Pembahasan pokok dalam penelitian ini adalah menunjukkan bahwa
kumpulan fungsi homomorfisme membentuk transformasi linier
dengan langkah diberikan lapangan ๐น yang diperluas menjadi lapangan
๐พ sehingga perluasan tersebut dapat dipandang sebagai ruang vektor,
karena lapangan ๐พ dapat dipandang sebagai ruang vektor atas lapangan
maka untuk selanjutnya ditunjukkan memenuhi sifat-sifat ruang vektor
atas lapangan. Kemudian diberikan fungsi homomorfisme dari ruang
vektor ๐ ke dirinya sendiri yang mana ๐ merupakan ruang vektor atas
lapangan sehingga untuk himpunan semua homomorfisme dari ๐ ke ๐
didefinisikan sebagai Hom(๐, ๐), lalu ditunjukkan bahwa untuk
Hom(๐, ๐) memenuhi sifat-sifat ruang vektor atas lapangan.
Bab V Penutup
Pada bagian ini berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Ring
Suatu sistem aljabar yang terdiri dari himpunan tidak kosong dengan dua
operasi biner yaitu operasi penjumlahan (addition) dan perkalian (multiplication)
disebut ring, secara eksplisit suatu ring dapat didefinisikan sebagai berikut:
Definisi 1. Ring
Misal ๐ adalah himpunan tak kosong dengan dua operasi biner yaitu +
sebagai operasi pertama dan โ sebagai operasi kedua, maka sistem (๐ , + ,โ) disebut
ring jika memenuhi aksioma berikut:
(i) (๐ , +) merupakan grup abelian
(ii) Operasi โ bersifat assosiatif di ๐ :
(๐ โ ๐) โ ๐ = ๐ โ (๐ โ ๐), โ ๐, ๐, ๐ โ ๐
(iii) Operasi โ bersifat distributif terhadap operasi + di ๐ baik kanan maupun kiri:
๐ โ (๐ + ๐) = (๐ โ ๐) + (๐ โ ๐) (hukum distributif kanan)
(๐ + ๐) โ ๐ = (๐ โ ๐) + (๐ โ ๐) (hukum distributif kiri) โ ๐, ๐, ๐ โ ๐ (Raisinghania dan Aggarwal, 1980:131).
Contoh:
Apakah (๐5, +,ร) dengan ๐5 adalah himpunan bilangan modulo 5 merupakan ring?
Jawab:
Dengan anggota ๐5 adalah sebagai berikut
8
1. Ditunjukkan bahwa (๐5, +) adalah grup abelian
a. Ambil 1ฬ , 2ฬ โ ๐5 sehingga
1ฬ + 2ฬ โ ๐5 tertutup pada operasi penjumlahan
b. Ambil 1ฬ , 2ฬ , 3ฬ โ ๐5 sehingga untuk
(1ฬ + 2ฬ ) + 3ฬ = 1ฬ + (2ฬ + 3ฬ ) bersifat assosiatif terhadap operasi penjumlahan c. Terdapat 0ฬ โ ๐5 sehingga
3ฬ + 0 = 0 + 3ฬ = 3ฬ , โ 3ฬ โ ๐5 maka elemen 0ฬ merupakan identitas terhadap
operasi penjumlahan di ๐5
d. Untuk setiap ๐ โ ๐5 terdapat โ๐ โ ๐5 sehingga
3ฬ + (โ3ฬ ) = (โ3ฬ ) + 3ฬ = 0ฬ maka (โ3ฬ ) merupakan invers dari 3ฬ
2. Operasi ร bersifat assosiatif di ๐5
Ambil 1ฬ , 2ฬ , 3ฬ โ ๐5 sehingga
(1ฬ ร 2ฬ ) ร 3ฬ = 1ฬ ร (2ฬ ร 3ฬ ) operasi ร bersifat assosiatif di ๐5
3. Operasi ร bersifat distributif terhadap operasi + di ๐5 baik kanan maupun kiri
Ambil 1ฬ , 2ฬ , 3ฬ โ ๐5 sehingga
1ฬ ร (2ฬ + 3ฬ ) = (1ฬ ร 2ฬ ) + (1ฬ ร 3ฬ ) distributif kanan
(1ฬ + 2ฬ ) ร 3ฬ = (1ฬ ร 3ฬ ) + (2ฬ ร 3ฬ ) distributif kiri
Karena bilangan modulo 5 dengan operasi + dan ร memenuhi aksioma-aksioma
pada ring maka (๐5, +,ร) adalah ring.
2.2 Lapangan
Ring dengan elemen kesatuan yang setiap elemennya yang bukan elemen
9
lapangan miring (skew field), sedangkan skew field yang memenuhi sifat komutatif
terhadap perkalian disebut lapangan (field ) (Soebagio dan Sukirman, 1993:325).
Definisi 2. Lapangan
Pandang himpunan tak hampa ๐น dengan dua operasi padanya, yaitu:
Operasi tambah + โถ ๐น ร ๐น โ ๐น,
+ โถ (๐, ๐) โ ๐ + ๐, dan
Operasi kali โ โถ ๐น ร ๐น โ ๐น,
โ โถ (๐, ๐) โ ๐๐.
