• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam dokumen s pgsd penjas 1102373 chapter4 (Halaman 75-81)

Pembelajaran pendidikan jasmani akan sangat menyenangkan apabila dalam pembelajaran tersebut terdapat permainan, model, metode dan media pembelajaran yang sangat bervariasi. Pendidikan jasmani identik dengan gerak, sehingga diperlukan pembelajaran yang lebih menarik agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran.

Dalam penelitian ini, pembelajaran guling depan memfokuskan pada penggunaan suatu pembelajaranyang diterapkan pada penelitian yaitu menggunakan permainan bola beranting. Penggunaan pembelajaran ini banyak memiliki manfaat dalam pembelajaran guling depan.

Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan permianan bola beranting ini adalah dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan guling depan dan mengatasi kejenuhan atau kesulitan dalam pembelajaran guling depan, serta dapat memotivasi siswa untuk lebih bersemangat mengikuti pembelajaran.

Adapun pembelajaran yang telah dilakukan selama penelitian sangat/menyenangkan bagi siswa, dimana siklus pertama pembelajaran guling

depanmelalui permainan bola beranting dilakukan dengan cara mengoper bola kepada temannya dengan jarak 1 meter, hal tersebut dimaksudkan untuk melatih kelentukan otot togok siswa pada saat melakukan guling depan. Siklus ke dua pembelajaran guling depan pada penelitian ini masih menggunakan permainan bola beranting dengan jarak yang diunakan ditambah menjadi 1,2 meter. Dengan tujuan yaitu ketika siswa menoper bola dengan jarak yang lebih jauh maka siswa tersebut akan lebih membungkukan badannya. Dan ketika melakukan guling depan siswa akan lebih mudah menggulingkan badannya kedepan. Sedangkan siklus ketiga pembelajaranguling depan dengan menggunakan permianan bola beranting yaitu melakukan permainan bola beranting sambil melakukan guling depan. Penggunaan pembelajaran ini bertujuan agar seluruh siswa mau melakukan guling depan tanpa adanya lagi rasa takut. Siklus terakhir ini semakin memacu siswa untuk melakukan gerak dasar guling depan dengan baik, tepat, dan aman.

Pembelajaran yang telah digunakan sangat cocok untuk siswa Sekolah Dasar sebagai siasat pembelajaran karena permianan bola beranting yang menyenangkan jugamerangsang pengetahuan siswa untuk mengembangkan gerakan guling depan, sehingga siswa tertarik untuk melakukan gerakan guling depan.

Dilihat dari perolehan nilai kemampuan siswa dalam melakukan guling depan, terdapat kenaikan yang signifikan pada tiap-tiap siklus, oleh karena itu penggunaan permainan bola beranting sangat membantu siswa kelas IV SDN Babakanhurip untuk melakukan gerk dasar guling depan.

1. PembahasanKinerja Guru Tahap Perencanaan

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi pada pembelajaran tiap siklusnya, maka diperoleh hasil perencanaan setiap siklus I, siklus II, dan siklus III yang digambarkan dalam tabel dan diagram berikut ini:

Tabel 4.30

Data Hasil Pengamatan Perencanaan Kinerja Guru

No Persentase

1 Data Awal 34,25% 2 Siklus I 51,66% 3 Siklus II 70,5% 4 Siklus III 94,83%

Setiap siklus yang dilaksanakan berdasarkan analisis dan refleksi terhadap permainan bola bernting untuk meningkatkan gerak dasar guling depan, dan target yang belum tercapai dapat diperbaiki sampai mencapai target yang diinginkan. Menurut Sanjaya (2006, hlm. 23) menyatakan bahwa :

Sebagai manajer guru memiliki fungsi merencanakan yang merupakan fungsi yang sangat penting bagi seorang manajer. Kegiatan-kegiatan dalam melaksanakan fungsi perencanaan diantaranya meliputi memperkirakan tuntutan dan kebutuhan, menentukan tujuan, menulis silabus kegiatan pembelajaran, menentukan topik-topik yang akan dipelajari, serta mengalokasikan waktu, serta menentukan sumber-sumber yang diperlukan. Dalam kegiatan perencanaan, adalah tentang bagaimana mengembangkan dan mengorganisasikan materi dan metode pembelajaran. Dalam pembelajaran senam lantai, pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran gerak dasar guling depan. Setelah diterapkan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, maka disusun skenario pembelajaran, rencana mengenai prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian. Kemudian menyiapkan pedoman observasi, untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa.Pedoman observasi tersebut digunakan untuk mengumpulkan data hasil observasi.

Jadi dalam penelitian ini, peneliti telah berhasil meningkatkan perencanaan dalam pembelajaran gerak dasar guling depan dengan menggunakan permaianan bola berantingdengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam melakukan guling depan untuk kelas IV SDN Babakanhurip.

2. Pembahasan Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan

Dalam pencapaian nilai pelaksanaan pada awal proses pembelajaran khususnya pada kinerja guru dalam setiap siklus mengalami peningkatan, berikut persentase kinerja guru darisiklus I, II dan III digambarkan dalam tabel 4.31 dan diagram 4.9 berikut:

Tabel 4.31

Data Hasil Pengamatan Pelaksanaan Guru

No Persentase

1 Data Awal 34,17%

2 Siklus I 43,75%

3 Siklus II 72,91%

Sebagaimana dalam kajian teori, intelegensi emosional mencakup beberapa sifat penting, yakni pengendalian diri, kemampuan memotivasi diri, ketekunan, dan kemampuan untuk berempati.Pengendalian diri merupakan kualitas pribadi yang mampu menyelaraskan pertimbangan akal dan emosi yang menjadi sifat penting dalam kehidupan sosial dan pencapaiannya pada siswa Sekolah Dasar untuk sukses hidup di masyarakat kelak. Lebih jelasnya lagi Hamalik (2002, hlm. 43) menyatakan bahwa :

