Pada bab ini peneliti membandingkan teori dengan prakteknya pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cab Kisaran yang menjadi penelitian. Selanjutnya dari hasil perbandingan akan diuraikan pembahasan mengenai pengendalian intern gaji dan upah, unsur-unsur gaji dan upah, prosedur perhitungan gaji dan upah, serta sistem pengendalian intern gaji dan upah. BAB IV : PENUTUP
Pada bab penutup ini peneliti akan membuat kesimpulan dari seluruh pembahasan penelitian dan memberikan saran yang dianggap berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan Asuransi Jiwa Nasional milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan pada tanggal 12 Februari 1912 di Magelang, Jawa Tengah dengan nama “Onderlingen Levensverzekenring Maatschappij Persatoean Goeroe-goeroe Hindia Belanda” atau disingkat O.L.MD.PGHB. Perusahaan ini digagas dan didirikan oleh para pengurus Gerakan Nasional Budi Utomo dengan misi meningkatkan kesejahteraan dan memperbaiki mutu kehidupan guru Bumi Putera (Pribumi) serta meningkatkan hak dan martabat bangsa Indonesia.
Para Pendiri, yaitu R.W.Dwidjosewojo, M.K.H.Soebroto dan M.Asdimidjoyo ditambah dua orang guru serkolah rakyat, masing-masing R.Soepatmo dan M.darma Widjoyo, merupakan pemegang polis pertama pada perusahaan yang berlandaskan idealisme, integritas dan semangat nasionalisme. Bumiputera saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang tangguh, tahan menghadapi berbagai perubahan dan tantangan zaman, serta berhasil mengatasi krisis dan ujian. Berdasarkan pengalaman Bumiputera kini kokoh berkembang menjadi salah satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di Indonesia. Sejak berdirinya, Bumiputera menganut falsafah “mutual” (usaha bersama), dimana pemegang polis adalah pemilik perusahaan.
Melalui perjalanan hampir 10 dasawarsa, Bumiputera telah berhasil mendidik, menumbuhkan dan menggalang kepercayaan masyarakat terhadap asuransi jiwa. Kini dengan jaringan distribusi yang luas menjangkau seluruh wilayah nusantara, perusahaan yang berpusat di Jakarta ini telah melayani lebih dari 9 juta pemegang polis. Bumiputera telah memiliki 32 kantor cabang, lebih dari 610 kantor operasional / kantor pelayanan, mempekerjakan sekitar 2.900 karyawan dan 18.000 agen, dalam menjalankan perusahaan, manajemen dan karyawan Bumiputera mengacu kepada falsafah, visi dan misi perusahaan.
Falsafah
Pada falsafah ini peneliti menguraikan tiga pembahasan yakni idealisme, mutualisme, profesionalisme.
1. Idealisme, senantiasa memelihara nilai-nilai perjuangan dalam mengangkat harkat dan martabat anak bangsa sesuai sejarah pendirian Bumiputera sebagai perusahaan.
2. Mutualisme (kebersamaan), mengedepankan sistem kebersamaan dalam pengolahan perusahaan dengan memberdayakan potensi komunitas Bumiputera dari, oleh dan untuk komunitas Bumiputera sebagai menifestasi perusahaan rakyat.
3. Profesionalisme, memiliki komitmen dalam pengolahan perusahaan dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Govermance dan senantiasa berusaha menyesuaikan diri terhadap tuntutan perusahaan lingkungan).
Visi
AJB Bumiputera 1912 Cabang Kisaran mempunyai visi menjadi perusahaan asuransi jiwa nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh sumber daya manusia profesional yang menjunjung tinggi nilai-nilai idealisme serta mutualisme.
Misi
AJB Bumiputera 1912 Cabang Kisaran mempunyai misi untuk memberikan manfaat optimal bagi komunitas Bumiputera dan mewujudkan perusahaan yang berhasil secara ekonomi dan sosial serta memberikan layanan dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, menjadikan AJB Bumiputera 1912 senantiasa berada dibenak dan hati masyarakat Indonesia, memelihara keberadaan Bumiputera sebagai perusahaan perjuangan, serta mengembangkan koperasi yang menerapkan prinsip dasar gotong royong.
