• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan hasil observasi proses pembelajaran yang telah dilakukan pada kelas eksperimen yang menggunakan model PBL berbantuan media question

card di kelas VA berjalan sesuai dengan syntak. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada saat pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga proses belajar mengajar mengalami perubahan. Pada awal pertemuan kerjasama diantara siswa yang masih kurang baik, tanggungjawab setiap siswa yang masih kurang, siswa yang masih ramai dan berbicara sendiri, saat presentasi dilakukan masih banyak siswa yang malu untuk mempresentasikan hasil diskusinya, dan keaktifan siswa yang masih kurang. Pertemuan terakhir menunjukkan bahwa proses belajar mengajar lebih baik. Kerja sama sama pada tiap kelompok lebih optimah, mereka tahu tanggungjawab mereka, antusia siswa pada saat memecahkan masalah yang diberikan semakin meningkat, perhatian siswa sudah terfokus pada masalah yang terdapat dalam question card, siswa sudah tidak malu-malu lagi untuk maju kedepan mempresentasilkan hasil diskusinya. Secara umum siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik, siswa aktif, siswa percaya sendiri, siswa menunjukkan minat belajar yang baik.

Sedangkan hasil observasi pada kelompok kontrol yang menggunkan

problem solving berbantuan media question card di kelas VB juga berjalan sesuai syntak. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan terakhir juga mengalami perubahan. Ini bisa dilihat dari kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang awalnya mereka masih kebingungan untuk menyelesaikan masalah dipertemuan selanjutnya siswa semakin memahamin bagaimana cara menemukan penyelesaian masalah, keaktifan siswa yang semakin baik, kerjasama siswa yang semakin baik contohnya saat pertemuan pertama masih terdapa siswa yang tidak mau bekerja sama tapi dipertemuan selanjutnya mereka yang tidak mau bekerja sama akhirnya mau bekerja sama untuk menyelesaikan soal.

Keterlaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dilakukan oleh guru menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa kelas VA dan VB pada mata pelajaran matematika antara penggunaan media question card dalam model pembelajaran PBL dan penggunaan media

question card dalam model problem solving ditunjukkan dari skor pretest dan posttest yang telah dilakukan. Nilai pretest merupakan hasil kemampuan awal berpikir kritis siswa sebelum diajar menggunakan model pembelajaran PBL

berbantuan media question card dan model pembelajaran problem solving

berbantuan media question card, hasil homogenitas menunjukkan bahwa nilai signifikan pretest kelas eksperimen dan kontrol 0,495 dan nilai signifikan posttest kelas eksperimen dan kontrol 0,604. Nilai signifikan pretest dan posttest kedua kelompok masing-masing lebih dari 0,005 yang berarti kedua kelas berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama atau homogen.

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signifikan pretest kelas ekperimen 0,641 dan nilai signifiksn posttest kelas eksperimen 0,116. Sedangkan nilai signifikan pretest kelas kontrol ,202 dan nilai signifikan posttest kelas kontrol 0,354. Nilai signifikan pretest dan posttest kedua kelompok masing-masing lebih dari 0,005 yang berarti kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dari analisis hasil belajar siswa kelas VA dan VB, kedua kelas tersebut mempunyai perbedaan hasil belajar. Nilai maksimum kelompok eksperimen 56 lebih tinggi dari nilai maksimum kelompok kontrol 40. Sedangkan nilai maksimum kelompok eksperimen juga lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu 100 > 96. Selisih mean pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing sebesar 20,18. Meskipun selisih mean pretest dan posttest antara kedua kelompok sama, tetapi kemampuan memecahkan masalah kelompok eksperimen lebih baik dibanding kelompok kontrol ini bisa dilihat dari perbedaan rata-rata posttest kedua kelompok. Mean posttest kelompok eksperimen sebesar 69,57 dan mean posttest kelompok kontrol sebesar 61,57. Selisih mean antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 8, yang berarti bahwa ada peningkatan yang signifikan hasil belajar siswa.

