• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan mean pada pre-test sebelum mendapatkan perlakuan menunjukkan tidak ada perbedaan yang berarti antara nilai pre-test pada kelompok eksperimen yang menggunakan media diorama dengan nilai pre-test pada kelompok kontrol. Hal tersebut juga ditunjukkan dari nilai rata-rata yang hampir sama, yaitu kelompok eksperimen 5,64 dan kelompok kontrol 5,92. Selain itu, nilai rata-rata pre-test kedua kelompok dalam kategori yang sama, yaitu cukup. Peneliti mengambil kesimpulan bahwa kemampuan yang dimiliki siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol sebelum mendapatkan perlakuan adalah sama.

Kelompok eskperimen dan kelompok kontrol diberi perlakuan yang berbeda setelah mendapatkan data hasil pre-test. Perbedaan perlakuan antara kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 20 berikut.

Tabel 20. Perbedaan Perlakuan Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Pembelajaran

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

-Siswa membaca teks bacaan tentang ekosistem secara saksama. (mengamati)

-Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab tentang materi. (menanya, menalar)

-Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok.

-Siswa membaca teks bacaan tentang ekosistem secara saksama. (mengamati)

-Siswa dan guru melakukan kegiatan tanya jawab tentang materi. (menanya, menalar)

-Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok

71

Pembelajaran

Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol

-Guru membagikan lembar kerja siswa yang berisi berbagai macam pertanyaan yang akan siswa kerjakan berdasarkan pengamatan.

-Guru meletakkan beberapa diorama di depan kelas.

-Siswa secara bergantian mengamati diorama tersebut sambil mengisi lembar kerja siswa. (mengamati, mencoba, menalar)

-Selain mengisi jawaban, siswa juga diminta untuk menggambar setiap komponen ekosistem yang telah ditemukan. (mencoba)

-Siswa secara berkelompok membuat laporan tentang hasil pengamatan. (mencoba)

-Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan menceritakan laporan yang telah dibuat (mengkomunikasikan) -Guru bersama siswa membahas hasil

diskusi yang telah siswa paparkan di depan kelas sekaligus mengambil kesimpulan terhadap hasil kerja siswa. (menalar)

-Guru membagikan lembar kerja siswa yang berisi berbagai macam pertanyaan yang akan siswa kerjakan berdasarkan pengamatan pada ilustrasi dan informasi dari buku teks. -Siswa dalam kelompok mengisi

lembar kerja siswa. (mencoba, menalar)

-Selain mengisi jawaban, siswa juga diminta untuk menggambar setiap komponen ekosistem yang telah ditemukan. (mencoba)

-Siswa secara berkelompok membuat laporan tentang hasil diskusi. (mencoba)

-Siswa mempresentasikan hasil diskusi dengan menceritakan laporan yang telah dibuat di depan kelas. (mengkomunikasikan)

-Guru bersama siswa membahas hasil diskusi yang telah siswa paparkan di depan kelas sekaligus mengambil kesimpulan terhadap hasil kerja siswa. (menalar)

Hasil analisis data dengan menggunakan perhitungan mean pada post-test setelah mendapatkan perlakuan menunjukkan ada perbedaan antara nilai post-test pada kelompok eksperimen yang menggunakan media diorama dengan nilai post-test pada kelompok kontrol. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai rata-rata yang berbeda, yaitu kelompok eksperimen 8,21 dan kelompok kontrol 7,52.

Dari nilai rata-rata yang disebutkan di atas, nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata kelompok kontrol. Hasil post-test kelompok eksperimen berada pada kategori sangat baik, sedangkan hasil post-test kelompok kontrol berada pada kategori baik. Selain itu, selisih antara nilai pre-test

72

dan post-test kelompok eksperimen lebih besar daripada selisih antara nilai pre-test dan post-test kelompok kontrol. Selisih nilai pre-test dan post-test kelompok eksperimen sebesar 2,57, sedangkan selisih nilai pre-test dan post-test kelompok kontrol sebesar 1,60. Dari penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen bernilai positif apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan perlakuan yang dilakukan pada kelompok eksperimen dan kontrol. Pada kelompok eksperimen, siswa menggunakan media diorama untuk membantu menyampaikan materi tentang ekosistem dan memberikan objek pada siswa untuk diamati. Media diorama merupakan gabungan antara model dengan gambar perspektif dalam suatu penampilan utuh yang menggambarkan suasana sebenarnya. Wina Sanjaya (2010:201) menjelaskan bahwa belajar dengan menggunakan benda tiruan sangat besar manfaatnya terutama untuk menghindari terjadinya verbalisme. Dari penyataan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaam media diorama pada kelompok eksperimen dapat menambah pengalaman dan pemahaman siswa akan materi ekosistem sehingga dapat memberikan pengaruh pada hail belajar siswa.

Ngalim Purwanto (2003: 107) juga menjelaskan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan belajar, apalagi dalam pembelajaran IPA yang harus menggunakan kegiatan nyata atau dengan bantuan media untuk membantu pengamatan sehingga siswa akan mendapatkan data yang objektif. Selain sesuai dengan pembelajaran IPA, penggunaan media ini juga sesuai dengan teori Jean Piaget yang menyatakan

73

bahwa usia anak SD memasuki tahap operasional konkret yang membutuhkan benda konkret guna memperkaya pengalaman siswa.

