BAB II : KAJIAN PUSTAKA
2.1 KajianTeori
2.1.2 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.2.1Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah program pendidikan yang
mengintegrasikan secara interdisiplin konsep ilmu-ilmu sosial dan humaniora
(Astuti, dkk, 2009:1). Sedangkan dalam dokumen kurikulum yang dikutip oleh
Sapriya (2009:7) menyatakan bahwa IPS merupakan salah satu nama mata
pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang
terintegrasi dari mata pelajaran sejarah, geografi, dan ekonomi serta mata
pelajaran ilmu sosial lainnya.
Menurut Somantri (dalam Sapriya,2009:11) pendidikan IPS adalah seleksi
dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan.
Dari uraian di atas Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran
yang menelaahmasalah-masalah yangterjadi di masyarakatdengan perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi. Kajian IPS lebih ditekankan pada
masalah–masalah atau gejala sosial budaya yang terdapat di masyarakat dan di
mengantisipasi perubahan sosial budaya beserta dampaknya terhadap
kelangsungan hidup manusia.
2.1.2.2 Hakikat dan Tujuan IPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial sebenarnya sudah melekat pada diri masing-
masing individu dengan kadar yang berbeda sejak lahir. Namun secara formal
baru dikenal setelah kita memasuki jenjang pendidikan formal. Menurut Hidayati
(2008: 1-19) menyatakan bahwa hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah
telaah tentang manusia dan dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu
hidup bersama dengan sesamanya. Dalam kehidupannya manusia harus
mengahadapi tantangan-tantangan yang berasal dari lingkungannya maupun
sebagai hidup bersama. IPS memandang manusia dari berbagai sudut pandang.
IPS melihat bagaimana manusia hidup bersama dengan sesamanya, dengan
tetangganya dari lingkungan dekat sampai yang jauh. Bagaimana keserasian hidup
dengan lingkungannya baik dengan sesama manusia maupun lingkungan alamnya.
Bagaimana mereka melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dengan kata lain bahan kajian atau bahan belajar IPS adalah manusia dan
lingkungannya.
Tujuan pembelajaran IPS dilakukan agar peserta didik dapat mencapai
kompetensi-kompetensi berikut : 1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; 2) Memiliki kemampuan
dasar untuk berpikir logis dan kritis,rasa ingin tahu,inkuiri, memecahkan
masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; 3) Memiliki komitmen
kemampuan berkomonikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat
yang mejemuk, ditingkat lokal,nasional, dan global (KTSP, 2006:575)
Dari uraian di atas IPS merupakan mata pelajaran yang penting bagi jenjang
pendidikan. Hal ini dipandang bahwa pendidikan dasar merupakan
pendidikan yang mendasari jenjang pendidikan selanjutnya dengan
pertimbangan aspek-aspek tingkah laku perlu dipolakan sedini mungkin agar
mereka berperilaku sesuai dengan apa yang diharapkan.
2.1.2.3Karakteristik IPS
Karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang
bersifat monolitik. Menurut Sadeli (dalam Hidayati (2008: 1-27) menyatakan
bahwa bidang studi IPS merupakan gabungan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi
atau terpadu. Pengertian terpadu, bahwa bahan atau materi IPS diambil dari Ilmu-
ilmu Sosial yang dipadukan dan tidak terpisah-pisah dalam kotak disiplin ilmu.
Karena IPS terdiri dari disiplin Ilmu-ilmu Sosial, dapat dikatakan bahwa IPS itu
mempunyai ciri-ciri khusus atau karakterisitik tersendiri yang berbeda dengan
bidang studi lainnya.
Karakteristik IPS, dapat dilihat dari berbagai pandangan. Berikut ini
dikemukakan karakteristik IPS dilihat dari materi dan strategi penyampaiannya.
a. Materi IPS
Dilihat dari sudut materi. mempelajari IPS pada hakekatnya adalah
menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik
dan sosial-budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis
27)pengajaran IPS yang melupakan masyarakat sebagai sumber dan
objeknya merupakan suatu bidang ilmu yang tidak berpijak pada kenyataan.
Ada beberapa sumber materi IPS meliputi: 1) segala sesuatu atau apa saja
yang ada dan terjadi di sekitar, 2) kegiatan manusia, 3) lingkungan geografi
dan budaya, 4) kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia,
sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,
tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar, serta 5) anak sebagai
sumber materi.
