• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persaingan perusahaan dalam menumbuhkan minat beli konsumen saat ini semakin ketat. Hal ini menuntut setiap perusahaan untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat dan menentukan strategi pemasaran yang efektif untuk menarik minat

konsumen untuk berbelanja, dan salah satu yang paling umum digunakan adalah dengan iklan. Iklan adalah salah satu intrumen pemasaran yang memiliki peran sentral dalam suatu perusahaan. Kemampuan iklan dalam memberi sugesti kepada khalayak untuk melakukan tindakan tertentu berkenaan dengan kepentingan pemasar, menjadikannya sebagai instrumen pemasaran yang wajib bagi suatu perusahaan. Hal inilah yang membuat banyak perusahaan kemudian saling bersaing dalam memproduksi iklan, meskipun membutuhkan biaya produksi yang relatif sangat mahal.

Hal ini terjadi karena dalam penyaluran suatu iklan membutuhkan suatu perantara media, yang umumnya disalurkan melalui media-media konvensional seperti media televisi.

Namun dalam perkembangannya praktik periklanan dewasa ini mulai mengalami transformasi baru dari penggunaan media konvensional ke media-media yang lebih interaktif. Salah satu media-media kontemporer yang trend digunakan untuk beriklan adalah youtube. Youtube saat ini menjadi media yang memiliki prospek potensial untuk digunakan sebagai media periklanan. Jumlah penggunanya yang sangat banyak dan biaya operasional periklanan yang relatif lebih murah tentu menjadi keuntungan bagi produsen yang menggunakan youtube sebagai media periklanan.

Segala permasalahan yang ada di permukaan bumi ini, baik itu permasalahan klasik maupun kontemporer semuanya telah termaktub dalam Al-quran dan hadist.

Begitupun dalam urusan perniagaan, islam menjelaskan bahwa dalam urusan niaga (jual beli) harus ada kerelaan antara penjual (produsen) dan pembeli (konsumen).19 Sebagaimana firman Allah S.W.T pada surah al-Nisa: 29

19Teuku Meldi Kusuma,“Prinsip dan Kriteria Periklanan Dalam Perspektif Islam”,”Jurnal” 1, no.1, (2012), h.70

اَهُّيَأَٰٓ َي

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sunguh Allah, maha penyayang bagimu.20

Ayat di atas menjelaskan bagaimana pandangan islam dalam aktivitas perniagaan (jual beli). Dalam tafsir Al Misbah karya M.Qurais Shihab menyebutkan bahwa,21

Melalui ayat ini Allah mengingatkan, wahai orang-orang beriman janganlah kamu memakan, yakni memperoleh harta yang merupakan sarana kehidupan kamu, diantara kamu dengan jalan yang batil, yakni tidak sesuai dengan tuntutan syariat, tetapi hendaklah kamu peroleh harta itu dengan jalan perniagaan yang berdasarkan kerelaan diantara kamu, yakni kerelaan yang tidak melanggar ketentuan agama.

Mengacu pada Al-Quran surat an-nisa ayat 29 dan tafsir Al-Misbah karya M.

qurais shihab maka dapat dipahami bahwa, segala aktivitas perniagaan termasuk kegiatan periklanan dalam konteks islam adalah hal yang diperbolehkan, selama dalam aktivitas niaga (jual beli) tersebut tidak bertentangan dengan syariat-syariat islam.

Suatu perusahaan yang mengiklankan produknya tentunya harus memberikan informasi yang jujur dan tidak berkata dusta pada iklan atau promosinya. Artinya iklan yang disampaikan kepada konsumen harus betul-betul mengandung kebenaran yang sesuai dengan syariat islam bukan justru sebaliknya yang penuh dengan unsur kebhatilan. Penelitian ini kemudian mencoba untuk menelaah efektivitas periklanan

20Dapartemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya (Surabaya: Mahkota Surabaya, 2002), h. 177.

21Quraish Shihab, Tafsiir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran, Vol II;

(Jakarta: Lentera, 2002), h. 411.

melalui media sosial youtube, dengan menitikberatkan pada tayangan iklan Shopee 10.10 Brand festival yang telah ditonton sebanyak 30 juta kali dalam waktu satu bulan penayangan.

