• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian di atas diambil penjabaran sebagai berikut : 1. Kontribusi pembelajaran PAI terhadap akhlak remaja tamatan SMA di

Nagari Ladanglaweh. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan komputer program Excel pada komputer diperoleh harga koefisien korelasi product moment ryx1 hitung menunjukkan nilai positif sebesar 0,871 sementara r tabel 0,349 artinya ryx1 hitung > r tabel yang berarti terdapat hubungan antara pembelajaran PAI (X) dengan akhlak remaja (Y1).

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien Alfa Crombach r hitung menunjukkan nilai positif sebesar 0,778 sementara r tabel 0,349 artinya r hitung > r tabel, yang berarti terdapat hubungan antara pembelajaran PAI (X) dengan akhlak remaja (Y1).

Setelah dilakukan uji t diperoleh nilai signifikansi t untuk variabel pembelajaran PAI ty,x1hitung sebesar 14,837 lebih besar dari t tabel sebesar 2,65 yang berarti kontribusi pembelajaran PAI (X) dengan akhlak remaja (Y1) signifikan.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara pembelajaran PAI (X) dengan akhlak remaja (Y1).

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang di sampaikan burhanuddin dalam bukunya yang berjudul Etika Indifidual yaitu pembentukan Akhlak dapat diperoleh dengan jalan mempelajari Pendidikan Agama Islam itu sendiri. Pengaruh agama Islam, dengan sendirinya membina dua sektor

pada diri seseorang. Pertama membina budinya, kedua membina otaknya, sebab orang yang beragama itu, menurut ajaran Islam orang yang mementingkan rohaniah123

Untuk itu, usaha yang dilakukan untuk menanamkan dan mewariskan nilai-nilai akhlak kepada generasi berikutnya oleh semua lembaga pendidikan, baik yang dilakukan oleh lembaga pendidikan formal, non formal ataupun informal, adalah merupakan patokan dasar dalam mengarahkan remaja kepada perilaku atau sikap yang berjiwa Islami. Hal ini sesuai dengan konsep yang dikemukan oleh Zuhairini tentang apa yang dimaksud dengan pendidikan agama. Zuhairini mengatakan, bahwa pendidikan agama berarti usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam124

Dari keterangan yang telah dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan Pendidikan Agama Islam mempunyai pengaruh dalam pembentukan Akhlak. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut harus melibatkan unsur-unsur yang telah dijelaskan di atas.

Supaya terjadi keselarasan dalam pembentukan Akhlak remaja.

2. Kontribusi pembelajaran PAI terhadap pengamalan ibadah remaja tamatan SMA di Nagari Padanglaweh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pembelajaran PAI terhadap pengamalan ibadah remaja. Melalui analisis regresi sederhana diperoleh

123 Burhanuddin, Etika Individual, (Jakarta : Rineka Cipta), 2000. h 19

124 Zuhairini dkk. Metodik khusus Pendidikan Agama, ( Surabaya : Usaha Bersama,1983 ) hlm.27

harga koefisien korelasi r hitung menunjukkan nilai positif sebesar 0,7185 sementara r tabel sebesar 0,349 artinya r hitung > r tabel dengan taraf signifikansi 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAI memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pengamalan ibadah remaja.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien Alfa Crombach r hitung menunjukkan nilai positif sebesar 0,7244 sementara r tabel 0,349 artinya r hitung > r tabel, yang berarti terdapat hubungan antara pembelajaran PAI terhadap pengamalan ibadah remaja. Dengan demikian semakin baik pembelajaran PAI maka pengamalan ibadah remaja pun akan semakin baik.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai signifikansi t untuk variabel pembelajaran PAI ty,x1hitung sebesar 12,427 lebih besar dari t tabel

sebesar 2,65 yang kontribusi terhadap pengamalan ibadah signifikan.

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara pembelajaran PAI terhadap pengamalan ibadah remaja. Dengan demikian semakin baik pembelajaran PAI maka pengamalan ibadah remaja pun akan semakin baik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk memperbaiki pengamaln ibadah remaja dapat dilakukan dengan mengupayakan peningkatan proses pembelajaran PAInya. keinginan yang timbul dari kesadarannya sendiri akan lebih memacu dan tahan lama dibandingkan sikap atau dorongan yang timbul dari pengawasan orang lain.

