• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Kajian produk akhir dan Pembahasan

2. Pembahasan

Pengembangan media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam yang dikembangkan oleh peneliti mengacu pada kriteria pemilihan media. Arsyad (2010:75-76) mengemukakan yaitu: 1) sesuai dengan tujuan yang dicapai; 2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip dan generalisasi; 3) praktis, luwes, dan bertahan; 4) guru terampil menggunakannya; 5) pengelompokkan sasaran; 6) mutu teknis; 7) tingkat kesenangan dan keaktifannya. Dari ketujuh kriteria pemilihan media di atas memiliki kesesuaian dengan media pembelajaran konvensional yang dikembangkan oleh peneliti. Ini terbukti dari: 1) penggunaan media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam sudah mencapai tujuan pembelajaran; 2) media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam mendukung isi pelajaran yaitu tentang materi kenampakan alam; 3) media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam praktis dan bertahan; 4) guru dengan mudah menggunakan media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam; 5) media

pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam bisa digunakan secara individu maupun kelompok; 6) mutu teknis artinya media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam jelas dan informasi terkait materi dapat dengan mudah dipahami oleh siswa; 7) media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam dapat membuat siswa tertarik terhadap pelajaran yang akan berpengaruh dengan keaktifannya dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat peneliti simpulkan bahwa media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam sudah memenuhi kriteria pembuatan dan pemilihan media yang sudah dipaparkan di atas.

Pengembangan media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam telah melalui tahap validasi oleh dua orang pakar media pembelajaran konvensional dan dua orang guru kelas IV Sekolah Dasar. Penilaian yang dilakukan oleh validator berpedoman pada enam belas aspek dalam instrumen validasi yang dapat dilihat pada bab III.

Berdasarkan pedoman instrumen tersebut yang telah divalidasi oleh dua pakar validasi media pembelajaran konvensional dan dua guru SD kelas IV pelaksana kurikulum SD 2013 diperoleh hasil bahwa media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam tersebut termasuk dalam kategori “Sangat Baik” dengan skor rata-rata akhir yaitu 4,49. Hasil tersebut peneliti jabarkan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Validasi Pakar media pembelajaran konvensional Miniatur Kenampakan Alam Kelas IV Sekolah Dasar

NO Validator

Media Pembelajaran ICT

Skor Kategori

1 Pakar media pembelajaran konvensional

4,56 Sangat Baik

2 Pakar media pembelajaran konvensional

4,69 Sangat Baik

3 Guru SD kelas IV 4,81 Baik

4 Guru SD kelas IV 3,93 Baik

Jumlah 17,99 Sangat Baik

Rerata (jumlah total : validator) 4,49

Tabel 4.4 di atas menunjukkan hasil perolehan skor secara keseluruhan dari empat validator mengenai kualitas media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam. Berdasarkan data pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa pakar media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam PP memberikan skor 4,56 dengan kategori “Sangat baik”. Selanjutnya pakar media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam GP memberikan skor 4,69 dengan kategori “ Sangat Baik”. Guru kelas IV Sekolah Dasar CD memberikan skor 4,81 dengan kategori “Sangat baik”, dan guru kelas IV Sekolah Dasar MG memberikan skor 3,93 dengan kategori “baik”. Kemudian dapat diketahui bahwa rata-rata perolehan skor dari keseluruhan hasil validasi adalah 4,49 dan termasuk dalam kategori

“Sangat baik”. Berdasarkan hasil tersebut, produk media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik dan layak untuk digunakan uji coba produk.

Dalam penelitian ini, produk akhir yang dihasilkan berpatokan pada spesifikasi produk yang dikembangkan. Spesifikasi produk yang dikembangkan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam merupakan media yang akan digunakan dalam materi kenampakan alam dalam kurikulum 2013 yang diajarkan pada tema 6 Indahnya Negeriku, subtema 2 Keindahan Alam Negeriku, pembelajaran 1 dan 2 untuk siswa sekolah dasar kelas IV.

b. Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam terdiri atas :

1) Media pembelajaran miniatur kenampakan alam, meliputi: Bahan:

a) Tripleks dengan ukuran panjang 90 cm, lebar 60 cm, dan tinggi 13 cm yang digunakan sebagai alas dan membentuk sebuah kotak.

