BAB II KAJIAN TEORI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian berjudul Jenis Koherensi dan Peranti Koherensi dalam Paragraf
Deskripsi Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki relevansi dengan tiga penelitian yang terdahulu, yakni:
penelitian yang dilakukan oleh Hartanti (2007), Purnamasari (2009), dan
Putriyanti (2009). Berdasarkan ketiga penelitian ini akan dijabarkan persamaan
dan perbedaan penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang sekarang. Berikut
ini merupakan persamaan dan perbedaan dari tiap-tiap penelitian.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Hartanti (2007) dengan penelitian
yang sekarang adalah pertama, judul penelitian Hartanti (2007) meneliti Kohesi
dan Koherensi dalam wacana pada buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia untuk
SMA kelas X Karangan Dawud, dkk sedangkan penelitian saat ini meneliti jenis
koherensi dan peranti koherensi dalam paragraf deskripsi siswa kelas X semester
Kedua, jenis koherensi, penelitian Hartanti (2007) membagi koherensi
berdasarkan penghubung semantis, yaitu koherensi berpenanda dan koherensi
tidak berpenanda. Koherensi berpenanda dibagi menjadi tujuh, yaitu (1) koherensi
kausalitas, (2) koherensi kontras, (3) koherensi aditif, (4) koherensi temporal, (5)
koherensi kronologis, (6) koherensi perurutan, dan (7) koherensi intensitas.
Koherensi tidak berpenanda dibagi menjadi tiga, yaitu (1) koherensi perincian, (2)
koherensi perian, dan (3) koherensi dialog.
Penelitian saat ini membagi penggunaan koherensi menjadi 18 koherensi,
yaitu (1) koherensi penjumlahan, (2) koherensi rentetan, (3) koherensi
pertentangan, (4) koherensi hasil, (5) koherensi waktu, (6) koherensi syarat,
(7) koherensi cara, (8) koherensi kegunaan, (9) koherensi perbandingan,
(10) koherensi pemberian contoh, (11) koherensi penekanan, (12) pronomina,
(13) repetisi, (14) keseluruhan bagian, (15) kelas-anggota, (16) hubungan
persesuaian alami, (17) metafora, dan (18) elipsis.
Ketiga, hasil penelitian Hartanti (2007) dapat disimpulkan sebagai berikut:
kohesi yang ditemukan dalam buku teks Bahasa dan Sastra untuk SMA Kelas X
karangan Dawud, dkk. Terbitan Erlangga tahun 2004 menggunakan kohesi
gramatikal dan kohesi leksikal. Untuk kohesi gramatikal meliputi: (1) referensi,
(2) substitusi, (3) elipsi, dan (4) konjungsi. Untuk kohesi leksikal meliputi: (1)
repetisi, (2) sinonimi, (3) antonimi, (4) hiponimi, dan (5) ekuivalensi
Koherensi yang ditemukan dalam buku teks Bahasa dan Sastra untuk SMA
Kelas X karangan Dawud, dkk. Terbitan Erlangga tahun 2004 menggunakan
berpenanda meliputi: (1) koherensi kausalitas, (2) koherensi kontras, (3) koherensi
aditif, (4) koherensi temporal, (5) koherensi perurutan, dan (6) koherensi
intensitas. Piranti pembentuk koherensi tidak berpenanda meliputi: (1) perincian,
(2) perian, dan (3) wacana dialog.
Sedangkan penelitian yang sekarang meneliti dengan judul Jenis Koherensi
dan Peranti Koherensi dalam Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut: pertama, jenis koherensi yang digunakan dalam
karangan deskripsi siswa kelas X semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta tahun
ajaran 2011/2012 terdiri dari koherensi penjumlahan, koherensi rentetan,
koherensi pertentangan, koherensi simpulan, koherensi cara, koherensi kegunaan,
koherensi perbandingan, koherensi pemberian contoh, pronomina, dan repetisi/
pengulangan kata.
Peranti koherensi yang digunakan dalam paragraf deskripsi siswa kelas X
semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 terdiri dari
koherensi penjumlahan (dan, juga, di samping itu), koherensi rentetan
(selanjutnya, lalu), koherensi pertentangan (tetapi, namun, sedangkan, walaupun),
koherensi simpulan (memang), koherensi cara (dengan), koherensi kegunaan
(untuk), koherensi perbandingan (pun), koherensi pemberian contoh (misalnya),
pronomina (ini, itu, di situ, di sana), dan repetisi/ pengulangan kata.
Perbedaan penelitian kedua yang dilakukan oleh Purnamasari (2009) dengan
penelitian ini adalah pertama, judul penelitian, Purnamasari (2009) menganalisis
Srumbung, Magelang Tahun Ajaran 2008/ 2009 sedangkan penelitian saat ini
meneliti penggunaan koherensi dalam paragraf deskripsi siswa kelas X semester 1
SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.
Kedua, Purnamasari (2009) membagi koherensi berdasarkan penghubung
semantis, yaitu koherensi berpenanda dan koherensi tidak berpenanda. Koherensi
berpenanda dibagi menjadi tujuh, yaitu (1) koherensi kausalitas, (2) koherensi
kontras, (3) koherensi aditif, (4) koherensi temporal, (5) koherensi kronologis, (6)
koherensi perurutan, dan (7) koherensi intensitas. Koherensi tidak berpenanda
dibagi menjadi tiga, yaitu (1) koherensi perincian, (2) koherensi perian, dan (3)
koherensi dialog.