Sistem matematika (๐น, +, โ ) disebut lapangan jika memenuhi aksioma berikut.
1. Terhadap operasi tambah, sistem matematika (๐น, +) memenuhi hubungan
berikut:
a. ๐ + ๐ = ๐ + ๐ untuk semua ๐ dan ๐ di ๐น
b. (๐ + ๐) + ๐ = ๐ + (๐ + ๐) untuk semua ๐, ๐ dan ๐ di ๐น
c. Terdapat unsur 0 di ๐น yang bersifat ๐ + 0 = ๐, untuk semua ๐ di ๐น
d. Untuk setiap unsur ๐ di ๐น terdapat unsur โ๐ di ๐น yang memenuhi ๐ +
(โ๐) = 0. Unsur โ๐ disebut balikan dari ๐ terhadap operasi tambah. 2. Terhadap operasi kali, sistem matematika (๐น, โ ) memenuhi hubungan berikut:
a. ๐ โ ๐ = ๐ โ ๐ untuk semua ๐ dan ๐ di ๐น
b. (๐ โ ๐) โ ๐ = ๐ โ (๐ โ ๐) untuk semua ๐, ๐ dan ๐ di ๐น
c. Terdapat unsur 1 di ๐น yang berbeda dengan 0 yang memenuhi ๐ โ 1 = ๐,
untuk semua ๐ di ๐น. Unsur 1 disebut unsur kesatuan.
d. Untuk setiap unsur ๐ di ๐น terdapat unsur ๐โ1 di ๐น yang memenuhi ๐ โ ๐โ1=
10
3. Untuk semua unsur ๐, ๐ dan ๐ di ๐น berlaku ๐ โ (๐ + ๐) = ๐ โ ๐ + ๐ โ ๐ (Arifin,
2001:1-2).
Sebagai contoh suatu lapangan adalah himpunan semua bilangan rasional ๐
terhadap operasi tambah dan operasi kali. Lapangan ini dituliskan dengan
(๐, +, โ ), atau hanya dengan ๐ saja, dan disebut lapangan bilangan rasional.
2.3 Perluasan Lapangan
Misalkan ๐น sebuah lapangan, sebuah lapangan ๐พ disebut sebagai perluasan
atas ๐น jika ๐พ memuat ๐น. Setara dengan, ๐พ adalah sebuah perluasan atas ๐น jika ๐น
adalah sebuah sublapangan pada ๐พ. Sebagaimana yang telah ditunjukkan pada
bagian ruang vektor, jika ๐พ adalah sebuah perluasan atas ๐น dibawah operasi
lapangan biasa di ๐พ maka ๐พ adalah sebuah ruang vektor atas ๐น (Herstein,
1975:207-208).
Definisi 3. Derajat
Derajat pada ๐พ atas ๐น adalah dimensi pada ๐พ sebagai ruang vektor atas ๐น
Derajat pada ๐พ atas ๐น dinotasikan dengan [๐พ: ๐น], keterangan penting pada
bagian ini [๐พ: ๐น] adalah finit, ketika ๐พ berdimensi finit sebagai sebuah ruang vektor
atas ๐น, dengan kata lain ๐พ adalah perluasan finit atas ๐น (Herstein, 1975:208).
2.4 Ruang Vektor
Pada subbab ini membahas mengenai struktur dasar aljabar linier yaitu
ruang vektor dengan dimensi terhingga, definisi dari ruang vektor ๐ yang
11
disebut sebagai skalar. Berikut merupakan definisi, contoh, serta hal lain yang
berkaitan dengan ruang vektor:
2.4.1 Ruang Vektor Definisi 4. Ruang Vektor
Misalkan ๐ adalah suatu himpunan tak kosong dengan elemen-elemen di
dalamnya berupa vektor dengan dua operasi:
(i) Penjumlahan Vektor: untuk sebarang ๐, ๐ โ ๐, jumlah ๐ + ๐ di dalam ๐.
(ii) Perkalian Skalar: untuk sebarang ๐ โ ๐, ๐ โ ๐พ, hasilkali ๐๐ โ ๐.
Maka ๐ disebut ruang vektor (atas lapangan ๐พ) jika aksioma-aksioma berikut ini
dipenuhi untuk sebarang vektor ๐, ๐, ๐ โ ๐:
[๐ด1] (๐ + ๐) + ๐ = ๐ + (๐ + ๐)
[๐ด2] Terdapat vektor di dalam ๐, yang dilambangkan dengan 0 dan disebut vektor nol, sedemikian rupa sehingga untuk sebarang ๐ โ ๐,
๐ + 0 = 0 + ๐ = ๐
[๐ด3] Untuk setiap ๐ โ ๐, terdapat vektor di dalam ๐ yang dilambangkan dengan โ ๐ dan disebut negatif dari ๐, sedemikian rupa sehingga
๐ + (โ๐) = (โ๐) + ๐ = 0
[๐ด4] ๐ + ๐ = ๐ + ๐.
