• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

2005 2006 2007 1 PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) 12,15 0,03 59,

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Tingkat signifikan Quick Ratio (X2), sebesar 0,075 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Quick Ratio (X2) adalah negatif yaitu sebesar -1,867. Maka dapat disimpulkan bahwa Quick Ratio (X2) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba (Y). Ketidakmampuan Quick Ratio dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena sediaan yang dimiliki perusahaan terlalu besar, sehingga menyebabkan biaya yang diperlukan untuk merawat dan menyimpan persedian terlalu besar. Hal ini menyebabkan terlalu banyak laba yang diserap untuk pemeliharaan persediaan perusahaan yang belum terjual. Sehingga sangat mempengaruhi dan mengurangi laba yang akan diterima oleh perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

Tingkat signifikan Equity to Total Liabilities (X5), sebesar 0,678 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Equity to Total Liabilities (X5) adalah negatif yaitu sebesar -0,421. Maka dapat disimpulkan bahwa Equity

to Total Liabilities (X5) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba (Y). Ketidakmampuan Equity to Total Liabilities dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena aktiva tetap yang dimiliki perusahaan dibiayai dari modal perusahaan, sehingga likuiditas perusahaan akan terancam saat jatuh tempo. Sedangkan aktiva tetap bersifat jangka panjang dan tidak mudah dijual. Selain itu pendapatan yang dihasilkan oleh modal yang berasal dari aktiva tidak dapat digunakan untuk menutup besarnya biaya perawatan aktiva dan kekurangan tersebut harus ditutup oleh sebagian pendapatan perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

Tingkat signifikan Equity to Fixed Assets (X6), sebesar 0,894 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitungEquity to Fixed Assets (X6) adalah negatif yaitu sebesar -0,135. Maka dapat disimpulkan bahwa Equity to Fixed

Assets (X6) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba (Y). Ketidakmampuan Equity to Fixed Assets dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena pembelian aktiva tetap dibiayai dari modal pinjaman, likuiditas perusahaan akan terancam saat jatuh tempo. Sedangkan aktiva tetap bersifat jangka panjang dan tidak mudah dijual. Selain itu pendapatan yang dihasilkan oleh modal yang berasal dari hutang tidak dapat digunakan untuk menutup besarnya biaya

modal dan kekurangan tersebut harus ditutup oleh sebagian pendapatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

Tingkat signifikan Gross Profit Margin (X7), sebesar 0,013 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitungGross Profit Margin (X7) adalah negatif yaitu sebesar -2,697. Maka dapat disimpulkan bahwa Gross Profit Margin (X7) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perubahan Laba (Y). Kemampuan Gross Profit Margin dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena laba kotor yang dihasilkan tidak dapat menutup seluruh biaya operasional perusahaan yang terdiri dari biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum yang besarnya bervariasi sehingga mengakibatkan peningkatan terhadap laba yang diperoleh perusahaan tidak terjadi. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

Tingkat signifikan Net Profit Margin (X8), sebesar 0,280 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung Net Profit Margin (X8) adalah positif yaitu sebesar 1,108. Maka dapat disimpulkan bahwa Net Profit Margin (X8) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba (Y). Kemampuan Net Profit Margin dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena beberapa hal seperti apakah harga jual yang terlalu rendah meskipun volume penjualan meningkat. Atau volume penjualannya turun karena harga jual yang terlalu tinggi. Hal-hal seperti ini yang dapat menyebabkan laba perusahaan tidak dapat maksimal.

Meskipun terjadi kondisi seperti di atas perubahan labanya tetap meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

Tingkat signifikan Return on Assets (X9), sebesar 0,022 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitung Return on Assets (X9) adalah positif yaitu sebesar 2,456. Maka dapat disimpulkan bahwa Return on Assets (X9) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perubahan Laba (Y). Kemampuan Return on Assets dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena sifat dan pola investasi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap aktiva sangat tepat sehingga laba yang diperoleh perusahaan menjadi maksimal. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

Tingkat signifikan Return on Equity (X10), sebesar 0,082 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitungReturn on Equity (X10) adalah positif yaitu sebesar 1,824. Maka dapat disimpulkan bahwa Return on Equity (X10) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba (Y). Kemampuan Return on Equity dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena sifat dan pola investasi yang dilakukan oleh perusahaan kurang tepat sehingga laba yang diperoleh tidak maksimal. Selain itu pendapatan yang dihasilkan oleh modal yang berasal dari modal pemilik tidak dapat digunakan untuk menutup besarnya biaya modal dan kekurangan tersebut harus ditutup oleh sebagian pendapatan yang berasal dari pemegang saham. Meskipun terjadi kondisi seperti di atas perubahan

labanya tetap meningkat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

Tingkat signifikan Inventory Turnover (X11), sebesar 0,753 lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitungInventory Turnover (X11) adalah positif yaitu sebesar 0,319. Maka dapat disimpulkan bahwa Inventory Turnover (X11) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Perubahan Laba (Y).Kemampuan Inventory Turnover dalam memprediksi perubahan laba yang akan datang sangat dimungkinkan karena tidak cukupnya persediaan yang ada pada perusahaan. Sehingga dapat mengurangi volume penjualan yang dapat mempengaruhi jumlah laba yang diperoleh perusahaan. Selain itu juga dapat mengurangi kesempatan untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Kemampuan persediaan untuk dikonversikan menjadi kas melalui penjualannya dapat dijadikan indikator tentang seberapa besar profit margin yang dapat direalisasikan. Tingkat perputaran persediaan yang cepat mengakibatkan kenaikan pendapatan dan meningkatkan laba dimasa yang akan datang. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

Tingkat signifikan Average Collection Period (X12), sebesar 0,016 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitungAverage Collection Period (X12) adalah positif yaitu sebesar 2,598. Maka dapat disimpulkan bahwa

Average Collection Period (X12) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perubahan Laba (Y). Kemampuan Average Collection Period dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena besarnya

rata-rata pengembalian piutang yang berarti semakin besar juga dana yang terserap oleh piutang. Hal ini mencerminkan pendapatan yang akan meningkat sehubungan dengan semakin besarnya dana yang terserap oleh piutang. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

Tingkat signifikan Total Assets Turnover (X14), sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t hitungTotal Assets Turnover (X14) adalah negatif yaitu sebesar -3,703. Maka dapat disimpulkan bahwa Total Assets

Turnover (X14) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Perubahan Laba (Y). Kemampuan Total Assets Turnover dalam memprediksi perubahan laba sangat dimungkinkan karena dalam Total Assets Turnover terkandung total aktiva dan penjualan yang keduanya mempunyai hubungan dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Dari hasil penjualan perusahaan dapat memperoleh laba, sementara itu penjualan terjadi karena adanya produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan melalui pemakaian aktiva. Meskipun Total Assets Turnover perusahaan naik tetap perubahan labanya turun. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Meythi (2005).

4.5. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu

Dokumen terkait