• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada penelitian ini kelas VIII E dipilih secara acak sebagai kelas eksperimen yang dikenai pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol yang diberi pembelajaran ekspositori. Dari hasil analisis tahap awal dapat diketahui bahwa data yang menunjukkan kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian berdistribusi normal dan mempunyai varians homogen. Artinya, sampel berasal dari kondisi atau keadaan yang sama yaitu dari pengetahuan yang sama.

54,48% 66,30% 75,10% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Dari hasil uji ketuntasan belajar, peserta didik yang dikenai metode pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter telah mencapai ketuntasan belajar (KKM) klasikal sebesar 80%. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter dapat untuk melatih kemampuan pemecahan masalah bagi peserta didik. Karena peserta didik yang dikenai pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter akan lebih mengembangkan kreativitasnya dalam memecahkan masalah, sesuai dengan hasil penelitian Paduppai dan Nurdin (2008:904) yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan kreativitas belajar dengan menerapkan pembelajaran open ended.

Pada uji kesamaan rata-rata kelas kontrol dan kelas eksperimen, rata-rata kemampuan pemecahan masalah yang mendapat metode pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter menunjukkan perbedaan yang signifikan bila dibandingkan dengan rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas yang menggunakan pembelajaran ekspositori. Hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang mendapatkan metode pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter lebih baik daripada peserta didik yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran ekspositori. Ini berarti kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang mendapatkan metode pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter lebih baik daripada peserta didik yang mendapatkan pembelajaran ekspositori.

Penelitian yang mendukung kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang mendapat pembelajaran berbasis masalah lebih baik daripada peserta didik yang mendapatkan pembelajaran ekspositori diungkapkan oleh Delima (2011: 81)

72

yang menyatakan bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik yang mendapat perkuliahan dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah lebih baik dari peserta didik yang mendapat perkuliahan dengan pembelajaran konvensional.

Pada pembelajaran ekspositori, peserta didik menerima materi yang diberikan oleh guru secara pasif. Berbeda dengan pembelajaran ekspositori, pada pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter, peserta didik terlihat lebih aktif, memiliki antusias yang tinggi, dan cenderung siap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan mempelajari terlebih dahulu topik yang akan dibahas. Hal ini dapat dilihat pada hasil pengamatan aktivitas dan karakter peserta didik yang terus meningkat pada setiap pertemuan.

Pada pembelajaran open ended, guru tidak sekadar memberikan pengetahuan kepada peserta didik tetapi juga memfasilitasi peserta didik untuk membangun pengetahuannya sendiri. Hal tersebut sejalan dengan pandangan Piaget tentang belajar yang menyatakan bahwa proses pembelajaran adalah proses aktif karena pengetahuan terbentuk dari dalam subyek belajar/peserta didik. Oleh karena itu, perlu diciptakan suatu kondisi belajar yang memungkinkan peserta didik belajar sendiri, misalnya melakukan percobaan, manipulasi simbol-simbol, mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban sendiri, membandingkan penemuan sendiri dengan penemuan temannya (Anni, 2009: 207).

Faktor-faktor yang menyebabkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter lebih baik daripada peserta didik dengan pembelajaran ekspositori antara lain:

(1) Pada pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter, guru memberi kesempatan peserta didik belajar yang dirancang dalam bentuk kelompok. Dalam sebuah kelompok peserta didik dapat bertindak sebagai penyaji materi dan sekaligus menjadi pendengar, sehingga peserta didik akan mengingat apa yang telah dipelajari secara lebih baik dibandingkan dengan peserta didik belajar sendiri. Hal tersebut sesuai dengan pendapat para ahli yang menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas akademik, unggul dalam membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu peserta didik menumbuhkan kemampuan berpikir kritis (Trianto, 2007: 44). Hal ini juga sejalan dengan hasil penelitian Setiamihardja, R. & Kusmiyati (2007: 1) yang menyatakan bahwa dengan pembelajaran open ended dan diskusi kelompok, dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar peserta didik. Pada pembelajaran secara ekspositori, peserta didik cenderung pasif dalam menerima materi.

(2) Kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter mendorong peserta didik untuk membangun pengetahuannya sendiri dengan mengaitkan pada pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pandangan Ausubel tentang belajar bermakna (meaningful learning) yang merupakan proses mengaitkan

74

informasi baru dengan konsep-konsep yang relevan dan terdapat dalam struktur kognitif seseorang (Anni, 2009: 210).

75

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan penerapan metode pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter pada siswa kelas VIII SMP N 23 Semarang tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh simpulan sebagai berikut.

(1) Hasil belajar peserta didik dengan menerapkan model pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) klasikal minimal 80%.

(2) Kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam model pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter lebih tinggi daripada kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam model pembelajaran ekspositori. (3) Nilai kejujuran, kedisiplinan, dan rasa keingintahuan peserta didik dengan

menerapkan model pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter lebih baik daripada peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran ekspositori.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, saran dari peneliti adalah sebagai berikut. (1) Guru matematika hendaknya melakukan variasi pembelajaran untuk

menunjang pembelajaran yang efektif agar tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti yang diharapkan.

76

(2) Metode pembelajaran open ended bermuatan pendidikan karakter dapat dikembangkan untuk diterapkan pada materi pokok matematika lainnya dengan variasi dan inovasi dalam pembelajaran.

77

DAFTAR PUSTAKA

Amri, S. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Anni, C.T. 2006. Psikologi Belajar. Semarang: Unnes Press.

Arikunto, S. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta:

BSNP.

Delima, N. 2011. Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Koneksi Matematis Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi. Tesis. Bandung: UPI.