Hasil penelitian kemudian menunjukkan bahwa, terdapat korelasi yang positif antara terpaan iklan dan minat beli. Hal ini dapat diketahui sebagaimana hasil analisis korelasi, dimana diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,560. Berdasarkan data tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara variabel independen (terpaan iklan) dengan variabel terikat (minat beli) memiliki hubungan yang sedang, karena memiliki nilai koefisien korelasi yang berada pada angka 0,40 - 0,599.

Kemudian dari segi pengaruh, sebagaimana hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji t, diketahui nilai t hitung sebesar 6,001, dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai t tabel 1990 pada taraf signifikansi 5%, sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Hasil uji hipotesis tersebut kemudian membuktikan bahwa, terdapat pengaruh yang signifikan dari terpaan iklan shopee 10.10 di Youtube terhadap minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Adapun besar pengaruh dari variabel X (terpaan iklan) terhadap variabel Y (minat beli) sebagaimana nilai koefisien determenisme, dimana diperoleh nilai Rsquare sebesar 0,313. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa 31,3% minat beli responden adalah sebagai akibat atau pengaruh dari terpaan iklan.

Berkaitan dengan dengan teori individual difference of mass comunication effect dari Malvin de Fluer, dengan asumsi bahwa ketika individu sebagai khalayak media diterpa oleh pesan-pesan yang diperoleh melalui suatu media, maka akan menimbulkan efek tertentu. Sebagaimana hasil penelitian kemudian membuktikan bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan dari terpaan iklan terhadap minat beli.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bawha, pengaruh dari terpaan iklan shopee 10.10 di youtube terhadap minat beli mahasiswa ilmu komunikasi UIN Alauddin Makassar termasuk dalam kategori pengaruh yang lemah. Salah satu faktor yang mengurangi efektivitas periklanan melalui media sosial youtube adalah durasi menonton iklan dari responden yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada diagram 4.1 di bawah, tentang distribusi jawaban responden terhadap pernyataan berapa lama menyaksikan iklan.

Diagram 4.1 Durasi Menonton Iklan

Sumber: Hasil Olahan Data, 2020.

Jika diperhatikan pada diagram 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa sebanyak 3,7% (3 Orang) dari jumlah keseluruhan responden menjawab menyaksikan iklan selama 21> detik, 9,9% (8 Orang) menjawab menyaksikan iklan selama 16-20 detik, 21% (17 Orang) menjawab menyaksikan iklan selama 11-15 detik, dan 65,4% (53 Orang) sisanya menjawab menyaksikan iklan hanya 5-10 detik. Data ini menunjukkan bahwa, durasi menonton tayangan iklan dari mayoritas responden masih tergolong rendah.

65%

21%

10%

3,7%

tidak lama sedang lama sangat lama

Durasi menonton tayangan iklan yang masih rendah terjadi, karena youtube telah memberi pilihan kepada khalayak untuk dapat melewati iklan setelah khalayak menyaksikan iklan selama 5 detik pertama. Jenis iklan inilah yang kemudian dikenal dengan istilah iklan Skippable video ads, yakni salah satu jenis iklan yang paling umum digunakan oleh pengiklan di youtube. Skippable video ads merupakan iklan dalam format video yang dapat penonton abaikan setelah ditonton selama 5 detik.22 Hal ini tentu menjadi permasalahan ketika suatu perusahaan menggunakan media sosial youtube sebagai media periklanan. Selain itu, iklan yang biasanya muncul secara tiba-tiba juga menjadi salah satu kelemahan penggunaan media online seperti youtube sebagai media periklanan. Dalam penelitian Prasetyo, Yulianto, dan Sunarti ia menyebutkan bahwa salah faktor yang mengurangi efektivitas iklan di media online karena kemunculannya yang terjadi secara tiba-tiba. Hal inilah kemudian yang membuat banyak khalayak melewati iklan begitu saja karena dianggap mengganggu.23

Permasalahan ini sebenarnya dapat diantisipasi oleh perusahaan yang menggunakan youtube sebagai media periklanan. Hal ini dapat dilakukan oleh perusahaan dengan cara memproduksi iklan dengan format Non-skippable video ads.

