• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : DEWI SARASWATI (Halaman 58-77)

BAB IV HASIL PENELITIAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Gambaran Pembelajaran PAI Sebelum Menggunakan Media Audio Visual

Pra siklus dilakukan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Proses pembelajaran pra tindakan ini dilakukan guru dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Selama ini, dalam

proses pembelajaran juga seringkali menggunakan metode ceramah, padahal dengan menggunakan metode ceramah secara terus menerus akan timbul rasa jenuh pada siswa, akibatnya siswa tidak memperhatikan saat guru menjelaskan materi pembelajaran, atau sibuk bersenda gurau dengan teman sebangku, sehingga pembelajaran tidak efektif.2

Kegiatan pra siklus ini peneliti berperan sebagai observer terhadap proses pembelajaran yang dipimpin oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan cara mengamati langsung keadaan kelas selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar peserta didik serta kondisi lingkungan sekolah dan fasilitas penunjang proses belajar yang ada.

Dari hasil observasi yang dilakukan di SMPN Satu Atap Tandassura Kelas VIII dapat dilihat bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020 masih rendah.

Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa yang telah dicapai pada saat pra tindakan adalah 26,67 % dimana angka tersebut termasuk kedalam kedalam kategori kurang, seluruh siswa nilainya kurang dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 65 atau siswa tidak tuntas hingga mencapai 100%, dan dari pengamatan kami sebagai guru dan peneliti diketahui bahwa siswa kurang berminat dalam pembelajaran ini karena siswa merasa bosan dengan model pembelajaran konvensional.

Hasil observasi diolah dengan cara mendeskripsikan hasil pengamatan dan kemudian dijadikan data tambahan atau pelengkap dari data kualitatif yang berupa hasil tes pada akhir proses pembelajaran.

Adapun hasil observasi pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

a) Metode yang digunakan guru adalah metode ceramah dan penugasan b) Guru tidak menggunakan media apapun dalam proses pembelajaran c) Banyaknya siswa yang mengobrol, menggeleng ketika diberi

pertanyaan,bahkan ada beberapa yang meletakkan wajahnya di atas meja karena merasa bosan dengan metode tersebut.

d) Didapati bahwa nilai rata-rata siswa adalah 26,67 % dari hasil tes akhir yang dilakukan pada akhir proses pembelajaran pra siklus. Berikut ini adalah hasil tes atau pra siklus pada proses pembelajaran yang akan dijelaskan pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Hasil Belajar Pra Siklus3

No Nama Nilai Keterangan

Evaluasi Tuntas Tidak Tuntas

1 Nuraina 20 Tidak Tuntas

2 Muhammad Yahya 25 Tidak Tuntas

3 Ainun Jaria 55 Tidak Tuntas

4 Nurani 60 Tidak Tuntas

5 Rahma 45 Tidak Tuntas

6 Ma’ruf 55 Tidak Tuntas

7 Muhammad Ikram 40 Tidak Tuntas

8 Siti Zahra 70 Tuntas

9 Zulkarnain 45 Tidak Tuntas

3

Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Satu Atap Tandassura Sebelum Menggunakan Media Audio Visual

10 Muhammad Asraf 35 Tidak Tuntas

11 Muhammad Fauzi 30 Tidak Tuntas

12 Nafsah Lutfia 55 Tidak Tuntas

13 Rafli Ahmad 55 Tidak Tuntas

14 Fauzan 45 Tidak Tuntas

15 Sindi 60 Tidak Tuntas

16 Galib 65 Tuntas

17 Megawati 85 Tuntas

18 Nanang 80 Tuntas

19 Randi Ahmad 15 Tidak Tuntas

20 Muhammad Taufik 60 Tidak Tuntas

21 Sry wahyuni 40 Tidak Tuntas

22 Reno Ridu 65 Tuntas

23 Nadia 70 Tuntas

24 Gunawan 10 Tidak Tuntas

25 Murdani 65 Tuntas

26 Renaldi 50 Tidak Tuntas

27 Nurdia 45 Tidak Tuntas

28 Marina 55 Tidak Tuntas

29 Muhammad Febriansah 80 Tuntas

30 Sahrul 40 Tidak Tuntas

Jumlah Nilai Siswa 1465

Nilai Rata-rata 48,83

Persentase Ketuntasan 26,67 %

Jumlah Siswa yang Tuntas 8

Jumlah Siswa yang Tidak

Tuntas 22

Berdasarkan hasil pra tindakan tersebut, 22 siswa atau 73,33 % siswa belum tuntas dan 8 siswa atau 26,67 % siswa yang tuntas. Dengan ini bahwa perolehan hasil belajar siswa pada pra siklus masih menunjukkan hasil yang sangat kurang sehingga efektivitas pembelajaran masih rendah.

