• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul Tahun Ajaran 2014/2015. Berdasarkan data penelitian yang dianalisis, maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut:

1. Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa

Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2

Bantul Tahun Ajaran 2014/2015, melalui analisis korelasi product moment diperoleh harga rhitung sebesar 0,733 dengan harga P sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05 dan rtabel sebesar 0,381 pada taraf signifikan 5%. Harga

rhitung lebih besar dari rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa status sosial

ekonomi orang tua memberikan hubungan yang positif dengan prestasi belajar.

Maka dapat dikatakan bahwa status sosial ekonomi orang tua memiliki hubungan dengan prestasi belajar siswa kelas XI. Hal ini berarti bahwa kenaikan dan penurunan prestasi belajar siswa berkolerasi dengan status sosial ekonomi orang tua. Status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Siswa yang mempunyai orang tua yang status sosial ekonominya tinggi akan mendukung prestasi belajar agar lebih tinggi. Secara teoritis, bahwa orang tua yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi mampu membimbing dan mengarahkan anaknya agar belajar dengan rajin. Disamping itu, mereka juga mampu menyediakan fasilitas atau lingkungan belajar serta sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang pendidikan ananknya. Sebaliknya, orang tua yang mempunyai status sosial ekonomi rendah akan mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan anak. Dengan demikian, status sosial ekonomi orang tua berperan dalam meningkatkan prestasi belajar. Keadaan status sosial ekonomi orang tua mempunyai peranan terhadap perkembangan anak-anak, adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak di dalam keluarga lebih

luas maka dapat memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai kecakapan. Hubungan orang tua hidup dalam status sosial ekonomi serba cukup dan kurang mengalami tekanan-tekanan sehingga orang tua dapat mencurahkan perhatian lebih mendalam kepada anaknya apabila tidak dipersulit dengan perkara kebutuhan hidup.

Keadaan status sosial ekonomi keluarga memiliki peranan yang penting terhadap proses perkembangan anak. Keluarga yang status sosial ekonominya mencukupi menyebabkan lingkungan materiil yang dihadapi anak akan lebih luas. Anak dapat memiliki kesempatan mengembangkan kemampuan secara luas atas dukungan ekonomi orang tua. Sebaliknya keluarga yang memiliki status sosial ekonomi cenderung rendah kurang dapat mengembangkan kemampuan karena terhambat dalam hal ekonomi keluarga.

2. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Siswa Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul Tahun Ajaran 2014/2015, melalui analisis korelasi product moment diperoleh harga rhitung sebesar 0,704 dengan harga P sebesar 0,000 lebih kecil dari

0,05 dan rtabel sebesar 0,381 pada taraf signifikan 5%. Harga rhitung lebih

besar dari rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi berprestasi

Maka dapat dikatakan bahwa motivasi berprestasi memiliki hubungan dengan prestasi belajar. Motivasi berprestasi merupakan daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu demi mendapatkan prestasi yang tinggi. Dengan pemberian motivasi berprestasi yang baik pada siswa, maka siswa akan merasa senang dan dengan rasa senang itu pula mereka akan mendapatkan prestasi belajar yang maksimal. Dengan demikian, motivasi berprestasi berperan dalam meningkatkan prestasi belajar. Motivasi berprestasi digunakan untuk berkompetisi baik dengan dirinya atau dengan orang lain dalam mencapai prestasi yang tinggi. Motivasi berprestasi ini suatu keinginan atau dorongan yang timbul dari dalam diri individu yang berkaitan dengan pemuasan kebutuhan tertentu maupun upaya pencapaian prestasi orang lain maupun prestasi diri sendiri di masa lampau dari individu yang bersangkutan. Kebanyakan siswa pasti menginginkan mendapatkan prestasi yang baik. Pada umumnya siswa akan berusaha mendekati hal-hal yang menyenangkan. Bagi guru ini merupakan sualu hal yang penting. Guru harus bisa menimbulkan suasana yang menyenangkan agar siswa memiliki keinginan untuk belajar.

3. Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Siswa

Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi belajar yang tinggi berkeinginan mencapai prestasi belajar yang tinggi pula dan didukung

dengan status sosial ekonomi orang tua yang memadai, sehingga memudahkan siswa untuk mendapatkan kebutuhan belajar dan mencurahkan kemampuannya mencapai hasil sesuai dengan target yang diinginkan. Sebaliknya, siswa yang kebutuhan ekonominya kurang memadai dan motivasi berprestasinya kurang akan bermalas-malasan dalam belajar sehingga prestasi belajar siswa menjadi rendah. Motivasi berprestasi merupakan daya pendukung yang kuat terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.

Semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua dan semakin tinggi motivasi berprestasi maka prestasi belajar siswa juga akan tinggi. Orang tua yang berstatus sosial ekonomi tinggi selalu memberikan perhatian terkait pendidikan. Mereka antusias dan menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anaknya. Berbeda dengan status sosial ekonomi orang tua menengah ke bawah yang cenderung kurang memberikan perhatian terhadap pendidikan anaknya.

Berdasarkan hasil perhitungan, diketahui besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,603. Hal ini dapat diartikan bahwa prestasi belajar dapat ditentukan oleh status sosial ekonomi orang tua dan motivasi berprestasi secara bersama-sama sebesar 60,3%, sedangkan sisanya 36,7% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Telah diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, antara lain status sosial ekonomi orang tua dalam memenuhi kebutuhan siswa dan motivasi berprestasi siswa agar

mencapai hasil yang maksimal sehingga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu dapat memperkuat hasil penelitian ini bahwa terdapat hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul tahun ajaran 2014/2015.

Ketiga hipotesis terbukti dan dapat diterima sehingga memberikan informasi bahwa status sosial ekonomi orang tua dan motivasi berprestasi memiliki hubungan positif secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa kelas XI Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Muhammadiyah 2 Bantul tahun ajaran 2014/2015. Oleh karena itu, status sosial ekonomi orang tua dan motivasi berprestasi secara bersama-sama harus diperhatikan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Semakin baik status sosial ekonomi orang tua dan motivasi berprestasi siswa akan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa.

Dokumen terkait