• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

B. Pembahasan

Soal pilihan ganda berbasis pendekatan sistemik maupun instrumen yang telah disusun diujikan kepada 5 dosen ahli materi untuk di-review. Hasil dari review, digunakan untuk memeperbaiki beberapa kesalahan yang masih muncul di soal ataupun instrumen untuk menilai soal. Setelah direvisi, soal dinilai oleh 15 guru kimia SMA/MA untuk mengetahui kualitas soal yang disusun.

Soal berbasis pendekatan sistemik yang telah disusun dapat digunakan sebagai alat evaluasi khususnya pada redoks dan larutan elektrolit dan non elektrolit pada kelas X serta materi hidrolisis garam dan larutan penyangga pada kelas XI. Hal ini berdasarkan hasil uji

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Mudah Sedang Sulit

Per

sen

tase

(%

)

Kategori Tingkat Kesulitan

Kelas X Semester 2 Kelas XI Semester 2

kualitas yang diperoleh dari 15 guru yang menilai soal tersebut berdasarkan angket menunjukkan kriteria sangat baik, sehingga soal ini siap untuk diujikan kepada siswa.

Berikut ulasan mengenai masing – masing aspek yang terdapat di dalam angket yang

digunakan sebagai instrumen penilaian soal berbasis pendekatan sistemik.

1. Aspek bahasa

Aspek bahasa dalam soal evaluasi ini meliputi tiga butir indikator, yaitu kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa yang komunikatif, dan bahasa yang tidak menimbulkan persepsi ganda. Secara keseluruhan penilaian kualitas soal evaluasi aspek bahasa sangat baik. Beberapa guru hanya menyarankan untuk memperbaiki beberapa narasi pada pertanyaan dalam soal sehingga mudah dipahami oleh siswa.

2. Aspekmateri

Aspek materi dalam soal evaluasi belajar ini meliputi tujuh butir indikator, yaitu kesesuaian dengan Kompetensi Dasar, kemampuan soal dalam melatih siswa berfikir konstruktif , muatan konsep kimia yang benar, soal memilki satu pilihan jawaban yang benar, soal memiliki tingkat kesulitan yang beragam, pilihan jawaban bersifat homogen dan logis, dan pilihan jawaban memuat konsep yang saling berkaitan. Secara keseluruhan penilaian kualitas soal evaluasi aspek materi sangat baik. Namun, pada beberapa butir soal perlu diteliti kembali konsep kimia yang benar sesuai dengan saran dan masukan yang diberikan oleh reviewer.

3. Aspek Konstruk

Aspek konstruk dalam soal evaluasi belajar ini meliputi sepuluh butir indikator, yaitu pokok soal dirumuskan secara jelas, rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan, pokok soal memberi petunjuk ke arah pilihan jawaban yang benar, pokok soal sebagian besar tidak mengandung pernyataan yang bermakna ganda, panjang rumusan pilihan jawaban pada masing-masing pokok soal

relatif sama, soal tidak mengandung pernyataan “semua pernyataan jawaban benar” atau “semua pernyataan jawaban salah”, gambar, tabel, dan grafik relevan dengan pokok soal,

setiap pokok soal yang dibuat tidak bergantung dari pilihan jawaban soal sebelumnya, jenis huruf dapat dibaca dengan jelas, ukuran huruf dapat dibaca dengan jelas. Secara keseluruhan penilaian kualitas soal evaluasi aspek konstruk sangat baik. Namun, pada beberapa butir soal perlu diperbaiki beberapa pilihan jawabannya sesuai dengan saran dan masukan yang diberikan oleh reviewer.

Setelah dilakukan revisi pada soal, selanjutnya dilakukan ujicoba terhadap soal kepada siswa SMA/MA. Jumlah siswa yang terlibat dalam ujicoba ini sejumlah 324 siswa dengan rincian 160 siswa di kelas X dan 164 siswa di kelas XI.

