• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan Kondisi Berdasarkan Jangka Waktu Pemakaian Tabel 4.10 Kondisi steam trap tiap merk berdasarkan jangka waktu

Dalam dokumen Isi Laporan Kerja Praktek (Halaman 79-85)

Spirax Sarco

4.4.4. Pembahasan Kondisi Berdasarkan Jangka Waktu Pemakaian Tabel 4.10 Kondisi steam trap tiap merk berdasarkan jangka waktu

pemakaian

Merk/brand Jumlah Kondisi Baik Kondisi buruk presentase baik presentase buruk jangka waktu pemakaian TLV 122 87 35 71% 29% 8 bulan - 2 tahun TW 317 59 25 34 42% 58% ≥ 5 tahun

Spirax Sarco 29 12 17 41% 59% ≥ 5 tahun

Gestra 7 1 6 14% 86% ≥ 5 tahun

Duplex 2 0 2 0% 100% ≥ 5 tahun

Armstrong 1 1 0 100% 0% 1 bulan

Berdasarkan tabel diatas, bila dilihat dari kuantitas kondisi baik terbanyak adalah steam trap dengan merk / brand TLV, tetapi dalam jangka waktu 8 bulan – 2 tahun steam trap dengan merk/brand TLV sudah mengalami kerusakan sebanyak 29%.

Sedangkan apabila steam trap merk TLV kualitasnya dibandingkan berdasarkan jangka waktu pemakaian dengan steam trap merk/brand TW 317, Spirax Sarco, dan Gestra yang pemakaiannya sudah lebih dari 5 tahun, maka steam trap merk TLV dapat dikategorikan steam trap yang memiliki kualitas yang kurang baik.

Jadi, bila dilihat dari jangka waktu pemakaian, steam trap merk TLV kurang baik dalam segi kualitas bila dibandingkan dengan steam trap merk TW 317, Spirax Sarco, Gestra.

Dan apabila steam trap merk TW 317, Spirax Sarco, dan Gestra dibandingkan, maka dapat disimpulkan bahwa steam trap dengan kualitas terbaik yaitu steam trap dengan merk TW 317.

80 BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari data steam trap yang telah ada dan berdasarkan kerja praktek yang dilakukan selama 5 minggu, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, diantaranya :

1. Steam trap adalah valve otomatis yang didesain untuk mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensibel yang terjebak atau tertahan di steam system. Steam trap dibagi menjadi 3 kategori utama : thermostatic, mechanical, thermodynamic.

2. Steam trap diperlukan agar pengoperasian steam system lebih efektif dan efisien. Maka steam trap diperlukan untuk memproteksi steam system dari ketiga hal berikut, yaitu : kondensat, udara, dan fluida non-kondensibel.

3. Kondensat terbentuk dalam sistem ketika panas dari steam telah digunakan. Oleh karena kehadiran kondensat akan mengganggu efisiensi dari operasi steam system maka kondensat harus dibuang dari sistem.

4. Udara adalah salah satu isolator yang paling bagus, tetapi jika bercampur dengan steam maka akan menurunkan temperature steam dan akanmengurangi efektifitas dari keseluruhan steam system. Untuk alas an tersebut, udara harus secara kontinyu dikeluarkan dari sistem dengan menggunakan steam trap agar dapat beroperasi secara efisien dan hemat energi.

5. Fluida non-kondensibel seperti karbon dioksida (CO2) yang dapat memacu terjadinya korosi dan berbagai kerusakan lain terhadap peralatan.

6. Dilihat secara keseluruhan steam trap yang masih memiliki kondisi yang baik banyak ditemukan pada PL 401, dengan presentase 76,92% dan steam trap yang memiliki kondisi yang tidak baik/ rusak banyak ditemukan pada PL 405 dengan presentase 55,1%.

7. Steam trap yang digunakan di area Kamojang setiap pipeline nya tidak hanya menggunakan 1 (satu) brand/merk saja, maka dari itu penulis menganalisis merk yang memiliki kondisi paling baik terbanyak. Dari data yang didapatkan

81 brand/merk yang banyak memiliki kondisi yang masih baik adalah TLV dengan presentase 71 % dengan bobot kondisi baik 87 buah dari 122 buah steam trap.