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang di sampaikan oleh Zakiah Daradjad, dalam bukunya yang berjudul Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam bahwa Pendidikan Agama Islam berkenaan dengan tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu usaha yang secara sadar dilakukan oleh guru mempengaruhi siswa dalam rangka pembentukan manusia beragama yang diperlukan dalam pengembangan kehidupan beragama dan sebagai salah satu sarana pendidikan nasional dalam rangka meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.125

Selanjutnya H. Haidar Putra Daulay, mengemukakan bahwa Pendidikan Islam pada dasarnya adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi Muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmani maupun rohani.126

Menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam (knowing), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam (doing), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (being).127

Dari keterangan yang telah dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan Pendidikan Agama Islam mempunyai pengaruh dalam pengamalan ibadah remaja. Dengan maksimalnya Pendidikan agama Islam di sekolah akan memberi pengaruh pada pengamalan ibadah remaja setelah tamat dari SMA..

3. Kontribusi pembelajaran PAI dengan akhlak dan pengamalan ibadah remaja tamatan SMA di Nagari Padanglaweh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan. Pembelajaran PAI

125 Zakiah Daradjad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), h. 172

126 Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam,(Jakarta : Kencana, 2004), h. 153

127 Ahmad Tafsir, , Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung, PT. Maestro, cetakan ke-1 th. 2008 h 25

dengan akhlak dan pengamalan ibadah remaja melalui analisis regresi ganda diperoleh harga koefisien korelasi produc moment rhitung

menunjukkan nilai positif sebesar 0,7986 sementara r tabel sebesar 0,349 artinya ry,x1hitung > r tabel, yang berarti terdapat hubungan antara pembelajaran PAI dengan akhlak dan pengamalan ibadah remaja. Dengan demikian secara bersamaan semakin baik pembelajaran PAI maka akhlak dan pengamalan ibadah remaja pun juga akan semakin baik.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai koefisien Alfa Crombach r hitung menunjukkan nilai positif sebesar 0,7458 sementara r tabel 0,349 artinya r hitung > r tabel, yang berarti terdapat hubungan antara pembelajaran PAI dengan akhlak dan pengamalan ibadah remaja. Dengan demikian secara bersamaan semakin baik atau tinggi pembelajaran PAI maka akhlak dan pengamalan ibadah remaja pun juga akan semakin meningkat atau baik.

Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai signifikansi t untuk variabel kesiapan belajar dan motivasi belajar tx1,x2hitung sebesar 9,368 lebih besar dari t tabel sebesar 2,65 yang berarti kontribusi pembelajaran PAI terhadap akhlak dan pengamalan ibadah remaja signifikan. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara pembelajaran PAI dengan akhlak dan pengamalan ibadah remaja tamatan SMA di Nagari Padanglaweh kabupaten Agam.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh H.M Ariffin menunjukkan data-data bahwa tidak ada seorangpun dari remaja nakal,

apalagi yang terlibat narkoba berasal dari sekolah-sekolah agama/

madrasah atau pendidikan agama lainnya. Dengan istilah lain dapat dikatakan bahwa potensi keberagaman dalam pribadi remaja yang dikembangkan melalui pendidikan/bimbingan agama ternyata merupakan tenaga pengontrol, tenaga motivatif untuk bertingkah laku positif-konstruktif, tenaga stabilisator, yang mampu mengerem nafsu negatif, mendorong untuk menghindari bisikan iblis serta bagi mereka yang terlanjur terlibat narkotika/ kenakalan, nilai-nilai agama dalam pribadinya sanggung mendorongnya untuk kembali kepada kebenaran lebih mudah daripada remaja yang sama sekali tidak pernah menghayati ajaran agama melalui proses pendidikan.128

Dari keterangan yang telah dijelaskan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan Pendidikan Agama Islam mempunyai pengaruh dalam pembentukan akhlak dan pengamalan ibadah remaja secara bersama-sama. Dengan maksimalnya Pendidikan agama Islam di sekolah akan memberi pengaruh dalam pembentukan akhlak dan pada pengamalan ibadah remaja setelah tamat dari SMA.

Dokumen terkait