• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan pelaksanaan program di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar program yang direncanakan dapat terlaksana.Program-program yang dibuat sudah sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Terdapat beberapa program yang memang sudah menjadi ada di masyarakat Karanganom namun belum terlaksana secara maksimal. Sehingga dengan adanya pesaerta KKN UNY ini dapat membantu mengoptimalkan program yang belum maksimal tersebut. Program-program yang sudah ada namun belum maksimal tersebut adalah :

1. Gotong Royong Pembersihan Makam

Program kerja ini sudah ada sebelum peserta KKN datang merupakan proker dari POKGIAT. Awalnya pembersihan malam hanya dilakukan 1 tahun sekali yaitu sebelum bulan ramadhan. Setelah adanya KKN masyarakat diajak untuk membersihkan Makam secara berkala tidak hanya 1 tahun sekali. Selain itu juga akan lebih terjadwal waktu-waktu membersihkan makam. Program ini berjalan dengan lancar.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 12 jam, dan terlaksana 7,5 jam. 62,5% sesuai dengan perencanaan. Ketidak tepatan perencanaan dan pelaksanaan disebabkan karena dengan waktu 7,5 jam sudah dapat menyelasaikan pembersihan makam. Selain itu kami telah berhasil menyadarkan warga agar lebih merutinkan lagi kerjabakti makam. Pak Dukuh berkata bahwasannya sudah diadakan rapat dengan hasil 3 bulan sekali akan diadakan kerjabakti di makam.

2. Pengadaan Bak Sampah

Program ini sudah ada sebelum peserta KKN datang, merupakan proker dari Generasi Muda Karanganom (GMK). Awalnya bak sampah hanya ada di RT 5,6 dan 7. Peserta KKN membantu optimalisasi program ini dengan membantu menambah jumlah bak sampah. Sumber dana yang digunakan adalah sebesar Rp 1.344.500,00. Dana tersebut berasal dari pemuda sebesar Rp.200.000,00 , donatur dari Telkomsel Rp 700.000 dan sisanya berasal dari iuran anggota KKN 7. Namun program kerja ini belum 100 % terlaksana, karena tambahan bak sampah belum bisa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Diperlukan lebih banyak lagi bak sampah untuk semua RT yang belum mimiliki bak sampah.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 16 jam, dan terlaksana 16 jam. 100% sesuai dengan perencanaan. Tetapi sampai selesainya permohonan bak sampah ke BLH Kab. Bantul masih belum turun.

3. Kerja Bakti Lingkungan

Program ini sudah ada sebelum peserta KKN datang, yang terlaksana di setiap RT. Waktu pelaksanaannya sudah terjadwal disetiap RT. Keberadaan peserta KKN menjadi motovasi baru bagi masyarakat untuk lebih bersemangat ketika kerja bakti. Untuk pelaksanaan proker ini digunakan dana sebesar Rp 150.000 yang berasal dari masyarakat untuk konsumsi dan lain-lain.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 6 jam, dan terlaksana 6 jam. 100% sesuai dengan perencanaan. Selain itu warga telah lebih merutinkan lagi kerjabakti lingkungan untuk menjaga kebersihan lingkungan.

4. Pembuatan Peta Dusun

Peta dusun Karanganom awalnya sudah ada berupa gambar di atas kertas yang berupa garis-garis saja. Setelah adanya peserta KKN, pemuda Karanganom diajak bersama untuk membuat peta dusun yang lebih menarik. Peta dusun dibuat dari papan triplek dan kain flanel sebagai simbol-simbol lokasi dan batas wilayah dusun. Bahan-bahan pembuatan peta dusun menghabiskan biaya sebesar Rp 217.500 yang diperoleh dari iuran anggota KKN. Untuk pengerjaan pembuatan peta dilakukan oleh pemuda pemudi Karanganom.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 7 jam, dan terlaksana 8 jam. 114% sesuai dengan perencanaan. Kita ternyata membutuhkan waktu lebih untuk membuat peta dusun dengan papan dan kain flanel.

