Faktor ibu 1. Penyakit Bagaimana cara mengatasi keluhan

keluhan penyakit

2. Umur ibu Bagaimana faktor usia seorang ibu

3. Pendidikan Bagaimana pendidikan dapat

4. Pengetahuan Bagaimana pengetahuan anda

mengetahui

5.Pekerjaan Menurut Anda apakah melakukan

Faktor Janin Prematur Bagaimana

kehamilan prematur

Faktor gizi Status gizi ibu hamil

Faktor lingkungan 1 .Paparan asap rokok

Apa yang anda ketahui tentang bahaya asap rokok?/

1. apakah anda sering terpapar asap rokok pada masa kehamilan?

2. Menurut anda, apa dampak yang di timbulkan jika terpapar asap rokok?

3. Siapa saja yang sering merokok di sekitar anda?

4. Bagaimana car menghindari jika terpapar asap rokok?

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Kampus I: Jl. Sultan Alauddin No. 63 Telp. 864924 (fax 864923)Makassar

KampusII : Jl. H.M. YasinLimpo No. 36 Samata -GowaTelp. (0411)841879 Fax.0411-8221400 Samata-Gowa

Nomor : B- /FKIK/PP.00.9/01/2021 Gowa, 14 Januari 2021 Lamp

: -

Hal : Permohonan ethical clearance

KepadaYth.

Ketua Komisi Etik

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar

di-

Samata

Assalamu ’alaikum wr wb

Sehubungan dengan penyelesaian Skripsi mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar, maka kami mohon kesediaan Bapak/Ibu memberikan persetujuan ethical clearance kepada mahasiswa yang tersebut di bawah ini:

Nama : Nurpadilla

NIM 70200114013

Program Studi : Kesehatan Masyarakat

Judul Penelitian : Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Bayi

Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa Dosen Pembimbing : 1. Dr. H. M. Fais Satrianegara, SKM., MARS

2. Sukfitrianty Syahrir, SKM., M.Kes

Demikian harapan kami, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.

Wassalam

Ketua Prodi

Dr. JAYADI NAS, S.Sos., M.Si

Jl.Bougenville No.5 Telp. (0411) 441077 Fax. (0411) 448936 Website : http://simap.sulselprov.go.id Email : ptsp@sulselprov.go.id

Makassar 90231

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

BIDANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN

Nomor : 10595/S.01/PTSP/2021 KepadaYth.

Lampiran : Bupati Gowa

Perihal : Izin Penelitian

di-

Tempat

Berdasarkan surat Dekan Fak. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar Nomor

: B-165/FKIK/PP.00.9/1/2021 tanggal 01 Januari 1970 perihal tersebut diatas, mahasiswa/peneliti dibawah ini:

N a m a : NURPADILLA

Nomor Pokok : 70200114013

Program Studi : Kesehatan Masyarakat Pekerjaan/Lembaga : Mahasiswa(S1)

Alamat : Jl. H. M. Yasin Limpo No. 36, Samata Gowa

Bermaksud untuk melakukan penelitian di daerah/kantor saudara dalam rangka penyusunan Skripsi, dengan judul :

" FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA "

Yang akan dilaksanakan dari : Tgl. 02 Februari s/d 02 Maret 2021

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pada prinsipnya kami menyetujui kegiatan dimaksud dengan ketentuan yang tertera di belakang surat izin penelitian.

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik dan Surat ini dapat dibuktikan keasliannya dengan menggunakan barcode,

Demikian surat izin penelitian ini diberikan agar dipergunakan sebagaimana mestinya.

Diterbitkan di Makassar

Pada tanggal : 02 Februari 2021

A.n. GUBERNUR SULAWESI SELATAN

KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI SULAWESI SELATAN

Selaku Administrator Pelayanan Perizinan Terpadu

Pangkat : Pembina Tk.I Nip : 19710501 199803 1 004

Tembusan Yth

1. Dekan Fak. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar di Makassar;

2. Pertinggal.

SIMAP PTSP 02-02-2021

a K P P

Ditandatangani secara elektronik oleh : .n. BUPATI GOWA

EPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN ELAYANAN TERPADU SATU PINTU

H.INDRA SETIAWAN ABBAS,S.Sos,M.Si angkat : Pembina Utama Muda Nip 19721026 199303 1 003

Tembusan disampaikan kepada:

Yth. 1. Bupati Gowa ( Sebagai Laporan ) 2. Dinas Kesehatan Kab Gowa

3. Dekan Fak. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Alauddin Makassar di Makassar;

4. Yang bersangkutan;

5. Pertinggal,-

Sungguminasa, 2 Februari 2021

Nomor : 503/115/DPM-PTSP/PENELITIAN/02/2021 Lamp : -

Perihal : Rekomendasi Penelitian

K e p a d a

Yth. Pimpinan RSUD Syekh Yusuf Di –

Tempat

Surat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sul-Sel Nomor : 10595/S.01/PTSP/2021 tanggal 1 Januari 2021 tentang Izin Penelitian.

Dengan ini disampaikan kepada saudara bahwa yang tersebut di bawah ini:

Nama : NURPADILLA

Tempat/Tanggal Lahir : Tarapang / 15 April 1997 Nomor Pokok : 70200114013

Jenis Kelamin : Perempuan

Program Studi : Kesehatan Masyarakat Pekerjaan/Lembaga : Mahasiswa(S1)

Alamat : Tanah Harapan

Bermaksud akan mengadakan Penelitian/Pengumpulan Data dalam rangka penyelesaian Skripsi/Tesis di wilayah/tempat Bapak/Ibu yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA”

Selama : 2 Februari 2021 s/d 2 Maret 2021 Pengikut : -

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka pada prinsipnya kami dapat menyetujui kegiatan tersebut dengan ketentuan :

1. Sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan kepada yang bersangkutan harus melapor kepada Bupati Cq. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab.Gowa;

2. Penelitian/Pengambilan Data tidak menyimpang dari izin yang diberikan.;

3. Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan mengindahkan adat istiadat setempat;

4. Menyerahkan 1(satu) Eksemplar copy hasil penelitian kepada Bupati Gowa Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kab.Gowa.

Demikian disampaikan dan untuk lancarnya pelaksanaan dimaksud diharapkan bantuan seperlunya.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSre

PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

JL. Masjid Raya No. 38 Tlp. 0411-887188 Sungguminasa 92111

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI INFORMAN Kepada

Yth, Ibu/Bapak Calon Infrorman Di,-

Tempat

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Nurpadilla NIM : 70200114013

Adalah mahasiswa program S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan UIN Alauddin Makassar, akan melakukan penelitian tentang “Faktor-faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa”.

Untuk itu saya memohon kesediaan ibu/bapak untuk berpartisipasi menjadi informan dalam penelitian ini. Segala hal yang bersifat rahasia akan saya rahasiakan dan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini. Apabila ibu/bapak bersedia menjadi responden maka saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah tersedia.

Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima-kasih.

Gowa, 4 Februari 2021 Peneliti

(Nurpadilla)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI INFORMAN Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Menyatakan bersedia dan setuju menjadi subjek penelitian yang berjudul “

Menyatakan bersedia dan setuju menjadi subjek penelitian yang berjudul “