• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Toba Pulp Lestari di sektor Aek Nauli terbagi menjadi beberapa estate dengan luas wilayah yang berbeda. Estate yang ada pada sektor Aek Nauli terdiri dari estate A, B, C, D, E, F, dan G. Masing-masing estate ini juga memiliki kompartemen-kompartemen dengan jumlah yang berbeda untuk setiap estatenya dan memiliki luasan yang berbeda pula. Pada penelitian ini, hanya diteliti untuk dua estate saja yaitu estate A dan estate B sebagai estate terluas pada HTI sektor Aek Nauli ini. Estate A memiliki 208 kompartemen sedangkan estate B memiliki 291 kompartemen.

Hutan Tanaman Industri memiliki 4 jenis yaitu jenis Eucalyptus grandis, Eucalyptus hybrid, Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla. Selain jenis ekaliptus juga ditemukan jenis pinus pada beberapa kompartemen di estate A dan estate B. Hanya saja dalam penelitian ini dikhususkan pada jenis ekaliptus sehingga untuk pinus tidak dilakukan penghitungan karbonnya. Selain itu, ada juga beberapa kompartemen yang tidak ditanami apapun (kosong) yang dikarenakan adanya penebangan akhir dan pembersihan guna pembuatan konservasi plasma nutfah bagi berbagai jenis tanaman asli daerah Aek Nauli.

Biomassa, simpanan karbon dan serapan CO2 dalam penelitian ini adalah biomassa total pohon, simpanan karbon dan serapan CO2 yang diduga dari dimensi pohon yaitu diameter pohon dan tinggi pohon. Selain itu hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Brown (1997) bahwa diameter setinggi dada merupakan data inventarisasi yang baik untuk menduga biomassa. Dengan menggunakan parameter tersebut (dbh) nilai biomassa total pohon dapat diduga.

Kandungan Biomassa

Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Toba Pulp Lestari Tbk. di Sektor Aek Nauli pada estate A dan B memiliki empat jenis Eucalyptus yaitu Eucalyptus hybrid, Eucalyptus grandis, Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla serta memiliki keragaman kelas umur yang sangat beragam. Perbedaan jenis dan kelas umur dari tegakan Eucalyptus spp. tersebut mampu mempengaruhi kandungan biomassa pada masing-masing tegakan Eucalyptus spp. yang ada pada Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Toba Pulp Lestari Tbk. di Sektor Aek Nauli pada estate A dan B. Tegakan Eucalyptus hybrid memiliki kandungan total biomassa yang paling tinggi dibandingkan dengan tegakan Eucalyptus grandis, Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla. Total kandungan biomassa pada tegakan Eucalyptus hybrid adalah sebesar 1.102,7389 Ton/Ha, sedangkan kandungan total biomassa pada tegakan Eucalyptus grandis adalah 8,0567 Ton/Ha, dan total kandungan biomassa pada Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla masing-masing adalah 0,0796 Ton/Ha dan 0,3277 Ton/Ha. Untuk rincian perhitungan total biomassa pada masing-masing jenis dapat dilihat pada lampiran 1 untuk Eucalyptus hybrid, lampiran 2 untuk Eucalyptus grandis, lampiran 3 untuk Eucalyptus pelita dan lampiran 4 untuk Eucalyptus urophylla.

Perbandingan perbedaan total biomassa pada masing-masing jenis dengan kelas umur yang sama dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini. Grafik pada Gambar 3 menunjukkan perbedaan yang sangat jauh antara keempat jenis Eucalyptus yang ada di Hutan Tanaman Industri baik pada umur 2 tahaun, 3 tahuun maupun 4 tahun.