Hal ini memberikan indikator bahwa proses pembelajaran belum mencapai tujuan yang diharapkan peneliti yang tertuang dalam indikator keberhasilan pembelajaran.

2. Pembahasan Hasil Siklus I

Dalam pelaksaan tahap siklus 1 ini, peneliti mengacu pada peningkatan efektivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menerapkan media audio visual. Siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, satu pertemuan 3 jam pelajaran (3 x 40 menit). Pokok pembahasan pada siklus 1 yaitu Bersuci ( tata cara wudhu yang baik dan benar ),. Pada siklus 1 ini peneliti akan menerapkan model pembelajaran media audio visual, adapun tahapan siklus 1 mencakup kegiatan:

a. Perencanaan

Dalam perencanaan ini mencakup beberapa kegiatan, antara lain sebagai berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi Bersuci (tata cara wudhu yang baik dan benar)

2) Menyiapkan bahan ajar yang berhubungan dengan materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran

3) Membuat lembar observasi dan membuat tes atau soal yang akan digunakan setiap siklusnya.

b. Pelaksanaan Tindakan 1) Pertemuan Pertama

Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian guru menyiapkan kondisi kelas termasuk posisi bangku peserta didik agar memudahkan proses pembelajaran dan mengabsen peserta didik

yang hadir dalam pembelajaran. Sebelum pembelajaran dimulai guru menyiapkan alat bantu yang akan digunakan yaitu laptop dan proyektor. Guru lalu menginformasikan kepada peserta didik mengenai materi yang akan dipelajari yaitu Bersuci (tata cara wudhu yang baik dan benar). Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari materi Bersuci (tata cara wudhu yang baik dan benar). Dan guru menjelaskan kepada peserta didik model yang akan digunakan dalam pembelajaran kali ini adalah model pembelajaran media audio visual.4

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa dilanjutkan dengan menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari yaitu Bersuci (tata cara wudhu yang baik dan benar) selanjutnya guru akan menyuruh siswa untuk menyiapkan alat tulis agar siswa dapat mencatat apa yang mereka tangkap dari tayangan tersebut, kemudia guru akan memulai menayangkan film animasi yang mencakup kedalam mata pelajaran Bersuci (tata cara wudhu yang baik dan benar), setelah selesai pemutaran film animasi tersebut guru akan merefresh ingatan siswa sebelum melakukan tes, apakah benar-benar siswa dapat menangkap pelajaran dari tanyangan film animasi teresebut atau tidak..

2) Pertemuan Kedua

4

Pembelajaran diawali dengan guru membuka pelajaran dengan salam dan mengawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian guru menyiapkan kondisi kelas termasuk posisi bangku peserta didik agar memudahkan proses pembelajaran dan mengabsen peserta didik yang hadir dalam pembelajaran, kemudian mereview materi yang diajarkan sebelumnya.5

Dengan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, materi sebelumnya, pada saat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk bertanya jawab terlihat peningkatan antusias siswa dalam proses pembelajaran ini.

Diakhir proses pembelajaran, maka diadakan tes dalam bentuk soal essai sebanyak 5 soal . Setelah dipastikan semua siswa sudah mendapat soal, lalu guru mempersilahkan kepada siswa untuk mengerjakannya. Dan tidak boleh melihat buku paket, dengan tidak melihat buku paket maka akan dapat diketahui kemampuan siswa dan peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan media audio visual dalam bentuk film animasi tersebut.

Diakhir pembelajaran guru menginformasikan kepada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Setelah kegiatan selesai guru menutup pembelajaran dengan salam.