Iklan Non-skippable video ads adalah salah satu jenis iklan youtube yang tidak dapat penonton abaikan dan harus ditonton hingga selesai. Iklan jenis ini dapat ditempatkan sebelum, selama, atau setelah video diputar dengan durasi 15 hingga 20 detik.24 Hal

22 Meta Mediana, “Mari Pahami 5 Jenis Iklan YouTube Ini Sebelum Membuatnya”, Blog, https://studioantelope.com/5-jenis-iklan-youtube/, (Diakses 04 september 2019)

23Erica Delia Santoso & Novia Larasati, Benarkah iklan Online efektif digunakan dalam promosi perusahaan, Jurnal Ilmia Bisnis dan Ekonomi Asia Vol 13, No 1, h.33

24Meta Mediana, “Mari Pahami 5 Jenis Iklan YouTube Ini Sebelum Membuatnya”, Blog, (Diakses 04 september 2019).

ini tentunya dapat menjadi solusi bagi perusahaan, agar iklan yang dibuat dapat disaksikan secara keseluruhan oleh khalayak.

Meskipun hasil penelitian kemudian menunjukkan bahwa, pengaruh dari terpaan iklan shopee 10.10 di youtube terhadap minat beli mahasiswa ilmu komunikasi Uin Alauddin Makassar termasuk dalam kategori pengaruh yang lemah, namun pada dasarnya media sosial youtube masih dapat dikatakan cukup efektif digunakan oleh perusahaan sebagai media periklanan. Ada berbagai faktor yang membuat periklanan melalui melalui media sosial youtube dapat disebut cukup efektif. Salah satunya adalah dari segi biaya operasinal periklanan yang relatif lebih murah jika dibandingkan biaya operasional periklanan media konvensional. Hal ini tentunya memungkinkan bagi setiap perushaan untuk dapat menggunakan media sosial youtube sebagai media periklanan, baik itu perusahaan skala menengah ke atas ataupun perusahaan menegah ke bawah. Selain itu, jangkauan periklanan media online yang sangat luas juga menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan yang menggunakan media online seperti youtube sebagai media promosi/periklanan. Apalagi karakteristik media online yang lebih interaktif, yang tentunya sangat berguna bagi perusahaan dalam memahami keinginan dan kebutuhan dan keinginan konsumennya.

Metode lain yang dapat diterapkan oleh suatu perusahaan adalah dengan cara mengkombinasikan periklanan melalui media konvensional dan media online. Hal ini tentunya dapat meningkatkan efektivitas promosi/periklanan yang dilakukan. Metode ini hanya dapat digunakan oleh perusahaan yang secara finansial memiliki modal yang besar, karena mengingat biaya operasional periklanan media konvensional

membutuhkan biaya yang relatif lebih mahal, jika dibandingkan periklanan melalui media online seperti youtube.

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data, maka peneliti dapat menarik suatu kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa, terpaan iklan shopee versi 10.10 di youtube berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Hal ini dapat dilihat pada pengujian hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan Uji t, diperoleh nilai thitung sebesar 6,001, dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai ttabel 1,990 (df=79) pada taraf signifikansi 5% (0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dari terpaan iklan Shopee 10.10 di Youtube terhadap minat beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar sebesar 0,313. Hal ini dapat dilihat sebagaimana hasil analisis koefisien determenisme, dimana nilai Rsquare yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data menggunakan ms.SPSS 25 adalah sebesar 0,313.

Hal ini menunjukkan bahwa, terpaan iklan Shopee 10.10 di Youtube berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli sebesar 31,3%, sementara 69,7%

lainnya tidak dibahas dalam penelitian ini.

87 B. Implikasi

1. Alternatif media periklanan youtube ternyata masih belum mampu mempengaruhi audience secara maksimal. Dengan kata lain, periklanan melalui media konvensional masih jauh lebih baik dibandingkan media online (youtube).

