• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain. Pembelajaran kooperatif menekankan belajar dalam kelompok heterogen yang saling membantu satu sama lain, bekerja sama untuk menyelesaikan masalah, dan menyatukan pendapat untuk memperoleh keberhasilan yang optimal baik kelompok maupun individual.

Jadi, model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan.

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut : 1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

2. Menyajikan informasi

3. Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar 4. Membimbing kelompok belajar dan bekerja 5. Evaluasi

6. Memberi penghargaan

Metode pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe yang berbeda-beda. Tipe metode pembelajaran kooperatif tersebut antara lain (Suyatno, 2009:52):

1. Tipe STAD (Student Teams Achievement Division)

Tipe STAD adalah metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokan kemampuan heterogen yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan yang heterogen tersebut berdasakan tingka prestasi, jenis kelamin.

Ciri-ciri pembelajaran STAD, yaitu kelas terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang heterogen, dan belajar dengan metode kooperatif dan prosedur kuis.

16

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut :

a) Mengarahkan siswa untuk bergabung ke dalam kelompok

b) Membuat kelompok yang heterogen, di mana satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa

c) Mendiskusikan bahan belajar secara kolabratif

d) Mempresentasikan hasil kerja kelompok sehingga akan terjadi diskusi kelas

e) Mengadakan kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok

f) Mengumumkan rekor tim dan individual g) Memberikan penghargaan

2. Tipe NHT (Numbered Head Together)

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut :

a) Mengarahkan

b) Membuat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu

c) Memberikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tapi masing-masing siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiap siswa yang mempunyai nomor sama mendapat tugas yang sama) kemudian siswa bekerja berkelompok

d) Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor siswa yang sama sesuai dengan tugas masing-masing sehingga terjadi diskusi di dalam kelas

e) Mengadakan kuis individual dan membuat skor perkembangan tiap siswa

f) Mengumumkan hasil kuis dan memberikan penghargaan 3. Tipe Jigsaw

Tipe Jigsaw merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang mempunyai sintak sebagai berikut : pengarahan, informasi bahan ajar, kelompok heterogen, memberikan bahan ajar yang terdiri dari beberapa bagian yang sesuai dengan banyak siswa di tiap kelompok. Buat kelompok ahli yang diambil dari kelompok asal yang juga sesuai bahan ajar yang sama, sehingga dalam kelompok tersebut terjadi sebuah diskusi.

Metode pembelajaran kooperatif ini siswa ditempatkan ke dalam sebuah tim, di mana tim tersebut terdiri dari 6 orang untuk mempelajari bahan ajar yang sudah dipecah sesuai jumlah anggota tim. Sehingga setiap anggota tim mendapatkan bahan ajar yang berbeda-beda untuk dipelajari. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe ini adalah :

a) Dibentuk sebuah tim yang terdiri dari 5-6 orang setiap tim yang disebut kelompok asal

b) Kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi kelompok ahli

c) Kelompok ahli dari masing-masing kelompok asal membentuk kelompok dan berdiskusi tentang bahan ajar yang didapat

18

d) Kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk bertukar informasi dengan kelompok asal

4. TGT (Teams Games Tournament)

Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) ini masih berkaitan dengan STAD, di mana siswa memainkan permainan dengan anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk skor tim mereka. Penerapan metode ini adalah dengan cara mengelompokkan siswa yang heterogen, tugas yang diberikan untuk tiap kelompok bisa sama bisa juga berbeda. Setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual maupun kerja sama dalam diskusi. Usahakan agar setiap kelompok dapat kompak dan tumbuh rasa kompetisi antar kelompok yang satu dengan yang lainnya, sehingga suasana diskusi menjadi nyaman dan menyenangkan. Hal itu dapat terjadi juka guru bersikap terbuka, ramah, lembut, santun. Setelah siswa selesai dalam diskusi kelompok, maka akan dilaksanakan diskusi kelas.