Daftar nilai siswa pada siklus I akan dijelaskan pada tabel 4.7 berikut:

5

Tabel 4.7

Hasil Belajar Siklus I6

No Nama Hasil

Evaluasi Keterangan

1 Nuraina 75 Tuntas

2 Muhammad Yahya 85 Tuntas

3 Ainun Jaria 70 Tuntas

4 Nurani 65 Tuntas

5 Rahma 60 Tidak Tuntas

6 Ma’ruf 75 Tuntas

7 Muhammad Ikram 62 Tidak Tuntas

8 Siti Zahra 90 Tuntas

9 Zulkarnain 75 Tuntas

10 Muhammad Asraf 60 Tidak Tuntas

11 Muhammad Fauzi 80 Tuntas

12 Nafsah Lutfia 55 Tidak Tuntas

13 Rafli Ahmad 75 Tuntas

14 Fauzan 70 Tuntas

15 Sindi 60 Tidak Tuntas

16 Galib 80 Tuntas

17 Megawati 85 Tuntas

18 Nanang 90 Tuntas

19 Randi Ahmad 70 Tuntas

20 Muhammad Taufik 80 Tuntas

21 Sry wahyuni 60 Tidak Tuntas

22 Reno Ridu 75 Tuntas

23 Nadia 85 Tuntas

24 Gunawan 80 Tuntas

25 Murdani 80 Tuntas

26 Renaldi 57 Tidak Tuntas

27 Nurdia 60 Tidak Tuntas

28 Marina 55 Tidak Tuntas

6

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Satu Atap Tandassura Pada Siklus 1 Setelah Menggunakan Media audio visual

29 Muhammad Febriansah 85 Tuntas

30 Sahrul 55 Tidak Tuntas

Jumlah Nilai Siswa 2075

Nilai Rata-rata 69,2

Persentase Ketuntasan 66, 67 %

Jumlah Siswa yang Tuntas 22

Jumlah Siswa yang Tidak

Tuntas 8

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar, pada tabel 4.6 hasil belajar pra siklus dengan jumlah nilai 2075 dengan persentase ketuntasan 26,67 % sedangkan peningkatan pada hasil belajar siswa di siklus I dapat dilihat pada tabel 4.7 dengan nilai tertinggi 90, dengan nilai rata-rata 26,67 % dengan presentase ketuntasan 26,67 %.

Gambar 4.1

Diagram Hasil Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I

c. Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung peneliti melakukan penilaian dan pengamatan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang disediakan. Peneliti mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan catatan lapangan sebagai bahan pengamatan dan evaluasi hasil tindakan siklus pertama, yang kemudian didapati beberapa kekurangan-kekurangan diantaranya:

1) Masih ada beberapa siswa yang tidak peduli dan tidak memperhatikan tayangan film, sehingga nilai hasil belajar mereka tidak mencapai KKM

Pra Siklus Siklus I

26,67%

2) Meskipun pada siklus I di pertemuan 1 dan 2 sudah nampak antusias dan respon positif siswa, namun masih ada beberapa orang siswa yang asyik mengobrol dengan temannya selama proses pembelajaran.

3) Dalam dua pertemuan pada proses pembelajaran siklus I beberapa siswa masih terlihat kurang percaya diri ketika hendak menjawab pertanyaan, bahkan hanya sekedar bertanya. Disamping itu siswa juga masih membutuhkan penyesuaian dengan keaktifan mereka di dalam kelas yang sebelumnya siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru di dalam kelas, dan penelitipun merasa masih belum optimal dalam mengarahkan jalannya pembelajaran.

d. Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti merencanakan perbaikan terhadap permasalahan-permasalahan yang ada pada siklus I agar dapat diperbaiki pada proses pembelajaran di siklus II. Adapun rencana perbaikan yang akan dilakukan peneliti adalah:

1) Meningkatkan perhatian dan rasa percaya diri siswa dengan cara memberikan point tambahan pada siswa yang aktif bertanya dan berani menjawab pertanyaan.

2) Memberikan semangat kepada siswa dengan memberikan pujian dan sugesti positif serta lebih bersikap tegas.

3) Peneliti harus lebih optimal dalam mengarahkan jalannya pembelajaran, sehingga tidak ada lagi siswa yang tidak peduli dan sibuk sendiri dengan aktifitasnya saat jam pelajaran berlangsung.

Berdasakan hasil observasi penelitian tindakan pada siklus I dan refleksi di atas maka peneliti dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merasa bahwa penelitian harus dilanjutkan pada siklus II untuk mendapatkan peningkatan efektivitas pembelajaran yang diharapkan.

