• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan

Dalam dokumen NON-ACTIVATED VERSION (Halaman 13-38)

BAB II THE PURSUIT OF THE CONCEPTUAL FRAME WORK

B. Pembahasan

Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan. Berbagai sumber atau penulis mengajukan sehimpunan atau seperangkat konsep dasar yang isinya berbeda–beda.

Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam merekayasa akuntansi. Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak selalu dapat diuji tetapi bermanfaat sebagai basis penalaran. Pengembangan kerangka kerja konsep akuntansi yang dilakukan dalam organisasi

7

7

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

authoritative dan semi authoritative terdapat hal yang dipertimbangkan wajar untuk melakukan 2 pekerjaan secara bersamaan/paralel. Namun demikian, tentu juga terdapat aktivitas-aktivitas yang seharusnya dilakukan berurutan (series). Berikut ini adalah salah satu langkah penting oleh IASB (International Accounting Standards Board) yang mencerminkan peribahasa di atas.

Orang awam sekalipun akan sepakat bahwa pengembangan yang sistematis seharusnya berlandas pada kerangka dasar atau konsep. Terlebih jika ingin mengembangkan sesuatu yang sangat monumental maka keberadaan kerangka dasar atau konsep merupakan keniscayaan. Kerangka dasar atau konsep tersebut dapat dianalogikan sebagai cetak-biru (blueprint) ataupun arsitektur dalam pengembangan gedung-gedung menjulang tinggi. Hal demikian juga dilakukan dalam pengembangan standar akuntansi; IASB mendasarkan diri pada Kerangka dasar (Framework for the Preparation and

Presentation of Financial Statements) yang diterbitkan tahun 1989, dan

FASB (Financial Accounting Standards Board) yang menyusun standar akuntansi di USA mendasarkan diri pada konsep yang disebut SFAC (Statement of Financial Accounting Concepts) yang diterbitkan dalam beberapa tahun.

IASB dan FASB bekerjasama dalam Joint Project dalam rangka konvergensi pengembangan akuntansi keuangan. Salah satu program Joint

Project ini adalah pengembangan kerangka dasar atau konsep untuk

penyusunan standar-standar akuntansi keuangan. Beragam manfaat diharapkan dapat diperoleh dari keberadaan kerangka dasar atau konsep

8

8

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

dalam pengembangan standar akuntansi (Sony Warsono-bin-Hardono, 2011). Pada bulan September 2010 kedua dewan tersebut menghasilkan Conceptual

Framework for Financial Reporting (selanjutnya disingkat Kerangka dasar

konseptual) sebagai produk dari Joint Project tersebut untuk menggantikan kerangka dasar dan konsep yang sebelumnya digunakan masing-masing dewan. IASB menerbitkan Kerangka dasar konseptual tersebut di dokumen terpisah, sedangkan FASB menerbitkannya dalam SFAC No. 8. Ada hal yang menarik jika kita melihat Kerangka dasar konseptual (KDK) yang dihasilkan IASB dan FASB. Salah satu fakta yang jelas terlihat, dan dinyatakan demikian oleh kedua dewan, adalah bahwa ternyata KDK tersebut belum lengkap. Berdasar versi SFAC No.8, KDK terdapat 3 Chapter:

Chapter 1 (tentang tujuan pelaporan keuangan maksud umum) telah lengkap, Chapter 2 masih kosong (direservasi untuk membahas tentang entitas

pelaporan), dan Chapter 3 (tentang karakteristik kualitatif informasi keuangan penuh-guna). Sementara itu, KDK menurut IFRS terdiri dari 4 Chapter yang mana Chapter 1 sampai dengan Chapter 3 sama dengan SFAC No. 8 dan

Chapter 4 berisi hal-hal yang terdapat di Kerangka dasar yang ditetapkan di

tahun 1989. Ibarat sebuah buku pedoman, KDK yang seharusnya merupakan pijakan dasar dalam penyusunan standar ternyata belum lengkap. IASB sejauh ini juga terus berupaya untuk menerbitkan ataupun merevisi standar-standar akuntansi yang ada. Padahal, penyusunan standar-standar yang baik seharusnya mengacu pada KDK.