Soal pilihan ganda berbasis pendekatan sistemik merupakan alat evaluasi yang baru dikembangkan. Menurut Wand da Brown dalam Wina Sanjawa (2008 : 335), evaluasi

sebagai “...refer to act or process to determining the value of something” atau evaluasi mengacu kepada suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu yang dievaluasi . Dalam hal ini proses pembelajaran kimia yang akan dievaluasi dengan model evaluasi yang baru yaitu menggunakan soal yang pilihan jawabannya menggunakan diagram sikilk yang memuat beberapa konsep pembelajaran kimia yang telah dipelajari sebelumnya.

Pada penelitian ini, soal yang telah diuji ke siswa dinilai dengan skor dikotomi asli yaitu skor satu (1) untuk jawaban yang benar dan skor nol (0) untuk jawaban yang salah. Selanjutnya yang akan dianalisis adalah validitas, reliabitas dan tingkat kesukaran soal. Data

hasil uji coba dianalisis menggunakan aplikasi Winsteps dengan model analisis Rasch.

1. Validitas

Validitas suatu instrumen evaluasi adalah derajat yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak di ukur (Sukardi, 2011:31). Pada penelitian ini

untuk mengatahui validitas butir soal menggunakan aplikasi Winstep dengan model

analisis Rasch. Contoh hasil validitas butir soal untuk kelas XI tersaji pada Tabel 5.

Untuk mengetahui apakah suatu item valid, maka harus memenuhi salah satu dari

kriteria MNSQ, ZSTD, dan Pt Mean Coor seperti yang sudah disebutkan pada metode

penelitian. Kriteria yang berwarna hijau pada Tabel 5 menandakan bahwa item tersebut

memenuhi syarat kriteria yang ditentukan.

Berdasarkan tabel terlihat bahwa tidak semua item memenuhi ketiga kategori yang disyaratkan agar item tersebut valid, berikut uraiannya:

a) Pada item (soal) nomor 7 dan nomor 9 hanya memenuhi kriteria ZSTD.

b) Pada item (soal) nomor 24 hanya memenuhi kriteria MNSQ dan Pt Mean Coor.

c) Pada item (soal) nomor 13, 27, 21, 12, 29, 4, 16, 11, 3, 19, 17, 10, 20, 2, 22, 25, 18,

23, 30, 1, 6, dan 8 hanya memenuhi kriteria MNSQ dan ZSTD.

d) Pada item (soal) nomor 5, 26, 15, dan 28 memenuhi kriteria MNSQ, ZSTD, dan Pt

Mean Coor.

Meskipun hanya 4 item yang memenuhi ketiga kategori yang disyaratkan, item

dari 30 soal terdapat 29 soal yang valid dan satu butir soal yang tidak valid yaitu nomor 14, hal ini dikarenakan nilai dari MNSQ, ZSTD, dan Pt Mean Coor tidak ada yang memenuhi kriteria.

Tabel 5. Validitas butir soal kelas XI.

