• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODE PENELITIAN

5.2. Pembahasan

5.2.1. Jumlah Persalinan di Ruang Bersalin dan Angka Kejadian Kasus Komplikasi Persalinan di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010 – 2012

Grafik 5.1. Diagram Bar Jumlah Persalinan dengan Komplikasi dan Persalinan Tanpa Komplikasi di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010 – 2012

Hasil penelitian terhadap jumlah persalinan di ruang bersalin RSUP H. Adam Malik Medan menunjukkan bahwa jumlah persalinan terbanyak terjadi pada tahun 2011 yaitu sebanyak 464 persalinan. Sedangkan jumlah persalinan terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu sebanyak 124 persalinan.

Untuk persalinan dengan komplikasi terbanyak terjadi pada tahun 2012 dengan jumlah 32 kasus persalinan komplikasi. Sedangkan jumlah persalinan dengan komplikasi yang paling sedikit terjadi pada tahun 2010 yaitu sebanyak 22 kasus. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus persalinan dengan komplikasi dari tahun ke tahun.

Jenis komplikasi persalinan yang terbanyak adalah kasus preeklampsia dengan jumlah total 60 kasus, dengan perincian 14 kasus pada tahun 2010, 20 kasus pada tahun 2011, dan 26 kasus pada tahun 2012. Urutan kedua kasus komplikasi persalinan terbanyak adalah kasus eklampsia dengan jumlah total 15 kasus, dengan perincian 8 kasus pada tahun 2010, 5 kasus pada tahun 2011, dan 2

0 20 40 60 80 100 Tanpa komplikasi Preeklampsia Eklampsia PPH 2012 2011 2010

kasus pada tahun 2012. Selanjutnya kasus postpartum hemorrhage terjadi sebanyak 6 kasus, dengan perincian 2 kasus pada tahun 2011, dan 4 kasus pada tahun 2012. Sedangkan tidak ditemukan kasus infeksi pasca persalinan antara tahun 2010-2011.

Menurut SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) tahun 2010, penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 28%, eklampsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, dan lain-lain. Sedangkan di RSUP H. Adam Malik sendiri, jenis komplikasi persalinan yang terbanyak ialah preeklampsia. Hal ini kemungkinan dikarenakan RSUP H. Adam Malik merupakan rumah sakit tipe A dan menjadi pusat rujukan dari berbagai daerah, sedangkan kasus perdarahan bukan merupakan kasus yang biasa dirujuk ke RSUP H. Adam Malik Medan.

5.2.2. Jumlah Kunjungan Antenatal Care

Hasil penelitian mengenai jumlah kunjungan antenatal care menunjukkan bahwa sebagian besar kasus komplikasi persalinan terjadi pada ibu yang melakukan antenatal care yang efektif. Antenatal care yang efektif yaitu apabila dilakukan selama minimal 4 kali selama kehamilan (Direktorat Bina Kesehatan Ibu, 2010). Jumlah ibu yang melakukan antenatal care yang efektif ialah sebanyak 53 orang, dengan perincian 16 orang (19,8%) melakukan 4 kali antenatal care selama kehamilan dan 37 orang (45,7%) melakukan lebih dari 4 kali antenatal care selama kehamilan. Menurut penelitian Nurlaela (2003), terdapat hubungan antara pemeriksaan kehamilan (antenatal care) dengan kejadian komplikasi persalinan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah kunjungan antenatal care tidak menentukan kualitas dari antenatal care tersebut. Kunjungan antenatal care yang efektif menurut Saifudin (2006) meliputi beberapa langkah, salah satunya adalah dengan mengadakan deteksi dini dan penatalaksanaan komplikasi secara dini. Apabila pada saat antenatal care komplikasi persalinan tidak dapat dideteksi secara dini dan dilakukan pencegahan, maka antenatal care tersebut belum dapat dikategorikan sebagai antenatal care yang efektif.

5.2.3. Status Gravida

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa komplikasi persalinan terbanyak didapati pada ibu dengan status multigravida yaitu 38 kasus (46,9%), selanjutnya diikuti oleh primigravida dan sekundigravida dengan jumlah masing – masing 26 dan 17 kasus (32,1% dan 21,0%).

Penelitian yang dilakukan oleh Simarmata (2002) juga menemukan bahwa status gravida terbanyak yang mengalami persalinan komplikasi ada pada kelompok ibu multigravida (68,1%).

5.2.4. Usia

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa komplikasi persalinan banyak ditemukan pada ibu dengan usia 20-35 tahun, yaitu sebanyak 51 kasus (63%), dimana usia tersebut merupakan kelompok usia normal. Sedangkan pada ibu dengan usia kurang dari 20 tahun, ditemukan 2 orang ibu yang menderita komplikasi persalinan (2,5%) dan pada ibu dengan usia lebih dari 35 tahun ditemukan 28 kasus komplikasi persalinan (34,6%) dimana kedua kelompok usia tersebut merupakan kelompok usia risiko tinggi.