8. Selain steam trap dengan brand/merk TLV, yang memiliki kondisi yang baik adalah steam trap dengan brand/merk ARMSTRONG dengan presentase 100% dengan bobot kondisi baik 1 buah dari 1 buah steam trap brand/merk ARMSTRONG.

9. Bila dilihat dan dibandingkan berdasarkan jangka waktu pemakaian, maka steam trap yang memiliki kualitas terbaik adalah steam trap dengan merk TW317 dengan presentase kondisi baik sebesar 42% dalam jangka waktu ≥ 5 tahun.

10. Setiap jalur pipa di area Kamojang memiliki data kerusakan, dari data yang didapatkan, macam-macam kerusakan yang ditemukan adalah sebagai berikut:  Valve 1 ½ inch bocor

 Valve 2 inch bocor  Mini silencer bocor  Korosi pada seat disc  Body steam trap korosi

 Steam trap yang sudah tidak layak pakai

Dari berbagai macam kerusakan yang ada, kerusakan yang paling banyak ditemukan yaitu banyaknya valve 1 1/2 inch yang bocor.

11. Kondisi steam trap di area Kamojang banyak mengalami korosi, dan korosi yang banyak ditemukan yaitu pada PL 404.

12. Dari data yang diperoleh, penulis menyimpulkan bahwa penyebab kerusakan terbanyak yang terjadi pada steam trap dikarenakan adanya kotoran dan asam yang ada pada fluida.

13. Perbedaan steam trap yang baik dan buruk diantaranya adalah : Steam trap yang baik :

1. Mengeluarkan kondensat, udara, dan fluida non-kondensibel.

2. Bisa menyesuaikan load dengan range temperatur dan pressure yang lebar.

82 4. Simple dan kuat.

5. Membutuhkan maintenance yang rendah dan spare part. 6. Hanya sedikit part yang bergerak.

7. Umurnya panjang. Steam trap yang buruk : 1. Mengeluarkan live steam.

2. Mengalami kegagalan jika terjadi perubahan tekanan. 3. Responnya lambat dan kurang sigap.

4. Terlalu banyak, terlalu singkat, atau terlalu lama saat membuka. 5. Memerlukan perawatan dan penyetelan yang terlalu sering.

6. Memerlukan spare part atau ukuran orifice yang banyak untuk tekanan yang berberda.

14. Ada beberapa macam yang menyebabkan steam trap pada setiap PL mengalami gangguan atau kerusakan diantaranya pada PL 401, 403,404 dan 405 mengalami kebocoran pada valve 1 ½ inch sedangkan di PL 402 buangan pada blowdoan sempit.

5.2. Saran

1. Setiap steam system mengandung beberapa macam kotoran, diantaranya :

Partikel logam yang terlepas dari dinding pipa akibat korosi.

Sisa-sisa konstruksi atau perbaikan pipa.

Partikel lumpur atau bahan lain yang terkirim ke jaringan pemipaan sebagai akibat dari boiler carry-over.

Dan lain sebagainya

Kotoran dapat mengurangi efektivitas steam trap. bahkan dengan perawatan terbaik, dan terlepas dari filter, selalu ada partikel yang tidak diinginkan dalam pipa steam. Partikel-partikel ini dapat lengket antara katup dan seat dari steam trap dan menyebabkan kebocoran steam. Sebuah steam trap yang bocor berarti menjadi beban cost/biaya, dan merupakan hal yang harus dihindari. Oleh karena itu perlu menjamin pemeliharaan rutin steam trap.

2. Tidak ada Steam trap yang tidak membutuhkan maintenance: semua jenis steam trap memerlukan sejumlah pemeliharaan.

83 3. Hal yang paling baik dilakukan yaitu dengan memperbaiki atau membersihkan steam trap begitu kebocoran terdeteksi. Dalam suatu Steam system, steam traps belum pernah maintenance selama 3 sampai 5 tahun, ada kemungkinan 15 sampai 30% dari steam trap rusak. Biaya dari 1 ( satu ) steam trap bocor dalam suatu sistem dapat berjumlah ribuan dolar per tahun.