Gambar 3. Total biomassa umur 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun jenis Eucalyptus pada HTI PT. TPL Aek Nauli 0 50 100 150 200 250 300 350

2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun

93,8525 349,6894 149,427 0,1767 4,2843 2,6933 0,0752 0,0045 0 0,1546 0 0,0023 T on/ H a Kelas Umur E. Hybrid E. Grandis E. Pelita E. Urophylla

Perbedaan yang sangat besar tersebut dikarenakan oleh jumlah dari jenis ekaliptus tersebut. Semakin banyak jumlah pohon pada jenis tertentu maka akan semakin besar total biomassanya pada areal tersebut. Sedangkan bila hanya sedikit jumlah jenis tertentu maka akan semakin sedikit total biomassanya pada areal tersebut. Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa jenis Eucalyptus hybrid yang memiliki total biomassa tertinggi dikarenakan jenis tersebut mendominasi di estate A dan estate B yaitu pada 270 kompartemen dari total 499 kompartemen yang ada di areal tersebut. Sedangkan jenis Eucalyptus grandis terdapat hanya pada 62 kompartemen dari total 499 kompartemen. Untuk jenis Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla masing-masing terdapat hanya pada 6 dan 14 kompartemen dari keseluruhan 499 kompartemen. Untuk kompartemen sisanya hanya ada 4 kompartemen yang ditanami pinus dan 143 kompartemen lainnya kosong (tidak ditanami).

Setelah diperoleh nilai total biomassa dari berbagai jenis ekaliptus, maka dibuat peta total biomassa berbagai jenis ekaliptus. Setiap kompartemen memiliki jenis tertentu saja sehingga nilai biomassanya hanya bergantung dari jenis tersebut. Keseluruhan kompartemen yaitu 499 kompartemen telah dibuat nilai biomassanya masing-masing berdasarkan jenis yang ada di tiap kompartemennya. Sehingga peta biomassa dibuat berdasarkan pada nilai biomassa per kompartemen.

Pengklasifikasian biomassa per kompartemen digolongkan dalam 3 kriteria yaitu rendah, tinggi dan sedang. Kriteria rendah yaitu antara 0 hingga 21 ton/ha, kriteria sedang yaitu 22 ton/ha hingga 42 ton/ha dan kriteria tinggi yaitu 43 ton/ha hingga 63 ton/ha. Kriteria ini didasarkan pada rentang atau selisih antara nilai biomassa terendah dan tertinggi yang diperoleh dari tiap kompartemen yang ada di estate A dan B.

Berdasarkan hasil pengklasifikasian biomassa per kompartemen maka dapat dilihat peta penyebaran biomassa per kompartemen dan klasifikasinya dengan kriteria rendah, sedang dan tinggi. Peta biomassa dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.

Berdasarkan peta biomassa yang tertera pada Gambar 4. Dapat dilihat bahwa pada estate A banyak ditemui kompartemen dengan nilai biomassa yang rendah dan sedikit yang sedang. Sedangkan pada estate B banyak ditemui juga kompartemen dengan biomassa yang rendah, namun tidak sedikit juga kompartemen yang memiliki biomassa yang sedang dan tinggi. Perbedaan biomassa per kompartemen bisa diakibatkan karena perbedaan luasan setiap kompartemen yaitu berkisar antara 0,1 Ha hingga 43,30 Ha. Selain itu, perbedaan biomassa setiap kompartemen juga diakibatkan oleh perbedaan jumlah pohon yang terdapat dalm tiap kompartemen karena perbedaan luasan tersebut. Kisaran jumlah pohon tiap kompartemen adalah antara 220 pohon/kompartemen hingga 56.247 pohon/kompartemen. Selain kedua hal tersebut, perbedaan biomassa setiap kompartemen juga diakibatkan oleh perbedaan diameter rata-rata pohon pada setiap kompartemen. Diameter rata-rata pohon pada setiap kompartemen berkisar antara 0,1 cm hingga 16,2 cm.

Simpanan Karbon

Tegakan Eucalyptus spp. yang ada pada Hutan Tanaman Industri (HTI) PT. Toba Pulp Lestari Tbk. di Sektor Aek Nauli pada estate A dan B yang memiliki nilai biomassa juga memiliki nilai simpanan karbon. Sesuai dengan rumus simpanan karbon Hairiah dan Rahayu (2007) dalam Widhiastuti (2011) yaitu jumlah karbon tersimpan = 46% dari total biomassa, dapat diperoleh nilai simpanan karbon tiap jenis ekaliptus.

