• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini adalah penelitian eksperimental one group pretest- posttest design, yang yang merupakan uji klinis terbuka. Sampel penelitian adalah pasien skizofrenik pada fase akut. Pengambilan sampel dengan cara non probability samplingjenis consecutive sampling. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan skor PANSS total antara sebelum dan sesudah pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total sebelum dan minggu pertama pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik, untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total minggu pertama dan minggu kedua pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik, untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total minggu kedua dan minggu ketiga pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik, untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total minggu ketiga dan minggu keempat pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik serta untuk mengetahui rerata penurunan skor PANSS total sebelum dan minggu keempat pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik.

Dari penelitian ini diperoleh hasil pada subjek yang diberi aripiprazol paling banyak dalam rentang umur 30- tahun sebanyak 13 orang ( 33,3 %) dan paling sedikit dalam rentang 50- tahun sebanyak 1 orang (13,3 %) dan juga memperlihatkan bahwa subjek penelitian yang mendapatkan yang mendapatkan aripiprazol yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang (66,7%) sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 10 orang (33,3%).

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa rerata penurunan skor PANSS total antara sebelum dan minggu pertama pemberian aripiprazol. Dari hasil uji t berpasangan diperoleh nilai P <0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang bermakna antara sebelum (104,47 ± 7,09 ) dan minggu pertama (99,27 ± 6,72). Penelitian ini sesuai dengan penelitian Hwa Young dkk , perubahan skor PANSS total setelah pemberian aripiprazol dari awal ( 92,0 ± 14,0 ) dan minggu pertama ( 75,4 ± 23,4) , nilai P < 0,01. Hal ini menunjukkan adanya terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang bermakna antara sebelum dan minggu pertama pemberian aripiprazol. 6

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa rerata penurunan skor PANSS total antara minggu pertama ( 99,27 ± 6,72) dan minggu kedua (83,33 ± 5,82) pemberian aripiprazol. Dari hasil uji t berpasangan diperoleh nilai P <0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang bermakna antara minggu pertama dan minggu kedua pemberian aripiprazol. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Hwa Young dkk, perubahan skor PANSS total setelah pemberian aripiprazol dari minggu pertama ( 75,4 ± 23,4 ) dan minggu kedua ( 73,1 ± 16,9) , nilai P < 0,01. Hal ini menunjukkan adanya terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang bermakna antara minggu pertama dan minggu kedua pemberian aripiprazol.

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa rerata penurunan skor PANSS total antara minggu kedua (83,33 ± 5,82) dan minggu ketiga (78,40 ± 5,28) pemberian aripiprazol. Dari hasil uji t berpasangan diperoleh nilai

6

P <0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang bermakna antara minggu kedua dan minggu ketiga pemberian aripiprazol. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Hwa Young dkk, perubahan skor PANSS total setelah pemberian aripiprazol dari minggu kedua ( 73,1 ± 16,9) dan minggu ketiga ( 69,8 ± 15,6) , nilai P < 0,01. Hal ini menunjukkan adanya terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang bermakna antara minggu kedua dan minggu ketiga pemberian aripiprazol.

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa rerata penurunan skor PANSS total antara minggu ketiga (78,40 ± 5,28) dan minggu keempat (63,03 ± 4,14) pemberian aripiprazol. Dari hasil uji t berpasangan diperoleh nilai P <0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang bermakna antara minggu ketiga dan minggu keempat pemberian aripiprazol . Penelitian ini sesuai dengan penelitian Hwa Young dkk, perubahan skor PANSS total setelah pemberian aripiprazol dari minggu ketiga ( 69,8 ± 15,6 ) dan minggu keempat ( 62,6 ± 15,5) , nilai P < 0,01. Hal ini menunjukkan adanya terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang bermakna antara minggu ketiga dan minggu keempat pemberian aripiprazol.

6

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa rerata penurunan skor PANSS total antara sebelum (104,47 ± 7,09) dan minggu keempat (63,03 ± 4,14) pemberian aripiprazol. Dari hasil uji t berpasangan diperoleh nilai P <0,05. Hal ini berarti terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang

bermakna antara sebelum dan minggu keempat pemberian aripiprazol. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Hwa Young dkk, perubahan skor PANSS total setelah pemberian aripiprazol dari awal (92,0 ± 14,0 ) dan minggu keempat ( 62,6 ± 15,5) , nilai P < 0,01. Hal ini menunjukkan adanya terdapat perbedaan rerata skor PANSS total yang bermakna antara sebelum dan minggu keempat pemberian aripiprazol.6

Dari penelitian ini memperlihatkan rerata dosis aripiprazol minggu pertama adalah 15 mg, rerata dosis aripiprazol minggu kedua adalah 15 mg, rerata dosis aripiprazol minggu ketiga adalah 15 mg dan rerata dosis aripiprazol minggu keempat adalah 17 mg.

Dari penelitian ini memperlihatkan bahwa dari 30 orang yang mendapatkan aripiprazol mempunyai efek samping sebanyak 6 orang ( 20 %) . Adapun efek samping yang dijumpai pada pemberian aripiprazol adalah sakit kepala, pusing, akatisia, sedasi, konstipasi.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Kane dkk yang menyatakan bahwa semua simtom mengalami perbaikan selama 4 minggu. Pada PANSS total dimana ditemukan perbaikan gejala dengan pengobatan aripiprazol secara bermakna dibandingkan plasebo pada minggu pertama dengan 8 hingga 13 butir PANSS total , pada minggu kedua mengalami perbaikan 4 hingga 13 butir PANSS total dan pada minggu ketiga mengalami perbaikan 1 butir PANSS total.8

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan skor PANSS total yang bermakna sebelum dan minggu pertama pemberian aripiprazol, minggu pertama dan minggu kedua pemberian aripiprazol, minggu kedua dan minggu ketiga pemberian aripiprazol, pada minggu ketiga dan minggu keempat pemberian aripiprazol serta pada sebelum dan minggu keempat pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik.

6.2SARAN

Dari hasil penelitian ini dapat disarankan bahwa:

1. Dalam membuat keputusan mengenai pilihan terapi dengan aripiprazol menjadi pilihan yang tepat dalam mengatasi simtom-simtom pada pasien skizofrenik dan merupakan hal yang penting dalam mengurangi penderitaan pasien dan keluarganya.

2. Perlu dilakukan penelitian yang lebih luas dan sampel yang lebih besar untuk menjawab berbagai permasalahan sehubungan dengan perbedaan skor PANSS total sebelum dan sesudah pemberian aripiprazol pada pasien skizofrenik.

Dokumen terkait