1. Kerangka Kerja Konseptual Akuntansi versi FASB

9

9

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) didefinisikan oleh FSAB sebagai : “a coherent system of interrelated objectives and fundamentals that is expected to lead to consistent standards and the prescribes the nature, functions, and limits of financial accounting and reporting”. Yang dapat diartikan kerangka kerja konseptual merupakan sistem koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan laporan keuangan. Yang dimaksud tujuan adalah tujuan pelaporan keuangan. Sedangkan fundamentals (kaidah-kaidah pokok) adalah konsep-konsep yang mendasarai akuntansi keuangan, yakni yang menuntun kepada pemilihan transaksi, kejadian, dan keadaan-keadaan yang harus dipertanggungjawabkan, pengakuan dan pengukurannya, cara meringkas serta mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan, menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan. Masalah-masalah yang baru akan dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang telah ada.

Perkembangan Kerangka Kerja Konseptual FASB (Financial

10

10

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Accounting Standard Board) telah menerbitkan enam statement of financial accounting concept yang berhubungan dengan pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:

a. SFAC No. 1, “Objektive of Financial Reporting by Business Enterprises,” yang menyajikan tujuan dan sasaran akuntansi.

b. SFAC No. 2, “Qualitative Characteristics of Accounting Information,” yang menjelaskan karakteristik yang membuat

informasi akuntansi yang bermanfaat.

c. SFAC No. 3, “Elements of Financial Statements of Business Enterprises,” yang memberikan definisi dari pos-pos yang terdapat

dalam laporan keuangan, seperti aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.

d. SFAC No. 5, “Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprisess,” yang menetapkan kriteria pengakuan dan

pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya.

e. SFAC No. 6, “Element of Financial Statement,” yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluas lingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.

f. SFAC No. 7, “Using Cast Flow Information and Present Value in

Accounting Measurements,” yang memberikan kerangka kerja bagi

pemakaian arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang (present value) sebagai dasar pengukuran.

11

11

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Dari keenam statement di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut: a. TINGKAT PERTAMA: TUJUAN DASAR

Tujuan pelaporan keuangan (objectives of financial reporting) adalah untuk menyediakan informasi: yang berguna bagi mereka yang memiliki pemahaman memadai tentang aktivitas bisnis dan ekonomi untuk membuat keputusan investasi serta kredit; untuk membantu investor yang ada dan potensial, kreditor yang ada dan potensial, serta pemakai lainnya dalam menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas masa depan; tentang sumber daya ekonomi, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan di dalamnya.

Tujuan (objectives) dimulai dengan lebih banyak berfokus pada informasi yang berguna bagi para investor dan kreditor dalam membuat keputusan. Fokus ini lalu menyempit pada kepentingan investor dan kreditor atas prospek penerimaan kas dari investasi mereka dalam, atau dari pinjaman yang telah mereka berikan ke entitas bisnis. Pada akhirnya, tujuan berfokus pada laporan keuangan yang menyediakan informasi yang berguna untuk menilai prospek arus kas yang akan diterima entitas bisnis yaitu arus kas yang menjadi harapan investor dan kreditor. Pendekatan ini dikenal sebagai kegunaan keputusan (decision usefulness).

Dalam menyediakan informasi kepada pemakai laporan keuangan, profesi akuntan mengandalkan laporan keuangan bertujuan-umum (general-purpose financial statement), yaitu menyediakan

12

12

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

informasi paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai kelompok pemakai. Hal yang mendasari tujuan ini adalah konsep bahwa pemakai membutuhkan pengetahuan yang memadai tentang persoalan bisnis dan akuntansi keuangan untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan. Ini penting, karena berarti dalam membuat laporan keuangan, pemakai diasumsikan memiliki kompetensi yang memadai (reasonable competence) unutk memahaminya, hal ini akan berdampak terhadap cara dan sejauh mana informasi dilaporkan.

b. TINGKAT KEDUA: KONSEP-KONSEP FUNDAMENTAL

Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi: Agar berguna dalam pengambilan keputusan (decision usefulness), informasi akuntansi harus memiliki dua kualitas yaitu kualitas primer dan kualitas sekunder. Tentu saja terdapat beberapa kendala untuk mencapai dua kualitas tersebut.