Jenis Eucalyptus yang ada pada estate A dan B adalah 4 jenis dengan jenis tegakan Eucalyptus hybrid yang memiliki simpanan karbon yang paling tinggi dibandingkan dengan tegakan Eucalyptus grandis, Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla. Total simpanan karbon pada tegakan Eucalyptus hybrid adalah sebesar 507,2599 Ton/Ha, sedangkan simpanan karbon pada tegakan Eucalyptus grandis adalah 3,7061 Ton/Ha, dan simpanan karbon pada Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla masing-masing adalah 0,0366 Ton/Ha dan 0,1508 Ton/Ha. Untuk rincian perhitungan

simpanan karbon pada masing-masing jenis dapat dilihat pada lampiran 1 untuk Eucalyptus hybrid, lampiran 2 untuk Eucalyptus grandis, lampiran 3 untuk Eucalyptus pelita dan lampiran 4 untuk Eucalyptus urophylla.

Perbandingan perbedaan total simpanan karbon pada masing-masing jenis pada kelas umur yang sama (2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun) dapat dilihat pada Gambar 5. Grafik pada Gambar 5 menunjukkan perbedaan yang sangat jauh antara keempat jenis ekaliptus yang ada di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari Tbk. sektor Aek Nauli pada estate A dan B baik pada umur 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun. Perbedaan yang sangat besar tersebut dikarenakan nilai total biomassa pada keempat jenis ekaliptus tersebut.

Gambar 5. Total simpanan karbon umur 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun jenis Eucalyptus pada HTI PT. TPL Aek Nauli 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun

43,1722 160,8571 68,7364 0,0813 1,9708 1,2389 0,0346 0,0021 0 0,0711 0 0,001 T on/ H a Kelas Umur E. Hybrid E. Grandis E. Pelita E. Urophylla

Semakin besar nilai biomassa pada jenis tertentu maka akan semakin besar juga nilai simpanan karbon pada areal tersebut. Sedangkan bila hanya sedikit nilai biomassanya maka akan semakin sedikit total simpanan karbon pada areal tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Heriansyah (2005) yang menyatakan bahwa hutan memiliki kemampuan untuk menyerap CO2 dari udara dan kemudian menyimpannya dalam tegakan hutan sebagai materi organik dalam bentuk biomassa tanaman, sehingga dapat mengurangi kadar CO2 di atmosfer. Potensi hutan dalam penyerapan karbon dapat diduga melalui perhitungan biomassa tanaman, karena setengah biomassa terdiri dari karbon.

Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa jenis Eucalyptus hybrid memiliki total biomassa yang tertinggi sehingga nilai total simpanan karbonnya juga yang tertinggi. Hal ini dikarenakan jenis Eucalyptus hybrid memiliki jumlah pohon dalam kompartemen yang banyak sehingga jumlahnya mendominasi dibandingkan jenis lainnya yaitu Eucalyptus grandis, Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla.

Setelah diperoleh nilai total simpanan karbon dari berbagai jenis ekaliptus, maka dibuat peta simpanan karbon berbagai jenis ekaliptus. Setiap kompartemen memiliki jenis tertentu sehingga nilai simpanan karbonnya bergantung dari jenis tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Maulana (2009) yang menyatakan bahwa tingginya potensi simpanan karbon lebih dipengaruhi oleh komposisi diameter pohon dan sebaran berat jenis vegetasinya. Tipe hutan dengan komposisi jenis pohon berberat jenis tinggi akan mempunyai potensi simpanan yang cenderung lebih tinggi daripada tipe hutan dengan kerapatan tinggi tetapi jenis pohonnya berberat jenis rendah. Keseluruhan kompartemen yaitu 499 kompartemen telah dibuat nilai simpanan karbonnya masing-masing berdasarkan jenis yang ada di tiap kompartemennya. Sehingga peta simpanan karbon dibuat berdasarkan pada nilai simpanan karbon per kompartemen.