3. Pembahasan Hasil Siklus II

Pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan proses pembelajaran pada siklus I, bertujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan pada siklus I, dilaksanakan pada jam pelajaran ketiga sampai jam pelajaran kelima dengan durasi waktu 3 X 40 menit dari pukul 09.05-11.35

a. Perencanaan

Dalam tahap siklus II ini, guru dan peneliti membahas kekurangan dalam siklus I yang telah menerapkan media audio visual namun hasilnya belum maksimal. Terlihat pada hasil belajar siswa setelah penerapan model tersebut, siswa yang mencapai nilai KKM yaitu 65 dari jumlah keseluruhan 30 siswa. Dengan hasil tersebut peneliti bersama guru merancang kembali skenario pembelajaran siklus II.

Perencanaan yang disusun dalam siklus II ini dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Guru harus lebih optimal dalam mengarahkan jalannya pembelajaran.

2) Untuk meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri siswa, guru memberikan point tambahan pada siswa yang aktif bertanya dan berani menjawab pertanyaan.

3) Memberikan semangat kepada siswa yang masih bersikap tidak peduli terhadap jalannya pembelajaran dengan memberikan pujian dan sugesti positif serta lebih bersikap tegas.

4) Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penyempurnaannya. 5) Menyiapkan lembar observasi dan membuat alat evaluasi

berupa soal-soal untuk peserta didik. b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan Pertama

Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian guru menyiapkan kondisi kelas termasuk posisi bangku peserta didik agar memudahkan proses pembelajaran dan mengabsen peserta didik yang hadir dalam pembelajaran. Guru lalu menginformasikan kepada peserta didik mengenai materi yang

akan dipelajari yaitu bersuci (tata cara wudhu yang baik dan benar).. Dan guru menjelaskan kepada peserta didik model yang akan digunakan dalam pembelajaran kali ini sama dengan pembelajaran sebelumnya yaitu menggunakan media audio visual dalam bentuk film animasi.

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memotivasi siswa dilanjutkan dengan menjelaskan secara umum materi yang akan dipelajari yaitu tata cara wudhu dan tata cara shalat. Setelah penayangan selesai, peserta didik dan guru bersama-sama membuat kesimpulan pembelajaran. Lalu, guru menginformasikan kepada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Setelah kegiatan selesai guru menutup pembelajaran dengan salam.

2) Pertemuan Kedua

Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian guru menyiapkan kondisi kelas termasuk posisi bangku peserta didik agar memudahkan proses pembelajaran dan mengabsen peserta didik yang hadir dalam pembelajaran. Guru lalu menginformasikan kepada peserta didik mengenai materi yang akan dipelajari yaitu tata cara shalat beserta bacaanya.7

Guru meminta siswa untuk menyediakan alat tulis menulis agar siswa dapat mencatat apa yang penting dalam tayangan film animasi tersebut. Kemudian guru akan memulai tayangan dan meminta siswa agar memperhatikan tayangan tersebut. Setelah Selesai peneyangan film animasi tersebut, guru memberikan tugas kepada semua siswa untuk mengetahui sampai dimana siswa memahami pelajaran yang sudah ditanyangkan.

Peserta didik dan guru bersama-sama membuat kesimpulan pembelajaran. Lalu, guru menginformasikan kepada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Setelah kegiatan selesai guru menutup pembelajaran dengan salam.

3) Pertemuan Ketiga

Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh ketua kelas. Kemudian guru menyiapkan kondisi kelas termasuk posisi bangku peserta didik agar memudahkan proses pembelajaran dan mengabsen peserta didik yang hadir dalam pembelajaran, kemudian mereview materi yang diajarkan sebelumnya.8

Dengan memberikan kesempatan siswa untuk bertanya, materi sebelumnya, pada saat memberikan kesempatan kepada

8

para siswa untuk bertanya jawab terlihat peningkatan antusias siswa dalam proses pembelajaran ini.

Diakhir proses pembelajaran, maka diadakan tes dalam bentuk soal essai sebanyak 5 soal . Setelah dipastikan semua siswa sudah mendapat soal, lalu guru mempersilahkan kepada siswa untuk mengerjakannya. Dan tidak boleh melihat buku paket, dengan tidak melihat buku paket maka akan dapat diketahui kemampuan siswa dan peningkatan hasil belajar siswa setelah penggunaan media audio visual dalam bentuk film animasi.