Gambar 4.1 Kotak Alas Miniatur Kenampakan Alam

b) Kayu yang digunakan untuk membuat miniatur rumah, apertemen, bangunan bandara, tempat hiburan dan perahu

Gambar 4.2 Miniatur Bangunan

c) Botol aqua bekas yang dijadikan bendungan Gambar 4. 3 Miniatur Bendungan

d) Kertas karton e) Lem

f) Koran bekas yang dibuat menjadi miniatur gunung. Gambar 4.4 Miniatur Gunung

g) Berbagai cat yang digunakan yaitu dengan warna seperti: putih, hijau, biru, orens, merah, kuning, coklat dan hitam.

Gambar 4.5 Warna Cat untuk Miniatur

h) Pohon-pohon kecil dan dijadikan miniatur pohon disambung dan ditegakkan dengan kayu bekas dan kertas karton sebagai alas.

Gambar 4.6 Miniatur Pohon

i) Jalan raya yang digambar menggunakan cat warna hitam dan putih.

Gambar 4.7 Jalan Raya

j) Mobil-mobilan plastik dan beberapa yang dibuat dari lilin mainan (plastisin) dan beberapa miniatur hewan dan pesawat yang dibeli dari toko mainan

Gambar 4.8 Miniatur Mobil

k) Pada daerah pantai peneliti menggunakan pasir putih. Gambar 4.9 Pasir Putih

Alat: a) Mistar b) Gunting c) Kuas d) Cutter

c. Bahan dan alat yang digunakan mudah diperoleh siswa.

d. Media pembelajaran miniatur kenampakan alam mudah dibuat oleh guru dan dapat digunakan oleh siswa secara individu maupun kelompok.

e. Media pembelajaran miniatur kenampakan alam dibuat untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomorik dari siswa.

f. Media pembelajaran miniatur kenampakan alam dapat menarik minat siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

g. Media pembelajaran miniatur kenampakan alam tidak mudah rusak. Gambar 4.10 Miniatur Kenampakan Alam

79 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan oleh Borg & Gall yang dikutip dalam Sugiyono. Namun, dalam penelitian ini tidak semua langkah pengembangan dilaksanakan dikarenakan keterbatasan waktu dan media pembelajaran konvensional miniatur kenampakan alam ini hanya dibuat sebagai pegangan guru. Langkah-langkah pengembangan dalam prosedur penelitian yang dilaksanakan meliputi: (1) analisis potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk yang telah divalidasi. Produk akhir yang dihasilkan berupa Media Pembelajaran Konvensional Miniatur Kenampakan Alam pada Subtema Keindahan Alam Negeriku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. 2. Media Pembelajaran Konvensional miniatur kenampakan alam pada Subtema Keindahan

Alam Negeriku untuk Siswa Kelas IV sekolah dasar memiliki kualitas yang sangat baik dan layak digunakan untuk uji coba produk. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari dua pakar media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam dan dua orang guru kelas IV Sekolah Dasar. Skor rata-rata yang diperoleh dari dua pakar media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam yaitu bapak PP adalah 4,56 dengan kategori “Sangat Baik” dan ibu MM memberikan skor rata-rata 4,69

ibu CD memberikan skor rata-rata 4,81 dengan kategori “Sangat Baik” dan ibu MG memberikan skor rata-rata 3,93 dengan kategori “Baik. Rata-rata skor akhir yang diperoleh dari keempat validator tersebut yaitu 4,49 dan masuk dalam kategori “Sangat Baik”.

B. Keterbatasan Pengembangan

Produk media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam yang dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan yang akan dipaparkan sebagai berikut:

1. Wawancara dalam analisis kebutuhan hanya dilakukan terhadap satu orang guru kelas IV Sekolah Dasar. Dengan demikian, data yang diperoleh hanya terkait dengan permasalahan yang dialami oleh guru kelas tersebut.

2. Penelitian pengembangan media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam ini hanya sampai pada langkah kelima dari sepuluh langkah pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall, sehingga tidak dilaksanakan uji coba produk untuk mengetahui tingkat keberhasilan produk dalam proses pembelajaran.

3. Produk media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam yang dikembangkan ini hanya terbatas pada subtema Keindahan Alam Negeriku. Materi kenampakan alam hanya terdapat pada pembelajaran satu dan pembelajaran dua.