--- |ENTRY TOTAL TOTAL MODEL| INFIT | OUTFIT |PT-MEASURE |EXACT MATCH| | |NUMBER SCORE COUNT MEASURE S.E. |MNSQ ZSTD|MNSQ ZSTD|CORR. EXP.| OBS% EXP%| Item | |---+---+---+---+---+---| | 14 30 164 90.94 2.27|1.73 4.6|2.28 3.9|A-.11 .43| 70.1 83.8| 14 | | 7 156 164 36.96 3.71| .99 .1|1.60 1.0|B .16 .18| 95.1 95.1| 7 | | 13 142 164 48.86 2.42|1.00 .1|1.38 1.1|C .24 .29| 86.6 86.6| 13 | | 27 163 164 15.29 10.08|1.02 .4|1.28 .6|D .02 .07| 99.4 99.4| 27 | | 21 153 164 40.52 3.22|1.05 .3|1.26 .6|E .15 .21| 93.3 93.3| 21 | | 12 101 164 65.34 1.80|1.14 1.9|1.04 .4|F .36 .44| 64.6 70.5| 12 | | 29 115 164 60.63 1.88|1.13 1.7|1.03 .3|G .32 .41| 75.0 73.5| 29 | | 4 114 164 60.98 1.87|1.12 1.6|1.00 .1|H .33 .41| 69.5 73.1| 4 | | 16 155 164 38.26 3.52| .97 .0|1.11 .4|I .20 .19| 94.5 94.5| 16 | | 11 136 164 52.07 2.22|1.09 .7|1.05 .3|J .25 .32| 82.9 83.1| 11 | | 3 147 164 45.64 2.68|1.04 .3|1.03 .2|K .22 .26| 89.6 89.6| 3 | | 19 158 164 33.83 4.24|1.03 .2| .89 .0|L .13 .16| 96.3 96.3| 19 | | 17 154 164 39.44 3.36|1.01 .1|1.02 .2|M .19 .20| 93.9 93.9| 17 | | 10 142 164 48.86 2.42|1.01 .1| .97 .0|N .27 .29| 86.6 86.6| 10 | | 20 158 164 33.83 4.24| .99 .1| .99 .2|O .17 .16| 96.3 96.3| 20 | | 2 140 164 49.99 2.34| .99 .0| .87 -.3|o .32 .30| 86.0 85.4| 2 | | 22 84 164 70.75 1.78| .97 -.4| .98 -.2|n .49 .47| 72.6 70.7| 22 | | 25 135 164 52.55 2.19| .98 -.2| .77 -.8|m .37 .33| 82.3 82.5| 25 | | 18 155 164 38.26 3.52| .96 .0| .82 -.1|l .23 .19| 94.5 94.5| 18 | | 23 148 164 44.90 2.74| .95 -.2| .63 -.9|k .32 .25| 90.2 90.3| 23 | | 30 138 164 51.06 2.27| .95 -.4| .75 -.8|j .37 .31| 84.8 84.2| 30 | | 5 98 164 66.31 1.79| .95 -.7| .90 -.8|i .49 .45| 77.4 70.3| 5 | | 1 135 164 52.55 2.19| .95 -.4| .72 -1.0|h .39 .33| 82.3 82.5| 1 | | 6 154 164 39.44 3.36| .93 -.2| .51 -.9|g .29 .20| 93.9 93.9| 6 | | 8 139 164 50.53 2.31| .93 -.5| .82 -.5|f .36 .31| 85.4 84.8| 8 | | 26 117 164 59.91 1.90| .90 -1.2| .78 -1.2|e .48 .40| 76.2 74.3| 26 | | 9 160 164 29.53 5.13| .89 -.1| .25 -1.3|d .27 .13| 97.6 97.6| 9 | | 15 144 164 47.65 2.51| .88 -.7| .51 -1.5|c .41 .28| 87.8 87.8| 15 | | 28 69 164 75.58 1.82| .81 -2.5| .83 -1.6|b .62 .49| 76.2 72.4| 28 | | 24 118 164 59.55 1.91| .76 -3.0| .60 -2.4|a .58 .40| 80.5 74.6| 24 | |---+---+---+---+---+---| | MEAN 131.9 164.0 50.00 2.92|1.00 .0| .96 -.2| | 85.4 85.4| | | S.D. 30.0 .0 14.90 1.58| .16 1.3| .36 1.1| | 9.3 9.1| | 2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen evauasi dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi, 2011: 29).

Analisa reliabilitas soal dengan menggunakan aplikasi Winsteps dengan model

analisis Rasch. Pada soal pilihan ganda dengan pendekatan sistemik kelas XI, data soal

nomor 14 dihapus karena soal tersebut tidak valid. Sehingga data yang digunakan untuk menentukan nilai reliabilitas soal hanya berdasarkan 29 soal yang valid.

Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 6, pada dasarnya tabel dibagi menjadi dua tabel, yaitu tabel ringkasan mengenai responden (siswa) pada bagian atas dan tabel

ringkasan mengenai item (soal) pada bagian bawah. Berdasarkan tabel di tersebut, untuk

0,62 atau 62% yang menunjukkan bahwa reliabilitas responden lemah dengan kata lain dari 164 peserta didik yang mengerjakan soal kesalahan menjawab setiap peserta didik pada soal yang berbeda meskipun jumlah skor mereka sama. Reliabilitas butir soal dapat diketahui dari nilai item reliability sebesar 0,93 atau 93% yang menunjukkan bahwa reliabilitas butir soal bagus sekali dengan kata lain soal dapat mengukur kemampuan siswa dengan baik.

Tabel 6. Reliabilitas soal kimia Kelas XI

--- | TOTAL MODEL INFIT OUTFIT | | SCORE COUNT MEASURE ERROR MNSQ ZSTD MNSQ ZSTD | |---| | MEAN 24.0 29.0 74.34 7.44 | | S.D. 3.5 .0 14.23 4.36 | | MAX. 29.0 29.0 103.64 18.59 | | MIN. 15.0 29.0 50.91 4.29 .63 -1.5 .15 -1.0 | |---| | REAL RMSE 8.81 TRUE SD 11.17 SEPARATION 1.27 Person RELIABILITY .62 | |MODEL RMSE 8.62 TRUE SD 11.32 SEPARATION 1.31 Person RELIABILITY .63 | | S.E. OF Person MEAN = 1.11 | ---

Person RAW SCORE-TO-MEASURE CORRELATION = .94

CRONBACH ALPHA (KR-20) Person RAW SCORE "TEST" RELIABILITY = .73

SUMMARY OF 29 MEASURED Item

--- | TOTAL MODEL INFIT OUTFIT | | SCORE COUNT MEASURE ERROR MNSQ ZSTD MNSQ ZSTD | |---| | MEAN 135.4 164.0 50.00 2.96 .99 .0 1.07 .2 | | S.D. 23.7 .0 13.24 1.59 .09 1.0 .39 1.1 | | MAX. 163.0 164.0 78.11 10.08 1.18 2.6 2.31 2.6 | | MIN. 69.0 164.0 16.54 1.84 .78 -3.0 .29 -2.6 | |---|

| REAL RMSE 3.39 TRUE SD 12.80 SEPARATION 3.77 Item RELIABILITY .93 | |MODEL RMSE 3.36 TRUE SD 12.81 SEPARATION 3.81 Item RELIABILITY .94 | | S.E. OF Item MEAN = 2.50 |

Hasil analisis reliabilitas soal kelas X disajikan pada Tabel 7 berikut ini.

Untuk soal kelas X reliabilitas responden sebesar 0,50 atau 50% yang menunjukkan bahwa reliabilitas responden lemah dengan kata lain dari 160 peserta didik yang mengerjakan soal kesalahan menjawab setiap peserta didik pada soal yang berbeda

meskipun jumlah skor mereka sama. Reliabilitas butir soal dapat diketahui dari nilai item

reliability sebesar 0,95 atau 95% yang menunjukkan bahwa reliabilitas butir soal bagus sekali dengan kata lain soal dapat mengukur kemampuan siswa dengan baik.

3. Tingkat kesukaran soal

Nilai person logit ( mean measure ) pada tabel bagian atas sebesar 74,34

digunakan untuk memberi batas atas pada data variable maps sedangkan batas bawah

menggunakan nilai item logit ( mean measure ) pada tabel bagian bawah sebesar 50,00.

Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kelas XI, dari 29 soal yang valid dapat dikategorikan dalam tingkat kesukaran yaitu soal mudah, soal sedang, dan soal sulit. Soal yang dikategorikan mudah sebanyak 16 soal, soal yang dikategorikan sedang sebanyak 11 soal, dan soal yang dikategorikan sulit sebanyak 2 soal. Berikut data tingkat kesukaran yang dapat dilihat pada Gambar 5:

Person - MAP - Item

<more>|<rare> 100 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 + | | | | | S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 T| 90 + | | | | S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S1 S1 S1 S1 | S| 80 + S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S1 S1 S1 S1 S1 S1 | 28 |T | S0 S0 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 | | 22 S0 S0 S0 S0 S0 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 M| 70 + S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S1 S1 S1 S1 S1 S1 | 5 | 12 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 | |S S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S0 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 | 29 4 S0 S0 S0 S1 S1 S| 24 26 60 + S0 S0 S1 S1 | S0 S0 S0 S1 S1 S1 S1 | S0 S1 S1 | | 1 11 25 S0 S0 S1 | 30 8 50 S0 T+M 10 13 2 | 15 | | 23 3 | | | 21 40 + 17 6 | 16 18 | 7 |S | 19 20 | | 30 + 9 | | | | |T | 20 + | | 27 | | | | 10 + <less>|<frequ>

Menurut Oemar Hamalik (1989: 37) tes yang baik jika memenuhi persyaratan validitas, reliabilitas, dan objektifitas. Berdasarkan uji validitas, reliabilitas dan tingkat kesukaran bahwa soal evaluasi berbasis pendekatan sistemik yang telah dikembangkan dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan merupakan alat evaluasi yang baik.

Soal evaluasi berbasis pendekatan sistemik yang dihasilkan dari penelitian ini memiliki kelebihan antara lain :

1. Materi yang digunakan sesuai dengan kurikulum 2013.

2. Soal evaluasi ini dapat membantu peserta didik berfikir kontruktif yaitu mengingat

kembali materi yang telah dipelajarinya.

3. Soal evaluasi ini dapat digunakan oleh guru sebagai ulangan harian.

4. Soal evaluasi ini telah diujikan kepada peserta didik kelas XI dan hasil yang diperoleh sangat baik.

Soal evaluasi berbasis pendekatan sistemik yang dikembangkan memiliki tingkat kesukaran yang lebih dari soal evaluasi pada umumnya. Berdasarkan taksonomi Bloom yang terdiri dari 6 klasifikasi yaitu: pengtahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sisntesis dan evalusi (Dimyati dan Mudjiono, 2006:202-204), soal ini terdapat dalam klasifikasi penerapan, analisis, sisntesis dan evalusi atau kategori soal C3, C4, C5, dan C6. Soal ini disusun berdasarkan perkembangan zaman yang semakin modern serta peserta didik yang daya pikirnya juga semakin meningkat, sehingga soal evaluasi sangat perlu dikembangkan untuk lebih mengasah kemampuan berfikir peserta didik.

BAB 6

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Pada penelitian Tahun I dari rencana 2 tahun, telah dihasilkan set soal pilihan ganda berbasis pendekatan sistemik pada mata pelajaran kimia di SMA/MA. Langkah selanjutnya adalah mengimplementasikan soal ini dalam proses pembelajaran kimia. Peneliti meyakini bahwasanya, soal dengan penedekatan sistemik ini dapat digunakan sebagai instrumen

penempatan (placement test) bagi siswa dan juga melatih siswa untuk berpikir secara

konstruktif.

Pada tahun II peneliti mengajukan tema yang masih satu rangkaian dengan penelitian

pengembangan ini, yaitu “Implementasi Latihan Soal Berbasis Pendekatan Sistemik pada

Pembelajaran Kimia untuk Meningkatkan Analytical Thinking Skilldan Hasil Belajar Siswa”.

Tema ini peneliti ajukan karena peneliti meyakini sepenuhnya bahwa kemampuan akademik seorang siswa (khususnya pada mata pelajaran kimia) hanya akan berkembang jika siswa tersebut mampu mengaitkan antar konsep kimia dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks. Hal itu sangat sesuai dengan tujuan pengembangan soal kimia berbasis pendekatan sistemik yaitu mengkonstruksi konsep-konsep kimia yang telah dipelajari oleh siswa serta melatih siswa untuk menyelesaikan soal dengan tingkat pemahaman yang tinggi.

Dokumen terkait