1) Kualitas Primer

a) Relevansi, Agar relevan informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam sebuah keputusan, memiliki nilai prediktif atau nilai umpan-balik, dan harus disajikan secara tepat waktu.

b) Keandalan (reliabilitas). Informasi dianggap andal jika dapat diverifikasi,  netral, disajikan secara tepat serta bebas dari

13

13

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

kesalahan dan bias (penyimpangan). Reabilitas sangant diperlukan oleh individu-individu yang tidak memiliki waktu atau keahlian untuk menevaluasi isi faktual dan informasi. c) Daya Uji (verifiability). Ditunjukkan ketika pengukur-pengukur

independen, dengan menggunakan metode pengukuran yang sama, mendapatkan hasil yang serupa.

d) Ketepatan penyajian (representational faithfulness). Angka-angka dan penjelasan dalam laporan keuangan mewakili apa yang benar-benar ada dan terjadi.

e) Netralitas (neutrality). Informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai tertentu. Info yang disajikan harus faktual, benar dan tidak bias.

f) Keberdayaujian (verifiability). Informasi harus dapat di

g) uji kebenarannya. Dapat diujinya kebenaran informasi akuntansi berdasar pada keobyektifan dan konsensus.

h) Kenetralan (neutrality). Informasi akuntansi dimaksudkan untuk memenuhi tujuan berbagai kelompok pemakai. Oleh karena itu harus bebas dari usaha-usaha untuk memberikan keuntungan lebih kepada kelompok tertentu.

i) Kejujuran penyajian (representational faithfulness).Penyajian yang jujur berarti adanya kesesuaian antara fakta dan informasi yang disampaikan. 2) Kualitas Sekunder 14 14

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Kualitas sekunder yang harus dimiliki informasi akuntansi adalah keberdayabandingan  (comparability) dan konsistensi (consistency).

a) Keberdayabandingan.  Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan ukuran tertentu.

b) Konsistensi.  Sebuah entitas  dikatakan konsisten dalam menggunakan standar akuntansi apabila  mengaplikasikan perlakuan akuntansi (metode akuntansi) yang sama untuk kejadian-kejadian serupa, dari periode ke periode.

3) Kendala-kendala untuk mencapai Kualitas

Terdapat dua kendala yang mempengaruhi tercapainya kualitas informasi seperti yang telah dijelaskan, yaitu pertimbangan manfaat-biaya dan tingkat materialitas. Dua kendala lainnya yang kurang dominan tapi merupakan bagian dari lingkungan pelaporan adalah praktek industri dan konservatisme.

a) Pertimbangan manfaat-biaya (cost-effectiveness). Untuk menghasilkan informasi yang relevan,andal, berdaya banding, dan konsisten dibutuhkan biaya yang mahal. Oleh karena biaya dan terutama manfaat tidak mudah diukur, maka

15

15

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

mempertimbangkan hubungan manfaat-biaya menjadi masalah b) Materialitas (materiality) berhubungan dengan dampak suatu

item terhadap operasi keuangan perusahaan secara keseluruhan. Suatu item akan dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan. Sebaliknya, jika item tersebut tidak memiliki dampak dalam pengambilan keputusan maka item tersebut tidak material. Baik faktor-faktor kuantitatif maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam menentukan apakan suatu item material atau tidak.

c) Praktik industri.(industry practices) Sifat unik dari sejumlah industri dan perusahaan terkadang memerlukan penyimpangan dari teori dasar. Dalam industri utilitas publik, aktiva tidak lancar dilaporkan terlebih dahulu dalam neraca untuk menunjukkan karakteristik industri utilitas yang padat modal. Tanaman pertanian umunya dilaporkan pada nilai pasar karena sulit untuk menentukan angak-angka biaya yang akurat atas tanaman individual itu.

d) Konservatisme (conservatism) berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya dalam menghasilkan penetapan laba dan aktiva yang terlalu tinggi. Tujuan dari konvensi ini, jika diaplikasikan secara tepat adalah menyediakan pedoman yang paling rasional dalam situasi sulit

16

16

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

: jangan menyajikan angka laba bersih dan aktiva bersih yang terlalu tinggi.

4) Elemen-elemen utama Laporan Keuangan

SFAC No. 6 menetapkan sepuluh elemen utama laporan keuangan. Cakupannya bukan hanya perusahaan yang berorientasi laba, tetapi juga organisasi nirlaba. Elemen-elemen laporan keuangan bagi organisasi yang berorientasi laba meliputi 10 macam, yaitu :

a) Aktiva

Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh sebuah entitas sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian masa lalu. b) Kewajiban

Pengorbanan ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari kewajiban-kewajiban berjalan dari sebuah kejadian entitas tertentu, kewajiban yang ditimbulkan ileh transaksi atau kejadian masalalu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas-entitas lain di masa depan. c) Ekuitas

Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas, setelah dikurangi dengan kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan.

