• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

3. Hasil uji heteroskedastisitas

5.4. Pembahasan Penelitian

5.4. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat dikatakan bahwa secara parsial motivasi kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat (Y). Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Robbins (2003: 55) bahwa motivasi adalah keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi suatu kebutuhan individual.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perawat di rumah sakit santa Elisabeth memiliki kemauan dan semangat yang tinggi untuk melakukan pekerjaan, memberikan semua kemampuan dan keterampilan demi terwujudnya pelayanan yang baik dan terciptanya kinerja yang baik sehingga rumah sakit ini memiliki daya jual, mampu bersaing dan akan terus diminati oleh masyarakat yang pada akhirnya berdampak pada pemenuhan kebutuhan perawat baik materi maupun bukan materi oleh rumah sakit. Faktor

adalah usia perawat di rumah sakit ini mayoritasa usia 20-29 tahun (sebanyak 83 orang). Usia tersebut adalah usia produktif, akan sangat mendukung kinerja yang baik. Hal ini juga dapat dilihat dari salah satu jawaban perawat sebagai responden atas salah satu pertanyaan yakni mayoritas menjawab sangat setuju dan setuju bersedia menetapkan diri sendiri sebagai contoh dan teladan bagi orang lain.

Dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya maka tidak sejalan dengan penelitian empiris yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno (2008) tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Sedangkan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian empiris yang dilakukan Wahyuddin dan Djumino (2004) mengenai kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja pegawai pada kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Wonogiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai. Mulyanto dan Widayati (2007) berjudul Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Di Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan bahkan paling dominan terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar. Penelitian Nurfaiyah dan Damajanti (2012)

yang berjudul Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan PT. Samwon Busana Indonesia.

Hasil penelitian berkesimpulan bahwa bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan di PT Samwon Busana Indonesia.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat secara parsial. Hal ini membuktikan bahwa semakin efektif kepemimpinan maka semakin meningkatkan kinerja perawat. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Siagian (2002) bahwa kemampuan pimpinan memengaruhi aktivitas orang lain melalui komunikasi, baik individual maupun kelompok ke arah pencapaian tujuan. Peranan pemimpin atau kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan ada tiga bentuk yaitu peranan yang bersifat interpersonal, peranan yang bersifat informasional, dan peranan pengambilan keputusan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan di rumah sakit ini mampu membentuk dan mambantu perawat untuk bekerja dan antusias mencapai tujuan rumah sakit yang erat kaitannya dengan kinerja yang baik. Kepemimpinan di rumah sakit ini juga mampu membangkitkan semangat pada tim kerja, memberikan pengarahan terhadap semua usaha perawat, memengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah sehingga menimbulkan perubahan yang positif yang berdampak pada kinerja perawat. Faktor pendukung hasil penelitian ini dapat dilihat dari karakteristik responden di rumah sakit ini yakni perawat perempuan terbanyak (89,92%), mayoritas usia produktif dan lama bekerja mayoritas di bawah lima (5) tahun. Hal ini sangat membantu pimpinan dalam memimpin dimana perempuan lebih mudah diatur atau menurut apalagi dengan usia yang

masih produktif dan lama bekerja masih relatif singkat. Mudah diatur oleh pimpinan dan semangat perawat dalam bekerja saling terkait yang berdampak pada kinerja yang baik. Hal ini juga dapat dilihat dari jawaban responden atas salah satu pertanyaan yakni mayoritas menjawab sangat setuju dan setuju dengan pimpinan membuat bawahannya merasa bebas sekalipun tidak setuju dengannya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian empiris yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno (2008) tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Mariam (2009) yang berjudul pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai Variabel Intervening : Studi Pada Kantor Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang searah antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan Wahyuddin dan Djumino (2004) mengenai kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja Pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Wonogiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Mulyanto dan Widayati (2007) berjudul Pengaruh Kepemimpinan Dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Kepuasan Kerja sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Di Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan Dan Kehutanan

Kabupaten Karanganyar). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja Pegawai Dinas Pertanian Tanaman Panganan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar. Penelitian Nurfaiyah dan Damajanti (2012) yang berjudul Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan PT. Samwon Busana Indonesia. Hasil penelitian berkesimpulan bahwa kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Samwon Busana Indonesia.