Materi IPS yang dikaji dalam penelitian ini yaitu persiapan
kemerdekaan Indonesia. Dengan rincian pembahasan sebagai berikut:
1. Usaha Bangsa Indonesia Memperoleh Kemerdekaan
a. Pembentukan BPUPKI
b. Pembentukan PPKI
c. Peristiwa Rengasdengklok
d. Perumusan Teks Proklamasi
e. Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
2. Sidang-Sidang BPUPKI dan PPKI (proses perumusan dasar negara)
a. Pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 diselenggarakan sidang BPUPKI
yang pertama
b. Tanggal 10-16 Juli 1945 sidang kedua BPUPKI
c. Sidang PPKI pertama tanggal 18 Agustus 1945 mengesahkan
3. Tokoh-tokoh yang Berperan Dalam Kemerdekaan
Tokoh-tokoh yang berperan dalam kemerdekaan yaitu: 1) Ir.
Soekarno; 2) Drs. Moh. Hatta; 3) Ahmad Soebarjo;4) Ibu Fatmawati;
5)Sutan Syahrir; 6) Laksamana Maeda; 7) Sukarni; 8) Sayuti Melik; 9)
Dr. KRT. Radjiman Wedyodiningrat, dll.
4. Menghargai Jasa-Jasa Pahlawan
Ada beberapa cara mengenang dan menghormati jasa para
pahlawan, di antaranya sebagai berikut.
a. Pada waktu upacara di sekolah atau di kantor, dilakukan acara
mengheningkan cipta yang tujuannya untuk mengenang jasa para
pahlawan.
b. Melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan dan mendoakan
semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
c. Meneladani semangat perjuangan para pahlawan dalam kehidupan
sehari-hari.
d. Mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan membangun
Indonesia supaya lebih maju (Syamsiyah, Siti :2008)
b. Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Dilihat dari strategi penyampaian pengajaran IPS, sebagian besar
adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan:
anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, region, negara, dan
Dengan demikian masyarakat dan lingkungannya, selain menjadi sumber
materi IPS sekaligus juga menjadi laboratoriumnya. Pengetahuan konsep, teori-
teori IPS yang diperoleh anak di dalam kelas dapat dicocokkan sekaligus
diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari di lingkungan masyarakat.
2.1.2.4 Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Pendidikan IPS SD disajikan dalam bentuk synthetic science, karena basis
dari disiplin ini terletak pada fenomena yang telah diobservasi di dunia nyata.
Konsep, generalisasi, dan temuan-temuan penelitian dari synthetic science
ditentukan setelah fakta terjadi atau diobservasi, dan tidak sebelumnya, walaupun
diungkapkan secara filosofis. Para peneliti menggunakan logika, analisis, dan
keterampilan (skills) lainnya untuk melakukan inkuiri terhadap fenomena secara
sistematik (Winataputra,2009: 1.39).
Menurut Sardjiyo dan Ischak (2008:1.28) tujuan pendidikan IPS di SD
sebagai berikut:
a. Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam
kehidupannya kelak di masyarakat;
b. Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis
dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat;
c. Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama
d. Membekali anak didik dengan kesadaran , sikap mental yang positif dan
keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian
dari kehidupan tersebut;
e. Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan
dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat, ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Pada kurikulum Pengetahuan Sosial SD dan MI, ruang lingkup mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi aspek (KTSP 2006): 1) Sistem Sosial
dan Budaya, 2) Manusia, Tempat, dan Lingkungan, 3) Perilaku Ekonomi dan
kesejahteraan, 4) Waktu, keberlanjutan, dan perubahan, 5) Sistem Berbangsa dan
Bernegara.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
IPS di Sekolah Dasar merupakan fenomena yang telah diobservasi di dunia nyata
yang disajikan dalam bentuk synthetic science. Pendidikan IPS di Sekolah Dasar
tersebut mempunyai tujuan untuk membekali peserta didik agar memiliki
pengetahuan dan dapat mengembangkan pengetahuan tersebut dalam lingkungan
masyarakat. Sedangkan ruang lingkup ilmu pengetahuan mencakup manusia
hubungannya dengan masalah sosial dan gejala sosial di masyarakat.