5. TAI (Team Assisted Individualy)

Pengertian secara umum mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualy (TAI) adalah bantuan individual dalam kelompok dengan karakteristik bahwa tanggung jawa belajar adalah pada siswa sendiri. Siswa harus mengkonstruksi sendiri pengetahuannya, tidak menerima dari guru sebagai bentuk jadi. TAI sama dengan STAD dalam hal penggunaan tim belajar empat anggota berkemampuan heterogen dan sertifikat untuk tim yang mempunyai kinerja tinggi. Hal yang

membedakan STAD dengan TAI adalah pelaksanaan langkah pengajaran di kelas. Dalam STAD pengajaran di kelas menggunakan satu langkah saja, tetapi untuk TAI menggabungkan antara pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individu.

6. PBI (Problem Based Instruction)

Problem Based Instruction (PBI) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempelajari teori melalui praktik. PBI adalah suatu metode pembelajaran kooperatif yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah dapat digunakan sebagai awal untuk mendapatkan pengetahuan baru. Sehingga masalah yang ada dapat digunakan sebagai sarana siswa untuk belajar sesuatu. PBI merupakan proses pembelajaran di mana awalnya pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata kemudian dari masalah ini dirangsang untuk mempelajari masalah yang ada berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka dapatkan sebelumnya sehingga dari situ akan dibentuk dan diperoleh pengalaman baru.

Tetapi metode pembelajaran PBI juga mempunyai hambatan dalam pelaksanaannya. Siswa terkadang kurang terbiasa dengan penggunaan metode ini, siswa masih terbiasa dengan penggunaan metode pembelajaran konvensional. Faktor penghambat yang lain adalah metode pembelajaran PBI ini membutuhkan banyak waktu, sehingga terkadang proses pembelajaran yang dilaksanakan kekurangan waktu.

20

7. Model Group Investigation (GI)

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) adalah dengan sintak : pengarahan, membuat kelompok yang beranggotakan heterogen dengan orientasi tugas, merencanakan pelaksanaan investigasi, tiap kelompok diajak untuk menginvestigasi proyek tertentu, pengolahan data penyajian data hasil investigasi, diadakan presentasi, kuis individual, membuat skor tentang perkembangan siswa, mengumumkan hasil kuis dan memberikan penghargaan. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model GI dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.

Dalam metode GI terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau inquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group.

Secara ringkas dapar dipaparkan mengenai sintak pembelajaran kooperatif model GI, yaitu :

a) Pemilihan topik

b)Perencanaan kooperatif c) Implementasi

e) Presentasi hasil final f) Evaluasi

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan metode Group Investigation, (Sugiyanto,2010), adalah sebagai berikut:

a) Seleksi Topik

Para siswa memilih berbagai topik dalam suatu bahan ajar. Para siswa selanjutnya diorganisasikan menjadi kelompok-kelompok yang berorientasi pada tugas (task oriented groups) yang beranggotakan 2 hingga 6 orang. Anggota tiap kelompok heterogen, baik dalam jenis kelamin, kemampuan akademik.

b) Merencanakan Kerjasama

Para siswa bersama guru merencanakan berbagai prosedur belajar, tugas dan tujuan umum yang berhubungan dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih.

c) Implementasi

Para siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan. Pembelajaran harus melibatkan berbagai aktivitas dan keterampilan siswa, dan pembelajaran itu juga harus mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai sumber baik yang terdapat di dalam maupun di luar sekolah. Guru secara konstan mengikuti kemajuan tiap kelompok dan memberikan bantuan jika diperlukan.

22

d) Analisis dan Sintesis

Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh, dan merencanakan agar dapat diringkaskan dalam suatu penyajian yang menarik di depan kelas.

e) Penyajian Hasil Akhir

Semua kelompok menyajikan suatu presentasi yang menarik dari berbagai topik yang telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu tujuan pembelajaran mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinasi oleh guru, pelaksanaan ini juga dipandu oleh guru.

f) Evaluasi

Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup tiap siswa secara individu atau kelompok, atau keduanya.

Dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode GI merupakan pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil di mana siswa bekerja menggunakan inquiri kooperatif, perencanaan, proyek, diskusi kelompok, presentasi di depan kelas.

Dokumen terkait