Nilai simpanan karbon per kompartemen diklasifikasikan dalam 3 kriteria yaitu rendah, tinggi dan sedang. Kriteria rendah yaitu antara 0 hingga 10 ton/ha, kriteria sedang

yaitu 11 ton/ha hingga 20 ton/ha dan kriteria tinggi yaitu 21 ton/ha hingga 30 ton/ha. Kriteria ini juga didasarkan pada selisih antara nilai simpanan karbon yang terendah dan tertinggi yang diperoleh dari tiap kompartemen yang ada di estate A dan B. Peta simpanan karbon dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini.

Peta simpanan karbon yang ada pada Gambar 6. Dapat dilihat bahwa pada estate A banyak ditemui kompartemen dengan nilai simpanan karbon yang rendah dan sedikit yang sedang. Sedangkan pada estate B banyak ditemui juga kompartemen dengan simpanan karbon yang rendah, namun tidak sedikit juga kompartemen yang memiliki simpanan karboon yang sedang dan tinggi. Hal ini sesuai dengan peta biomassa juga.

Pada peta biomassa perbedaan nilai biomassa per kompartemen bisa diakibatkan karena adanya perbedaan luasan setiap kompartemen. Selain itu, juga diakibatkan oleh perbedaan jumlah pohon yang terdapat dalam tiap kompartemen karena perbedaan luasan tersebut dan juga diakibatkan oleh perbedaan diameter rata-rata pohon pada setiap kompartemen. Faktor ini juga yang mempengaruhi perbedaan dalam nilai simpanan karbon per kompartemen maka dapat dilihat peta penyebaran simpanan karbon per kompartemen dan klasifikasinya dengan kriteria rendah, sedang dan tinggi.

Serapan CO2

Nilai karbon tersimpan menyatakan banyaknya karbon yang mampu diserap oleh tumbuhan dalam bentuk biomassa. Jumlah karbon yang semakin meningkat pada saat ini harus diimbangi dengan jumlah serapannya oleh tumbuhan guna menghindari pemanasan global. Dengan demikian dapat diramalkan berapa banyak tumbuhan yang harus ditanam pada suatu lahan untuk mengimbangi jumlah karbon yang terbebas di udara (Bakri, 2009).

Keempat jenis Eucalyptus yang ada pada estate A dan B memiliki kemampuan dalam menyerap CO2 yang berbeda-beda. Tegakan Eucalyptus hybrid memiliki kemampuan menyerap CO2 yang paling tinggi dibandingkan dengan tegakan Eucalyptus grandis, Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla. Nilai serapan CO2 pada tegakan Eucalyptus hybrid adalah sebesar 1861,6478 Ton CO2/Ha, sedangkan serapan CO2 pada tegakan Eucalyptus grandis adalah 13,6013 Ton CO2/Ha, dan serapan CO2 pada Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla masing-masing adalah 0,1345 Ton CO/Ha

dan 0,5533 Ton CO2/ Ha. Untuk rincian perhitungan simpanan karbon pada masing-masing jenis dapat dilihat pada lampiran 1 untuk Eucalyptus hybrid, lampiran 2 untuk Eucalyptus grandis, lampiran 3 untuk Eucalyptus pelita dan lampiran 4 untuk Eucalyptus urophylla. Perbandingan perbedaan total serapan CO2 untuk semua jenis Eucalyptus pada kelas umur 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini.