[๐1] ๐(๐ + ๐) = ๐๐ + ๐๐, untuk sebarang skalar ๐ โ ๐พ. [๐2] (๐ + ๐)๐ = ๐๐ + ๐๐, untuk sebarang skalar ๐, ๐ โ ๐พ. [๐3] (๐๐)๐ = ๐(๐๐), untuk sebarang skalar ๐, ๐ โ ๐พ.
12
2.4.2 Contoh Ruang Vektor
Subbab ini menjabarkan contoh penting ruang vektor yang akan digunakan
sebagai bahan pembahasan pada bab IV.
Definisi 5. Ruang Fungsi ๐ญ(๐ฟ)
Misalkan ๐ adalah himpunan bukan kosong dan misalkan ๐พ adalah
sebarang lapangan, misal ๐น(๐) melambangkan himpunan semua fungsi ๐ ke dalam
๐พ maka ๐น(๐) adalah ruang vektor atas ๐พ dalam kaitannya dengan operasi-operasi
berikut:
(i) Penjumlahan vektor: Jumlah dari dua fungsi ๐ dan ๐ dalam ๐น(๐) adalah fungsi
๐ + ๐ dalam ๐น(๐) yang didefinisikan sebagai
(๐ + ๐)(๐ฅ) = ๐(๐ฅ) + ๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐
(ii) Perkalian skalar: Hasilkali dari skalar ๐ โ ๐พ dan fungsi ๐ dalam ๐น(๐) adalah
fungsi ๐๐ dalam ๐น(๐) yang didefinisikan sebagai
(๐๐)(๐ฅ) = ๐๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐
Vektor nol dalam ๐น(๐) adalah fungsi nol 0, yang memetakan setiap ๐ฅ โ ๐ ke
dalam elemen nol 0 โ ๐พ yaitu
0(๐ฅ) = 0 โ๐ฅ โ ๐
Selain itu untuk sebarang fungsi ๐ dalam ๐น(๐), fungsi โ๐ pada ๐น(๐) yang
didefinisikan sebagai
(โ๐)(๐ฅ) = โ๐(๐ฅ) โ๐ฅ โ ๐ adalah negatif dari fungsi ๐ (Lipschutz dan Lipson, 2006:100).
13
Contoh:
Misalkan ๐ dan ๐ adalah fungsi-fungsi pada ๐ 2 yang didefinisikan sebagai
๐(๐ฅ, ๐ฆ) = (๐ฆ, ๐ฅ) dan ๐(๐ฅ, ๐ฆ) = (0, ๐ฅ). Tentukan rumus yang mendefinisikan
fungsi-fungsi berikut ini:
a. ๐น + ๐บ, b. 2๐น โ 3๐บ
b. (๐น + ๐บ)(๐ฅ, ๐ฆ) = ๐น(๐ฅ, ๐ฆ) + ๐บ(๐ฅ, ๐ฆ) = (๐ฆ, ๐ฅ) + (0, ๐ฅ) = (๐ฆ, 2๐ฅ)
c. (2๐น โ 3๐บ)(๐ฅ, ๐ฆ) = 2๐น(๐ฅ, ๐ฆ) โ 3๐บ(๐ฅ, ๐ฆ) = 2(๐ฆ, ๐ฅ) โ 3(0, ๐ฅ) = (2๐ฆ, โ๐ฅ)
2.4.3 Subruang Definisi 6. Subruang
Misalkan ๐ ruang vektor. ๐ โ ๐ dan ๐ โ โ . ๐ disebut subruang dari ๐ jika ๐ ruang
vektor pada operasi yang sama dengan di ๐.
Sebagai contoh, ruang nol adalah himpunan bagian dari ruang vektor yang
lain. Kenyataan bahwa setiap anggota ๐ juga anggota ๐ menyebabkan aksioma
yang dipenuhi di ๐ juga dipenuhi di ๐ dan juga karena ๐ merupakan ruang vektor
maka dapatlah dipenuhi aksioma ketertutupan terhadap penjumlahan dan perkalian
dengan skalar. Dari kenyataan ini didapat kesimpulan berikut ini.
Teorema 1
Misalkan ๐ ruang vektor. ๐ โ ๐ dan ๐ โ โ . ๐ subruang dari ๐ jika dan hanya jika
dipenuhi kedua aksioma berikut
1. โ ๐, ๐ โ ๐, maka ๐ + ๐ โ ๐
2. โ ๐ โ ๐, ๐ โ ๐ maka ๐๐ โ ๐
Kedua aksioma di atas ekivalen dengan mengatakan
14
Contoh:
Misalkan ๐ himpunan semua matriks 2 ร 2 yang berbentuk [๐ ๐
๐ ๐] dengan syarat
๐ = 0, dan ๐ = 0. Tunjukkan bahwa ๐ merupakan subruang dari ruang vektor
matriks 2 ร 2.