4. Kita tidak perlu tidak bingung membedakan antara flash steam dan kebocoran uap. Kita tahu bahwa kondensat keluar dari tekanan tinggi (sebelum steam trap) ke tekanan rendah (setelah steam trap) sebagian akan menguap. Kita mungkin berpikir bahwa adalah mungkin untuk mengevaluasi efektifitas steam trap langsung ke udara terbuka ( lewat parit ) dengan memeriksa apakah ada segumpal uap di outlet steam itu. Namun, metode ini tidak dapat diandalkan karena tidak mungkin untuk membedakan antara flash steam dan live steam.

5. Penurunan suhu dalam heat exchanger bisa jadi merupakan hasil dari steam trap yang tersumbat: karena kondensat tidak dapat di keluarkan oleh steam trap, kondensat terakumulasi di heat exchanger, yang menyebabkan penurunan suhu.

6. Dalam kasus apapun, ketika ada perkiraan kerusakan pada steam trap, perlu di lakukan pengujian steam trap secara obyektif sebelum menarik kesimpulan definitif.

7. Membersihkan steam traps memerlukan teknik khusus. Setiap membran di ukur apakah masih layak pakai atau harus diganti, dsbnya.

8. Perlunya pemasangan strainers (saringan) pada bagian hulu pada setiap steam trap. Strainers adalah peralatan yang menangkap kotoran dalam cairan atau gas, dan melindungi peralatan dari pengaruh-pengaruh yang membahayakan, dengan begitu mengurangi waktu penghentian dan perawatan. Strainers dapat dikelompokkan kedalam

84 Gambar 4.22 Strainers jenis-Y

dua tipe utama menurut bentuk dan susunan badannya : ykni tipe-Y dan tipe keranjang/basket.

Gambar 4.23 Strainers jenis keranjang/basket

Untuk steam, strainer tipe-Y merupakan standar yang umum dan banyak digunakan dimana-mana. Badannya berbentuk silinder yang kompak, sangat kuat, dan dapat menangani tekanan yang tinggi. Walau terdapat berbagai pengecualian, ukuran demi ukuran, strainer tipe-Y memiliki kapasitas penanganan kotoran yang lebih rendah daripada strainer tipe keranjang, yang berarti memerlukan lebih seringnya pembersihan. Pada sistem steam, hal ini tidaklah menjadi masalah, kecuali bila tingkat korosinya tinggi, atau segera setelah commissioning ketika sejumlah besar kotoran masuk. Pada penggunaan dimana terdapat sejumlah kotoran yang signifikan, sebuah valve blowdown biasanya dapat dipasang pada tutup strainer, yang membuat strainer mampu untuk menggunakan tekanan steam untuk membersihkan, dan tanpa harus mematikan pabrik.

Walau ada baiknya memasang strainer pada arah horizontal, tetapi hal ini tidak selalu memungkinkan, dan strainer dapat dipasang pada saluran pipa vertikal jika alirannya turun, dimana kotorannya akan secara alami menuju pocket. Pemasangannya tidak memungkinkan pada aliran yang naik, dimana strainer harus dipasang dengan bukaan pocket menuju kebawah dan kotorannya turun dalam pipa.

85

DAFTAR PUSTAKA

[1] Web PT Pertamina Geothermal Energy [online]: www.pge.pertamina.com

diakes pada 22 Juni 2014

[2] Cakrawiguna, M. W., Laporan Kerja Praktek: “Analisis Performance Orifice Dengan Vortex Pada Mine Pipeline -40x”. Januari 2014.

[3] Web Spirax Sarco International [online]: www.spiraxsarco.com diakses pada 1 Juli 2014.

[4] Sihombing, H., Karya Akhir: “Mekanisme Proses Pemanasan Air Di Dalam Boiler Dengan Mempergunakan Heater Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran”. November 2009.

[5] Web Armstrong International [online]: www.armstronginternational.com

diakses pada 5 Juli 2014.

[6] Web Gestra [online]: www.gestra.com diakses pada 5 Juli 2014.

[7] Web Energy Efficiency [online]:

Dalam dokumen Isi Laporan Kerja Praktek (Halaman 79-85)

Dokumen terkait