5. Pembuatan Warung Hijau

Warung hijau merupakan program kerja dari pemudi Karanganom. Namun kendala mereka adalah tidak diketahuinnya jenis tanaman yang mudah diurus dan hasilnya juga lebih bernilai ekonomis. Setelah adanya peserta KKN menyarankan tanaman Kangkung yang biasa ditanam itu diganti dengan Jahe Merah dan cabai. Pemudi sangat antusias dengan program ini. Berjalannya program ini menghabiskan biaya sebesar Rp 125.000 untuk membeli bibit jahe merah dan perawatannya.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 9 jam, dan terlaksana 8 jam. 88,9% sesuai dengan perencanaan. Ketidak tepatan perencanaan dan pelaksanaan disebabkan oleh kurang bisanya menyesuaikan jadwal dari pemudi

dan peserta KKN. Selain itu kami telah berhasil membuat bibit yang nantinya dapat dikelola dan diharapkan dapat dijual untuk menambah kas pemudi.

6. Pendataan Masyarakat

Pendataan masyrakat ini merupakan program dari Ibu-ibu PKK dusun yang merupakan salah satu kegiatan POSDAYA. Pendataan masyrakat ini dilakukan oleh ibu-ibu pkk dan dibantu peserta kkn. Kendalanya ada beberapa RT yang sulit dimintai data C1. Solsuinya peserta KKN mendatangi satu persatu kesetiap rumah. Terselenggaranya program ini menghabiskan biaya sebesar Rp 25.000 yang berasal dari iuran KKN untuk mencetak hasil rekapan jumlah penduduk.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 9,5 jam, dan terlaksana 9,5 jam. 100% sesuai dengan perencanaan. Data telah telah dikumpulkan dan dijadikan file. Pendataan ini dikhususkan untuk mencari usia subur dari penduduk Karanganom.

7. Pendampingan PAUD

Ada 2 PAUD di dusun Karanganom ini, yaitu PAUD KB RA Masyitoh dan PAUD SPSS Dahlia. Pendampingan PAUD ini dilakukan di PAUD SPSS Dahlia yang bertempat di rumah Bapak Dukuh. Di PAUD ini memiliki murid sekitar 40 anak yang terbagi menjadi kelas kecil dan kelas besar. Selain pendampingan ketika proses pembelajaran, peserta KKN juga membantu membenahi administrai PAUD yang belum jelas, seperti dengan pembuatan struktur PAUD, Identitas PAUD dan jadwal sekolah, penyediaan papan tulis dan alat peraga pembelajaran lainnya. Terselenggaranya program ini mengha iskan biaya sebanyak Rp. 3.485.000,00 yang berasal dari iuran KKN dan masyarakat. Pihak PAUD dan masyrakat merasa sangat terbantu dan senang dengan adanya peserta KKN.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 33 jam, dan terlaksana 28,5 jam. 86,4% sesuai dengan perencanaan. Ketidak tepatan perencanaan dan pelaksanaan disebabkan karena banyak faktor, salah satunya yaitu ada pada saat ada progam lain yang harus dilaksanakan pada saat PAUD masih belum selesai sehingga tidak dapat mengikuti penuh pelaksanaan PAUD ini.

8. Senam Sehat

Senam sehat merupakan program ibu-ibu PKK dusun yang pernah berjalan namun tidak lagi berlanjut. Kegiatan ini kembali berlanjut setelah ada peserta KKN. Kendala dari berjalannya program ini adalah alsan ibu-ibu yang malu

untuk mengikuti senam. Peserta kkn menjadi motivator ibu-ibu tersebut bahwa senam itu sangat penting untuk kesehatan dan disarankan untuk ikut. Terselenggaranya program ini mengahabsikan dana sebesar Rp 180.000 dari Masyarakat dan mahasiswa biaya tersebut digunakan untuk membayar instruktur senam.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 7 jam, dan terlaksana 7 jam. 100% sesuai dengan perencanaan. Ada kendala dalam progam ini yang disababkan oleh hujan sehingga mengganti hari lain untuk melaksanakannya agar sesuai dengan perencanaan.