Selanjutnya dilakukan uji beda pada nilai hasil belajar kedua kelompok penelitian. Uji beda dilakukan dengan menggunakan Independent Sample Test SPSS 16.0 for windows. Pada uji beda dapat diketahui t hitung sebesar -2,091 < t tabel sebesar 0,042 yang mempunyai signifikansi probabilitas sig.(2-tailed)

menunjukkan nilai P value sebesar 0,042 yang berarti kurang dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak karena kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran PBL dan problem solving berbantu media

dapat disimpulkan bahwa bahwa ada perbedaan yang signifikan pada hasil belajar matematika menggunakan media question card dalam model pembelajaran PBL

dan problem solving.

Adanya perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok penelitian dengan model pembelajaran PBL berbantuan media question card dan problem solving berbantuan media question card ini dikarenakan dalam proses penyelesaian masalah kedua model tersebut berbeda meskipun dalam langkah awal kedua model pembelajaran tersebut sama-sama memberikan sebuah masalah yang harus diselesaikan. Dalam model pembelajaran PBL membutuhkan penelitian mengenai masalah tersebut ( melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menyelesaikan masalah), sedangkan problem solving masalah dapat diselesaikan dengan diskusi (mencari atau menemukan cara penyelesaian). Media question card yang digunakan juga berbeda, perbedaan tersebut terletak pada persoalan masalah yang digunakan. Dalam model pembelajaran PBL

masalah yang digunakan lebih rumit dibanding dengan masalah dalam problem solving. Karena masalah yang diberikan antara PBL dan Problem solving berbeda, sintaks kedua model tersebut berbeda dan hasil belajar menunjukkan kelompok eksperimen yang menggunakan media Question Card dalam model PBL lebih tinggi di banding kelompok kontrol yang menggunakan media Question Card

dalam model Problem Solving. Hasil belajar menunjukkan kelompok eksperimen lebih tinggi karena dalam proses pembelajaran berlangsung siswa dibimbing untuk mencari penyelesaian secara ilmiah. Berbeda dengan kelompok kontrol, siswa diminta untuk mendiskusikan bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut.

Model pembelajaran PBL berbantuan media question card diberikan selama 3 kali pertemuan dan problem solving berbantuan media question card

diberikan selama 3 kali pertemuan. Model pembelajaran PBL dan problem solving

merupakan model pembelajaran yang diberikan kepada siswa agar siswa lebih aktif dan berpikir kritis dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Sedangkan media question card merupakan media pembelajaran yang digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran dan juga agar proses pembelajaran yang

menggunakan media bisa menumbuhkan minat belajar siswa. Jadi, model dan media pembelajaran yang digunakan guru sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan juga membantu siswa dalam berpikir kritis, aktif dan juga meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.

Tan (dalam Rusman, 2013: 229) pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PBM kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistimetis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan. Sedangkan Problem solving dalam pembelajaran matematika memiliki arti yang sangat khusus Branca (dalam Mutadi 2010) problem solving dalam matematika adalah sebuah proses dimana seorang siswa atau kelompok siswa (cooperative group) menerima tantangan yang berhubungan dengan persoalan matematika, dimana penyelesain dan caranya tidak langsung bisa ditentukan dengan mudah dan penyelesaiannya memerlukan ide matematika.

Hasil penelitian yang dilakukan peneliti menyatakan bahwa melalui model pembelajaran PBL dan problem solving berbantuan media question card dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VA dan VB, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rofiati tahun 2014 menyatakan bahwa pengaruh model problem based learning berbantuan media puzzzle dapat meningkatkan hasil belajar. Selanjutnya dinyatakan bahwa penggunaan media dalam model

problem based learning dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa, pembelajaran menjadi menarik karena menuntut siswa untuk bekerja sama dan berperan aktif. Gesang (2013) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran problem solving dengan permainan terhadap hasil belajar. Model pembelajaran problem solving dengan permainan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, didapatkan rata-rata hasil belajar model pembelajaran problem solving dengan permainan sebesar 77,99 dan rata-rata hasil belajar model pembelajaran problem solving dengan gambar sebesar 70,57.

Keberhasilan penggunaan model pembelajaran problem based learning

dengan problem solving dalam meningkatkan hasil belajar juga tergambar dalam kerangka pikir. Langkah langkah yang diberikan guru juga berdampak positif bagi siswa. Kedua model tersebut sama-sama mengajak siswa untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah, dimana pada saat siswa dapat berpikir kritis dan bisa menyelesaikan suatu permasalahan. Kemampuan dalam memecahkan suatu persoalan masalah akan meningkat dan hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Dokumen terkait