Oleh karena itu, para pengiklan yang menggunakan media online (youtube) sebagai media periklanan harus lebih kreatif dalam memproduksi iklan agar dapat menarik perhatian dan minat beli audience.

2. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memperluas cakupan penelitian sehingga dapat mengungkap secara kompherensif faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat beli.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Cet. XIII;

Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2006.

Abdullah, Ma’ruf. Manajemen Komunikasi Periklanan.Yogyakarta: Aswaaja Pressindo, 2017.

Bungin, Burhan. Porno Media: Konstruksi Sosial Teknologi Telematika & Seks di Media Massa. Cet. I; Bogor: Kencana, 2003.

Dapartemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya: Mahkota Surabaya, 2002.

Eriyanto. Teknik Sampling: Analisis Opini Publik. Cet. I; Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara, 2007.

Edris, Mochamad. “Pengulangan Pesan Suatu Iklan Dalam Proses Pembelajaran Konsumen (Studi Terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent)”, Jurnal, h. 3. 1-13.

Gunawan, Imam. Pengantar Statistik Inferensial. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2016.

Hadi, Pornomo,Eko. “Analisis Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Produk Kerajinan Kayu Aren”Jurnal Manajemen Pemasaran. (2014), h. 1-12.

Kriyanto, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Cet. IV; Jakarta: Kencana, 2009.

Kurniawan, Suryadi. Apa Itu Influencer dan Manfaatnya untuk Bisnis, https:/

/www.niaga/ hoster.co.id/blog/apa-itu-influencer/, (diakses 22 Oktober 2020).

Kurniawan, Suryadi. Apa Itu Influencer dan Manfaatnya untuk Bisnis, https:/

/www.niaga/ hoster.co.id/blog/apa-itu-influencer/, (diakses 22 Oktober 2020).

Lee, Monle dan Carla Johnson. Prinsip-Prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global. Cet. III; Jakarta: Kencana, 2011.

Limakrisna, Nandan dan Wihelmus Hary Susilo, Manejemen Pemasaran: Teori dan Aplikasi dalam Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2012.

Latief, Rusman dan Yusiatie Utud, Siaran Televisi Nondrama: Kreatif, Produksi, Public Relation, dan Iklan. Cet. I; Jakarta: Pranamedia Group, 2015.

Liani, Lucky. “Korelasi Antara Popularitas Model Iklan dan Terpaan Iklan dengan Minat Beli Produk Kecantikan Ponds di Media Televisi Pada Kalangan Perempuan Perumahan BPD Samarinda. e-Journal Ilmu Komuunikasi. 1, no.3 (2013), h. 335-349.

Lukitaningsih, Ambar.”Iklan yang efektif sebagai strategi komunikasi pemasaran”. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 13, no.2, 2013, h.123.

h-116-129.

Morissan. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Pranamedia Group, 2010.

Moriarty, Sandra, dkk. Adversting. Cet. I; Jakarta: Prenada Group, 2011.

Meldi, Kusuma, Teuku. “Prinsip dan Kriteria Periklanan dalam Perspektif Islam”,”Jurnal” 1, no.1, (2012), h.59-82.

Mediana, Meta. “Mari Pahami 5 Jenis Iklan YouTube Ini Sebelum Membuatnya

”. Blog. https://studioantelope.com/5-jenis-iklan-youtube/ , (Diakes 04 se ptember 2019).

Maharani Amalia dan Rizki Edriana Pangestuti, Pengaruh Terpaan Media Sosial Instagram Terhadap Citra Destinasi Dan Dampaknya Pada Keputusan Berkunjung (Survei Pada Pengunjung Kampung Warna Warni Jodipan, Kota Malang), Jurnal Administrasi Bisnis, 49, no. 2 (2017), h. 157-164.

Nasrullah, Rulli. Teori dan Riset Media Siber: Chyber Media. Cet. I; Jakarta:

Kencana, 2014.

Nurhadi, Fachrul, Zikri. Teori Komunikasi Kontemporer. Depok: Kencana, 2017.

Purnomo, Eko dkk. Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Dalam Membeli Beras Lokal (Studi Kasus Desa Rambah Utama). Jurnal, h. 1-24.

