• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teori

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing

Snowball Throwing berasal dari dua kata yaitu “snowball” dan

“throwing”. Kata snowball berarti bola salju, sedangkan throwing berarti melempar, jadi Snowball Throwing adalah melempar bola salju. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan salah satu model dari pembelajaran kooperatif. Pembelajaran Snowball Throwing merupakan model pembelajaran yang membagi murid di dalam beberapa kelompok, yang dimana masing-masing anggota kelompok membuat bola pertanyaan.47 Dalam pembuatan kelompok, siswa dapat dipilih secara acak atau heterogen . Hal ini diungkapkan oleh para ahli berikut ini :

Menurut Suprijono, Snowball Throwing adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana murid dibentuk dalam beberapa kelompok yang heterogen kemudian masing-masing kelompok dipilih ketua kelompoknya untuk mendapat tugas dari guru lalu masing-masing murid membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan)

47 Arif Ismail, 2008, Model-Model Pembelajaran Mutakhir, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, hal. 27.

kemudian dilempar ke murid lain yang masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.48

Sedangkan menurut Kisworo, dalam Effendi Manalu, metode pembelajaran snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tugas dari guru kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang dibentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh. 49

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Snowball

Throwing adalah suatu model pembelajaran yang membagi murid dalam

beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya. Siswa harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain.

Hal ini sesuai dengan quran surah al-hasyr ayat-18, yang berbunyi :

ََّاللَّ َّنِإ ۚ َ َّاللَّ اوُقَّتا َو ۖ ٍدَغِل ْتَمَّدَق اَم ٌسْفَن ْرُظْنَتْل َو َ َّاللَّ اوُقَّتا اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

ٌريِبَخ

َنوُلَمْعَت اَمِب

48 Suprijono, 2011, Cooperative Learing Teori dan AplikasiPaikem, Surabaya : Pustaka Belajar, hal. 8.

49 Effendi Manalu, 2016. Strategi Belajar Mengajar dari Didaktik Metodik Modern dengan Menumbuhkembangkan Kognitif Tingkat Tinggi, Sikap, dan Keterampilan Kreatif, Medan : UNIMED Press, hal. 267.

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Tafsir dari ayat ini memerangkan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin untuk melakukan kehendak dari keimanan dan konsekwensinya yaitu tetap bertakwa kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala baik dalam keadaan rahasia maupun terang-terangan dan dalam setiap keadaan serta memperhatikan perintah Allah baik syariat-Nya maupun batasan-Nya serta memperhatikan apa yang dapat memberi mereka manfaat dan membuat mereka celaka serta memperhatikan hasil dari amal yang baik dan amal yang buruk pada hari Kiamat. Karena ketika mereka menjadikan akhirat di hadapan matanya dan di depan hatinya, maka mereka akan bersungguh-sungguh memperbanyak amal yang dapat membuat mereka berbahagia di sana, menyingkirkan penghalang yang dapat memberhentikan mereka dari melakukan perjalanan atau menghalangi mereka atau bahkan memalingkan mereka darinya. Demikian juga, ketika mereka mengetahui bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala Mahateliti terhadap apa yang mereka kerjakan, dimana amal mereka tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya dan tidak akan sia-sia

serta diremehkan-Nya, maka yang demikian dapat membuat mereka semakin semangat beramal saleh.50

Hal ini sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe

snowball throwing, dimana siswa diberikan waktu dalam membuat dan

menyelesaikan pertanyaan yang diberikan oleh siswa lain. Siswa juga harus bersungguh-sunggu agar mendapat hasil yang sesuai dengan apa yang telah dilakukannya .

b. Langkah-langkah Pembelajaran kooperatif tipe Snowball Throwing

Menurut Suprijono dan Saminanto, dalam Effendi Manalu, langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing adalah :51

1) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan. Guru membentuk kelompok – kelompok dan memanggil masing – masing ketua kelompok untuk memberikan tugas yang berhubungan dengan materi.

2) Masing – masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing – masing, kemudian menjelaskan yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

50 Abd. Rozak A. Sastra, 2016, Tafsir Al-Qur’an, Tangerang Selatan: Cinta Buku Media, hal. 56

51 Effendi Manalu, 2016, Strategi Belajar Mengajar dari Didaktik Metodik Modern dengan Menumbuhkembangkan Kognitif Tingkat Tinggi, Sikap, dan Keterampilan Kreatif, Medan : UNIMED Press, hal. 267.

3) Kemudian masing – masing siswa diberikan satu lembar kerja untuk menuliskan pertanyaan apa saja yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.

4) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa lain selama kurang lebih 5 menit.

5) Setelah siswa mendapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian. 6) Evaluasi

7) Penutup.

c. Kelebihan dan Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe snowball Throwing

Menurut Effendi Manalu, pembelajaran kooperatif tipe Snowball

Throwing memiliki kelebihan dan kelemahan, antara lain :52

1) Kelebihan pembelajaran kooperatif tipe snowball Throwing

a) Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain. b) Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan

berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.

c) Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.

52 Effendi Manalu, 2016, Strategi Belajar Mengajar dari Didaktik Metodik Modern dengan Menumbuhkembangkan Kognitif Tingkat Tinggi, Sikap, dan Keterampilan Kreatif, Medan : UNIMED Press, hal. 269.

d) Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

e) Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktik.

f) Pembelajaran menjadi lebih efektif

g) Ketiga aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dapat tercapai. 2) Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe snowball Throwing

a) Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit.

b) Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk memahami materi sehingga diperlukan waktu ynag tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pembelajaran

c) Tidak ada kuis individu maupun kelompok. d) Memerlukan waktu yang panjang.

e) Murid yang nakal cenderung membuat keributan dan kelas sering gaduh karena kelompok dibuat oleh siswa.

Dokumen terkait