• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

5. Pembelajaran Akuntansi SMK

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga merupakan suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam wujud perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi yang relative permanen atau menetap karena adanya interaksi individu dan lingkungannya (Sugihartono, dkk, 2012:74). Menurut Alexander belajar tidak sekedar menguasai sekumpulan kemampuan baru atau hal-hal yang berkaitan dengan akademik saja, namun lebih dari itu,

belajar juga melibatkan perkembangan emosional, interaksi sosial, dan bahkan perkembangan kepribadian.

Menurut Passer (dalam Eva Latipah, 2012: 69) belajar dapat diartikan sebagai perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai akibat dari adanya latihan. Belajar juga merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Reber mendefinisikan belajar dalam 2 pengertian. Pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagi hasil latian yang diperkuat ( Sugihartono, dkk, 2007: 74).

Sugihartono, dkk (2007) menyebutkan beberapa ciri-ciri perilaku belajar sebagai berikut :

1) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar

Suatu perilaku digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila pelaku menyadari terjadinya perubahan tersebut atau sekurang- kurangnya merasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya, misalnya menyadari pengetahuannya bertambah. Oleh karena itu, perubahan tingkah laku yang terjadi dalam keadaan tidak sadar tidak termasuk dalam pengertian belajar.

2) Perubahan bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak

statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan berguuna bagi kehidupan atau bagi proses belajar berikutnya. Misalnya jika seorang anak belajar membaca, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. Perubahan ini akan berlangsung terus menjadi kecakapan membacanya menjadi cepat dan lancar.

3) Perubahan bersifat positif dan aktif

Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari proses belajar apabila perubahan-perubahan itu bersifat positif dan aktif. Dikatakan positif apabila perilaku senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Semakin banyak usaha belajar dilakukan maka semakin banyak perubahan yang akan diperoleh karena usaha individu sendiri.

4) Perubahan bersifat permanen

Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat menetap atau permanen. Misalnya kecakapan seorang anak dalam bermain sepeda setelah belajar tidak akan hilang begitu saja melainkan akan terus dimiliki bahkan akan semakin berkembang jika terus menerus dipergunakan atau dilatih.

Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan yang akan dicapai oleh pelaku belajar dan terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. Misalnya, seseorang yang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang mungkin dapat dicapai dengan belajar mengetik.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya.

b. Pengertian pembelajaran

Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003, pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran menurut Sudjana (2000, dalam Sugihartono,dkk, 2007: 80) merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan siswa melakukan kegiatan belajar. Gulo (2004) mendefinisikan pembelajaran sebagai usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.

Menurut Sudjana (2000) pembelajaran merupakan setiap upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar. Gulo

(2004) mendefinisikan pembelajaran pembelajaran sebagai usaha untuk menciptakan system lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Biggs (1985) membagi konsep pembelajaran menjadi 3 pengertian, yaitu:

1) Pembelajaran dalam pengertian kuantitatif

Secara kuantitatif pembelajaran berarti penularan pengetahuan dari guru kepada murid.

2) Pembelajaran dalam pengertian institusional

Secara institusional pembelajaran berarti penataan segala kemampuan mengajar sehingga dapat berjalan efisien. Guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar untuk siswa yang memiliki berbagai perbedaan individual.

3) Pembelajaran dalam pengertian kualitatif

Secara kualitatif pembelajaran berarti upaya guru untuk memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam pengertian ini peran guru juga melibatkan siswa dalam aktivitas belajar yang efektif dan efisien.

Dari berbagai pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat

melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien serta dengan mencapai tujuan belajar.

c. Hakekat pembelajaran akuntansi

Pembelajaran pada hakekatnya adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari diri individu, maupun faktor eksternal dari lingkungan (E.

Mulyasa, 2007:255). Menurut Azhar arsyad, (2011:1) proses belajar akan menimbulkan perubahan tingkat pengetahuan,

ketrampilan, atau sikap seseorang.

Akuntansi menurut Kardiman (2010:6) merupakan proses kegiatan pengikhtisaran, pengidentifikasian, pengukuran, penganalisaan, pencatatan, dan pengkomunikasian informasi ekonomi. Pendapat lain dari American Accounting Association dalam Soemarso (2004:3) akuntansi merupakan proses mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Indarto (2006: 4) menjelaskan bahwa proses pengajaran akuntansi ditekankan pada pemahaman umum akuntansi, sedangkan pemahaman spesifik industri atau perusahaan dipelajari ketika seseorang mulai bekerja atau dalam bentuk training-training

singkat atau dalam sekolah yang khusus diarahkan pada pekerjaan tertentu. Jadi pembelajaran akuntansi merupakan pr,m5,,,oses pembelajaran timbal balik antara peserta didik dan pendidik dengan menggunakan fasilitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran Akuntansi.

Dokumen terkait