Putra, Endhar, Widjaya, dkk. Pengaruh Diskon Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Study Pada Konsumen Yang Membeli Produk Diskon Di Matahari Department Store Pasar Besar Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 38, no.2 (2016), h.184-193.

Pretyo, wibowo, Ikko. “Pengaruh Tayangan Iklan Xiaomi Pocophone F1 di Youtube Terhadap Brand Awareness dikalangan Siswa-Siswi SMA Almuslim Bekasi”. Skripsi. Jakarta: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, 2019.

Rambitan, Anggita. “Pengaruh Iklan Buka Lapak Pada Situs Youtube dan gaya hidup era digital Terhadap Minat Beli Ulang di Toko Online Buka Lapak”.

Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Shanata Dharma, 2018.

Pratomo, Yuda. “APJII: Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Tembus 171 Juta Jiwa”. Kompas.com. 16/05/2019. https://tekno.kompas.com/read/2019 05

/1 6 /03260037/apjii-jumlah- peng guna- internet-di-indo nesia-tembus-171-juta-jiwa. (24 Oktober 2019).

Romla, Siti dan Alifah Ratnawati,”Keputusan Pembelian E-Commerce Melalui Kemudahan Penggunaan, Kualitas Informasi Dan Kualitas Interaksi Layanan Web”. Jurnal Ekobis. 19, no.1, 2018, h. 67. 59 -70.

Redaksi, Tim. “Youtube Medsos No.1 di Indonesia”. Katadata.co.id. 06/

03/2019, https:/ /katadata.co.id/infografik/2019/03/06/youtube-med so s-no-1-di-indonesia. (08 Desember 2019).

Saud Al Faisal, “Persepsi Guru Ummi SD Fastabiqul Khairat Samarinda Terhadap Tayangan Hafidz Indonesia di RCTI”, Journal Ilmu Komunikasi 3, no 4, (2015), h. .

Sufa, Faela & Bambang Munas. “Analisis Pengaruh Daya Tarik Iklan, Kualitas Pesan Iklan, Frekuensi Penayangan Iklan Terhadap Efektivitas Iklan Televisi Mie Sedap (Survei Pemirsa Iklan Mie Sedap Pada Mahasiswa Kost Di Sekitar Kampus Undip, Tembalang)”, Journal of Management, 1, no.1 (2012), h. 2-8.

Sukmarini ,Andi, Vita, dkk.straetegi promosi mempertahan loyalitas pelanggan mobil merek toyota PT.Kalla dalam persaingan otomotif di Makassar.

Jurnal Komunikasi, 2, no.4 (2015), h. 369-378.

Santoso, Erica, Delia & Novia Larasati. Benarkah iklan Online efektif digunakan dalam promosi perusahaan. Jurnal Ilmia Bisnis dan Ekonomi Asia, 13, no 1, h. 28-36.

Setiawaty, Melisa. Penggunaan Maudy Koesnaedi Sebagai Celebrity Endorser Dalam Iklan Televisi L’oreal di Surabaya. Jurnal E-komunikasi, 3 no.1 h.2 Sari, Mezia, Kemala.“Peranan Pemilihan Strategi dan Stilistika Dalam Iklan Di

Televisi”, Jurnal Rekam, 11 no. 1, 2015, h.19. 19-29.

Supranto dan Nandan Limakrisna. Prilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran:

Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011.

Sudaryono. Metodologi Penelitian Sosial. Cet. II; Depok: PT.RajaGrafindo:

Persada, 2017.

Sumaran, Ujang. Prilaku Kosumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.

Cet. III; Bogor: Ghalia Indonesia, 2015.

Syamsuddin. Dasar-Dasar Teori Metode Penelitian Sosial. Cet I; Ponorogo:

Wade Group, 2017.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana, 2013.

Shihab, Quraish. Tafsiir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Quran.

Vol II; Jakarta: Lentera, 2002.

Tasruddin, Ramsiah. Strategi Periklanan Dalam Perspektif Komunikasi Pemasaran. Makassar: Alauddin University Press, 2011.