B. Struktur Organisasi dan Personalia
Struktur organisasi perusahaan dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian pada posisi dalam suatu perusahaan. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi, atau desentralisasi dalampembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja. Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi perusahaan adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksibel, dalam arti
memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan perubahan total. Selain itu organisasi yang disusun harus dapat menunjukkan garis-garis wewenang dan tanggungjawab yang jelas dalam arti jangan sampai terjadi overlap fungsi masing-masing bagian. Pengawasan yang baik hendaknya dapat memenuhi syarat-syarat, antara lain dapat memisahkan fungsi masing-masing bagian yang diharapkan dapat mengurangi kecurangan dalam perusahaan.
C. Job Description
Tercapainya keberhasilan tujuan perusahaan dimana setiap individu dalam perusahaan melakukan tugas dan tanggungjawabnya sebagaimana yang telah digariskan dan membantu individu berinisiatif dan berdedikasi tinggi dalam melakukan pekerjaan dibidangnya, maka Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 cabang Kisaran menyusun suatu struktur organisasi perusahaan dengan menguraikan beberapa tugas tiap-tiap bagian.
1. Kepala Cabang asuransi standar, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. menyusun program kerja kantor operasional utama untuk jangka pendek, b. melaksanakan pemenuhan kebutuhan dan pengembangan keagenan utama, c. melaksanakan trilogy operasional asuransi jiwa,
2. Kepala Unit Administrasi dan Keuangan (KUAK), memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. menyusun rencana kerja, anggaran penerimaan dan pengeluaran kantor rayon / kantor operasional utama,
b. melaksanakan dan mengawasi kegiatan administrasi dan keuangan kantor rayon / kantor operasional utama,
c. membina dan mengembangkan SDM manusia kantor rayon / kantor operasional utama,
d. mengamankan asset kantor rayon / kantor operasioanal utama, e. melakukan kegiatan pelayanan kepada pemegang polis dan agen,
f. menyajikan data dan kepala cabang informasi bisnis secara berkala kepada kepala cabang,
g. melaksanakan kegiatan pelaporan secara berkala ke kantor atasan. 3. Dinas Dalam, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. sebagai pembantu administrasi dinas luar,
b. melaksanakan penerimaan uang masuk dan uang keluar, c. penerimaan dan pengeluaran dana keuangan.
4. Kasir, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. bertindak sebagai pemegang kas, meliputi:
- menerima dan mengeluarkan uang setelah adanya persetujuan dari pejabat yang berwenang,
- membuat dan mempertanggungjawabkan rincian sisa kas harian, - ikut mengatur likuiditas kas, terutama kewajiban pada pemegang polis,
- menyelenggarakan catatan yang meliputi lembaran buku kas. b. menyelenggarakan administrasi inventaris
c. menyelenggarakan administrasi barang cetak, d. menyelenggarakan administrasi produksi, meliputi:
- pemeriksaan surat pemeriksaan serta kelengkapannya, - pengiriman berkas-berkas surat permintaan baru,
- penerimaan dan pendistribusian polis-polis yang telah jadi, untuk diserahkan kepada pemegang polis melalui supervisor.
5. Supervisor Standar, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. memberikan pengarahan kepada agen mengenai lokasi yang akan didatangi untuk menarik nasabah,
b. mengkoordinir agen standar,
c. membantu Kepala Cabang dalam perekrutan agen, d. memberikan laporan kegiatan kepada kepala cabang.
F. Agen Standar, memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. menutup produksi baru,
b. menagih premi-premi,
c. merawat polis yang ada dengan cara melakukan penagihan tepat waktu dan berupaya melakukan polis-polis “ lapse.“
D. Jaringan Usaha / Kegiatan
AJB Bumiputera 1912 mempunyai aktifitas kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa yakni asuransi yang berfungsi sebagai suatu system proteksi terhadap manusia atau suatu barang. Asuransi atau pertanggungan merupakan suatu perjanjian yang mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan diderita karena suatu peristiwa yang tak tentu. (Djoko Prakoso, 1990) Pihak tertanggung mempunyai kewajiban membayar uang premi sekaligus atau berangsur-angsur, pihak penanggung mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah uang kepada pihak tertanggung sekaligus atau berangsur-angsur pada suatu kejadian yang semula belum jelas akan terjadi. Dari kesimpulan diatas jelas bahwa asuransi itu merupakan pengalihan segala resiko yang ditimbulkan karena suatu peristiwa yang tidak diharapkan terjadi dialihkan kepada orang lain yang mengambil resiko itu untuk mengganti kerugian dengan adanya suatu perjanjian asuransi. Pihak yang mengambil alih resiko tersebut dalam asuransi dinamakan pihak penanggung.