Dalam penelitian Simarmata (2002), persentase terbanyak ibu yang mengalami persalinan komplikasi ada pada kelompok usia 20-35 tahun (80,7%). Menurut Simarmata, tingginya persentase pada kelompok umur 20-35 tahun tersebut disebabkan karena umur 20-35 tahun adalah umur reproduksi normal sehingga kebanyakan ibu melahirkan pada umur tersebut. Selain itu, menurut Saragih (2001) dalam Simarmata (2002), persentase tertinggi ibu yang mengalami persalinan komplikasi adalah pada kelompok umur 30-35 tahun (35,6%).

5.2.5. Penyakit Penyerta

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari semua ibu hamil dengan kasus komplikasi persalinan, sebagian besar ibu tidak mempunyai penyakit penyerta

lain, yaitu sebanyak 52 orang (64,2%). Dari semua ibu yang menderita komplikasi persalinan, 21 orang (25,9%) diantaranya menderita penyakit penyerta hipertensi. Sedangkan sisanya menderita penyakit diabetes mellitus tipe 2 sebanyak 3 orang (3,7%), anemia sebanyak 1 orang (1,2%), asma sebanyak 1 orang (1,2%), karsinoma serviks sebanyak 1 orang (1,2%), obesitas sebanyak 1 orang (1,2%), dan stroke hemoragik sebanyak 1 orang (1,2%).

Menurut Manuaba (1998), tekanan darah dalam masa kehamilan cenderung meningkat sehingga sangat memungkinkan terjadinya persalinan komplikasi. Tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan darah diastolik > 90 mmHg merupakan faktor risiko terjadinya persalinan komplikasi (preeklampsia/eklampsia).

5.2.6. Jarak Rumah/Tempat Tinggal ke RSUP H. Adam Malik

Grafik 5.2. Diagram Radar Rumah/Tempat Tinggal ke RSUP H. Adam Malik Medan yang Berjarak < 10 KM (Dekat)

0 2 4 6 8 10 Medan Medan Tuntungan Medan Johor Kwala Bekala Pancur batu

Jarak < 10 KM

Jarak < 10 KM Jumlah Pasien

Grafik 5.3. Diagram Radar Rumah/Tempat Tinggal ke RSUP H. Adam Malik Medan yang Berjarak 10-100 KM (Sedang)

Grafik 5.4. Diagram Radar Rumah/Tempat Tinggal ke RSUP H. Adam Malik Medan yang Berjarak >100 KM (Jauh)

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari sebagian besar kasus komplikasi persalinan diderita oleh ibu hamil yang jarak rumah/tempat tinggalnya

0 10 20 30 40 50 60 70 80 Deli Serdang Medan Selayang Medan Marelan Medan Amplas Binjai Medan Tembung Karo Jarak 10-100 KM Jumlah Pasien 0 100 200 300 400 500 600 700 Asahan Panyabungan Simalungun Aceh Timur Banda Aceh Dairi Aceh Tenggara Jarak > 100 KM Jumlah Pasien

berkisar antara 10-100 KM dari RSUP H. Adam Malik Medan yaitu dengan jumlah sebanyak 53 orang (65,4%). Daerah yang termasuk pada kelompok tersebut antara lain berbagai Binjai/Langkat, Deli Serdang, Karo dan kecamatan- kecamatan di Medan lainnya. Sedangkan urutan kedua terbanyak yaitu dengan rumah jarak lebih dari 100 KM, daerah-daerahnya seperti Asahan, Panyabungan, Simalungun, Aceh Tenggara, Aceh Timur, dan yang paling jauh ialah dari Banda Aceh.

Penelitian yang dilakukan oleh Simarmata (2002) di RSUP H. Adam Malik Medan mendapatkan bahwa sebagian besar ibu yang mengalami komplikasi persalinan berasal dari kota Medan yaitu sebesar 73,9%.

5.2.7. RS/Instansi yang Merujuk

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar kasus komplikasi persalinan tersebut bukan merupakan kasus rujukan yaitu sebanyak 43 kasus (53,1%). Sedangkan rumah sakit yang jumlah rujukan untuk kasus komplikasi persalinan terbanyak ialah RSU Zulham Binjai dengan total 6 kasus rujukan (7,4%).

Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang didapatkan oleh Saragih R. yang melakukan penelitian di RSU Pirngadi Medan tahun 2000-2001 dimana sebagian besar kasus komplikasi persalinan merupakan kasus rujukan yaitu sebanyak 62,4% (Simarmata,2002).

Dokumen terkait