Tashandra, Nabilla.“80 Persen Konsumen Belanja Online Orang Muda dan Wanita”. Kompas.com. 23/03/2018. https://lifestyl e.kompas.com /rea d/2018/03/22/15 5001820/80-persen-konsu m e-belanja-online-orang-muda-dan-wanita?page=all. (14 Desember 2019).

Widodo. Metodelogi Penelitian: Populer dan Praktis. Cet.II Depok: Rajawali Pers, 2018.

Widyastuti, Dominica & Muhammad Rizky Nugroho. Efektifitas Tagline

#DijaminOri Terhadap Brand Awareness E-commerce JD.ID. Journal of Entrepreneurship, 1, no.4 (2018), h. 211-225.

KUISIONER PENELITIAN Assalamualaikum wr.wb

Perkenankanlah, saya Jusri Mahasiswa jurusan Ilmu komunikasi Angkatan 2016 saat ini sedanng melakukan penelitian tentang, Pengaruhh Terpaan Iklan Shopee 10.10 di Youtube terhadap Minat Beli Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Oleh karena itu, untuk keperluan data penelitian saya memohon kesedian saudara/i yang berstatus sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Alauddin Makassar untuk mengisi dan menjawab kuisioner penelitian ini. Jawaban saudara/i sangat peneliti butuhkan untuk menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.Terima kasih atas partisipasinya

Wassalamualaikum wr.wb A.Identitas Responden

1. Nama :

2. Usia :

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

4. Kelas :

5. Angkatan : SCREENING

1. Apakah anda menggunakan media sosial youtube?

Iya Tidak

2. Pernah melihat tayangan Iklan Shopee 10.10 Brand Festival yang diperankan oleh artis Syahrini di youtube?

Pernah (Silahkan dilanjutkan) Tidak pernah

PETUNJUK

Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban Saudara/i B. Terpaan Iklan (X)

1. Iklan Shopee 10.10 di youtube tayang minimal 3 kali sehari dibeberapa channel youtube terkenal

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 2. Iklan Shopee 10.10 di youtube lebih sering tayang dibandingkan iklan e-commerce

lainnya..

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 3. Saya menyaksikan tayangan Iklan Shopee 10.10 di youtube sebanyak ... kali dalam

sehari, selama masa penayangan

a. 4 b. 3 c. 2 d. 1

4. Tangline Iklan Shopee di youtube sangat mudah diingat

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 5. Syahrini sebagai endorse Iklan Shopee 10.10 dapat diandalkan dalam menarik

perhatian khalayak

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju 6. Iklan Shopee 10.10 di youtube menampilkan alur cerita yang bagus dan menarik

untuk disaksikan.

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak 7. Bahasa yang digunakan dalam iklan Shopee 10.10 di Youtube sangat mudah

dimengerti

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak

8. Saya menyaksikan tayangan Iklan Shopee 10.10 di youtube selama ... detik disetiap penayangan

a. 21 > b. 16-20 c.11-15 d. 5-10

9. Iklan 10.10 di youtube yang berdurasi 30 detik merangkum informasi yang dibutuhkan khalayak

a. Sangat Setuju b. Setuju c. Tidak Setuju d. Sangat Tidak Setuju

C . Minat Beli (Y)

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya menaruh minat untuk berbelanja di toko online Shopee