9. Pendampingan Posyandu Balita dan Posyandu Lansia

Posyandu balita dan lansia ini merupakan program dari PKK dusun. Yang mana dilakukan sebulan 1 kali. Bertujuan untuk mengetahui perkembangan kesehatan balita dan lansia. Setiap kegiatan ini berjalan dibutuhkan konsumsi untuk lansia, balita dan pengurus PKK dan kebutuhan lainnya. Sehingga terselenggaranya program ini menghabiskan biaya sebanyak Rp 360.000 yang berasal dari masyarakat. Masyarakat sangat antusias dan merasa terrbantu dengan adanya peserta KKN.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 18 jam, dan terlaksana 16 jam. 88,8% sesuai dengan perencanaan. Ketidak tepatan perencanaan dan pelaksanaan disebabkan karena pada setiap tanggal 15 tidak semua peserta KKN dapat hadir ke tempat pelaksaan Posyandu disebabkan adanya jam kuliah.

10. Penyuluhan Penyakit Menular dan Berbahaya

Program ini merupakan salah satu program dari PKK dusun yang belum bisa terlaksana. Ibu-ibu PKK sangat antusias dengan adanya program ini. Penyuluhan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali. Alasannya adalah audien yang merasa kurang mendalami materi yang disampaikan narasumber pertama. Untuk penyuluhan kedua diikuti oleh PKK pemudi juga. Terselenggaranya program ini menghabiskan biaya sebesar Rp 337.000 yang berasal dari iuran KKN , Masyarakat, Ibu-Ibu PKK, Ibu-Ibu dasawisma, dan pemudi karanganom untuk membeli konsumsi dan kenang-kenangan pembicara.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 4 jam, dan terlaksana 4,5 jam. Membutuhkan waktu lebih untuk mengurus surat yang ditujukan kepada pengisi materi penyuluhan dan waktu persiapannya. Sehingga waktu terlaksananya melebihi waktu perencanaan.

11. Optimalisasi Olahraga dan Permainan Tradisional

Program ini merupakan program kerja dari pemuda-pemudi RT 2&3 yang tidak terlaksana dan baru terlaksana setelah adanya peserta KKN. Program ini diikuti oleh pemuda pemudi dan anak-anak RT 2 & 3. Untuk pelaksanaan program ini menghabiskan biaya Rp 60.000 yang berasal dari Iuran KKN untuk konsumsi disetiap kegiatan ini berlangsung. Kendala untuk menjalankan program ini adalah kurangnya minat pemuda pemudi mengikuti acara tersebut dan tempat bermain yang sempit. Untuk mengatasinya diumumkan di mushola agar pemuda-pemudi lebih tertarik untuk ikut dan kegiatan dilakukan di halaman TK Masyitoh yang lebih luas.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 4 jam, dan terlaksana 5 jam. Lebihnya jam ini dikarenakan banyaknya anak-anak yang ikut serta dan sering meminta untuk bermain permainan tradisional.

12. Rapat PKK Dusun, Rapat POKGIAT, Perkumpulan Dhasawiswa dan Perkumpulan Karangtaruna

Rapat dan perkumpulan PKK Dusun, Dhasawiswa, Karangtaruna dan POKGIAT ini merupakan agenda rutinan. Dalam setiap perkumpulan memiliki agenda yang berbeda. Disini mahasiswa berperan sebagai motivator untuk anggota perkumpulan. Dengan adanya peserta KKN masyarakat lebih bersemangat untuk mengikiuti perkumpulan.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 26,5 jam, dan terlaksana 22,5 jam. 84,9% sesuai dengan perencanaan. Ketidak tepatan perencanaan dan pelaksanaan disebabkan karena ada pergeseran jadwal pada saat tertentu sehingga kami peserta KKN tidak dapat mengikuti dan memberi andil dalam rapat.