Perjanjian asuransi itu mempunyai tujuan untuk megganti kerugian pada tertanggung, jadi tertanggung harus dapat menunjukkan bahwa dia menderita kerugian. Didalam asuransi itu setiap waktu selalu dijaga supaya jangan sampai seorang tertanggung yang hanya bermaksud menyingkirkan suatu kerugian saja dan mengharapkan suatu keuntungan dan menikmati asuransi itu dengan cara memanipulasi.
Jenis-Jenis Asuransi Jiwa :
1. program asuransi standar, terdiri dari beberapa produk asuransi : a. asuransi eka waktu ideal
Penanggulangan resiko keuangan sebagai akibat meninggalnya tertanggung dan pengembalian premi,
b. asuransi dana bahagia
Untuk uang pertanggungan yang meningkat 10% setiap tahun, c. asuransi mitra beasiswa bersama
Memberikan biaya pendidikan putra putri tertanggung sesuai dengan program pendidikannya,
d. asuransi dwiguna
Menanggulangi resiko akibat meninggal dunia, penyediaan dana tabungan dan perlindungan kesejahteraan keluarga,
e. asuransi tahapan prima
Bagi masyarakat yang ingin menyediakan dana secara terencana atau warisan keluarga yang nilainya meningkat sesuai masa asuransi,
2. program asuransi eksekutif. a. endowment excellent
Program ini dirancang secara khusus bagi yang menginginkan perlindungan asuransi dengan unsure tabungan dan investasi yang tinggi, b. whole life excellent
Program ini dirancang bagi yang menginginkan perlindungan asuransi jiwa jangka panjang dan pembayaran premi terbatas,
c. tern insurance excellent
Perlindungan kesejahteraan keluarga dan jaminan pasti akan kekayaan dan asset,
d. endowment excellent cash plan
Membantu menempatkan pengeluaran tak terduga buka pada urutan terakhir dengan fasilitas rawat inap 1.350 hari dan dana segar pada akhir kontrak.
3. program asuransi kumpulan a. asuransi kredit
1) asuransi kredit ekawaktu,
2) asuransi kredit cicilan bulanan / tahunan, 3) asuransi kredit annuitas.
b. asuransi ekawaktu
Sama dengan benefit asuransi ekawarsa hanya masa asuransinya (jangka waktu tertentu) jenis asuransi ini bersifat non saving,
c. asuransi kecelakaan
Asuransi kumpulan yang memberikan benefit kepada peserta melalui pemegang polis akibat terjadinya resiko kecelakaan pada diri peserta dalam masa asuransi,
d. asuransi progaram kesejateraan karyawan
Memberikan benefit bagi karyawan / peserta yang berusia 55 tahun atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan memberikan proteksi jika peserta mengalami cacat tetap, total, atau tidak mampu bekerja,
e. asuransi iuran dana mantap
Program asuransi jiwa ini memberi benefit berupa proteksi jika terjadi resiko, sebesar UP dan nilai tunai, dan jika peserta berhenti ddari kepesertaannya akan dibayar sebesar nilai tunai.
E. Kinerja Usaha Terkini
1. AJB Buniputera 1912 meraih Top Brand 2009 kategori asuransi jiwa pada tanggal 10 februari 2009, merupakan Top Brand yang ketiga untuk AJB Bumiputera 1912,
2. AJB Bumiputera 1912 menjadi pelopor industri asuransi dalam negeri, 3. AJB Bumiputera 1912 meraih Platinum Brand 2008 untuk kategori
asuransi jiwa dan Golden Brand untuk kategori asuransi pendidikan,
4. AJB Bumiputera 1912 meraih penghargaan The Biggest And The Most Active Costumer Base For Islamic Life Insurance, pemegang polis Bumiputera syariah paling banyak dibanding perusahaan asuransi lain di Indonesia,
5. AJB Bumiputera luncurkan Asuransi Kesehatan (Askes) Kumpulan sebagai pelayanan kesehatan bagi pemegang polis,
6. AJB Bumiputera meraih Top Brand 2008 sekaligus mengukuhkan Bumiputera sebagai Top of Mind (TOM) merek yang pertama kali muncul dibenak konsumen, kategori asuransi jiwa,
7. AJB Bumiputera merajai Top Agen Award (TAA) 2007, dari 11 kategori penghargaan yang diperebutkan, bumiputera mendominasi 6 kategori,
8. Keperkasaan merek AJB Bumiputera 1912 terlihat dari hasil survey Frontier Consulting Group yang menempatkan Bumiputera sebagai Top Brand kategori asuransi jiwa. Hebatnya lagi, predikat ini diraih selama bertahun-tahun. Survey untuk menetapkan Top Brand sendiri dilakukan selama 8 tahun (khusus kategori asuransi jiwa bari di-survey 5 tahun terakhir),
F. Rencana Kegiatan
AJB Bumiputera 1912 menargetkan perolehan premi di 2009 mencapai Rp. 5,27 triliun. Target tahun ini naik Rp. 1,07 triliun atau sekitar 25,5% dari perolehan premi 2008 yang sebesar Rp. 4,2 triliun.perolehan premi 2008 tersebut sebenarnya meleset Rp. 500 miliar dari target yang ditetapkan Bumiputera. Pada awal kuartal keempat 2008 , direktur utama Bumiputera I Dewa Putu Bagus Supratman pernah mengungkap, target premi mereka sepanjang 2008 sebesar Rp. 4,7 triliun. Karena itu Bumiputera bertekat bekerja lebih keras untuk menguber target. Kepala Hubungan Masyarakat Bumiputera Ana Mustamin menyatakan, Bumiputera akan mengenjot kinerja pemasaran. “Karena pasar asuransi jiwa masih sangat luas.”