2 Saya berminat untuk menggunakan produk-produk yang ditawarkan Shopee

3 Shopee dapat direkomendasikan karena kemudahan transaksi yang ditawarkan

4 Shopee dapat direkomendasikan karena harga produknya yang terjangkau

5 Shopee dapat direkomendasikan karena berbagai promo menarik yang ditawarkan

6 Shopee adalah pilihan utama saya dalam berbelanja online

7 Saya Pernah mencari Informasi harga dan kualitas produk shopee di internet atau di media lainnya

SUBJEK X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X.TOTAL

41 3 2 2 3 1 1 1 2 1 16

SUBJEK Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y.Total

41 2 2 2 2 1 1 1 11

x1.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 15 18,5 18,5 18,5

3,00 49 60,5 60,5 79,0

4,00 17 21,0 21,0 100,0

Total 81 100,0 100,0

x1.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 32 39,5 39,5 39,5

3,00 37 45,7 45,7 85,2

4,00 12 14,8 14,8 100,0

Total 81 100,0 100,0

x1.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 15 18,5 18,5 18,5

2,00 40 49,4 49,4 67,9

3,00 19 23,5 23,5 91,4

4,00 7 8,6 8,6 100,0

Total 81 100,0 100,0

x1.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00 18 22,2 22,2 22,2

3,00 42 51,9 51,9 74,1

4,00 21 25,9 25,9 100,0

Total 81 100,0 100,0

x1.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 5 6,2 6,2 6,2

2,00 21 25,9 25,9 32,1

3,00 39 48,1 48,1 80,2

4,00 16 19,8 19,8 100,0

Total 81 100,0 100,0

x1.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 6 7,4 7,4 7,4

2,00 25 30,9 30,9 38,3

3,00 42 51,9 51,9 90,1

4,00 8 9,9 9,9 100,0

Total 81 100,0 100,0

x1.7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 3 3,7 3,7 3,7

2,00 10 12,3 12,3 16,0

3,00 49 60,5 60,5 76,5

4,00 19 23,5 23,5 100,0

Total 81 100,0 100,0

x1.8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 53 65,4 65,4 65,4

2,00 17 21,0 21,0 86,4

3,00 8 9,9 9,9 96,3

4,00 3 3,7 3,7 100,0

Total 81 100,0 100,0

x1.9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 5 6,2 6,2 6,2

2,00 20 24,7 24,7 30,9

3,00 49 60,5 60,5 91,4

4,00 7 8,6 8,6 100,0

Total 81 100,0 100,0

y1.1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 5 6,2 6,2 6,2

2,00 8 9,9 9,9 16,0

3,00 43 53,1 53,1 69,1

4,00 25 30,9 30,9 100,0

Total 81 100,0 100,0

y1.2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 2 2,5 2,5 2,5

2,00 15 18,5 18,5 21,0

3,00 42 51,9 51,9 72,8

4,00 22 27,2 27,2 100,0

Total 81 100,0 100,0

y1.3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 2 2,5 2,5 2,5

2,00 7 8,6 8,6 11,1

3,00 47 58,0 58,0 69,1

4,00 25 30,9 30,9 100,0

Total 81 100,0 100,0

y1.4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 1 1,2 1,2 1,2

2,00 6 7,4 7,4 8,6

3,00 39 48,1 48,1 56,8

4,00 35 43,2 43,2 100,0

Total 81 100,0 100,0

y1.5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 7 8,6 8,6 8,6

2,00 17 21,0 21,0 29,6

3,00 32 39,5 39,5 69,1

4,00 25 30,9 30,9 100,0

Total 81 100,0 100,0

y1.6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1,00 5 6,2 6,2 6,2

2,00 12 14,8 14,8 21,0

3,00 34 42,0 42,0 63,0

4,00 30 37,0 37,0 100,0

Total 81 100,0 100,0

y1.7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

x1.6 Pearson

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Correlations

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 81 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 81 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,863 16

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 81

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,52836572

Most Extreme Differences Absolute ,073

Positive ,046

Negative -,073

Test Statistic ,073

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Coefficientsa x.total Pearson Correlation 1 ,560**

Sig. (2-tailed) ,000

N 81 81

y.total Pearson Correlation ,560** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 81 81

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 6,920 2,525 2,740 ,008

x.total ,630 ,105 ,560 6,001 ,000

a. Dependent Variable: y.total

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 31 Inalipue selama lebih dari satu tahun, kemudian pindah ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 33 Lowa dan lulus pada tahun 2010. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Tanasito dan lulus pada tahun 2013, dan ditahun yang sama penulis melanjutkkan pendidikan di

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuh penulis adalah pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 31 Inalipue selama lebih dari satu tahun, kemudian pindah ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 33 Lowa dan lulus pada tahun 2010. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Tanasito dan lulus pada tahun 2013, dan ditahun yang sama penulis melanjutkkan pendidikan di