Selain program yang sudah ada di atas keberadaan peserta KKN juga memiliki program kerja yang baru dan harapannya bermanfaat bagi masyarakat Karanganom. Program tersebut diantaranya adalah :

1. Pembuatan Struktur Padukuhan

Pembuatan struktur padukuhan ini merupakan program baru yang dibuat oleh peserta kkn bersama masyarakat Karanganom. Perlu dibuat struktur padukuhan ini agar mempermudah masyarakat dalam maupun luar Karanganom ketika ingin mengetahui siapa saja dan apa saja kelompok-kelompok kegiatan yang ada dimasyrakat. Digunakan dana sebesar Rp 150.000 yang berasal dari

iuran KKN. Struktur dukuh ini dibuat dari papan dan dibingkai dengan kayu yang dibeli oleh peserta KKN dan pembuatannya melibatkan masyrakat Karanganom. Masyarakat Karanganom merasa terbantu dengan adanya program ini karena dengan adanya struktur dukuh ini administrasi dukuh menjadi lebih jelas.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 10 jam, dan terlaksana 13 jam. Untuk membuat ini, karena susahnya menjadwal untuk merealisasikan progam ini sehingga butuh waktu lebih lama untuk membuat struktur perdukuhan, dan juga kurangnya informasi di perdukuhan, atau kantor desa.

2. Penyuluhan Kewirausahaan

Dari hasil observasi peserta KKN, diketahui bahwa masyarakat Karanganom dianggap membutuhkan penyuluhan kewirausahaan. Harapannya masyrakat lebih pandai memanfaatkan peluang usaha yang ada diskitar mereka. Terselenggaranya program ini menghabiskan biaya sebesar Rp 60.000 yang berasal dari iuran ibu-ibu dasawisma untuk membeli konsumsi pembicara. Setelah penyuluhan kewirausahaan ini masyarakat menjadi lebih termotifasi untuk berwirausaha.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 2 jam, dan terlaksana 2 jam. 100% sesuai dengan perencanaan. Progam ini berjalan sesuai dengan rencana dan berjalan dengan lancar.

3. Nonton Bareng Film Edukasi

Agar silahturohmi anatara msyarakat Karanganom dan peserta KKN lebih erat dibuat program nonton bareng film edukasi. Masyarakat Karanaganom sangat antusias dengan adanya acara ini. Karena dengan acara ini bisa mengumpulkan masyrakat yang jarang terjadi. Terlaksananya program ini menghabiskan biaya sebesar Rp 50.000 yang berasal dari peserta kkn. Biaya digunakan untuk membeli konsumsi.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 2 jam, dan terlaksana 5 jam. Jam yang lebih ini disebabkan karena ada permintaan lagi dari anak-anak dan pemuda untuk menonton film yang ada pesan moral untuk disampaikan.

4. Peringatan Hari Kartini

Keberadaan peserta kkn bertepatan dengan peringatan hari Kartini. Untuk memperingatinya pemuda-pemudi Karanganom bersama peserta KKN mengadakan beberapa perlombaan yang melibatkan masyarakat Karanganom.

Lomba-lomba yang terselenggara diantaranya adalah fashion show anak-anak, lomba memasak ibu-ibu PKK dan lomba sepedah hias dan puncaknyaadalah malam pentas seni. Masyarakat sangat antusias mengikuti serangkaian peringatan kartinian ini. Terselenggaranya program ini menghabiskan dana sebesar Rp 650.000 yang berasal dari masyarakat, donatur dari gembiraloka zoo, donatur dari Pemda, Pak Lurah , masyrakat dan mahasiswa KKN. Biaya tersebut digunakan untuk membeli hadiah, sewa peralatan dan konsumsi.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 19 jam, dan terlaksana 17 jam. 89,5% sesuai dengan perencanaan. Ketidak tepatan perencanaan dan pelaksanaan disebabkan oleh banyaknya agenda yang bertumbukan pada saat pelaksanaan serta perencanaan peringatan hari kartini.

5. Kepanitiaan Lomba UKS PAUD RA Masyitoh

PAUD RA Masyitoh merupakan salah satu PAUD yang terbaik di kabupaten Bantul. Sehingga PAUD RA Masyitoh diamanahi untuk mewakili kabupaten Bantul dalam perlombaan UKS tinggat Provinsi DIY. Persyaratan yang harus dipenuhi sangat banyak, sehingga peserta KKN ikut serta dalam kepanitian lomba ini. Biaya yang digunakan juga banyak sekitar Rp 17.000.000,00 yang berasal dari beberapa donatur yaitu cabang NU Pleret, Masyarakat Karanganom, Balaidesa Wonokromo, PUSKESMAS Pleret dan Kas PAUD. Biaya tersebut digunakan untuk melengkapi kebutuhan administrasi PAUD, pembangunan kamar mandi, pembuatan apotek hidup dan lain-lain. Hasil dari perlombaan ini PAUD RA Masyitoh menjadi juara 1. PAUD Masyitoh sangat berterima kasih dengan adanya bantuan tenaga dan pikiran dari peserta KKN.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 20,5 jam, dan terlaksana 22 jam. Waktu yang lebih ini memang banyak digunakan untuk mempersiapkan perlombaan, dimana butuh waktu, pikiran dan tenaga yang banyak untuk merealisasikan ini.

6. Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Kompos

Permasalahan umum dimasyarakat adalah tentang pengolahan sampah, begitu juga di dusun Karanganom ini. Saat ini pengolahan sampah di dusun Karanganom dikelelola oleh pemuda. Maka di buat pelatihan dan pendampingan pembuatan kompos untuk pemuda Karanganom. Untuk penyelanggaraan program ini menghabiskan biaya sebesar Rp 60.000 yang berasal dari iuran

KKN dan pemuda untuk membeli cairan kompos. Kompos hasil pelatihan ini digunakan untuk warung hijau. Pemuda sangat antusias mengikuti pelatihan ini.

Dalam melaksanakan progam ini memiliki perencanaan 9 jam, dan terlaksana 9 jam. Telah sesuai dengan perencanaan walaupun ada pergeseran hari untuk pelaksanaan dari perencanaannya.

Ketika kegiatan KKN berjalan juga terdapat beberapa program insidental. Sehingga dibutuhkan waktu lebih untuk menjalankannya. Ada 2 program insidental yang terlaksana, yaitu pernikahan warga dan tahlilan orang meninggal.

1. Pernikahan Warga

Progam insidental ini mengalokasikan waktu 2 jam yaitu untuk membantu nyinom. Karena dekatnya lokasi rumah yang mempunyai hajat ini, posko KKN kami juga digunakan untuk tempat menerima tamu Naib dan tamu penting. 2. Tahlilan

Karena berada dilingkungan Islam yang mayoritas NU, jika ada orang yang meninggal dunia maka akan ada tahlilan untuk mendoakan orang yang meninggal. Pada tanggal 3 Mei 2014 kami mengikuti tahlilan pada hari ke-5. Thalilan ini dimulai setelah magrib untuk perempuan dan setelah isya untuk laki-laki. Sekitar 2 jam total dari progam insidental ini.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan tempat atau wahana bagi mahasiswa untuk belajar hidup di masyarakat. Dengan adanya KKN ini diharapkan mahasiswa dapat berperan dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat sebab di tengah masyarakat bukan ilmu saja yang diterapkan tetapi bagaimana cara kita berbaur dengan masyarakat.

Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNY tahun 2014 di Padukuhan Karanganom, Desa Wanakrama, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul sudah di laksanakan selama kurang lebih 4 bulan sejak diturunkan ke lapangan dari tanggal 1 Juli sampai 31 Agustus 2013 merupakan suatu rangkaian kegiatan yang saling berhubungan antara pelaksana dan pelapor hasil kegiatan dari program yang sudah direncana. Program dilaksanakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang aktif, sehingga mahasiswa hanya berperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator. Dari kegiatan–kegiatan yang telah terlaksana dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Mahasiswa KKN dituntut untuk dapat hidup bermasyarakat dan memahami realita dalam kehidupan masyarakat dengan menggunakan pengetahuan dan sikap yang dimilikinya.