Hasil penelitian untuk budaya organisasi yakni tidak ada pengaruh signifikan terhadap kinerja perawat secara parsial. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan yang dikemukakan oleh Glaser et al. (1987) bahwa budaya organisasi sebagai pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh kelompok tertentu sebagai pembelajaran untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal yang resmi dan terlaksana dengan baik. Budaya organisasi seringkali digambarkan dalam arti yang dimiliki bersama. Pola-pola dari kepercayaan, simbol-simbol, ritual-ritual, dan mitos-mitos yang berkembang dari waktu ke waktu dan berfungsi sebagai perekat yang menyatukan organisasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat di rumah sakit ini tidak terpengaruh dengan budaya organisasi dalam bekerja, nilai-nilai budaya organisasi yang ada di rumah sakit ini tidak keseluruhan sesuai dengan nilai-nilai individu/perawat yang bekerja di sini, sehingga adanya ketidak sesuaian antara nilai pribadi dengan nilai organisasi tidak menimbulkan kinerja yang baik. Faktor penyebab hasil penelitian ini dapat dipahami mengingat perawat yang bekerja di

sini adalah usia yang relatif masih muda dan lama bekerja juga masih relatif singkat. Nilai-nilai budaya yang ada di rumah sakit ini belum dirasakan perawat yang bekerja di sini sebagai sesuatu yang dapat membantu mereka mencapai tujuan pribadi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja mereka. Sehingga tidak mengherankan bila rumah sakit ini beberapa tahun terakhir mengalami penurunan, karena tidak sesuai dengan visi, misi dan motto rumah sakit ini.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian empiris yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno (2008) tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Selanjutnya penelitian Mariam (2009) yang berjudul pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai Variabel Intervening : Studi Pada Kantor Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Ada pengaruh yang searah antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan. Nurfaiyah dan Damajanti (2012) yang berjudul Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan PT. Samwon Busana Indonesia. Hasil penelitian berkesimpulan bahwa bahwa budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Samwon Busana Indonesia.

Secara simultan: motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil studi empiris yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno (2008) tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan, kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan, budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan. Namun sejalan dengan penelitian Mariam (2009) yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai Variabel Intervening: Studi Pada Kantor Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang searah antara gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan, ada pengaruh yang searah antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan.

Penelitian yang dilakukan Wahyuddin dan Djumino (2004) mengenai Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat di Kabupaten Wonogiri. Hasil penelitian menunjukan bahwa kepemimpinan dan motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja pegawai. Selanjutnya hasil penelitian Mulyanto dan Widayati (2007) berjudul Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus di Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan

Kabupaten Karanganyar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang positip dan signifikan bahkan paling dominan terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar, kepemimpinan mempunyai pengaruh positip dan signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar.

Penelitian Nurfaiyah dan Damajanti (2012) yang berjudul Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan PT. Samwon Busana Indonesia. Hasil penelitian berkesimpulan bahwa motivasi, budaya organisasi, dan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT Samwon Busana Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian ini juga dapat diketahui bahwa motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, dan juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perawat melalui kepuasan kerja, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa kepuasan kerja bukan merupakan variabel intervening dalam penelitian ini. Hal ini berarti perawat yang bekerja di rumah sakit ini belum bisa merasakan bahwa semangat dan kemauan bekerja keras untuk melayani memberikan kepuasan bagi mereka. Begitu juga dengan kepemimpinan dan budaya organisasi belum dapat dilihat sebagai sesuatu yang membantu dalam mencapai tujuan rumah sakit yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan pribadi karena tercapainya kinerja yang baik. Hal ini juga bisa dipahami dari usia perawat yang mayoritas relatif muda, masa kerja yang mayoritas relatif singkat, mayoritas perempuan dan jenjang pendidikan mayoritas tamatan Diploma III.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil studi empiris yang dilakukan oleh Brahmasari dan Suprayetno (2008) tentang Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, kepemimpinan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, dan kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.

Selanjutnya penelitian Mariam (2009) yang berjudul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja Karyawan Sebagai Variabel Intervening: Studi Pada Kantor Pusat PT.Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang searah antara gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja, ada pengaruh yang searah antara budaya organisasi dengan kepuasan kerja, dan pengaruh yang searah antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan.

Selanjutnya hasil penelitian Mulyanto dan Widayati (2007) berjudul Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus di Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar ). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh negatip dan signifikan terhadap kinerja di Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karanganyar.

Penelitian Nurfaiyah dan Damajanti (2012) yang berjudul Pengaruh Motivasi, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan PT. Samwon Busana Indonesia. Hasil penelitian berkesimpulan bahwa motivasi, budaya organisasi, dan kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan di PT Samwon Busana Indonesia.

BAB VI

Dokumen terkait