Guru adalah sebagai pendidik dan pengajar mempunyai peranan yang menuntut keterampilan tertentu, yakni : a) terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran, b) terampil menyusun satuan pelajaran, c) terampil menyampaikan ilmu kepada murid, d) terampil memilih dan menggunakan alat peraga pendidikan , e) terampil menggairahkan semangat belajar murid, f) terampil mengatur disipil kelas, dan berbagai keterampilan lainnya, g) terampil menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Pada pelaksanaan siklus I kinerja guru, masih ada hambatan dalam pelaksanaan.Kemudian pada pelaksanaan pembelajaran siklus II guru sudah bisa mengatur waktu pembelajaran tetapi masih ada hambatan dalam menyampaikan pembelajaran dengan menggunakan permainan bola beranting. Untuk pelaksanaan pembelajaran siklus III, guru sudah bisa memperbaiki dan melaksanakan pembelajaran guling depan melalui permainan bola beranting, guru sudah dapat menyampaikan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran dan sudah bisa mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa sehingga berdampak pada hasil belajar siswa pada pembelajaranguling depan dengan menerapkan permainan bola beranting.

3) Pembahasan Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa tidak hanya mencakup pada pengalaman gerak yang dirasakan oleh siswa tapi juga dari beberapa aspek sikap siswa selama mengikuti pembelajaran.Dalam penelitian ini ada 3 aspek dinilai pada aktivitas siswa yaitu disiplin, keberanian, dan kerjasama siswa.Sebagimana ketiga aspek tersebut telah diperoleh siswa sehingga membentuk nilai pada aktivitas siswa. Berikut ini peningkatan aktivitas siswa dari mulai data awal hingga siklus III dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.32

Data Observasi Aktivitas Siswa

No Persentase

1 Data Awal 19%

2 Siklus I 33%

3 Siklus II 71%

4 Siklus III 95%

Dari tabel tersebut terlihat adanya peningkatanpersentase aktivitas siswa dari data awal, siklus I, siklus II dan siklus III. Sebagimana dikemukakan oleh Mulyasa (2005, hlm. 189) mengenai peningkatan kualitas pembelajaran bahwa ”...keberhasilan pembelajaran tercermin dalam kualitas penyampaian pembelajaran dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran”. Dalam hal ini, pada awal pembelajaran siswa kurangtermotivasi dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran yang dilaksanakan kurang menarik perhatian siswa, akantetapi setelah pembelajaran guling depan dengan melakukan permainan bola beranting terlebih dahulu, siswa lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Sebagaimana Hilgard (Sanjaya 2006, hlm. 27) mengemukakan bahwa “motivasi adalah suatu keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu”.Dari motivasi itulah kemudian aktivitas siswa yang mencakup tiga aspek (kedisiplinan, keberanian, dan kerjasama) mulai terlihat pada saat pembelajaran berlangsung.

4) Pembahasan Hasil Belajar Siswa

Dalam bagian ini akan dijelaskan hasil belajar siswa dari data awal, siklus I, siklus II sampai siklus III. Hasil belajar dilihat di akhir pembelajaran, yaitu dengan melakukan tes senam lantai gerak dasar guling depan. Peningkatan hasil belajar siswa data awal, siklus I, II, dan III dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.33

Perbandingan Jumlah Siswa Tuntas dan Persentase Ketuntasan

Hasil belajar siswa bergantung pada pembelajaran yang diikuti siswa itu sendiri, menurut Mohammad Surya (dalam Hermawan, 2007, hlm. 3) mengemukakan bahwa “pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.

Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan bola beranting sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan gerak dasar guling depan dapat dikatakan berhasil, karena sudah mencapai target yang ditentukan. Sebagaimana pada tabel di bawah ini akan di paparkan rata-rata peningkatan hasil belajar setiap siswa pada tiap-tiap siklusnya.

No Siklus Ketuntasan

Jumlah Siswa Persentase

1 Data Awal 3 14%

2 Siklus I 7 33%

3 Siklus II 15 71%

Tabel 4.34

Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

No Nama Siswa Siklus I (%) Siklus II (%) Siklus III (%) Peningkatan (%) 1 Andriano Nur H. 71 71 80 9 2 Ahmad Hamdan 62 71 80 18 3 Desi Setiawati 53 62 62 9

4 Desti Mei Resta 36 44 53 17

5 Ghea Nadira 36 44 62 26 6 Heri Hidayatullah 27 36 53 26 7 Iqbal Dwiyana 27 44 62 35 8 Luky Andaresta 44 62 71 27 9 Maherza 62 62 71 9 10 Muhammad Farhan 36 62 62 26 11 M. Jafar 53 62 71 18 12 M. Joniro Sa 62 71 71 9 13 M. Ridwan 62 71 80 18 14 M. Rizky 53 62 62 9 15 M. Salim 44 62 62 18 16 Vina Nurlaesa 36 62 71 35 17 Resi Aulia 36 53 62 26 18 Asep Entang 62 62 71 9 19 Fadli Al Ansohri 53 62 71 18 20 Agustian Fuji 62 71 80 18 21 Dwi Sania N. 27 44 53 26 Jumlah 1004 1240 1410 406 Presentase (%) 47,80 59,04 67,14 19,33 Keterangan:

Nilai = Skor yang diperoleh x80% Skor Maksimal

Penigkatan = Siklus III – Siklus II = Siklus II – Siklus I

Dalam dokumen s pgsd penjas 1102373 chapter4 (Halaman 75-81)

Dokumen terkait