• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah diadakan analisis uji hipotesis, maka diperoleh hasil koefisien korelasi (rxy) sebesar + 0,319 (hasil koefisien korelasi bertanda positif). Hasil ini menunjukkan bahwa arah korelasinya positif yang artinya ada hubungan yang positif antara penggunaan alat komunikasi handphone dengan hasil belajar mata pelajaran Fiqih.

Untuk selanjutnya terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan alat komunikasi handphone terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih. Hal ini diketahui setelah rxy observasi dikonsultasikan dengan r tabel yaitu:

a. r tabel (5%) = 0,2028 b. r tabel (1%) = 0,1707

Dikarenakan (rxy observasi > r tabel, 0,319 > 0,202, 0,319 > 0,170) untuk taraf signifikansi 5% atau 1% maka dapat dikatakan bahwa penggunaan alat komunikasi handphoneberpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih. Hal tersebut artinya bahwa semakin sedikit peserta didik mempergunakan alat komunikasi handpone maka semakin berdampak positif

terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih peserta didik di MTs Sunan Ampel Sidoraharjo.

Adapun untuk mengetahui besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan alat komunikasi handphonedapat berpedoman pada tabel intepretasi koefisien korelasi2 sebagai berikut:

Tabel 4.11.

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Dari tabel di atas terlihat bahwa rxy observasi berada dalam interval 0,20

–0,399 yang berati rendah. Dengan demikian pengaruh penggunaan alat komunikasi handphone terhadap hasil belajar mata pelajaran Fiqih kecil.

Adapun perhitungan Koefisien Determinasi (KD) yang digunakan untuk mengetahui kontribusi (sumbangan) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y dengan menggunakan rumus:

Keterangan :

2

Sugiyono, Statitiska untuk Penelitian, (Alfabeta: Bandung), h. 216.

KD = Koefiensi Determinasi (kontribusi variabel X terhadap variabel Y) R = Koefiensi korelasi antara variabel X dengan variabel Y

KD = r2x 100% = 0,3192x 100% = 0,101761 x 100% = 10,17%

Hasil analisis koefisien determinasi menujukkan bahwa variabel penggunaan alat komunikasi handphone memberikan kontribusi sebesar 10,17% terhadap hasil belajar peserta didik mata pelajaran Fiqih. Nilai determinasi yang kecil berati variabel penggunaan alat komunikasi handphonedalam menjalanakan variabel hasil belajar fiqih sangat terbatas. Sehingga faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Fiqih diluar pembahasan ini memberikan kontribusi sebesar 89,83% terhadap hasil belajar peserta didik pada fiqih.

D.Keterbatasan peneliti

Dari hasil penelitian di atas, ternyata masih terdapat keterbatasan- keterbatasan. Meskipun hipotesis yang diajukan diterima, namun pengaruh yang ditimbulkan oleh penggunaan alat komunikasi handphone terhadap hasil belajar mata pelajaran fiqih cukup kecil. Hal ini menunjukkan bahwa ada variabel (faktor-faktor) lain yang ternyata lebih berpengaruh terhadap hasil belajar fiqih yang dalam hal ini tidak dilibatkan dalam penelitian ini. Faktor-faktor tersebut

antara lain: motivasi, disiplin, pola asuh orang tua, intelegensi, dan lain-lain. Dengan demikian diharapkan dalam penelitian mendatang untuk memperhatikan variabel-variabel lain yang lebih berpengaruh terhadap hasil belajar fiqih.

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yatitu yang berjudul pengaruh penggunaan alat komunikasi handphone terhadap hasil belajar mata pelajaran fiqih peserta didik MTs Sunan Ampel Sidoraharjo. Akhirnya penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Berbagai penggunaan alat komunikasi handphone. Baik itu penggunaan positif ataupun penggunaan negatifnya. Peserta didik dapat membatasi penggunaan

handphone itu dari kesadaran diri sendiri, pengaruh teman , didikan orangtua

dan juga guru-guru di sekolah. Asalkan peserta didik dapat membagi waktu untuk urusan belajar dan bermain dengan handphone, itu tak masalah. Jam belajar lancar dan diselingi dengan bermain handphone, namun jangan juga sampai peserta didik ketagihan memakai handphone, itu perlu dibataskan dengan pengawasan orang tua jika di rumah , dan para guru jika disekolah. Berdasarkan hasil yang di peroleh peneliti bahwa penggunan alat komunikasi

handphone di MTS Sunan Ampel Sidoraharjo termasuk dalam kategori tinggi.

Hal ini dikuatkan dari hasil angket dari 94 responden yang menghasilkan nilai rata-rata sebesar 72,81 (berada dalam interval 62,49 – 81,24) yang artinya tinggi.

2. Hasil belajar fiqih adalah nilai yang telah dicapai oleh seorang peserta didik setelah melalui proses belajar khususnya dalam mata pelajaran fiqih. Hasil belajar sendiri dalam peningkatannya dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: kebiasaan belajar dan lingkungan pendidikan.

hasil belajar fiqih MTs Sunan Ampel Sidoraharjo termasuk kategori baik. Hal ini dikuatkan dari rata-rata nilai hasil belajar peserta didik sebesar 86,77 (berada dalam interval 89 – 84 ) yang artinya baik.

3. Ada hubungan positif yang signifikan antara penggunaan alat komunikasi

handphone terhadap hasil belajar peserta didik. Hal ini dibuktikan dari hasil

yang diperoleh yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment, diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,319 yang berkisar antara 0,02 – 0,40, ini berarti terdapat korelasi yang signifikan antara variabel X dan variabel Y yaitu korelasi yang rendah atau lemah.

Kemudian dengan memeriksa tabel nilai “r” product moment ternyata dengan df sebesar 92 pada taraf signifikan 5% diperoleh “r” tabel sebesar 0,202, selanjutnya pada taraf signifikan 1% diperloleh angka sebesar 0,170. jika

dilihat pada angka “r” tabel tersebut maka rxy jauh lebih besar daripada “r”

tabel, pada taraf signifikan 5% (0,319 > 0,202) maupun pada taraf signifikan 1% (0,319 > 0,170). Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. karena terdapat hubungan positif yang signifikan

antara penggunaan alat komunikasi handphone terhadap hasil belajar peserta didik.

Sebagian besar penggunaan handphone dikalangan pelajar memberikan pengaruh terhadap hasil belajar fiqih. Hal ini terlihat dari hasil perhitungan kontribusi (sumbangan) penggunaan alat komunikasi handphone terhadap hasil belajar fiqih yaitu sebesar 10,17%.

B.Saran

Sebagaimana yang penulis telah ungkapkan pada bagaian awal penelitian bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil belajar fiqih peserta didik di sekolah dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

handphone terhadap hasil belajar fiqih peserta didik.

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis mengajukan saran, sebagai berikut:

1. Kepada para guru agar lebih memperhatikan para peserta didik yang membawa handphone dalam lingkungan sekolah terlebih lagi di dalam kelas jangan sampai peserta didik menyalah gunakan fungsi handphone kepada fungsi negatif seperti memainkan handphone saat pelajar berlangsung yang dapat dipastikan hal tersebut akan mempengaruhi aktivitas belajar peserta didik yang dapat menyebakan tidak berhasilnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Karena penggunaan handphone di kalangan peserta didik tergolong tinggi yang menghasilkan nilai rata-rata sebesar 72,81 (berada

dalam interval 62,49 – 81,24) yang artinya tinggi. Sehingga dapat mengakibatkan hasil belajar menurun dan proses belajar mengajarnya menjadi terganggu.

2. Kepada pihak sekolah agar senatiasa memberikan arahan dan bimbingan bisa berupa sosialisasi kepada peserta didik tentang pengaruh penggunaan alat komunikasi handphone baik itu pengaruh positif terlebih lagi pengaruh negatifnya. Sebagai salah satu cara meminimalisir penyalahgunaan alat komunikasi handphone tersebut, dan kepada pihak sekolah agar selalu menciptakan situasi belajar yang nyaman dan menyenangkan sehingga proses belajar dapat berjalan dengan lancar demi terwujudnya tujuan pendidikan yang diharapkan.

3. Kepada orang tua agar tidak terlalu memanjakan anaknya dengan membelikan

handphone yang berlebihan seperti handphone yang begitu lengkap featurenya

dan mahal harganya. Hal tersebut dapat mempengaruhi perkembangan anak dan aktivitas belajar peserta didik. Apabila anak sudah mempunyai handphone agar lebih diperhatikan dan dikontrol dalam menggunakan alat komunikasi

handphone tersebut. Jangan sampai keseharian anak tersebut hanya sibuk

memainkan handphone hingga lupa akan tugas dan kewajibannya yaitu untuk belajar. Selain itu kiranya orang tua mendampingi anakanaknya ketika belajar di rumah karena hal tersebut sangat penting agar tercipta hubungan yang harmonis.

4. Bagi peserta didik seluruhnya agar dapat lebih bijaksana menyikapi kemajuan teknologi seperti perkembangan alat komunikasi handphone dengan memanfaatkan sebagaimana fungsinya, Di karenakan dari rata-rata nilai hasil belajar peserta didik sebesar 86,77 (berada dalam interval 89 – 84 ) yang artinya baik, jangan sampai kemajuan teknologi tersebut mambawa dampak negative dan menurunkan hasil belajar bagi peserta didik.

Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih Jilid I, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997),

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2009),

Basuki, Sulistyo, Dasar-dasar Teknologi Informasi, Jakarta: Universitas Terbuka.Depdikbud, Cet. 1, 1998.

Bell Greadler, Margaret E., Belajar dan Membelajarkan (Terjemahan), Jakarta: PT. RajaGrafinda Persada, Cet. II, 1994

Cangara, Hafied, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. RajaGrafinda Persada, 2007.

Darmawan, Deni. Dkk., Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: UPI PRSS, Cet. I, 2006.

Cholid Narbuka dan Abu Ahmad, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2004),

Depag RI, GBPP MTs Mata Pelajaran Fikih, (Dirjen pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1993), Cet. I,

Departemen Agama Republik Indonesia, al-Qur’an dan Terjemahan, (Semarang: CV Adi Grafika, 1994)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, , Edisi ke-III, Cet –IV, 2007

Effendi, E. Usman dan Praja, Juhaya S., Pengantar Psikologi, Jakarta: PT. Angkasa Bandung, 1989.

Effendy, Onong Uchjana, Ilmu Komunikasi Teori dan Komunikasi, Bandung: PT. Remaja RosdaKarya, Cet. IX, 2005

Herman Wasito,Pengantar Metodologi Penelitian,(Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1992),

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers. 2012

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 Tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi pendidikan Agama Islam dan Baasa

Arab di Madrasah, (Jakarta: Bp. Mediatama Pustaka Mandiri, 2009), Cet. I,

Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. 2012

Sudjana,Nana. And Rivai,A. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya). Bandung : Sinar Baru Algensindo. 2010

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Badung: Alfabeta, cv, 2014)

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992)

Suprihatiningrum, Jamil.. Strategi Pembelajaran Teori & Aplikasi . Jogjakarta : AR- RUZZ MEDIA, 2014

Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, Cet. IX, 1995.

Zaenal Arifin, Metodologi Penelitian Pendidikan Filosofi, Teori, dan Aplikasinya, (Surabaya: Lentera Cendikia, 2010),

Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995)

Dokumen terkait