Gambar 7. Total serapan CO2 umur 2 tahun, 3 tahun dan 4 tahun jenis Eucalyptus padaHTI PT. TPL Aek Nauli 0 100 200 300 400 500 600 158,4418 590,3457 252,2626 0,2983 7,2327 4,5468 0,1269 0,0075 0 0,2611 0 0,0038 T on C O 2 /H a Kelas Umur E. Hybrid E. Grandis E. Pelita E. Urophylla

Grafik pada Gambar 7 menunjukkan perbedaan yang sangat jauh antara keempat jenis Eucalyptus yang ada di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari Tbk. sektor Aek Nauli pada estate A dan B. Perbedaan yang sangat besar tersebut dikarenakan nilai karbon yang berbeda pada keempat jenis ekaliptus tersebut. Selain itu juga dapat diketahui nilai simpanan karbon dari keempat jenis ekaliptus sehingga hasil untuk serapan CO2 juga akan berbanding lurus dengan nilai simpanan karbonnya. Semakin besar nilai simpanan karbonnya pada jenis tertentu maka akan semakin besar juga nilai serapan CO2

pada areal tersebut. Sedangkan bila hanya sedikit nilai simpanan karbonnya maka akan semakin sedikit total serapan CO2 pada areal tersebut. Hal ini dikarenakan nilai serapan CO2 berdasarkan Bismark dkk (2008) merupakan hasil dari molekul relatif (Mr) dari CO2 yang dibagi dengan atom relatif (Ar) C dikali simpanan karbon atau senilai dengan 3,67 kali simpanan karbon.

Pada penelitian ini dapat dilihat bahwa jenis Eucalyptus hybrid yang memiliki total simpanan karbon tertinggi sehingga nilai serapan CO2 nya juga yang tertinggi. Hal ini dikarenakan jenis Eucalyptus hybrid memiliki jumlah pohon dalam kompartemen yang banyak sehingga jumlahnya mendominasi dibandingkan jenis lainnya yaitu Eucalyptus grandis, Eucalyptus pelita dan Eucalyptus urophylla.

Setelah diperoleh nilai total serapan CO2 dari berbagai jenis ekaliptus, maka dibuat peta serapan CO2 berbagai jenis ekaliptus yang telah dinilai melalui kompartemen-kompartemennya. Setiap kompartemen memiliki jenis tertentu sehingga nilai serapan CO2 hanya bergantung dari jenis tersebut. Keseluruhan kompartemen yaitu 499 kompartemen telah dibuat nilai serapan CO2 masing-masing berdasarkan jenis yang ada di tiap kompartemennya. Sehingga peta serapan CO2 dibuat berdasarkan pada nilai serapan CO2 per kompartemen.

Nilai serapan CO2 per kompartemen diklasifikasikan dalam 3 kriteria yaitu rendah, tinggi dan sedang. Kriteria rendah yaitu antara 0 hingga 37 ton CO2/ha, kriteria sedang yaitu 38 ton CO2/ha, hingga 74 ton CO2/ha, dan kriteria tinggi yaitu 75 ton CO2/ha

hingga 110 ton CO2/ha. Kriteria ini juga didasarkan pada selisih antara nilai serapan CO2 yang terendah dan tertinggi yang diperoleh dari tiap kompartemen yang ada di estate A dan B.

Berdasarkan hasil serapan CO2 per kompartemen maka dapat dilihat peta penyebaran serapan CO2 per kompartemen dan klasifikasinya baik dengan kriteria rendah, sedang dan tinggi. Peta serapan CO2 dapat dilihat pada Gambar 8 berikut ini.

Peta serapan CO2 yang ada pada Gambar 8 Dapat dilihat bahwa pada estate A banyak ditemui kompartemen dengan nilai serapan CO2 yang rendah dan sedikit yang sedang. Sedangkan pada estate B banyak ditemui juga kompartemen dengan serapan CO2 yang rendah, namun tidak sedikit juga kompartemen yang memiliki serapan CO2 yang sedang dan tinggi.

Pada peta biomassa dan simpanan karbon perbedaan nilai biomassa per kompartemen dapat diakibatkan karena adanya perbedaan luasan setiap kompartemen. Selain itu, juga diakibatkan oleh perbedaan jumlah pohon yang terdapat dalam tiap kompartemen karena perbedaan luasan tersebut dan juga diakibatkan oleh perbedaan diameter rata-rata pohon pada setiap kompartemen. Faktor ini juga yang mempengaruhi perbedaan dalam nilai serapan CO2 per kompartemen.