4. Media pembelajaran miniatur kenampakan alam masih mengacu pada buku guru dan siswa tahun 2013 revisi tahun 2014. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan peneliti dalam mencari informasi terkait revisi terbaru buku guru dan buku siswa kurikulum 2013.

Beberapa saran yang dapat diberikan peneliti bagi peneliti lain terkait penelitian dan pengembangan tentang media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda sebagai berikut:

1. Wawancara terkait analisis kebutuhan dalam proses pengumpulan data sebaiknya melibatkan siswa agar ada berbagai masukan terkait dengan pembuatan media pembelajaran yang disarankan terutama untuk materi kenampakan alam.

2. Sepuluh langkah pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall sebaiknya dilaksanakan agar kualitas dan tingkat keberhasilan media pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dapat teruji dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Produk media pembelajaran konvensional berupa miniatur kenampakan alam yang dikembangkan sebaiknya tidak hanya terbatas pada subtema tetapi bisa pula pada satu tema dengan melihat keterkaitan satu dan lebih pembelajaran sehingga mempermudah guru untuk menggunakan media dan media tersebut memiliki banyak fungsi.

4. Media pembelajaran miniatur kenampakan alam masih mengacu pada buku guru dan buku siswa tahun 2013 revisi tahun 2014. Sebaiknya sebelum membuat media secara matang harap terus mencari informasi akan adanya perubahan-perubahan pada sumber terutama buku guru dan buku siswa yang hingga saat ini masih direvisi.

Alwi, Elma. 2002. “Penggunaan Peta dan Globe untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS di Sekolah Dasar”, Jurnal Pendidikan, vol. 9, no 1-4, halaman 62-68.

Ariyanti, Herlina. 2015 (dalam skripsi) Pengembangan Media Pembelajaran Mibi (Miniatur

Budaya Indonesia) skiripsi tidak diterbitkan. Diunduh dari

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pgsd/article/download/423/388

pada 9 Januari 2017.

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka. Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan. Bandung: Alumni.

Ibrahim. 1996. Panduan Pengajar Buku Inovasi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Karwati, Euis dan Priansa, Donni. 2014. Manajemen kelas. Bandung: Alfabeta.

Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. 2014. Panduan Membuat Bahan Ajar (Buku Teks Pelajaran) Sesuai dengan Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

Lystiorini, Ajeng. 2013 (dalam skripsi) Pengembangan Media Pembelajaran Paliber. Diunduh dari http://eprints.umm.ac.id/27132/1/jiptummpp-gdl-ajenglisty-33547-1-pendahul-n.pdf pada 8 Januari 2017

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Permendikbud. 2013. Diunduh dari

http://direktori.madrasah.kemenag.go.id/media/files/Permendikbud67TH2013.pdf pada 12 Desember 2016 dari web:

Pusat Bahasa Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia (edisi keempat). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sadiman, S. Arief, dkk. 2009. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sadiman, S. Arief, dkk. 1986. Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No. 6 Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suyadi dan Dahlia. 2014. Implementasi Dan Inovasi Kurikulum Paud 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

Trianto. 2010. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi Pustakaraya. Triwiyanto, Teguh. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Instrumen Survei Kebutuhan

No Daftar pertanyaan Jawaban responden

1

Mata pelajaran dan materi apa yang sulit dikuasai siswa?

Mata pelajaran yang masih sulit bagi siswa yang pertama adalah Matematika dengan materi KPK dan pecahan, mata pelajaran IPA materi daur hidup dan cahaya, IPS materi kenampakan alam dan jenis-jenis pekerjaan.

2

Apa upaya yang dilakukan oleh guru untuk membantu kesulitan siswa tersebut?

Mencoba melakukan pendekatan terhadap siswa dan menemukan masalah dan kendala yang dihadapi siswa. Selain itu guru juga mencoba menggunakan media untuk menarik perhatian siswa

3

Apakah dalam setiap pelajaran ibu mengajar menggunakan media?

Tidak semua pembelajaran menggunakan media, namun ada yang menggunakan media karena ketersediaan media pembelajaran di sekolah selain itu guru juga menciptakan media sendiri untuk materi tertentu

4

Jenis media apa yang paling sering digunakan?

Media yang paling sering digunakan dalam pembelajaran adalah media konvensional. Media ini dapat berupa media yang tersedia di sekolah ataupun media yang diciptakan guru untuk mata pelajaran tertentu.