Jawab:
1. Karena [0 0
0 0] โ ๐, maka ๐ โ โ
2. Ambil ๐ด, ๐ต โ ๐, akan ditunjukkan bahwa ๐ด + ๐ต โ ๐. Karena ๐ด โ ๐ maka
dipenuhi ๐ด = [๐1 ๐1
๐1 ๐1] dengan ๐1 = 0 dan ๐1 = 0, dan oleh karena ๐ด โ ๐ maka
dipenuhi ๐ด = [๐2 ๐2
๐2 ๐2] dengan ๐2 = 0 dan ๐2 = 0.
Dengan demikian, ๐ด + ๐ต = [๐1+ ๐1 ๐1+ ๐1
๐1+ ๐1 ๐1+ ๐1] karena ๐1 = 0 dan ๐2 = 0
maka ๐1+ ๐2 = 0, dan juga karena ๐1 = 0 dan ๐2 = 0 maka ๐1+ ๐2 = 0. Jadi
๐ด + ๐ต โ ๐.
3. Ambil ๐ด โ ๐, ambil ๐ โ ๐ dan akan ditunjukkan bahwa ๐๐ด โ ๐. Karena ๐ด โ ๐
maka dipenuhi ๐ด = [๐1 ๐1
๐1 ๐1] dengan ๐1 = 0 dan ๐1 = 0. Maka ๐๐ด =
[๐๐1 ๐๐1
๐๐1 ๐๐1], berarti ๐๐1 = 0 dan ๐๐1 = 0. Jadi ๐๐ด โ ๐.
15
2.4.4 Ruang Vektor atas Lapangan Definisi 7. Ruang Vektor atas Lapangan
Sebuah himpunan tidak kosong ๐ disebut sebagai ruang vektor atas
lapangan ๐น jika ๐ adalah grup abelian di bawah operasi yang dinotasikan dengan
+, dan jika untuk setiap ๐ผ โ ๐น, ๐ โ ๐ didefinisikan sebuah elemen yang ditulis
sebagai ๐ผ๐ di ๐ yang memenuhi:
1. ๐ผ(๐ + ๐) = ๐ผ๐ + ๐ผ๐
2. (๐ผ + ๐ฝ)๐ = ๐ผ๐ + ๐ฝ๐
3. ๐ผ(๐ฝ๐) = (๐ผ๐ฝ)๐
4. 1๐ = ๐
untuk setiap ๐ผ, ๐ฝ โ ๐น, ๐, ๐ โ ๐ (di mana 1 menunjukkan elemen unit atas ๐น di
bawah operasi perkalian) (Herstein, 1975:171).
Contoh:
Himpunan matriks ๐ ร ๐ dengan elemen-elemennya merupakan bilangan bulat
๐3,2(๐) = {[ 3 7 5 2 1 4 ] , [ 1 3 8 6 2 5 ]}
berikut untuk penjumlahan matriks:
[ 3 7 5 2 1 4 ] + [ 1 3 8 6 2 5 ] = [ 4 10 13 8 3 9 ]
sedangkan untuk sebarang skalar ๐ = 2, maka perkalian matriks dengan skalar
adalah: 2 [ 1 3 8 6 2 5 ] = [ 2 6 16 12 4 10 ]
16
2.5 Transformasi Linier
Misalkan ๐ adalah suatu ruang vektor atas lapangan ๐น dan misalkan
Hom(๐, ๐) terdiri dari semua homomorfisma ruang vektor dari ๐ ke ๐. Sehingga
berdasarkan teorema 2 bahwa Hom(๐, ๐) membentuk suatu ruang vektor atas ๐น,
dan untuk ๐1, ๐2 โ Hom(๐, ๐), ๐1+ ๐2 didefinisikan sebagai ๐(๐1 + ๐2) = ๐ ๐1+ ๐ ๐2, โ ๐ โ ๐ dan untuk ๐ผ โ ๐น, ๐ผ ๐1 didefinisikan oleh ๐(๐ผ ๐1) = ๐ผ(๐ ๐1).
Untuk ๐1, ๐2 โ Hom(๐, ๐), karena ๐ ๐1 โ ๐ didefinisikan ๐1, ๐2 dengan
๐(๐1๐2) = (๐ ๐1) ๐2 untuk sebarang ๐ โ ๐. Akan ditunjukkan bahwa ๐1, ๐2 โ Hom(๐, ๐). Untuk itu, kita harus membuktikan bahwa:
โ๐ผ, ๐ฝ โ ๐น dan โ ๐, ๐ โ ๐ berlaku (๐ผ๐ + ๐ฝ๐)(๐1๐2) = ๐ผ(๐(๐1๐2)) + ๐ฝ(๐(๐1๐2)) Bukti: (๐ผ๐ + ๐ฝ๐)(๐1๐2) = ((๐ผ๐ + ๐ฝ๐)๐1)๐2 = (๐ผ(๐๐1) + ๐ฝ(๐๐1))๐2 = ๐ผ(๐๐1)๐2+ ๐ฝ(๐๐1)๐2 = ๐ผ(๐(๐1๐2)) + ๐ฝ(๐(๐1๐2)) Beberapa sifat perkalian pada Hom(๐, ๐):
1. (๐1+ ๐2) ๐3 = ๐1๐3+ ๐2๐3 2. ๐3(๐1+ ๐2) = ๐3๐1+ ๐3๐2 3. ๐1(๐2๐3) = (๐1๐2)๐3
4. ๐ผ(๐1๐2) = (๐ผ๐1)๐2 = ๐1(๐ผ๐2) โ ๐1, ๐2, ๐3 โ Hom(๐, ๐) dan โ๐ผ โ ๐น.
