• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Penilaian Keterampilan

9. Pembahasan Pelaporan Penilaian

162

Setelah penilaian dilaksanakan langkah selanjutnya adalah membuat laporan penilaian yang kemudian akan dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Dengan laporan penilaian tersebut maka pihak-pihak yang berkepentingan akan dapat menentukan langkah yang harus ditempuh sebagai tindak lanjut dari hasil laporan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan pelaporan penilaian pada kategori sangat baik dengan nilai 64. Ketercapaian pelaporan penilaian adalah 82,05% dari harapan 100%.

Dari instrumen angket dan keterangan dari pendidik serta kepala sekolah, pendidik melakukan pengolahan data untuk mendapatkan nilai peserta didik. Pengolahan data dilakukan dengan memberi skor mentah merekap dan mengkonversi hasil pengolahan atau rekapan penilaian tersebut. Hasil konversi itu yang akan menjadi bahan laporan pendidik. Dalam membuat laporan penilaian pendidik harus mempunyai rekapan hasil pengumpulan data dari pelaksanaan penilaian. Menurut BNSP menskor yaitu memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat dicapai oleh peserta didik. untuk menskor diperlukan 3 jenis alat bantu yaitu kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman konversi. Data yang diperoleh berupa skor mentah yang harus diolah sehingga menjadi skor standar yang sesuai dengan kriteria. Mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu. Dari skor standar selanjutnya skor tersebut dikonversi sesuai dengan konversi penilaian kurikulum 2013. Hasil konversi dapat berupa

163

angka maupun huruf. Pendidik telah melakukan pengolahan data sesuai dengan prosedur seperti teori tersebut.

Dari angket diperoleh informasi bahwa pendidik belum melakukan analisa butir soal. Pendidik perlu melakukan analisa terhadap soal atau instrumen yang ada dengan hasil yang didapat. Soal perlu dianalisa agar dapat diperbaiki agar lebih valid dan reliable sehingga dapat digunakan kembali. Dengan instrumen yang lebih valid maka hasil yang didapat lebih akurat. Pendidik belum melakukan analisa dan lebih sering mengganti soal yang digunakan untuk ulangan. Menurut Zainal Arifin (2013:88) proses pengolahan data untuk penilaian meliputi menskor, mengubah skor mentah menjadi skor standa, mengkonversi skor standar ke bentuk nilai baik angka maupun huruf. Langkah selanjutnya yaitu menganalisa soal atau instrumen. Pendidik belum melakukan analisa butir soal seperti yang disampaikan zainal Arifin.

Dari dokumentasi penilaian berbasis IT pendidik membuat laporan penilaian dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif. Dalam penilaian kurikulum 2013 laporan penilaian harus memiliki laporan dalam bentuk naratif deskriptif. Oleh sebab itu laporan yang dibuat juga harus dalam bentuk kuantitaif dan kualitatif. Pendidik telah membuat laporan dengan prosedur yang benar. Sesuai dengan langkah-langkah pembuatan penilaian yang ada dalam kurikulum 2013.

Pelaporan penilaian ada 2 bentuk yaitu pelaporan oleh pendidik dan pelaporan oleh satuan pendidikan. pelaporan yang

164

dibahas dalam manfaat pelaporan ini adalah manfaat laporan penilaian oleh pendidik. Laporan oleh pendidik yaitu laporan yang hanya berupa laporan hasil pembelajaran satu mata pelajaran. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan pelaporan 100% dalam kategori sangat baik.

Pengolahan penilaian yang dilakukan penilaian telah berbasis IT. Pemerintah telah memberi kebijakan untuk pengolahan data penilaian menggunakan IT. Pemerintah juga telah memberikan aplikasi yang digunakan untuk mengolah data tersebut. Namun pemerintah tidak membatasi harus menggunakan aplikasi yang disediakan. Sekolah diberi kebebasan untuk mengembangkan aplikasi tersebut sesuai dengan kebutuhan pendidik. Pendidik mata pelajaran PDTO telah menggunakan aplikasi yang dibuat oleh sekolah. Pendidik membuat laporan penilaian dengan mengolah data berbasis IT. Dengan menggunakan penilaian berbasis IT pengolahan nilai lebih mudah dilakukan. Semua kompetensi baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan pengolahan nilainya berbasis IT.