5

Bagaimana intensitas

penggunaan media?

Intensitas penggunaan media tidak dikatakan sering karena tergantung pada ketersediaan media.

tertarik untuk memperhatikan suatu proses belajar dan pada akhirnya materi yang dirasa sulit menjadi lebih mudah dipahami dan berdampak pada nilai siswa.

7

Apa materi yang sulit untuk diajarkan menggunakan media? Mengapa?

Tidak ada materi yang sulit diajarkan dengan menggunakan media, namun kesulitan itu justru ada karena guru belum bisa menemukan media yang tepat untuk materi tersebut.

8

Media apa yang pernah ibu gunakan tetapi belum membantu siswa dalam mencapai indikator?

Media yang belum mencapai indikator adalah media power point, hal ini dikarenakan siswa tidak dapat mendapatkan pengalaman riil apabila hanya menggunakan media ini.

9

Media apa yang pernah ibu gunakan yang sudah mencapai indikator?

Semua media konvensional yang diciptakan guru ataupun yang tersedia di sekolah sudah mencapai indikator.

10

Media seperti apa yang ibu inginkan jika dibuatkan?

Media yang dibuatkan tidak ada spesifikasi khusus namun media tersebut harus sesuai dengan indikator, mampu menarik perhatian dan minat siswa

LAMPIRAN 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TEMATIK HARIAN

112

Kompetensi Dasar:

3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar

Indikator:

3.2.1 Menyebutkan sikap-sikap yang wajib dilakukan terhadap kelestarian keindahan lingkungan alam.

4.2.1 Membuat poster tentang pentingnya menjaga kelestarian keindahan lingkungan

2.3.1 Menunjukkan sikap menghargai keindahan lingkungan alam

Kompetensi Dasar

3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata

baku Indikator:

3.4.1 Menemukan informasi tentang tempat wisata berdasarkan teks bacaan

4.4.1 Menceritakan secara lisan tempat wisata di daerah dengan memperhatikan penggunaan

bahasa Indonesia yang tepat Kompetensi Dasar:

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi 1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

Indikator:

3.5.1 Menyebutkan keindahan

kenampakan alam

4.5.1 Menggambar lingkungan alam yang ada disekitar tempat tinggal 1,3,1 Bersyukur atas karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

IPS

SUBTEMA 2 KEINDAHAN ALAM

NEGRIKU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN Satuan Pendidikan : SD Negeri Kalasan I Kelas/Semester : IV (Empat)/2 (dua)

Tema/Subtema : Indahnya Negeriku

(6)/Keindahan Alam Negeriku (2)

Muatan Pelajaran Terkait : IPS, Bahasa Indonesia, Matematika

Pembelajaran ke- : 1 (satu) Alokasi Waktu : 8 × 35 menit

I. Kompetensi Inti

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

II. Kompetensi Dasar dan Indikator Muatan

Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator

IPS

3.5Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

3.5.1Menyebutkan keindahan

kenampakan alam

4.5Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4.5.1Menggambar

lingkungan alam yang ada di sekitar tempat tinggal

1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

1.3.1Bersyukur atas karunia Tuhan YME yang telah menciptakan

manusia dan

lingkungannya Bahasa

Indonesia

3.4Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

3.4.1Menemukan informasi tentang tempat wisata berdasarkan teks bacaan

4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan

4.4.1 Menceritakan secara lisan tempat wisata di

daerah dengan

memperhatikan

memilih dan memilah kosakata baku

Indonesia yang tepat

PPKn 3.2Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat

3.2.1 Menyebutkan sikap- sikap yang wajib dilakukan terhadap kelestarian keindahan lingkungan alam. 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai

warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

4.2.1Membuat poster tentang pentingnya menjaga kelestarian keindahan lingkungan 2.3Menunjukkan perilaku sesuai

dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah sekolah dan masyarakat sekitar

2.3.1Menunjukkan sikap menghargai keindahan lingkungan alam

III. Tujuan Pembelajaran Muatan

Pelajaran Tujuan Pembelajaran

IPS 3.5.1.1 Melalui kegiatan mengamati media siswa mampu menyebutkan minimal 4 keindahan kenampakan alam dengan tepat