Nilai Biomassa, Simpanan Karbon dan Serapan CO2 Jenis Ekaliptus Berdasarkan Umur

Eucalyptus hybrid

Jenis Eucalyptus hybrid adalah jenis ekaliptus yang telah ditanam paling banyak. Jenis ekaliptus ini memiliki kelas umur yang paling banyak yaitu terdapat 9 kelas umur pada jenis Eucalyptus hybrid yaitu umur 0,3 tahun, 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun dan 14 tahun. Eucalyptus hybrid dengan kelas umur 1 tahun memiliki luas lahan yang paling luas dibanding kelas umur lainnya yaitu 877,30 Ha dari total 2216,80 Ha lahan yang ditanami jenis Eucalyptus hybrid. Selain itu, kelas umur 2 dan 3 tahun juga memiliki luas lahan yang luas yaitu 797,90 Ha dan 405,80 Ha. Sedangkan kelas umur 14 tahun memiliki luas lahan yang paling kecil yaitu hanya 0,60 Ha. Nilai simpanan karbon Eucalyptus hybrid pada berbagai kelas umur dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Nilai simpanan karbon Eucalyptus hybrid berdasarkan kelas umur Kelas Umur Eucalyptus hybrid Total Biomassa (Ton/ Kompartemen) Luas Total (Ha) Total Biomassa (Ton/Ha) Simpanan Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton CO2/Ha) Umur 14 4,2187 0,60 7,0312 3,2344 11,8701 Umur 7 46,0702 2,20 20,9410 9,6328 35,3525 Umur 6 1045,1028 11,50 90,8785 41,8041 153,4211 Umur 5 3008,7459 24,80 121,3204 55,8074 204,8131 Umur 4 7526,9705 80,20 93,8525 43,1722 158,4418 Umur 3 141903,9585 405,80 349,6894 160,8571 590,3457 Umur 2 119227,8033 797,90 149,4270 68,7364 252,2626 Umur 1 219273,9411 877,30 249,9418 114,9732 421,9518 Umur 0,3 324,3422 16,50 19,6571 9,0423 33,1851 Total 492361,1532 2216,80 1102,7389 507,2599 1861,6438

Berdasarkan kelas umur jenis Eucalyptus hybrid, maka kelas umur 3 tahun memiliki nilai total biomassa yang terbesar yaitu 349,6894 Ton/Ha. Hal ini menandakan bahwa jenis Eucalyptus hybrid pada umur 3 tahun memiliki biomassa yang besar dan simpanan karbon yang tinggi dibandingkan umur muda lainnya yaitu 0,3, 1 dan 2 tahun. Namun, pada kelas umur 1 dan 2 tahun tanaman Eucalyptus hybrid memiliki nilai total biomassa yang tinggi yaitu 249,9418 Ton/Ha dan 149,4270 Ton/Ha. Hal ini dikarenakan

jenis Eucalyptus hybrid merupakan jenis klon-klon yang diusahakan menjadi bibit unggul dalam menghasilkan kayu yang sesuai dengan tujuan perusahaan sehingga pertumbuhannya lebih baik dibandingkan jenis lainnya. Jenis Eucalyptus hybrid ini memiliki total biomassa yang tinggi sehingga lebih banyak dalam penyerapan CO2.

Tanaman dengan kelas umur 0,3, 4, 5, 6, 7 dan 14 tahun juga termasuk tinggi simpanan karbonnya karena merupakan klon yang baik sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang baik akan menyebabkan nilai biomassa dan simpanan karbonnya juga cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Hutabarat (2011) yang menyatakan bahwa nilai karbon tersimpan menyatakan banyaknya karbon di udara yang mampu disimpan oleh tumbuhan dalam bentuk biomassa.