Pelaporan penilaian oleh pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN 2 Pengasih kemudian diberikan kepada wali kelas untuk dijadikan laporan penilaian oleh satuan pendidikan. Dalam membuat laporan akhir pendidik melakukan analisa hasil penilaian dengan berpedoman pada kriteria yang telah ditentukan. Laporan yang akan diberikan kepada wali kelas untuk dibuat laporan akhir berbentuk laporan angka, huruf dan catatan. Laporan prestasi juga

165

dibuat oleh pendidik, tugas wali kelas hanya menyusun laporan tersebut. Karena laporan semua kompetensi baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan telah dibuat oleh pendidik mata pelajaran masing-masing. Pendidik mata pelajaran PDTO telah mengolah pelaporan tersebut sesuai dengan prosedur sehingga hasilnya sudah bisa dilaporkan pada wali kelas. Pendidik juga telah memberikan interpretasi terhadap hasil penilaian yang telah diolah. Bentuk interpretasi berupa ucapan selamat atau pemberian pujian atau saran terhadap hasil. Dengan pemberian interpretasi tersebut diharapkan akan memacu semangat peserta didik untuk terus belajar.

Sebelum laporan diberikan oleh sekolah kepada wali peserta didik, para pendidik bersama wali kelas akan mengadakan rapat dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas. Pendidik akan saling memberi masukan tentang hasil laporan. Pelaporan penilaian semestinya untuk mengetahui kemampuan peserta didik dan kemudian untuk ditindaklanjuti dengan perbaikan atau pengayaan. Hasil laporan digunakan sebagai pedoman pendidik untuk melakukan tindak lanjut terhadap peserta didik. Dengan laporan tersebut pendidik akan mengetahui tindakan apa yang seharusnya dilakukan terhadap peserta didik. Pendidik mata pelajaran PDTO di SMK Negeri 2 Pengasih sudah menggunakan hasil laporan penilaian tersebut untuk menentukan ketuntasan peserta didik. Dengan laporan tersebut pendidik menentukan peserta didik yang harus melakukan perbaikan.

166

Dengan laporan tersebut pendidik juga mengevaluasi proses pembelajaran yang telah berlangsung. Laporan penilaian digunakan untuk evaluasi proses pembelajaran. Pendidik akan menganalisis laporan dan mencari kekurangan dalam melakukan pembelajara. Dari laporan penilaian akan diketahui efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Pendidik menggunakan hasilnya untuk memperbaiki proses pembelajaran. Hasil evaluasi yaitu kegiatan praktik yang belum efektif dan untuk mengatasinya pendidik akan membuat

jobsheet yang lebih baik agar peserta didik belajar secara efektif. Dengan evaluasi tersebut diharapkan dapat menjadikan pembelajaran yang lebih efektif.

Pelaporan penilaian seharusnya dapat digunakan untuk melakukan analisa soal yang dibuat oleh pendidik. Dengan menganalisa soal maka pendidik akan mengetahui kualitas soal tersebut. Namun laporan penilaian yang ada belum dimanfaatkan pendidik untuk melakukan analisa kualitas soal. Hal ini disebabkan oleh soal-soal yang dibuat untuk ulangan sudah disesuaikan dengan materi. Ulangan harian setiap semester atau setiap materi akan dibuat berbeda. Analisis soal penting untuk mengetahui derajat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda. Dengan mengetahui hal tersebut pendidik dapat menentukan soal-soal yang layak dan tidak layak digunakan untuk ujian.

Dalam Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik disebutkan bentuk laporan

167

penilaia ada laporan oleh pendidik dan laporan oleh satuan pendidikan. Laporan oleh pendidik berupa laporan penilaian dari hasil ulangan, ujian, dan tes-tes lain yang dilakukan oleh pendidik. Dari penjelasan pelaporan penilaian menunjukkan pendidik mata pelajaran PDTO di SMKN 2 pengasih telah membuat laporan pendidik yang diberikan kepada wali kelas kemudian wali kelas akan membuat laporan oleh satuan pendidikan dalam bentuk rapor. Dari keterangan kepala sekolah rapor yang dibuat oleh wali kelas merupakan kumpulan dari laporan penilaian yang dilakukan oleh masing-masing pendidik mata pelajaran. Dalam penelitan berjudul Kesiapan Guru Madrasah dalam Mengimplementasi Standar penilaian Kurikulum 2013 yang tercantum dalam buletin BNSP oleh Bambang Suryadi (2014) menyebutkan pemahaman guru terhadap laporan penilaian, untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan 59% tahu dan 41% tidak tahu. Sedangkan untuk deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial 56% tahu dan 44% tidak tahu. Pendidik di SMKN 2 Pengasih sudah melakuka penilaian dengan baik didukung oleh sekolah yang sudah menyediakan sarana pengolahan penilaian berbasis IT yang mempermudah pendidik dalam membuat laporan penilaian.

168 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait