• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions

Menurut Robert E. Slavin (2008:143) pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, belajar kelompok atau tim, kuis, skor kemajuan individual, dan penghargaan kelompok atau rekognisi tim. Selain itu STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur, yaitu sebagai berikut.

1. Pengajaran

Tujuan utama pengajaran adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. Setiap awal pembelajaran kooperatif tipe STAD selau dimulai dengan penyajian kelas. Penyajian kelas tersebut mencakup pembukaan, pengembangan, dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran. Penekanan dalam penyajian materi pelajaran antara lain :

a) Pembukaan

1) Memberikan pengarahan pada siswa tentang apa yang akan mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara lain.

2) Guru menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut. 3) Mengulangi secara singkat keterampilan atau informasi yang

b) Pengembangan

1) Mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.

2) Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan hafalan.

3) Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

4) Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.

5) Beralih pada konsep yang lain, jika siswa telah memahami pokok masalahnya.

c) Latihan Terbimbing

1) Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan.

2) Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu siap dan mempersiapkan diri sebaik mungkin.

3) Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama. Sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal) dan langsung diberikan umpan balik.

2. Belajar Kelompok

Membagi siswa ke dalam kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang mewakili seluruh bagian dari

kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas. Di dalam kelompok, setiap anggota bertugas untuk mengusai materi yang diberikan dan saling membantu antar teman dalam kelompok. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih keterampilan mereka. Lembar kegiatan tersebut dikerjakan bersama dalam kelompok.

Pada saat pertama kali menggunakan pembelajaran kooperatif, guru perlu mengamati kegiatan pembelajaran secara seksama. Guru juga perlu memberi bantuan dengan cara memperjelas perintah, mengulang konsep. Selain itu guru juga melakukan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan pada saat kegiatan diskusi kelompok berlangsung. Selanjutnya langakah-langkah guru sebagai berikut.

a) Meminta anggota kelompok memindahkan meja atau bangku mereka bersama-sama dan pindah ke meja kelompok.

b) Memberikan waktu kurang lebih 10 menit untuk memilih nama kelompok. Kelompok manapun yang tidak dapat menyepakati nama kelompok pada saat itu boleh memilih kemudian.

c) Membagikan lembar kegiatan siswa.

d) Menyerahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga, atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mengerjakan soal, masing-masing siswa harus mengerjakan soalnya sendirian dan kemudaian dicocokkan dengan temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompoknya bertanggung-jawab menjelaskannya. Jika

siswa mengerjakan pertanyaan dengan jawaban pendek, maka mereka lebih sering bertanya, dan kemudian antara teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan itu. e) Memberi penekanan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar

sampai mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai 100 pada kuis. Pastikan siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan diserahkan. Jadi, penting bagi siswa agar mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa bahwa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan teman-teman sekelompok sebelum bertanya pada guru.

f) Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik dan memberikan dorongan kepada kelompok yang belum bekerja dengan maksimal.

3. Kuis

Kuis dikerjakan oleh siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok. Nilai perkembangan kelompok diperoleh dari nilai perkembangan individu tiap anggota kelompok.

Penghitungan skor perkembangan (Robert Slavin, 2008:159) didapat melalui kriteria berikut.

Tabel 2.1 Penilaian Poin Kemajuan

Skor Kuis Poin Perkembangan Lebih dari 10 poin dibawah skor awal 5

10 poin sampai dengan poin dibawah skor awal 10 Skor awal sampai dengan 10 poin diatas skor awal 20 Lebih dari 10 poin diatas skor awal 30 Nilai sempurna (tanpa memperhitungkan skor awal) 30

(Robert Slavin, 2008 :159)

Tiga tingkatan diberikan kepada kelompok yang memperoleh nilai perkembangan yang dihitung dari rata-rata poin perkembangan yang diperolehtiap anggota kelompok. Kriteria ketiga kelompok tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 2.2 Kriteria Penghargaan Tim

Rata-rata poin perkembangan Penghargaan Tim

15 – 19 GOOD TEAM

20 – 24 GREAT TEAM

25 – 30 SUPER TEAM

(Robert Slavin, 2008 :159)

4. Penghargaan Kelompok

Kegiatan ini di lakukan pada akhir pertemuan kegiatan belajar mengajar. Guru memberikan penghargaan berupa pujian, skor perkembangan, atau barang yang dapat berbentuk makanan kecil kepada kelompok yang teraktif, terkompak, termaju. Langkah tersebut dilakukakan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

Kelebihan dalam penggunaan pendekatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut.

a) Mengembangkan serta menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kerja sama kelompok.

b) Menyuburkan hubungan antara pribadi yang positif diantara siswa yang berasal dari latar belakang berbeda.

c) Menerapkan bimbingan oleh tim.

d) Menciptakan lingkungan yang menghargai nilai-nilai ilmiah.

Kelemahan dalam menggunakan pendekatan pembelajaran ini adalah sebagai berikut.

a) Sejumlah siswa mungkin bingung karena belum terbiasa dengan perlakuan seperti ini.

b) Guru pada permulaan akan membuat kesalahan-kesalahan dalam pengelolaan kelas, akan tetapi usaha yang sungguh-sungguh dan terus-menerus akan dapat menerapkan model pembelajaran ini.

Dokumen terkait