BAB III PEMBAHASAN
Dalam menjalankan kegiatannya, perusahaan memperkerjakan orang yang disebut pegawai atau buruh, secara umum disebut karyawan. Dalam hal ini pegawai, buruh ataupun karyawan tersebut menjual jasa tenaga yang dipunyainya untuk mendapatkan imbalan yang disebut gaji atau upah. Perusahaan yang memperkerjakan orang-orang tersebut, disebut sebagai majikan atau pemberi kerja. Sebagai Pemberi kerja, maka perusahaan mempunyai kewajiban untuk membayar gaji atau upah sebagai imbalan atas tenaga kerja yang telah ia manfaatkan, motong gaji atau upah dan menanggung iuran-iuran yang ditetapkan pemerintah sebagai akibat hubungan kerja tersebut, misalnya iuran untuk akses, memotong dari gaji atau upah yang dibayarkan kepada pegawai atau buruhnya, pajak penghasilan yang dikenakan atas gaji dan upah tersebut dan kemudian menyetorkannya ke kas Negara.
A. PENGERTIAN GAJI DAN UPAH
Menurut Peneliti, istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran kepada pegawai yang diberi tugas-tugas administrative dan para pimpinan. Pada umumnya, jumlah gaji ditetapkan secara harian maupun bulanan. Imbalan yang diberikan kepada buruh-buruh yang melakukan pekerjaan kasar dan lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik biasanya disebut upah.
Jumlah upah ditetapkan secara harian atau berdasarkan unit pekerjaan yang diselesaikan. Disamping gaji dan upah, karyawan atau buruh mungkin
memperoleh manfaat-manfaat lain yang diberikan dalan bentuk tunjangan misalnya tunjangan jabatan, tunjangan perumahan, tunjangan pengobatan, tunjangan hari raya, tunjangan transport, uang makan, dll.
Upah itu sendiri mempunyai arti sebagai jumlah keseluruhan yang ditetapkan sebagai pengganti jasa yang telah dikeluarkan oleh tenaga kerja meliputi massa atau syarat tertentu. Jika upah itu diperhitungkan meliputi massa seminggu dinamakan upah mingguan, dan jika diperhitungkan meliputi masa sehari disebut upah harian. Sedangkan Gaji merupakan pengganti jasa tenaga kerja dengan tugas yang sifatnya lebih konstan. Ditetapkan dengan multi perhitungan yang lebih panjang misalnya bulanan, triwulan, bahkan tahunan. (Hadi Poernomo, 1971) Menurut perusahaan gaji merupakan pembayaran yang dibayarkan kepada pimpinan, pengawas, pegawai tata usaha atau lainnya. Sedangkan upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pegawai ataupun pekerja berdasarkan atas hasil kerja ataupun ukuran lainnya yang bersifat pekerjaan borongan.
Maka dapat disimpulkan bahwa istilah gaji (salary) biasanya digunakan untuk pembayaran atas jasa manajemen, administrative, atau jasa-jasa yang serupa. Sedangkan imbalan kepada karyawan lapangan (tenaga kerja kasar), baik yang terdidik maupun yang tidak terdidik, biasanya disebut upah (wages) yang didasarkan atas jumlah jam kerja mingguan / borongan. Dengan demikian upah yang diterima setiap karyawan dapat berubah-ubah dari satu periode ke periode lainnya tergantung hasil kerja mereka masing-masing.