Diakhir pembelajaran guru menginformasikan kepada peserta didik materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. Setelah kegiatan selesai guru menutup pembelajaran dengan salam.

Daftar nilai siswa pada siklus II akan dijelaskan pada tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8

Hasil Belajar Siklus II9

No Nama Hasil Evaluasi Keterangan

1 Nuraina 60 Tidak Tuntas

2 Muhammad Yahya 40 Tidak Tuntas

3 Ainun Jaria 90 Tuntas

4 Nurani 80 Tuntas

5 Rahma 80 Tuntas

6 Ma’ruf 85 Tuntas

7 Muhammad Ikram 85 Tuntas

9 Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMPN Satu Atap Tandassura Pada Siklus II Setelah Menggunakan Media audio visual

8 Siti Zahra 95 Tuntas

9 Zulkarnain 85 Tuntas

10 Muhammad Asraf 80 Tuntas

11 Muhammad Fauzi 85 Tuntas

12 Nafsah Lutfia 50 Tidak Tuntas

13 Rafli Ahmad 75 Tuntas

14 Fauzan 85 Tuntas

15 Sindi 80 Tuntas

16 Galib 85 Tuntas

17 Megawati 95 Tuntas

18 Nanang 90 Tuntas

19 Randi Ahmad 85 Tuntas

20 Muhammad Taufik 85 Tuntas

21 Sry wahyuni 40 Tidak Tuntas

22 Reno Ridu 85 Tuntas

23 Nadia 95 Tuntas

24 Gunawan 80 Tuntas

25 Murdani 90 Tuntas

26 Renaldi 85 Tuntas

27 Nurdia 45 Tidak Tuntas

28 Marina 85 Tuntas

29 Muhammad Febriansah 90 Tuntas

30 Sahrul 90 Tuntas

Jumlah Nilai Siswa 2380

Nilai Rata-rata 79,34

Persentase Ketuntasan 83,34 %

Jumlah Siswa yang Tuntas 25

Jumlah Siswa yang Tidak

Gambar 4.2

Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II

c. Observasi

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran pada siklus II bahwa terdapat beberapa peningkatan proses pembelajaran antara lain:

1) Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, hal ini dapat dilihat pada tabel hasil belajar siswa di siklus II yaitu nilai terendah 40, sedangkan nilai tertinggi 95 dengan hasil rata-rata 79,34.

2) Suasana kelas sudah lebih lebih menarik dan siswa lebih antusias dalam pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam bentuk film animasi.

3) Pemberian arahan dan motivasi dari guru sudah lebih optimal sehingga membuat siswa lebih tertarik dan merespon positif

51% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Siklus I Siklus II

Hasil Evaluasi

66,67% 83,34%

terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.

4) Pada tahap siklus II ini, terdapat 84% siswa yang mendapat nilai minimal 65 sesuai dengan KKM (kriteria ketuntasan minimal) yang digunakan oleh SMP Negeri Satu Atap Tandassura, maka kelas dianggap tuntas secara umum.

d. Refleksi

Hasil refleksi pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media audio vsiaul. Sehingga apa yang diharapkan oleh peneliti di awal penelitian tercapai.

2) Hampir seluruh peserta didik sudah mencapai KKM 65, ini pun berarti bahwa yang diharapkan oleh peneliti di awal penelitian sudah tercapai.

3) Pemberian point tambahan untuk siswa yang aktif bertanya dan berani menjawab pertanyaan ternyata sangat efektif untuk meningkatkan keberanian dan rasa percaya diri siswa.

4) Penggunaan media audio visual ternyata sangat cocok diterapkan pada materi Bersuci (tata cara wudhu yang baik dan benar).

Dari hasil refleksi di atas yang menunjukkan peningkatan efektivitas dan aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media audio visual dapat mempengaruhi minat belajar siswa, karena minat belajar siswa meningkat maka efektivitas pembelajaran juga dapat meningkat, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa apa yang diinginkan peneliti pada awal penelitian sudah tercapai sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Dalam dokumen SKRIPSI. Oleh : DEWI SARASWATI (Halaman 58-77)

Dokumen terkait