17
Catatan bahwa sifat-sifat 1, 2, 3 di atas menyebabkan Hom(๐, ๐) adalah
ring assosiatif. Sifat 4 merupakan karakter dari Hom(๐, ๐) sebagai suatu ruang
vektor atas ๐น, dengan karakternya sebagai suatu ring (Herstein, 1975:261).
Definisi 8. Aljabar
Suatu ring assosiatif ๐ด disebut suatu aljabar atas ๐น jika ๐ด adalah ruang
vektor atas ๐น sedemikian hingga โ๐, ๐ โ ๐ด dan ๐ผ โ ๐น, ๐ผ(๐๐) = (๐ผ๐)๐ = ๐(๐ผ๐).
Kita jelaskan tentang pernyataan bahwa Hom(๐, ๐) adalah suatu aljabar
atas ๐น, untuk kemudahan notasi selanjutnya kita tulis Hom(๐, ๐) sebagai ๐ด(๐),
jika ditekankan peran dari lapangan ๐น maka dinyatakan sebagai ๐ด๐น(๐) (Herstein, 1975:262).
Definisi 9. Transformasi Linier
Suatu transformasi linier di ๐ atas ๐น, adalah elemen dari ๐ด๐น(๐) (Herstein, 1975:262).
Teorema 2
Misalkan ๐ dan ๐ adalah ruang vektor atas lapangan ๐พ. Maka kumpulan
dari semua pemetaan dari ๐ ke ๐ dengan operasi-operasi penambahan dan
perkalian skalar membentuk ruang vektor atas ๐พ.
Ruang vektor dari pemetaan linier pada teorema 2 di atas biasanya dilambangkan
dengan
Hom(๐, ๐)
18
Contoh:
Didefinisikan ๐1: ๐ 3 โ ๐ 2 dan ๐2: ๐ 3 โ ๐ 2 dengan ๐1, ๐2 โ Hom(๐ 3, ๐ 2) ๐1(๐, ๐, ๐) = (2๐, ๐ + ๐) dan ๐2(๐, ๐, ๐) = (๐ โ ๐, ๐). Tentukan rumus yang mendefinisikan pemetaan: a. ๐1+ ๐2 b. 3๐1 Jawab: a. (๐1+ ๐2)(๐, ๐, ๐) = ๐1(๐, ๐, ๐) + ๐2(๐, ๐, ๐) = (2๐, ๐ + ๐) + (๐ โ ๐, ๐) = (3๐ โ ๐, 2๐ + ๐) b. (3๐1)(๐, ๐, ๐) = 3(๐1(๐, ๐, ๐)) = 3(2๐, ๐ + ๐) = (6๐, 3๐ + 3๐)
2.6 Kajian dalam Al-Qurโan
Kajian agama yang telah dibahas pada bab I yaitu mengenai transformasi
identik dengan kata hijrah atau perpindahan, jika direlevansikan dengan kajian
agama yaitu sejajar dengan ayat 29 dalam al-qurโan surat al-luqman mengenai
pergantian siang dan malam. Untuk lebih memahami makna ayat tersebut penulis
merujuk pada al-qurโan surat al-imran ayat 27 yaitu:
๏๏ซ๏๏น๏ฑ๏จ๏ฟ
๏๏๏ธ๏๏ฉ๏น๏ค๏ฃ
๏๏๏ป
๏๏๏ค๏น๏ง๏จ๏๏น๏ค๏ฃ
๏๏ซ๏๏น๏ฑ๏จ๏ฟ๏ต๏ฒ
๏ต๏๏ค๏น๏ง๏จ๏๏น๏ค๏ฃ
๏๏๏ป
๏๏๏ธ๏๏ฉ๏น๏ค๏ฃ
๏จ
๏๏ฌ๏๏๏ท๏๏จ๏ฟ๏ต๏ฒ
๏ข๏๏น๏๏ธ๏น๏ค๏ฃ
๏๏๏๏
๏๏๏๏จ๏๏น๏๏ธ๏น๏ค๏ฃ
๏๏ฌ๏๏๏ท๏๏จ๏ฟ๏ต๏ฒ
๏ผ๏๏๏จ๏๏น๏๏ธ๏น๏ค๏ฃ
๏บ๏ ๏๏
๏๏ฃ๏๏น๏๏ธ๏น๏ค๏ฃ
๏จ
๏ค๏ญ๏ฃ๏๏ถ๏๏ณ๏ฟ๏ต๏ฒ
๏ ๏ด๏
๏ข๏ค๏ก๏ค๏ด๏ฑ๏ฎ๏
๏๏๏ถ๏๏ด๏ณ๏๏ฏ
๏ต๏พ๏ค๏ผ๏ก๏๏ญ
๏๏๏๏
Artinya: โEngkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. dan Engkau beri rezki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)โ. (QS. Al-Imran 3:27)
19
Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam tafsir al-qurโan al-aisar
makna yang terkandung dalam ayat tersebut yakni Allah memasukkan siang ke
dalam malam hingga tak tersisa lagi waktu siang, Dia-pun memasukkan waktu
malam ke dalam waktu siang hingga tak tersisa lagi waktu malam. Allah Taโala
mengeluarkan yang hidup dari yang mati, seperti manusia berasal dari sperma dan
tumbuhan dari sebutir biji. Dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, seperti
sperma dari manusia yang hidup dan telur dari ayam betina. Orang kafir yang mati
(jiwanya) dari orang mukmin yang hidup (jiwanya), begitu juga sebaliknya. Ini
semua termasuk fenomena Rububiyah (kemahapenciptaan) Allah Taโala yang
menuntut adanya pengesaan Uluhiyah-Nya (Al-Jazairi, 2007:68-69).
