4.2 Pembahasan
4.2.1.6 Pembahasan dari cerpen Kompor Gas
1. Kain batik
Kain Batik merupakan seni lukis batik dengan menggunakan bahan kain
sebagai media. Dalam perkembangannya batik bukan lagi menjadi kebudayaan
daerah tetapi sudah merambah ke kebudayaan bangsa. Batik tidak sekedar seni
melukis melainkan juga mempunyai ragam dan fungsi tertentu sesuai dengan jenis
batik yang diciptakan.
2. Sonya ruri
Merupakan aspek budaya material karena merupakan bahasa Jawa, dalam bahasa
Indonesia berarti tempat sepi.
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
3. Arupa datu
Merupakan aspek budaya material karena merupakan bahasa Jawa, dalam bahasa
Indonesia berarti tataran kehidupan menuju alam keheningan.
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
4. Awut-awutan
Awut-awutan merupakan tulisan dalam bahasa Jawa yang berarti kondisi yang tidak
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
5. Kegenahan
Merupakan percampuran dua bahasa yaitu bahasa Jawa genah dan bahasa
Indonesia awalan ke- serta akhiran -an. Kata genah sendiri dalam bahasa Indonesia
berarti jelas, terang, atau mapan (Purwadi, 2006:90). Apabila kata jelas ini mendapat
imbuhan ke-an menjadi kejelasan, yang dapat diartikan keadaan yang jelas.
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
6. Mlekecot
Mlekecot merupakan aspek budaya material karena merupakan kata dari bahasa Jawa,
dalam bahasa Indonesia berarti mengalihkan pandangan karena marah.
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
7. Ngeleneng
Termasuk dalam aspek budaya material karena kata ngeleneng berasal dari bahasa
Jawa, dalam bahasa Indonesia ngeleneng dapat berarti mengalir secara tenang. Kata
memperdengarkan musik Jawa yang berlaras namun tidak mengiringi apapun (hannya
instumennya saja) (Sena Wangi, 1999:743).
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
8. Kulo nuwun
Termasuk dalam aspek budaya material karena kata kulo nuwun berasal dari bahasa
Jawa, dalam bahasa Indonesia kulo nuwun dapat berarti permisi.
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
9. Mas
Mas termasuk dalam aspek budaya material dikarenakan kata mas merupakan
tulisan dalam bahasa Jawa. Dalam bahasa Indonesia mas berarti kakak laki-laki
(Purwadi, 2006:202).
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
10. Lenga
Lenga termasuk dalam aspek budaya material dikarenakan kata lenga merupakan kata
dalam bahasa Jawa, yang artinya dalam bahasa Indonesia yaitu minyak (Purwadi,
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
11. Karta areng
Karta Areng merupakan nama tokoh. Karta sendiri berarti ketentraman dalam
bahasa Indonesia (Purwadi, 2006:186). Sedangakan kata Areng berarti arang dalam
bahasa Indonesia.
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
12. Den
Den termasuk dalam aspek budaya material dikarenakan kata den merupakan
tulisan dalam bahasa Jawa. Den merupakan pemendekan kata dari Raden yang
artinya dalam bahasa Indonesia yaitu tuan atau raden. Raden termasuk dalam
golongan priyayi.
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
13. Harja
Harja merupakan nama tokoh. Harja sendiri berasal dari kata raharjo dalam
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
14. Yu
Yu termasuk dalam aspek budaya material dikarenakan kata yu merupakan tulisan
dalam bahasa Jawa yang artinya dalam bahasa Indonesia yaitu kakak perempuan
(Purwadi, 2006:371).
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
15. Kaget
Termasuk dalam aspek budaya material karena kata kaget berasal dari bahasa Jawa,
dalam bahasa Indonesia kaget memiliki arti terkejut (Purwadi, 2006:128).
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
16. Wayang
Wayang termasuk aspek budaya material karena wayang merupakan salah satu
kesenian masyarakat Jawa. Wayang berarti bayang-bayang. Kesenian wayang terus
mengalami perkembangan pada saat ini terdapat berbagai macam jenis pertunjukan.
Wayang yang paling kita kenal adalah wayang kulit. Jenis wayang kulit antara lain;
wayang Jawa, wayang Menak, wayang Dobel, wayang Byble, wayang Wahana,
wayang Kancil, wayang Babad, wayang Perjuangan, wayang Pancasila, wayang
Suluh, wayang Wahyu, dan wayang Kristen. Selain wayang kulit juga terdapat
wayang Uwong (disebut wayang uwong karena yang bermain orang) (Sutrisno,
1984:13-20).
17. Malioboro
Malioboro merupakan nama jalan di Yogyakarta.
18. Wayang kulit
Wayang kulit termasuk aspek budaya material karena wayang kulit merupakan
salah satu kesenian masyarakat Jawa. Kesenian tradisional antara lain: wayang
purwa, reyog (disebut juga jatilan atau kuda lumping), ketoprak, tari Jawa, dagelan
Mataram, fragmen Ramayana, dan lain-lain (2.2.5.1.7). Jenis wayang kulit antara
lain; (1) wayang Purwa, wayang Madya, wayang Gedog, wayang Klitik, wayang
Dupara, wayang Jawa, wayang Menak, wayang Dobel, wayang Byble, wayang
Wahana, wayang Kancil, wayang Babad, wayang Perjuangan, wayang Pancasila,
wayang Suluh, wayang Wahyu, dan wayang Kristen. Selain wayang kulit juga
terdapat wayang Uwong (disebut wayang uwong karena yang bermain orang)
(Sutrisno, 1984:13-20).
19. Mbulu
Mbulu merupakan nama salah satu dusun dalam cerpen Kompor Gas. Jika
dilihat dari segi bahasa, kata mbulu merupakan kata bahasa Jawa. Dalam bahasa
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
20. Pakne
Pakne termasuk dalam aspek budaya material dikarenakan kata pakne
merupakan tulisan dalam bahasa Jawa yang artinya dalam bahasa Indonesia yaitu
ayahnya (Purwadi, 2006:249).
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.
21. Jumat Kliwon
Jumat Kliwon termasuk dalam aspek budaya material, karena Jumat Kliwon
merupakan penanggalan atau perhitungan dalam masyarakat Jawa. Perhitungan
berdasarkan hari hanya terdapat lima hari (pasaran) yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage,
dan Kliwon.
22. Dukun
Dukun adalah orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu.
Pada masyarakat Jawa terdapat dua macam penggolongan dukun yaitu yang positif
dan negatif. Dukun yang positif seperti dukun pijit dan dukun anak atau beranak.
23. Srundeng
Srundeng merupakan nama tokoh. Srundeng sendiri diambil dari nama
makanan yang terbuat dari parutan kelapa yang digoreng.
Tulisan atau aksara merupakan wujud benda dari bahasa. Masyarakat Jawa
mengenal tulisan Palawa atau yang lebih dikenal dengan aksara Jawa. Walaupun pada
masyarakat sekarang lebih mengenal dan menggunakan tulisan abjad.