2. Mahasiswa KKN dituntut untuk dapat mengetahui serta membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

3. Mahasiswa KKN dituntut untuk dapat menyalurkan ilmu yang telah diperoleh selama masa perkuliahan supaya dapat menambah kemajuan dalam berkembangnya desa sebagai lokasi KKN.

4. Program kerja KKN yang dilaksanakan sebagian besar dapat berjalan sebagaimana semestinya, walaupun ada penyesuaian waktu dengan situasi dan kondisi dalam masyarakat.

5. Keberhasilan program-program KKN pada akhirnya akan memberikan manfaat yang saling menguntungkan antara masyarakat dan mahasiswa itu sendiri. Dampak positif bagi mahasiswa adalah meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan memperluas cakrawala pemikiran.

Sedangkan bagi masyarakat adalah meningkatkan semangat bekerja keras, keinginan untuk maju, sikap mental positif, pola pikir kritis yang pada akhirnya mampu mengembangkan pembangunan diri dan lingkungan.

Peran masyarakat, baik secara materi maupun non–materi sangat membantu terlaksananya program KKN. Dengan adanya apresiasi masyarakat yang baik, membantu mahasiswa KKN belajar bersosialisasi dengan warga, belajar bersikap dan beradaptasi dengan orang lain sesuai dengan norma yang ada di masyarakat tersebut. Di samping itu, peran masyarakat juga mendukung dalam kelancaran dilaksanakanya program KKN.

B. SARAN

1. Untuk Desa dan Pemerintahan Setempat

a. Dapat menyempurnakan program mahasiswa KKN yang belum sesuai dan melanjutkan program–program yang berkelanjutan.

b. Memanfaatkan dan mengembangkan program yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN untuk kepentingan masyarakat.

c. Hendaknya pemerintah daerah dan lembaga perguruan tinggi dapat bekerja sama dalam menyusun konsep kegiatan KKN yang lebih sesuai dengan wacana masyarakat untuk mewujudkan terbentuknya masyarakat yang madani dan mandiri.

2. Untuk Masyarakat

a. Hasil yang telah diperoleh dari KKN hendaknya dikembangkan terus dan dapat dimanfaatkan untuk kemajuan masyarakat.

b. Meningkatkan keharmonisan di dalam masyarakat agar masyarakat semakin rukun dan sejahtera.

c. Pentingnya sikap toleransi, saling tolong-menolong dari masyarakat dalam melaksanakan program kerja/ kegiatan KKN agar dapat berjalan dengan lancar, sukses dan sesuai harapan bersama.

3. Untuk Mahasiswa KKN Berikutnya

a. Semoga mahasiswa KKN UNY selanjutnya akan lebih kreatif, inovatif dan mempunyai program yang lebih bervariatif sehingga bermanfaat bagi masyarakat di Dusun Karanganom .

b. Tidak menganggap bahwa kegiatan yang dilakukan dalam KKN sebagai suatu beban.

c. Perlu dilatih sikap keterbukaan , komunikasi dan koordinasi yang baik antar mahasiswa agar KKN dapat berjalan secara maksimal.

d. Diharapkan program yang dirancang dapat sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat itu dan lebih baik lagi jika program yang dilaksanakan bermanfaat dan dapat dilanjutkan oleh masyarakat.

e. Pandai–pandailah dalam menjaga diri dan sikap saat bersosialisasi dengan masyarakat sehingga dapat mengambil pelajaran serta pengalaman yang sangat berharga dalam hidup.

f. Untuk pelaksanaan program kerja kelompok maupun program kerja individu harus dilakukan perencanaan yang matang dan koordinasi antar sesame mahasiwa dengan warga masyarakat.

g. Agar program–program dalam pelaksanaan KKN terlaksana dengan baik, maka perlu dilakukan suatu pendekatan kepada seluruh warga masyarakat melalui tokoh masyarakat atau perangkat dusun yang terkait dengan program yang ditawarkan.

Dokumen terkait