B. UNSUR-UNSUR GAJI DAN UPAH
Pada AJB Bumiputera 1912 Cab Kisaran ini pemberian imbalan jasa dilakukan dengan memegang prinsip yakni :
1. equal Pay For Equal Job, yakni kesamaan upah untuk pekerjaan / jabatan yang sama,
2. comparable Worth, yakni kesetaraan upah antara pria dan wanita,
3. contribution and Producitvity, yakni kesetaraan upah dikaitkan dengan
prestasi dan kehadiran.
Didalam gaji dan upah pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 terdapat beberapa unsur yakni :
a. gaji pokok (original salary) adalah gaji atau upah yang dibayarkan kepada karyawan sesuai dengan kontrak kerja yang wajib diberikan kepada karyawan,
b. premi adalah iuran yang dibayarkan oleh nasabah kepada pihak Penanggung atau perusahaan secara berangsur-angsur atau sekaligus,
c. insentif adalah upah tambahan yang diberikan kepada karyawan karena menunjukkan prestasi yang baik.
Insentif terdiri dari
1) bonus, pendapatan yang diberikan perusahaan kepada karyawan apabila perusahaan mendapatkan keuntungan pada satu tahun fiscal, besarnya pemberian bonus ini ditetapkan sesuai dengan kebijakan perusahaan dengan tujuan untuk memicu semangat kerja dan produktifitas karyawan sehingga para karyawan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi,
2) komisi, adalah berupa jenis bonus yang dibayarkan pada pihak yang menghasilkan penjualan yang baik,
3) tunjangan-tunjangan : a) tunjangan Hari Raya, b) jaminan social tenaga kerja.
d. lembur (overtime) adalah upah yang dibayar kepada karyawan yang bekerja melebihi jam kerja biasa (jam kerja normal) yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. catu dan lain-lain merupakan upah yang diberikan kepada karyawan dalam bentuk barang-barang misalnya : beras, minyak dan sebagainya. Disamping itu juga diberikan upah kepada karyawannya secara tidak lansung melainkan diterimanya bentuk jasa perusahaan, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan dan lain-lain. (Sinuraya, 1990)
C. PROSEDUR PERHITUNGAN GAJI DAN UPAH
AJB Bumiputera 1912 Cabang Kisaran mempunyai prosedur sistem penggajian yakni penggajian pada bagian dinas dalam disebut gaji pokok / gaji tetap, sedangkan penggajian pada dinas luar disebut insentif, yang mana besarnya insentif tergantung pada produksi atau kinerja dari dinas luar.
Daftar Insentif Penagihan Agen Debet pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Kisaran adalah
INSENTIF PENAGIHAN AGEN DEBET
BULAN : JANUARI 2008
NO Nama Agen Realisasi Ratio % Insentif (*) PPH Diterima 1 Sudartoyo 46.742.712 97 140.228 7.011 133.217 2 Siti Aminah 20.503.877 91 41.008 2.050 38.957 3 Zulfan 22.064.383 96 66.193 3.310 62.883 4 Suriadi SOS 20.751.940 95 62.256 3.113 59.143 5 M. Sitorus 15.694.345 95 47.083 2.354 44.729 6 Misrin 20.380.974 96 61.143 3.057 58.086 7 Ikhwani 9.688.010 91 19.376 969 18.407 8 Syaiful 59.980.627 95 179.942 8.997 170.945 9 Risma Sari 35.814.059 97 107.442 5.372 102.070 10 Nurchairani 18.753.734 95 56.261 2.813 53.448 11 Supianto Arbi 33.042.101 92 66.084 3.304 62.780 12 K.Manurung 33.892.359 96 101.677 5.084 96.593 13 Erayanti 36.580.478 90 73.161 3.658 69.503 14 Rita Ikhwani 23.210.417 95 69.631 3.482 66.150 Jumlah 309.724.673 1.353.050 67.653 1.285.398
Sumber : Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Cabang Kisaran.
(*) Insentif = Ratio 85 % = Realisasi x 1 %o 90 % = Realisasi x 2%o 95 % = Realisasi x 3%o
Prosedur pencatatan absensi karyawan
mesin pencatat waktu untuk menentukan apakah karyawan dapat memperoleh gaji penuh atau harus dipotong akibat ketidakhadiran mereka.