Isi dari kajian pustaka dalam bab II ini terfokus pada ruang vektor yang di
dalamnya terdapat himpunan vektor-vektor, adapun himpunan vektor-vektor yang
ada di dalam ruang vektor jika direlevansikan dengan kajian agama yaitu himpunan
orang-orang kafir yang mati (jiwanya) dan himpunan orang-orang mukmin yang hidup (jiwanya), hal ini sesuai dalam qurโan surat al-imran ayat 27 yang telah disebutkan di atas. Adapun yang termasuk dalam himpunan orang-orang mukmin
yaitu orang yang memiliki sifat sabar dan syukur, sedangkan yang termasuk dalam
himpunan orang-orang kafir dalam kajian ini penulis mengambil dua contoh yaitu
sifat ingkar dan takabur.
Menurut Hadits Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Al Baihaqi
bahwa iman itu terbagi 2 bagian, yaitu sebagian ada dalam sabar dan sebagian ada
dalam syukur. Sabar dan syukur merupakan tolak ukur tingkat keimanan seseorang,
adapun seseorang yang tidak memiliki sifat syukur maka dia termasuk orang yang
20
sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Al-Qurโan surat Ibrahim/14 ayat 7 dan
Al-Qurโan surat An-Nahl/16 ayat 22:
๏ธ๏๏๏ฉ๏ต๏ฒ
๏๏ฃ๏ฉ๏๏ฒ๏ง๏ณ๏ฟ
๏ถ๏๏ค๏ณ๏๏ฏ๏ต๏
๏ป๏๏ต๏ณ๏น
๏ณ๏๏จ๏ฟ๏ถ๏๏ธ๏ถ๏ธ๏ฉ
๏ถ๏๏ค๏ณ๏ฏ๏๏น๏๏๏๏๏๏ป
๏จ
๏ป๏๏ต๏ณ๏น๏ต๏ฒ
๏ท๏๏ค๏ฎ๏ถ๏๏ธ๏ฟ๏๏ฒ
๏จ๏ข๏๏ฉ
๏๏๏ฑ๏ฃ๏ธ๏๏ด๏ฃ
๏๏๏๏๏๏ด๏ฑ๏ณ๏น
๏๏๏
Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim/14:7)
๏ณ๏๏ค๏ณ๏๏ง๏ป๏ณ๏น๏๏ฉ
๏๏ญ๏ป๏ณ๏น๏๏ฉ
๏๏๏๏ฎ๏บ๏ต๏ฒ
๏ด
๏๏บ๏ฏ๏๏ฅ๏ฉ๏ก๏ค๏ค๏ณ๏น
๏๏ท
๏ด๏ข๏ฑ๏ฃ๏๏๏๏ท๏ณ๏ฃ๏
๏๏ฏ๏ด๏๏ ๏บ๏๏น๏ค๏ค๏๏ฏ
๏๏ฅ๏ซ๏ฆ๏ต๏ฑ๏จ๏ฝ๏จ๏ฅ
๏๏ฏ๏ด๏๏ ๏ณ๏๏๏
๏๏จ๏ค๏ต๏ฒ
๏ด๏ข๏ฒ๏ง๏๏๏น๏ต๏ณ๏ด๏๏ณ๏ก๏๏
Artinya: Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa. Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong. (QS. An-Nahl/16:22)
Dalam kajian matematika himpunan vektor-vektor yang berada di dalam
suatu ruang vektor memiliki arah dan besaran, hal ini relevansi dengan kajian
agama mengenai sabar dan syukur. Adapun arah kesabaran menurut Yusuf
Al-Qardhawi di antaranya yaitu: sabar dalam menerima cobaan hidup, sabar dari
keinginan hawa nafsu, sabar dalam taat kepada Allah SWT, sabar dalam
berdakwah, sabar dalam perang, sabar dalam pergaulan. Sedangkan untuk besaran
dalam sabar merupakan tingkatan dari sifat sabar itu sendiri yang sesuai dengan
pahala yang didapat. Menurut Ali bin Abi Thalib siapa yang bersabar dalam
menghadapi musibah sehingga bisa menerimanya dengan lapang dada, maka Allah
akan menaikkan derajatnya sampai tiga ratus kali lipat. Siapa yang bersabar dalam
taat kepada Allah sehingga dia mengerjakan semua perintah Allah sebagaimana
mestinya, maka Allah menulis baginya enam ratus derajat. Siapa yang bisa bersabar
untuk tidak mengerjakan maksiat karena takut kepada Allah dan mengharapkan
rahmat dari Allah, maka Allah akan menulis baginya sembilan ratus derajat
21
di antaranya yaitu: syukur dengan hati, syukur dengan lisan, dan syukur dengan
perbuatan (Shihab, 2007:288).