4.5.1.1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menggambar minimal 4 lingkungan alam yang ada di sekitar tempat tinggal dengan tepat

karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya

Bahasa Indonesia

3.4.1.1 Melalui kegiatan membaca teks siswa mampu menemukan minimal 4 informasi tentang tempat wisata dengan tepat 4.4.1.1 Melalui tugas individu siswa mampu menceritakan secara

lisan tempat wisata di daerah dengan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang tepat

PPKn 3.2.1.1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu menyebutkan minimal 4 sikap yang wajib dilakukan terhadap kelestarian keindahan lingkungan alam dengan tepat

4.2.1.1 Melalui kegiatan memahami pentingnya menjaga kelestarian keindahan lingkungan siswa mampu membuat poster yang bertema kewajiban melestarikan alam

2.3.1.1 Melalui pengisian penilaian diri sisa mampu dengan jujur menunjukkan sikap menghargai keindahan lingkungan alam IV. Materi Pembelajaran

A. IPS : Kenampakan Alam

B. Bahasa Indonesia : Teks Informasi (uraian materi terlampir)

C. PPKn : Hak dan Kewajiban sebagai Warga Lingkungan (uraian materi terlampir)

V. Pendekatan dan Metode

A. Pendekatan : Tematik Integratif dan Saintifik B. Metode : Tanya jawab, diskusi, penugasan

VI. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran

A. Media : Miniatur Kenampakan Alam dan Buatan Teks lagu “Naik Gunung”

B. Alat/Bahan : Pulpen, spidol board marker, white board, viewer, LCD C. Sumber :

1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2014). Peduli Terhadap Makhluk

Hidup: Buku Guru SD/MI Kelas IV -- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

2. Sadirman. (2008). Ilmu Pengetahuan Sosial 4: untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm.

3. Sulasmi, Sri dan Rujiyanto. (2009). Bahasa Indonesia 4: Untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hlm. 18-19.

VII. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Penggalan 1

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Pendahuluan

1. Salam pembuka, doa, absensi.

2. Apersepsi : Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya kemudian meminta siswa menyusun jenis kenampakan pada media sesuai dengan apa yang mereka ketahui

3. Motivasi : Siswa bernyanyi lagu “Naik Gunung” Guru dan siswa bertanya jawab tentang lagu yang dinyanyikan

4. Orientasi : Guru meyampaikan materi dan tujuan pembelajaran

10 menit

Inti

1. Siswa mengamati gambar yang ditayangkan guru (mengamati)

2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang gambar yang ditayangkan (menanya)

3. Siswa mencoba menyebutkan keindahan alam apa saja yang ada pada gambar (mencoba)

4. Siswa mengamati media yang disediakan guru (mengamati)

75 menit

5. Siswa dan guru bertanya jawab terkait media (menanya) 6. Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok

7. Guru membagikan media kepada setiap kelompok 8. Siswa mengerjakan LKS

9. Siswa mencoba mengerjakan LKS dengan bantuan media (mencoba)

10. Siswa dapat membaca buku untuk menemukan jawaban lain dari soal LKS (menalar)

11. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas (mengomunikasikan)

Penutup

1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk istirahat

2. Guru memberikan nasehat kepada siswa untuk berhati-hati selama istirahat

3. Doa istirahat

5 menit

Penggalan 2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu

Pendahuluan

1. Salam

2. Guru menanyakan aktivitas siswa selama istirahat. 3. Guru menggali kembali pengetahuan siswa tentang materi

yang telah sampaikan sebelum istirahat

10 menit

Inti

1. Siswa membaca teks yang ada pada buku siswa (mangamati)

2. Siswa dan guru bertanya jawab terkait teks (menanya) 3. Siswa diminta untuk mencoba mencari kata yang tidak

mereka pahami (mencoba)

4. Guru menerangkan apa yang kurang dipahami siswa 5. Siswa dibagikan LKS

75 menit

6. Siswa mengerjakan setiap soal dalam LKS dengan tekun (menalar)

Penutup

1. Guru mengingatkan siswa untuk mengumpulkan LKS- nya.

2. Guru mempersilahkan siswa untuk beristirahat.

5 menit

Penggalan 3

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu Pendahuluan

1. Salam

2. Guru menanyakan perasaan dan aktivitas siswa selama istirahat.

3. Guru menggali kembali pengetahuan siswa terkait kegiatan yang telah dilakukan sebelum istirahat.

Dokumen terkait