Prosedur pembuatan daftar gaji
Prosedur pembuatan daftar gaji dimulai dengan mengumpulkan bukti-bukti lembur, slip gaji bulan sebelumnya, surat-surat pengangkatan atau surat pemberhentian jabatan, tunjangan-tunjangan dan bonus-bonus yang diterima karyawan. Informasi mengenai potongan PPh pasal 21 dihitung oleh funsi personalia atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Potongan PPh pasal 21 ini dicantumkan dalam daftar gaji dan upah karyawan. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah
Prosedur distribusi biaya gaji dan upah merupakan prosedur dimana tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja yang dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
Prosedur pembuatan bukti kas keluar
Fungsi akuntansi mengeluarkan bukti kas keluar sebagai bukti bahwa gaji dan upah telah dibayar kepada karyawan.
Prosedur pembayaran gaji dan upah
apabila semua daftar-daftar sudah dikumpulkan, daftar gaji yang telah siap akan dikirimkan ke kantor pusat yang ada di Jakarta. Kantor pusat akan memproses daftar gaji tersebut yang bekerja sama dengan bagian keuangan. Bagian pusat akan mengirim gaji-gaji karyawan langsung ke rekening karyawan. Rekening karyawan yang dimaksud adalah rekening AJB Bumiputera agar karyawan
mendapat gaji setiap bulannya dengan jelas. Pengendalian intern pada gaji dan upah, struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Unsur-unsur pengendalian intern dalam sistem penggajian dan pengupahan adalah 1. organisasi
a. Fungsi pembuat daftar gaji dan upah harus terpisah dari fungsi penbayaran gaji dan upah. Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan fungsi personalia bertanggung jawab atas tersedianya berbagai informasi operasi seperti nama karyawan, pangkat, jumlah tanggungan keluar, dll,
b. fungsi pencatatan waktu hadir harus terpisah dari fungsi operasi. Dalam hal ini waktu hadir merupakan waktu yang dipakai sebagai salah satu dasar untuk perhitungan gaji dan upah. Untuk menjamin keandalan data waktu hadir karyawan, pencatatan waktu hadir tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi (seperti fungsi produksi dan fungsi teknik).
2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
a. setiap orang yang namanya tercantum dalam daftar gaji dan upah harus memiliki surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan perusahaan yang ditanda tangani oleh Dirut. Dengan adanya unsur sistem pengendalian intern ini dapat dihindari terjadinya penbayaran gaji dan upah kepada orang yang tidak berhak untuk menerima,
b. setiap perubahan gaji dan upah karena perubahan pangkat, perubahan tarif gaji dan upah, tambahan keluarga harus didasarkan pada Surat Keputusan Direktur Keuangan,
c. setiap potongan atas gaji dan upah karyawan lain dari pajak penghasilan karyawan harus didasarkan pada Surat potongan gaji dan upah yang diotorisasi oleh fungsi kepegawaian,
d. kartu jam hadir harus diotorisasi oleh fungsi pencatat waktu,
e. perintah lembur harus diotorisasi kepada departemen karyawan yang bersangkutan. Dengan sistem otorisasi ini, perusahaan dijamin hanya akan membayarkan upah lembur bagi pekerjaan yang memang tidak dapat dikerjakan pada jam kerja regular,
f. daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi personalia yang menunjukkan bahwa
1) karyawan yang tercantum dalam daftar gaji dan upah adalah karyawan yang diangkat munurut surat keputusan pejabat yang berwenang, 2) tarif gaji dan upah yang dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan
upah karyawan adalah tarif yang berlaku sesuai dengan surat keputusan pejabat yang berwenang,
3) data yang dipakai sebagai dasar penghitungan gaji dan upah karyawan telah diotorisasi oleh yang berwenang,
4) perkalian dan penjumlahan yang tercantum dalam daftar gaji dan upah telah dicek ketelitiannya. (Mulyadi, 2001)
g. Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji dan upah harus diotorisasi oleh fungsi akuntansi,
h. perubahan dalam catatan penghasilan karyawan direkonsiliasi dengan daftar gaji dan upah karyawan,
i. tarif upah yang dicantumkan dengan kartu jam kerja diverifikasi ketelitiannya oleh fungsi akuntansi biaya.
3. Praktik yang Sehat
Untuk menciptakan pengendalian intern dalam perusahaan maka perlu dilakukan praktik yang sehat dalam perusahaan yaitu kartu jam hadir harus dibandingkan dengan kartu jam kerja sebelum kartu terakhir ini dipakai sebagai