Adapun arah dan besaran yang ada dalam sifat ingkar yang dimiliki oleh
orang kafir yaitu: ingkar terhadap nikmat Allah, ingkar terhadap ayat-ayat al-qurโan, ingkar tehadap tanda-tanda kekuasaan Allah, ingkar terhadap hari kemudian, dan ingkar terhadap rahmat Allah. Sedangkan arah dan besaran yang ada
dalam sifat takabur di antaranya adalah: takabur kepada Allah SWT, takabur kepada
22 BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam
pengumpulan dan analisis data yang diperlukan untuk menjawab persoalan yang
dihadapi (Arief Furchan dalam Prastowo, 2011:18). Dengan kata lain, metode
penelitian merupakan suatu cara yang harus dilakukan oleh peneliti melalui
serangkaian prosedur dan tahapan dalam melaksanakan kegiatan penelitian dengan
tujuan memecahkan masalah atau mencari jawaban terhadap suatu masalah
(Prastowo, 2011:18).
1.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif karena
data yang dibutuhkan dan digunakan bukan berupa angka melainkan berwujud
keterangan verbal. Sebagaimana yang telah dijelaskan Lexy J. Moleong (2006:6)
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian (contohnya: perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya) secara holistik, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Sedangkan pendekatan yang dilakukan oleh penulis dalam penetian ini
adalah pendekatan deskriptif, dimana pendekatan deskriptif tersebut melakukan
analisis hanya sampai pada taraf deskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan fakta
23
(Azwar, 1998:6). Alasan penulis menggunakan pendekatan deskriptif bertujuan
untuk menggambarkan secara sistematik dan akurat fakta dan karakteristik terhadap
objek yang diteliti.
1.2 Data dan Sumber Data 1.2.1 Data
Pohan (2007:45) dalam Prastowo (2011:204) mengungkapkan bahwa data
adalah fakta, informasi, atau keterangan. Keterangan yang merupakan bahan baku
dalam penelitian untuk dijadikan bahan pemecahan masalah atau bahan untuk
mengungkapkan suatu gejala. Mengingat ia masih berwujud bahan baku, bahan itu
perlu diolah terlebih dahulu agar dapat berguna sebagai alat pemecahan masalah
atau guna merumuskan kesimpulan-kesimpulan penelitian.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif,
sebagaimana yang dijelaskan oleh Pohan (2007:93) dalam Prastowo (2011:237),
data kualitatif adalah semua bahan, keterangan, dan fakta-fakta yang tidak dapat
diukur dan dihitung secara matematis karena berwujud keterangan verbal (kalimat
dan kata). Begitu juga menurut Turmudi dan Harini (2008:23) data kualitatif adalah
data yang dinyatakan dalam bentuk kategori atau data yang tidak bisa diukur
dengan pasti (bukan angka).
Adapun data yang diperoleh dari sumber data dalam penelitian ini berupa
definisi, teorema, lemma, sifat-sifat, dan contoh. Berikut merupakan rincian dari
data-data tersebut di antaranya adalah:
1. Definisi tentang ring, lapangan, perluasan lapangan, ruang vektor, ruang fungsi
24
2. Teorema tentang subruang dan Hom(๐, ๐).
3. Sifat-sifat (aksioma) tentang ring, lapangan, ruang vektor, ruang vektor atas
lapangan, dan transformasi linier.
4. Contoh dari setiap definisi yang berasal dari penulis dan bahan pustaka.
1.2.2 Sumber Data
Setelah penulis menentukan jenis data yang digunakan berupa data kualitatif
selanjutnya penulis mencari data yang bersumber dari buku, makalah, dan internet.
Sumber data yang diperoleh berupa sumber data utama dan sumber data
pendukung, berikut merupakan rincian sumber data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini yaitu:
a. Sumber utama yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu berupa
buku yang berjudul Topics in Algebra karangan I.N Herstein.
b. Sumber pendukung dalam penelitian ini yang digunakan oleh penulis yaitu dari
buku aljabar linier, makalah, dan internet.