Depdiknas. 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta: Depdiknas. Fachrurrazy. 2002. Pendekatan Konstruktivis untuk Pengajaran Reading Bahasa

Inggris. Jurnal Pendidikan & Pembelajaran, 9(1): 1-6.

Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hapsari, T.S. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Konstruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA. Jurnal Pendidikan Penabur, 10(16): 34- 45.

Hardi. 2008. Pengaruh Pembelajaran Open Ended Terhadap Prestasi Belajar Matematika Pada Topik Sistem Persamaan Linear Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas 1 SMK Kelompok Teknologi Industri Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Pendidikan & Pembelajaran, 7(1): 75.

78

Idrus, M. 2012. Pendidikan Karakter pada Keluarga Jawa. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(2): 120.

Ikhwanuddin. 2012. Implementasi Pendidikan Karakter Kerja Keras dan Kerja Sama dalam Perkuliahan. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(2): 154.

Inprasita, M. 2006. Open Ended Approach and Teacher Education. Journal of education study in mathematics Vol. 25, 169-177.

Jais, S. M., Yatim, A. A. M., & Arip M. A . S. M. 2012. Prodigy: An Innovative Approach For Character Development. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3):240.

KBBI, Tim Penyusun. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka: Jakarta.

Kemendiknas. 2010. Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemendiknas.

Kusmiyati & R. Setiamihardja. 2007. Pendekatan Open Ended dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, no. 8: 1.

Leksono, J. T. 2006. Pengaruh Motivasi Belajar Dan Kemampuan Berproses Pada Pembelajaran Pendekatan Open Ended Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Kelas Viii Smp Negeri 4 Pati. Skripsi. Semarang: UNNES.

Lestyarini, B. 2012. Penumbuhan Semangat Kebangsaan Untuk Memperkuat Karakter Indonesia Melalui Pembelajaran Bahasa. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3): 348.

Marpaung, Y. 2003. Pendekatan Sosio Kultural dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Kanisius.

Mumpuniarti. 2012. Pembelajaran Nilai Keberagaman dalam Pembentukan Pendidikan Karakter Siswa SD Inklusi. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3): 252.

Nasution. 2006. Metoda Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara. Nuharini, D & T. Wahyuni. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:

Depdiknas.

Paduppai, D. & Nurdin. 2008. Penerapan Pendekatan Open EndedProblem dalam Pembelajaran Kalkulus. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 74(14): 912. Sagala, S. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV. Alfabeta. Sardiman. 2008. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Shadiq, F. 2009. Kemahiran Matematika. Yogyakarta: Depdiknas.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudiarta, I. G. P. 2007. Prospek Pengembangan dan Penerapan Model Pembelajaran Matematika Berorientasi Pemecahan Masalah Open Ended di Sekolah Dasar di Propinsi Bali. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 68(13): 886.

80

Sudjana. 2004. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugandi, A. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: Unnes Press. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suhardi, D. 2012. Peran SMP Berbasis Pesantren Sebagai Upaya Penanaman Pendidikan Karakter Kepada Generasi Bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3): 319).

Suherman, E. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumardi, K. 2012. Potret Pendidikan Karakter Di Pondok Pesantren Salafiah. Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3): 280.

Suparno. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Suyitno, A. 2004. Dasar-Dasar Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Swada, T. 1999. Developing Lesson Plans, dimuat dalam Developing Mathematical Reasoningin Grades K-12. Virgina: NCTM.

Usman. 2011. Teori Hasil Belajar. Tersedia di [diakses 28-1-2013].

Wahyuningsih. 2006. Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual dan Problem Open Ended Untuk Menumbuhkan Kemampuan Komunikasi Matematika. Jurnal Penelitian Pendidikan.

Winarti, Retno Endang. 2009. Bahan Ajar Mata Kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Lampiran 1

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK KELAS EKSPERIMEN (KELAS VIII E)

No. Kode Nama Siswa

1. E-01 Adi Pramana

2. E-02 Agnes Kharifata Adnin 3. E-03 Amelia Savira

4. E-04 Amin Nugroho Susilo Sutrisno 5. E-05 Anisa Apriliwiyanti

6. E-06 Ardita Aulia Saputri 7. E-07 Chris Brian Pradana 8. E-08 Christian Ega Candra 9. E-09 Daniel Imam Hari Basuki 10. E-10 Desirre Putri Deramega 11. E-11 Devi Krisnawati

12. E-12 Dhea Afif Lutfita 13. E-13 Diah Alvionita

14. E-14 Dicky Adi Kurniawan 15. E-15 Edhi William Nugroho 16. E-16 Furica Ayu Fitriyanti 17. E-17 Ibnu Yahya

18. E-18 Ika Novianti

19. E-19 Imam Haji Wiridianto 20. E-20 Kintana Lingga Albertha 21. E-21 M. Habib Kurnia Rohman 22. E-22 Manda Ursula Firnandika 23. E-23 Meiry Ayu Herilia

24. E-24 Mia Widyawati

25. E-25 Mochammad Eko Hidayat 26. E-26 Ratna Rhamadhanty Putri S. 27. E-27 Reno Eka Putra

28. E-28 Risma Fortuna Dewi 29. E-29 Rizki Aji Wibowo 30. E-30 Rully Nur Ardiansyah 31. E-31 Sylvia Agnu Puspita Dewi 32. E-32 Via Aulia

33. E-33 Wisnu Prihantoro 34. E-34 Yeriko Aditiawan

35. E-35 Yulistina Wahyu Ningtyas 36. E-36 Lanta Khairunisa SKD

82

Dokumen terkait