d) Investasi oleh pemilik

17

17

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Kenaikkan aktiva bersih sebuah perusahaan yang ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang benilai dari entitas lain kepada perusahaan tersebut untuk mendapatkan atau menaikkan kepentingan kepemilikkan (ekuitas) didalamnya. Aktiva adalah bentuk yang paling umum diterima oleh pemilik, tapi investasi ini juga meliputi jasa atau kepuasan atau konversi.

e) Distribusi kepada pemilik

Penurunan aktiva bersih sebuah perusahaan yang diakibatkan oleh pemindahan aktiva, penyediaan jasa, atau penciptaan oleh kewajiban perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan menurunkan kepentingan kepemilikkan (ekuitas) dalam perusahaan.

f) Laba komprehensif

Perubahan ekuitas (aktiva bersih) sebuah entitas selama suatu periode yang diakibatkan oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan bersumber dari pemilik. Hal ini termasuk semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali perubahan yang diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik.

g) Pendapatan

Arus masuk atau peningkatan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau pelunasan kewajiban ( kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau aktivitas-aktivita lain yang merupakan

18

18

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

opersi utama atau operasi sentral perusahaan. h) Beban

Arus keluar atau penggunaan lainnya atas aktiva sebuah entitas atau terjasinya kewajiban (kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari pengiriman atau produksi arang, penyediaan jasa, aktivitas lain yang merupakan opersi utama atau operasi sentral perusahaan.

i) Keuntungan

Keniakan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulakan oleh transaksu peripheral atau insidentil dan dari semua transaksi serta kejadian lainya dan situasi yan mempengaruhi perusahaaan selama suatu periode kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.

j) Kerugian

Penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah perusahaan yang ditimbulkan dari transaksi peripheral atau insidental dan dari semua transaksi serta kaejadian lainya dan situasi yang mempengaruhi perusahaan selama suatu periode kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.

Adapun bagi organisasi nirlaba ada 7 macam, yaitu : aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian

c. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

19

19

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

Tingkat ketiga kerangka konseptual terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimplementasikan tujuan dasar dari tingkat pertama. Konsep-konsep ini menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur, dan dilaporkan oleh sistem akuntansi.

1) Asumsi-Asumsi Dasar.

Asumsi-asumsi  menyediakan satu landasan bagi profesi akuntansi. Jadi, asumsi dasar akuntansi adalah anggapan-anggapan yang digunakan oleh para akuntan agar akuntansi dapat dipraktikkan.

a) Asumsi entitas ekonomi (economic entity assumption). Akuntansi memandang bahwa perusahaan merupakan unit yang berdiri sendiri dan terpisah dari pihak-pihak yang memiliki kepentingan (pemilik, kreditor, karyawan, dan lainnya).

b) Asumsi Kelangsungan Hidup (going concern). Sebagian besar metode akuntansi di dasarkan pada asumsi kelangsungan hidup yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang. Asumsi kelangsungan hidup berlaku dalam banyak situasi bisnis. Hanya pada saat likuidasi tampaknya tidak bisa dihindarkan lagi, asumsi kelangsungan hidup tidak dapat diterapkan.

c) Asumsi unit moneter ( monetary unit assumption). Akuntansi menggunakan unit moneter sebagai alat pengukur suatu obyek

20

20

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

atau aktivitas perusahaan dan menganggap nilai uang adalah stabil dari waktu ke waktu.

d) Asumsi periodisitas (periodicity assumption). Cara yang paling akurat untuk mengukur hasil operasi perusahaan adalah dengan mengukurnya pada saat perusahaan tersebut di likuidasi. Namun, pengambil keputusan tidak bisa menunggu selama itu untuk menerima informasi semacam itu. Asumsi periodisitas (periodicity assumption) atau periode waktu menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat di pisahkan dalam periode waktu artifisial periode waktu ini bervariasi, tetapi yang paling umum yaitu secara bulanan, kuartalan dan tahunan.

2. Manfaat Kerangka Kerja Konseptual

Kebutuhan akan kerangka kerja konseptual sangat diperlukan, manfaat dari kerangka kerja konseptual yaitu: pertama, agar bermanfaat maka penetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan seangkaian konsep serta tujuan fundamenta. Kerangka kerja konseptual yang baik akan memungkinkan Financial Accounting Standards Boards menerbitkan standar-standar yang berguna dan konsisten dari wktu ke waktu. Sekelompok standar dan aturan-aturan koheren harus dihasilkan. Kedua, kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan. Ketiga, kerangka kerja konseptual akan melporkan komparabilitas antar laporan keuangan perusahaan. Keempat, masalah-masalah praktis yang baru akan

21

21

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

dapat dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori yang ada.