Penggunaan media khususnya media diorama telah diterapkan di kelompok eksperimen. Media tersebut digunakan untuk membantu siswa melakukan pengamatan. Hasil belajarnya pun diketahui bahwa nilai rata-rata post-test kelompok eksperimen berbeda dengan nilai rata-rata post-test kelompok kontrol dan nilai kelompok eksperimen pun lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal itu dikarenakan kelompok eksperimen menggunakan media diorama berupa benda tiruan tiga dimensi yang menyerupai ekosistem sebenarnya, sedangkan kelompok kontrol menggunakan media ilustrasi yang ada di dalam buku teks sehingga pengamatan yang dilakukan oleh siswa pada kelompok eksperimen lebih nyata daripada kelompok kontrol.

Perbedaan perlakuan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menyebabkan adanya perbedaan perilaku siswa ketika mengikuti kegiatan belajar. Siswa pada kelompok eksperimen terlihat lebih bersemangat mengikuti pembelajaran. Sesekali siswa mengotak-atik diorama yang telah guru sediakan di depan kelas. Jawaban pada LKS siswa yang telah dikerjakan berdasarkan hasil diskusi dengan mengamati media diorama pun berbeda-beda antar kelompok sehingga dapat menambah wawasan antar siswa satu dengan yang lain. Kenyataan tersebut berbeda dengan kelompok kontrol. Pengamatan siswa terbatas pada ilustrasi yang terdapat pada buku teks. Siswa mengerjakan soal pada LKS pun berdasarkan informasi yang terdapat pada buku teks sehingga jawaban yang didiskusikan sama antara satu kelompok dengan kelompok yang lain.

74

Selain perbedaan nilai rata-rata post-test, perbedaan nilai rata-rata juga dapat dilihat pada hasil tes formatif setiap perlakuan. Perbedaan tersebut didapatkan karena perlakuan yang berbeda pula. Pelaksanaan pembelajaran dan hasil yang diperoleh setiap perlakuan dapat dilihat pada tabel pada tabel 21 berikut.

Tabel 21. Pelaksanan Pembelajaran Kelompok Eksperimen dan Kontrol pada setiap Perlakuan dan Hasil yang Didapat (Tes Formatif)

Perlakuan ke

Pelaksanaan pembelajaran Hasil tes formatif

Kelompok eksperimen Kelompok kontrol

1 Siswa mengumpulkan data

tentang

komponen-komponen ekosistem yang ada pada diorama, lalu mengklasifikasikannya

berdasarkan komponen

biotic dan abiotik.

Siswa mengumpulkan

data tentang

komponen-komponen ekosistem

yang ada pada ilustrasi dan informasi dalam

buku teks, lalu

mengklasifikasikannya berdasarkan komponen biotik dan abiotik.

Rata-rata tes formatif kelompok eksperimen sebesar 7,28 sedangkan kolompok kontrol sebesar 7,22.

2 Siswa mengumpulkan data

tentang jenis-jenis

ekosistem dengan

membedakan beberapa

diorama yang telah

disediakan lalu

mengidentifikasikan cirri-cirinya.

Siswa mengumpulkan

data tentang jenis-jenis

ekosistem lalu

mengidentifikasikan cirri-cirinya berdasarkan ilustrasi dan informasi

yang diperoleh dari

buku teks. Rata-rata tes formatif kelompok eksperimen sebesar 8.96 sedangkan kolompok kontrol sebesar 7,77.

3 Siswa mengumpulkan data

tentang berbagai faktor

yang mempengaruhi

keseimbangan ekosistem

dengan mengamati contoh

pada diorama yang

ekosistemnya seimbang

dan tidak seimbang, lalu membandingkannya.

Siswa mengumpulkan

data tentang berbagai

faktor yang

mempengaruhi keseimbangan

ekosistem dengan

mengamati ilustrasi dan mencari informasi yang ada pada buku teks.

Rata-rata tes formatif kelompok eksperimen sebesar 6,93 sedangkan kolompok kontrol sebesar 6,90.

4 Siswa mengumpulkan data

tentang berbagai

kemungkinan rantai

makanan dan jaring-jaring makanan yang mungkin

akan terbentuk oleh

beberapa komponen

ekosistem yang ada di dalam diorama.

Siswa mengumpulkan

data tentang berbagai

kemungkinan rantai

makanan dan jaring-jaring makanan yang mungkin akan terbentuk

oleh beberapa

komponen ekosistem

yang pada media

ilustrasi yang ada di dalam buku teks.

Rata-rata tes formatif kelompok eksperimen sebesar 7,11 sedangkan kolompok kontrol sebesar 5,71.

75

Hasil rata-rata tes formatif kelompok eksperimen dan kontrol dalam empat kali perlakuan menunjukkan hasil yang sama yaitu hasil rata-rata tes formatif kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok kontrol. Hasil rata-rata tes formatif keempat perlakuan tersebut menunjukkan bahwa ada suatu keajegan nilai rata-rata tes formatif pada kelompok eksperimen selalu lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hanya saja pada perlakuan pertama dan ketiga perbedaan nilai rata-rata tes formatif kedua kelompok tersebut hanya bernilai sedikit. Peneliti berpendapat bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh waktu pelaksanaan perlakuan pada kelompok eksperimen yang dilaksanakan pada siang hari, dan kelompok kontrol dilaksanakan pada pagi hari. Semangat siswa untuk belajar pada kelompok kontrol lebih besar daripada kelompok eksperimen yang telah lelah ketika mendapatkan perlakuan pada siang hari. Namun, secara keseluruhan hasil tes formatif kelompok eksperimen pada setiap perlakuan berbeda dan lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Rata-rata hasil tes formatif pada masing-masing kelompok juga menunjukkan bahwa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol, yaitu rata-rata hasil tes formatif untuk kelompok eksperimen sebesar 7,57 sedangkan kelompok kontrol sebesar 6,90.

Berdasarkan pembahasan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media diorama terhadap hasil belajar IPA tentang ekosistem pada siswa kelas V SD Grogol Bantul.

76

Dokumen terkait