• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen yaitu mengenai perbedaan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think

Talk Write dan Talking Stick pada materi Program Linear di kelas XI SMA Negeri

1 Merbau ditinjau dari penilaian tes kemampuan siswa yang menghasilkan skor rata-rata hitung yang berbeda-beda.

Temuan hipotesis pertama memberikan kesimpulan bahwa: terdapat perbedaan antara kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk Write dan Talking Stick pada materi Program Linear. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai hasil uji hipotesis yang diperoleh bahwa nilai thitung 36,3619 > ttabel 3,923. Berdasarkan hal tersebut maka diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk

Write lebih baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick pada materi Program Linear di SMA Negeri 1 Merbau. Karena hal ini sesuai dengan teori model pembelajaran kooperatif tipe TTW adalah model pembelajaran yang mempunyai 3 tahap penting dalam proses pembelajarannya yaitu 1) Think, dalam tahap ini peserta didik secara individu memikirkan kemungkinan jawaban atau metode penyelesaian matematika, membuat catatan kecil tentang ide-ide yang terdapat pada bacaan, dan hal-hal yang tidak dipahaminya sesuai dengan bahasanya sendiri. 2) Talk, dalam tahap ini memungkinkan peserta didik untuk terampil berbicara dan berdiskusi untuk menyelesaikan suatu masalah serta menguji ide-ide baru mereka. 3) Write, pada tahap ini peserta didik akan belajar untuk melakukan komunikasi matematis secara tertulis. Selain itu 3 tahap penting yang dimiliki oleh model pembelajaran kooperatif tipe TTW sesuai dengan indikator-indikator untuk mengukur tingkat kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis yaitu dimana indikator untuk mengukur tingkat kemampuan pemecahan masalah adalah memahami masalah, menyusun rencana

penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan memeriksa kembali proses dan hasil. Kemudian indikator untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis yaitu Matematical Expression (Ekspresi Matematika), Drawing (mengambar) dan Writen Teks (menulis). Sehingga dengan hal-hal tersebut mampu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan komunikasi matematis peserta didik. Sementara model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick adalah suatu model pembelajaran kelompok dengan bantuan tongkat, kelompok yang memegang tongkat terlebih dahulu wajib menjawab pertanyaan dari guru, setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya, selanjutnya kegiatan tersebut diulang terus-menerus sampai semua kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan dari guru. Model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick lebih cocok jika digunakan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi dalam bentuk lisan bukan dalam bentuk tulisan karena menggunakan waktu yang cepat dalam menjawab pertanyaan dari guru. Sedangkan jika untuk melihat tingkat kemampuan pemecahan masalah peserta didik menggunakan model ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses pelaksanaannya, hal ini tidak sesuai dengan waktu dalam proses pembelajaran.

Temuan hipotesis kedua memberikan kesimpulan bahwa: terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk Write dan Talking

Stick pada materi Program Linear. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai hasil uji

hipotesis yang diperoleh bahwa nilai thitung 15,8431 > ttabel . Berdasarkan temuan tersebut maka diperoleh bahwa kemampuan pemecahan masalah

matematis siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk Write lebih baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick pada materi Program Linear di SMA Negeri 1 Merbau. Karena hal ini sesuai dengan teori model pembelajaran kooperatif tipe TTW adalah model pembelajaran yang mampu membangun pemikiran, refleksi, mengorganisasikan ide dan dapat mencari alternatif solusi dalam setiap masalah serta model pembelajaran ini memiliki tahap pembelajaran yang dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca masalah, selanjutnya berbicara dan berbagi ide dengan temannya sebelum menuliskan jawaban. Sementara model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick adalah model pembelajaran yang menggunakan bantuan tongkat sebagai media dalam proses pembelajarannya. Ketika dilaksanakan model pembelajaran ini di dalam suatu proses pembelajaran memang membuat siswa menjadi antusias dalam belajar karena model pembelajaran ini seperti permainan akan tetapi ada sisi kekurangan dalam model pembelajaran ini jika digunakan dalam materi Program Linear ini kurang tepat karena membutuhkan waktu yang lama sebab prosedur pelaksanaannya yaitu estapet tongkat dan guru memberikan pertanyaan kepada kelompok yang terlebih dahulu mendapatkan tongkat tersebut. Kemudian kelompok tersebut wajib jawab pertanyaan sedangkan dengan materi Prorgam Linear ini membutuhkan waktu yang cukup lama, kalau menunggu 1 kelompok menjawab berarti tidak semua kelompok akan menunggu giliran untuk mendapatkan tongkat tersebut.

Temuan hipotesis ketiga memberikan kesimpulan bahwa: terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk Write dan Talking

Stick pada materi Program Linear. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai hasil uji

hipotesis yang diperoleh bahwa nilai thitung 21,051 > ttabel . Berdasarkan temuan tersebut maka diperoleh bahwa kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Talk

Write lebih baik daripada siswa yang diajar dengan menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Talking Stick pada materi Program Linear di SMA Negeri 1 Merbau. Hal ini sesuai dengan penelitian relevan yang pertama yaitu hasil penelitian Banilameywati Marbun (2016) Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan yang meneliti tentang perbandingan kemampuan komunikasi matematik antara model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) dan Talking

Stick pada materi ruang dimensi tiga di kelas X SMA Swasta Raksana Medan T.A

2015/2016. Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil penelitian bahwa kemampuan komunikasi matematik yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write (TTW) lebih baik dari pada kemampuan komunikasi matematik yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Talking Stick khususnya pada materi ruang dimensi tiga dengan diperoleh nilai

thitung = 4,21083 dan ttabel = 1,6745, sehingga thitung > ttabel yaitu 4,21083 > 1,6745. Berkaitan dengan hal ini sebagai calon guru dan seorang guru sudah sepantasnya dapat memilih dan menggunakan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini dikarenakan agar siswa tidak pasif dan tidak

mengalami kejenuhan. Selain itu, pemilihan model pembelajaran yang tepat tersebut merupakan kunci berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran yang dijalankan seperti pada penelitian ini pada materi Program Linear di Kelas XI SMA Negeri 1 Merbau.

Dokumen terkait