Penelitian saat ini membagi penggunaan koherensi menjadi 18 koherensi,
yaitu (1) koherensi penjumlahan, (2) koherensi rentetan, (3) koherensi
pertentangan, (4) koherensi hasil, (5) koherensi waktu, (6) koherensi syarat, (7)
koherensi cara, (8) koherensi kegunaan, (9) koherensi perbandingan, (10)
koherensi pemberian contoh, (11) koherensi penekanan, (12) pronomina, (13)
repetisi, (14) keseluruhan bagian, (15) kelas-anggota, (16) hubungan persesuaian
alami, (17) metafora, dan (18) elipsis.
Ketiga, hasil penelitian Purnamasari (2009) disimpulkan sebagai berikut
koherensi yang ditemukan dalam karangan narasi siswa kelas VIII semester I
adalah koherensi berpenanda dan koherensi tidak berpenanda. Koherensi
berpenanda meliputi: (1) koherensi kausalitas, (2) koherensi aditif, (3) koherensi
temporal, (4) koherensi kronologis, (5) koherensi perurutan, dan (6) koherensi
Sedangkan penelitian yang sekarang meneliti dengan judul Penggunaan
Koherensi Dalam Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan
sebagai berikut: pertama, jenis koherensi yang digunakan dalam karangan
deskripsi siswa kelas X semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran
2011/2012 terdiri dari koherensi penjumlahan, koherensi rentetan, koherensi
pertentangan, koherensi simpulan, koherensi cara, koherensi kegunaan, koherensi
perbandingan, koherensi pemberian contoh, pronomina, dan repetisi/ pengulangan
kata.
Peranti koherensi yang digunakan dalam paragraf deskripsi siswa kelas X
semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 terdiri dari
koherensi penjumlahan (dan, juga, di samping itu), koherensi rentetan
(selanjutnya, lalu), koherensi pertentangan (tetapi, namun, sedangkan, walaupun),
koherensi simpulan (memang), koherensi cara (dengan), koherensi kegunaan
(untuk), koherensi perbandingan (pun), koherensi pemberian contoh (misalnya),
pronomina (ini, itu, di situ, di sana), dan repetisi/ pengulangan kata.
Perbedaan penelitian ketiga dilakukan oleh Putriyanti (2009) dengan
penelitian saat ini adalah pertama, judul penelitian, Putriyanti (2009) meneliti
Kohesi dan Koherensi dalam Rubrik “Teras Muda” pada Majalah Bulanan
Matabaca Edisi 2006-2007. sedangkan penelitian saat ini meneliti penggunaan
koherensi dalam paragraf deskripsi siswa kelas X semester 1 SMA Sang Timur
Kedua, Purtriyanti (2009) membagi koherensi berdasarkan penghubung
semantis, yaitu koherensi berpenanda dan koherensi tidak berpenanda. Koherensi
berpenanda dibagi menjadi tujuh, yaitu (1) koherensi kausalitas, (2) koherensi
kontras, (3) koherensi aditif, (4) koherensi temporal, (5) koherensi kronologis, (6)
koherensi perurutan, dan (7) koherensi intensitas. Koherensi tidak berpenanda
dibagi menjadi tiga, yaitu (1) koherensi perincian, (2) koherensi perian, dan (3)
koherensi dialog.
Penelitian saat ini membagi penggunaan koherensi menjadi 18 koherensi,
yaitu (1) koherensi penjumlahan, (2) koherensi rentetan, (3) koherensi
pertentangan, (4) koherensi hasil, (5) koherensi waktu, (6) koherensi syarat, (7)
koherensi cara, (8) koherensi kegunaan, (9) koherensi perbandingan, (10)
koherensi pemberian contoh, (11) koherensi penekanan, (12) pronomina, (13)
repetisi, (14) keseluruhan bagian, (15) kelas-anggota, (16) hubungan persesuaian
alami, (17) metafora, dan (18) elipsis.
Ketiga, Putriyanti (2009) menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut:
koherensi yang digunakan pada rubrik “Teras Muda” yaitu menggunakan
koherensi berpenanda dan koherensi tidak berpenanda. Koherensi berpenanda
meliputi (1) koherensi kausalitas, (2) koherensi kontras, (3) koherensi aditif, (4)
koherensi temporal, (5) koherensi kronologis, (6) koherensi perurutan, dan (7)
koherensi perincian.
Sedangkan penelitian yang sekarang meneliti dengan judul Jenis Koherensi
dan Peranti Koherensi dalam Paragraf Deskripsi Siswa Kelas X Semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Dari penelitian tersebut dapat
disimpulkan sebagai berikut: pertama, jenis koherensi yang digunakan dalam
karangan deskripsi siswa kelas X semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta tahun
ajaran 2011/2012 terdiri dari koherensi penjumlahan, koherensi rentetan,
koherensi pertentangan, koherensi simpulan, koherensi cara, koherensi kegunaan,
koherensi perbandingan, koherensi pemberian contoh, pronomina, dan repetisi/
pengulangan kata.
Peranti koherensi yang digunakan dalam paragraf deskripsi siswa kelas X
semester 1 SMA Sang Timur Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 terdiri dari
koherensi penjumlahan (dan, juga, di samping itu), koherensi rentetan
(selanjutnya, lalu), koherensi pertentangan (tetapi, namun, sedangkan, walaupun),
koherensi simpulan (memang), koherensi cara (dengan), koherensi kegunaan
(untuk), koherensi perbandingan (pun), koherensi pemberian contoh (misalnya),
pronomina (ini, itu, di situ, di sana), dan repetisi/ pengulangan kata.