Eucalyptus grandis

Jenis Eucalyptus grandis adalah jenis ekaliptus yang telah ditanam terbanyak kedua setelah Eucalyptus hybrid. Jenis ekaliptus ini memiliki 5 kelas umur yaitu umur 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun dan 9 tahun. Eucalyptus grandis dengan kelas umur 3 tahun memiliki luas lahan yang paling luas dibanding kelas umur lainnya yaitu 480,70 Ha dari total 900,20 Ha lahan yang ditanami jenis Eucalyptus grandis. Selain itu, kelas umur 2 tahun juga memiliki luas lahan yang cukup luas yaitu 355,30 Ha dan kelas umur 9 tahun memiliki luas lahan yang paling kecil yaitu hanya 3,10 Ha. Nilai simpanan karbon Eucalyptus grandis pada berbagai kelas umur dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Nilai simpanan karbon Eucalyptus grandis berdasarkan kelas umur Kelas Umur Eucalyptus grandis Total Biomassa (Ton/ Kompartemen) Luas Total (Ha) Total Biomassa (Ton/Ha) Simpanan Karbon (Ton/Ha) Serapan CO2 (Ton CO2/Ha) Umur 9 0,3928 3,10 0,1267 0,0583 0,2139 Umur 4 1,6610 9,40 0,1767 0,0813 0,2983 Umur 3 2059,4630 480,70 4,2843 1,9708 7,2327 Umur 2 956,9295 355,30 2,6933 1,2389 4,5468 Umur 1 40,1089 51,70 0,7758 0,3569 1,3097 Total 3058,5551 900,20 8,0567 3,7061 13,6013 Berdasarkan kelas umur jenis Eucalyptus grandis, maka kelas umur 3 tahun memiliki nilai total biomassa yang terbesar yaitu 4,2843 Ton/Ha. Selain itu, nilai

biomassa yang tinggi juga terdapat pada Eucalyptus grandis kelas umur 2 tahun yaitu 2,6933 Ton/Ha. Hal ini menandakan bahwa jenis Eucalyptus grandis pada umur 2 dan 3 tahun memiliki biomassa yang besar dan simpanan karbon yang tinggi dan hampir sama dibandingkan umur muda lainnya yaitu 1 tahun. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Sihombing (2011) yang menyatakan bahwa pada tegakan Eucalyptus grandis berumur dua tahun dan tiga tahun tidak memiliki perbedaan kerapatan yang sangat signifikan, hal ini dikarenakan pada tegakan dilakukan perawatan dan pemeliharaan secara bertahap baik dari perlindungan hutan dari serangan hama dan penyakit tanaman pemupukan.

Pada umur 1 tahun pertumbuhan ekaliptus belum terlalu pesat sehingga pembentukan biomassa tanaman masih rendah dan nilai total biomassa terendah ada pada jenis Eucalyptus grandis umur 1 tahun tersebut. Tanaman dengan kelas umur 4 tahun dan 9 tahun juga termasuk tinggi simpanan karbonnya karena dianggap telah banyak melakukan fotosintesis sehingga terjadi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang menyebabkan nilai biomassa dan simpanan karbonnya juga cukup tinggi.

Eucalyptus pelita

Jenis Eucalyptus pelita adalah jenis ekaliptus yang paling sedikit ditanam di areal ini. Jenis ekaliptus ini memiliki kelas umur yang paling sedikit yaitu umur 2 tahun dan 3 tahun. Eucalyptus pelita dengan kelas umur 3 tahun memiliki luas lahan yang lebih luas dibanding kelas umur 2 tahun yaitu 52,50 Ha dari total 81,00 Ha lahan yang ditanami jenis Eucalyptus pelita. Sedangkan, kelas umur 2 tahun hanya memiliki luas lahan yaitu 28,50 Ha. Nilai simpanan karbon Eucalyptus pelita pada berbagai kelas umur dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Nilai simpanan karbon Eucalyptus pelita berdasarkan kelas umur Kelas Umur Eucalyptus pelita Total Biomassa (Ton/ Kompartemen)

Dokumen terkait