3. Prinsip-Prinsip Dasar Akuntansi

a. Prinsip Biaya historis (historical cost). GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga akuisisi. Biaya (cost) memiliki keunggulan yang penting dibandingkan penilaian yang lainnya yaitu dapat diandalkan.

b. Prinsip Pengakuan pendapatan. Pendapatan umumnya diakui jika (1) telah direalisasi atau dapat direalisasikan dan (2) telah dihasilkan. Pendapatan dikatakan telah direalisasi jika produk barang dan jasa telah dipertukarkan dengan kas atau klain dengan kas. Pendapatan dikatakan dapat direalisasi apabila aktiva yang diterima atau dipegang dapat segera dikonversikan menjadi kas atau klaim atas kas. Aktiva dikatakan dapat dikonversikan menjadi kas apabila dapat dijual atau dipertukarkan dalam pasar.

c. Prinsip Penandingan (matching principle). Karena menyatakan usaha (beban) ditandingkan dengan pencapaian (pendapatan) sepanjang hal ini rasioanal dan dapat diterapkan. Beban untuk suatu periode ditentukan dengan mengaitkannya dengan pendapatan tertentu atau dengan periode tertentu.. Beban diakui :

 jika terdapat hubungan langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau penyerahan jasa,

 pada periode terjadinya, yakni pada saat kas dikeluarkan jika tidak terdapat hub. Langsung atau sebab akibat dengan penjualan produk atau jasa,

22

22

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

 dengan alokasi yang sistematis dan rasional, jika butir 1 dan 2 tidak terpenuhi. Contoh: depresiasi.

d. Prinsip Pengungkapan Penuh (full disclosure principle)

Perusahaan mengikuti praktek umum dengan menyediakan informasi yang memadai dan signifikan untuk mempengaruhi penilaian serta keputusan pemakai. Mengakui sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam laporan keuangan mencerminkan trade off penilaian, seperti :

 Hal-hal yang harus diungkapkan karena mempengaruhi keputusan pemakai;

 Kebutuhan untuk menyajikan secara penuh agar informasi dapat dipahami.

Disamping itu, penyusunan laporan keuangan juga harus memperhitungkan biaya pembuatan dan penggunaan laporan keuangan. Informasi tentang posisi keuangan, laba, arus kas, dan investasi dapat ditemui dalam salah satu tempat berikut: (1) dalam bagian utama laporan keuangan, (2) catatan atas laporan keuangan, atau (3) informasi suplementer.

Laporan keuangan terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemilik. Laporan keuangan (financial

statement) merupakan cara mengomunikasikan informasi yang formal

dan terstruktur. Catatan atas laporan keuangan (notes to financial

statement) umumnya ditujukan untuk memperkuat atau memperjelas

pos-pos yang disajikan dalam bagian utama laporan keuangan. Jika

23

23

NON-ACTIVATED VERSION

www.avs4you.com

The Pursuit Of The Conceptual Frame Work | Teori Akuntansi

informasi dalam bagian utama laporan keuangan menyajikan gambaran yang tidak lengkap menyangkut kinerja dan posisi keuangan perusahaan, maka informasi tambahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran yang lengkap harus dimasukkan dalam catatan atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan dapat berbentuk narasi , sebagian, atau seluruhnya. Misalkan, penjelasan tentang kebijakan akuntansi dan metode yang dipakai untuk mengukur unsur-unsur yang dilaporkan dalam laporan, sarta penjelasan mengenai ketidakpastian dan kontinjensi. Catatan atas laporan keuangan tidak hanya membantu tetapi juga penting untuk memahami kinerja dan posisi keuangan perusahaan. Sedangkan informasi suplementer

(supplementary information) dapat mencakup rincian atau jumlah yang

merupakan perspektif yang berada dari yang dipakai dalam laporan keuangan. Informasi ini dapat berupa informasi kuantitatif yang sangat relevan tetapi reabilitasnya rendah. Contohnya pada perusahaan minyak dan gas biasanya menyajikan informasi tentang cadangan-pasti.

4. Standar teori akuntansi berdasarkan aturan dan prinsip dasar

a. Postulat Akuntansi, postulat akuntansi terbagi menjadi empat yaitu:

Dalam dokumen NON-ACTIVATED VERSION (Halaman 13-38)

Dokumen terkait