1.3 Pengumpulan Data
Setelah data-data yang dibutuhkan dalam penelitian diketahui selanjutnya
penulis mengumpulkan data-data tersebut. Metode yang digunakan penulis dalam
mengumpulkan data yaitu berupa metode studi kepustakaan atau biasa dikenal
dengan istilah library research. Metode kepustakaan (literer) adalah salah satu jenis
metode penelitian kualitatif yang lokasi atau tempat penelitiannya dilakukan di
25
penelitian ini tidak menuntut kita mesti terjun ke lapangan melihat fakta langsung
sebagaimana adanya (Prastowo, 2011:190).
Adapun langkah-langkah yang dilakukan penulis dalam mengumpulkan
data di antaranya adalah:
1. Langkah pertama adalah tahap persiapan, disini penulis mulai membaca dan
menentukan data-data dan sumber data yang dibutuhkan dan akan digunakan
dalam penelitian.
2. Mencari data-data yang berasal dari sumber data yang telah ditentukan yaitu dari
buku, makalah, dan internet.
3. Menentukan dan memilih data-data yang valid yang dibutuhkan dalam
penelitian.
4. Mencatat data-data yang valid yang dibutuhkan dan digunakan oleh penulis
dalam penelitian yang berupa definisi, teorema, lemma, dan contoh. Data-data
tersebut meliputi tentang ring, lapangan, perluasan lapangan, ruang vektor,
ruang fungsi ๐น(๐), subruang, ruang vektor atas lapangan, dan transformasi
linier.
1.4 Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Moleong,
2006:280) dalam Prastowo (2011:238). Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode analisis deskriptif, karena data yang digunakan penulis berupa data
26
untuk memberikan deskripsi mengenai subjek penelitian berdasarkan data dari
variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak dimaksudkan
untuk pengujian hipotesis (Azwar, 1998:126).
Setelah data-data yang diperlukan dalam penelitian terkumpul, selanjutnya
penulis menganalisa data-data tersebut sebagai dasar dalam bab pembahasan,
adapun proses analisa data adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan lapangan (๐น, +,ร) dengan + dan ร merupakan lambang
operasi biner
2. Mendeskripsikan lapangan (๐พ, +,ร) sebagai perluasan atas lapangan (๐น, +,ร)
3. Mendeskripsikan perluasan sebagai ruang vektor
4. Membangun fungsi homomorfisme dari ruang vektor ๐ ke dirinya sendiri yang
merupakan perluasan atas lapangan ๐น
5. Mendefinisikan operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar pada
fungsi-fungsi homomorfisme dari ๐ ke ๐
6. Mendeskripsikan Hom(๐, ๐) sebagai himpunan semua homomorfisme dari
ruang vektor ๐ ke ๐
7. Menunjukkan bahwa Hom(๐, ๐) sebagai ruang vektor
1.5 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, langkah pertama yang dilakukan adalah identifikasi
masalah yang kemudian menghasilkan rumusan masalah, di antaranya yaitu:
1. Bagaimana analisis perluasan lapangan dipandang sebagai ruang vektor atas
lapangan?
27
Setelah rumusan masalah diperoleh selanjutnya penulis memilih jenis dan
pendekatan penelitian yaitu jenis penelitian kualitatif, dan pendekatan yang
dilakukan oleh penulis adalah pendekatan deskriptif. Kemudian langkah
selanjutnya yang dilakukan adalah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari
sumber data yang telah ditentukan yaitu buku, makalah, dan internet. Adapun
data-data yang diperoleh berupa definisi, teorema, lemma, sifat-sifat, dan contoh yang
terkait tentang ring, lapangan, perluasan lapangan, ruang vektor, ruang fungsi ๐น(๐),
subruang, ruang vektor atas lapangan, dan transformasi linier.
Dari data-data yang diperoleh tersebut untuk selanjutnya digunakan sebagai
bahan analisa dalam penelitian ini, adapun proses analisa data yang dilakukan telah
dijelaskan pada subbab 3.4. Setelah proses analisa data dilakukan sehingga
menghasilkan kesimpulan maka untuk selanjutnya hasil dari penelitian disusun dan
28 BAB IV PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini, penulis menguraikan bagaimana cara untuk
menunjukkan transformasi linier pada perluasan lapangan menurut I.N. Herstein.
Inti dari pembahasan dalam bab ini adalah menunjukkan bahwa elemen dari
himpunan fungsi homomorfisme ditunjukkan sebagai transformasi linier. Hal
tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Diberikan lapangan (๐น, +,ร) dengan + dan ร merupakan lambang operasi biner
2. Mendeskripsikan lapangan (๐พ, +,ร) sebagai perluasan atas lapangan (๐น, +,ร)
3. Mendeskripsikan perluasan sebagai ruang vektor
4. Membangun fungsi homomorfisme dari ruang vektor ๐ ke dirinya sendiri yang
merupakan perluasan atas lapangan ๐น
5. Memberi operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar pada fungsi-fungsi
homomorfisme dari ๐ ke ๐
6. Mendeskripsikan Hom(๐, ๐) sebagai himpunan semua homomorfisme dari
ruang vektor ๐ ke ๐
7. Menunjukkan bahwa Hom(๐, ๐) sebagai ruang vektor
Dalam penelitian ini lapangan yang diberikan adalah lapangan (๐น, +,ร),