Kualitas laba
E. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Konservatisma Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis pertama menyatakan bahwa Konservatisma Akuntansi
berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan food
and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2009-2011. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis regresi linier
sederhana dengan menggunakan program SPSS 14.0 diperoleh nilai
koefisien regresi sebesar 19,965 dan probabilitassebesar 0,000. Hal ini
menunjukkan probabilitas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif signifikan Konservatisma
Akuntansi terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan food and
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 - 2011.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nurhayati (2009) menyimpulkan bahwa konservatisme akuntansi
berpengaruh positif secara signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hal
Konservatisma Akuntansi dalam perusahaan dan menilai lebih dengan
memberikan premium tinggi bagi harga saham perusahaan.
Konservatisma Akuntansi merupakan tindakan kehati-hatian yang
dilakukan manajemen dengan mengakui pendapatan lebih lambat,
mengakui biaya lebih cepat, menilai asset dengan nilai yang lebih
rendah, dan menilai kewajiban dengan nilai yang lebih tinggi (Watts,
2002: 4). Penerapan kebijakan akuntansi konservatif yang ditunjukkan
melalui laporan keuangan merupakan suatu sinyal positif dari
manajemen kepada investor bahwa manajemen telah menerapkan
akuntansi konservatif untuk mencegah tindakan membesarkan laba
dan aktiva perusahaan. Investor diharapkan dapat menerima sinyal
tersebut dan mengoreksi undervalue yang disajikan dalam laporan
keuangan perusahaan dengan menilai perusahaan dengan harga yang
lebih tinggi. Dengan demikian penerapan Konservatisma Akuntansi
2. Pengaruh Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis kedua menyatakan bahwa Kualitas Laba berpengaruh
positif terhadap Nilai Perusahaan perusahaan food and beverage yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Setelah
dilakukan perhitungan dengan analisis regresi sederhana dengan
menggunakan program SPSS 14.0 diperoleh nilai koefisien regresi
sebesar -0,796 dan probabilitas sebesar 0,819. Hal ini menunjukkan
probabilitas lebih besar dari 0,05sehingga dapat disimpulkan bahwa
Kualitas Laba berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2009 – 2012.
Pengujian Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan tidak
menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan. Hasil penelitian ini
berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Hamonangan
Siallagan (2009) yang menyatakan bahwa Kualitas Laba berpengaruh
positif dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan, semakin baik
Kualitas Laba maka akan semakin meningkat Nilai Perusahaan.
Pengaruh negatif Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan mungkin
disebabkan karena informasi yang terkandung dalam laporan keuangan
perusahaan bisa dianggap sebagai bad news bagi investor sehingga
belum mampu menarik minat investor untuk menghargai lebih tinggi
harga saham perusahaan setelah melakukan publikasi laporan
return saham yang tergabung dalam IHSG juga menjadi salah satu
faktor yang menghasilkan Kualitas Laba menjadi rendah karena akan
menghasilkan abnormal return yang negatif pada perusahaan.
Tidak signifikannya Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan
mungkin disebabkan karena perhitungan Kualitas Laba menggunakan
harga historis saham ditahun-tahun sebelumnya, sedangkan investor
lebih mengevaluasi dan menilai perusahaan hanya pada tahun
bersangkutan.
3. Pengaruh Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan
Hipotesis ketiga menyatakan bahwa Konservatisma Akuntansi dan
Kualitas Laba berpengaruh secara bersama – sama terhadap Nilai
Perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2009-2011. Setelah dilakukan perhitungan dengan analisis
regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 14.0 diperoleh
nilai sig f sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan probabilitaslebih kecil
dari0,05sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif
signifikan Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba terhadap Nilai
Perusahaan secara bersama – sama pada perusahaan food and
beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 – 2012.
Konservatisma Akuntansi merupakan suatu prinsip kehati-hatian.
Pelaporan yang didasari kehati-hatian akan memberi manfaat yang
Konservatisma Akuntansi tersebut maka nilai-nilai yang terkandung
dalam laporan keuangan merupakan nilai terendah dari beberapa
kemungkinan (Penman dan Zhang, 2002). Oleh karena itu, diharapkan
investor merespon positif undervalue atas nilai tersebut dengan
kesediaannya memberikan harga yang lebih tinggi atas saham
perusahaan. Dengan harga saham sebagai cermin Nilai Perusahaan
maka hal tersebut dapat dikatakan jika Konservatisma Akuntansi
berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Sedangkan Kualitas Laba merupakan kemampuan informasi laba
dalam memberikan respon kepada pasar. Informasi (good/bad news)
yang terkandung dalam laporan laba akan menjadi pertimbangan
investor dalam merespon/menilai perusahaan. Apabila laba yang
dilaporkan adalah laba yang berkualitas maka respon pasar juga akan
baik yang dapat dilihat dengan tingginya ERC. Dengan tingginya ERC
tersebut berarti pasar merespon positif laporan laba yang dikeluarkan
oleh perusahaan sehingga mereka bersedia membayar lebih tinggi atas
saham perusahaan (Ambarwati, 2008: 128). Sehingga dapat dikatakan
Kualitas Laba berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Berdasarkan hasil regresi linier berganda menunjukkan bahwa
Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan, namun secara parsial hanya variabel
Konservatisma Akuntansi yang terbukti berpengaruh signifikan
berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hal ini disebabkan
karena pengaruh secara simultan merupakan pengujian secara bersama
– sama kedua variabel Konservatisma Akuntansi dan Kualitas Laba, sedangkan pengaruh secara parsial hanya dilihat dari hasil pengujian
secara sendiri – sendiri antara variabel bebas dengan terikat. Pada
variabel Konservatisma Akuntansi tingkat signifikansinnya sangat
jauh dari 0,05 (0,000<0,05) dan pengaruh variabel Konservatisma
Akuntansi sangat dominan terlihat dari uji regresi sederhana pengaruh
konservatisme sebesar 66%, sehingga hasil ini mampu berdampak
positif terhadap pengujian secara simultan dan hasil secara simultan
terbukti ada pengaruh signifikan variabel Konservatisma Akuntansi
dan Kualitas Laba terhadap Nilai Perusahaan. Jadi signifikansi uji
secara simultan cenderung dipengaruhi oleh adanya hubungan yang
kuat antara variabel Konservatisma Akuntansi dengan Nilai
Perusahaan.