• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Pembelajaran Matematika di SD

b. Membangun keterampilan dasar

Siswa menentukan prosedur dan menyelesaikan permasalahan berdasarkan alasan. Alasan tersebut berdasarkan informasi yang telah diketahui, teorema maupun sifat.

c. Menyimpulkan

Penarikan kesimpulan harus berdasarkan pada langkah-langkah yang telah dilalui dan disampaikan secara logis. Kesimpulan dapat melahirkan sesuatu yang baru.

B.Pembelajaran Matematika di SD 1. Hakikat Matematika

Matematika merupakan ilmu dasar yang menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu, menurut Antonius Cahya Prihandoko (2006:1) konsep matematika harus dipahami dengan benar sejak dini. Diperlukan kecermatan dalam menyajikan konsep-konsep matematika agar siswa mampu memahaminya dengan tepat, karena akan mempengaruhi pemahaman selanjutnya.

Yang paling mendasar dalam matematika adalah bahwa matematika itu dapat dipahami dan masuk akal. Oleh karenanya, siswa harus mendapatkan pengalaman belajar matematika dan buat siswa percaya bahwa mereka mampu mengerjakan matematika. Maka, guru harus menghentikan cara mengajar dengan memberi tahu segalanya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami matematika yang mereka pelajari (John A. Van de Walle, 2007:14).

Menurut ahli seperti Ruseffendi (Heruman 2013: 1) bahwa matematika merupakan ilmu tentang pola keteraturan yang tersusun dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan, menjadi unsur yang didefinisikan, yang menjadi aksioma dan berakhir menjadi dalil-dalil. Selanjutnya, Soedjadi (Heruman, 2013: 1) matematika merupakan ilmu pengetahuan yang objek tujuannya abstrak, ilmunya didasarkan pada kesepakatan, dan merupakan pola pemikiran yang bersifat deduktif.

Beberapa pendapat di atas secara garis besar mendefinisikan matematika merupakan ilmu abstrak yang dapat dipahami dan masuk akal. ilmu dalam matematika harus dipelajari sejak dini karena ilmu matematika mendasari ilmu-ilmu lainnya. Namun, pembelajaran matematika pada anak tidak dapat dilakukan dengan mendikte pengetahuan secara satu arah dari guru. Menyajikan matematika hendaknya menggunakan peraga-peraga dan ilustrasi konkrit dari konteks kehidupan nyata di sekitar siswa.

2. Pembelajaran Matematika di SD

Sebelum mengajarkan matematika di sekolah dasar, sebaiknya guru mengetahui terlebih dahulu bagaimana taraf perkembangan siswa sekolah dasar. Dengan demikian, guru dapat mengajarkan dengan tepat sesuai dengan karakteristik siswa (Sri Subarinah, 2006: 2). Dalam bukunya, Sri Subarinah mencantumkan teori-teori pembelajaran matematika menurut pendapat ahli.

Menurut Jean Piaget anak dengan usia sekolah dasar (7 – 12 tahun) masih pada tahap operasional konkrit. Pada tahap ini anak masih

18

membutuhkan benda-benda konkrit dalam mengembangkan konsep-konsep. Anak pada usia ini dapat berfikir secara logis dengan cara memanfaatkan benda-benda konkrit.

Kemudian menurut Bruner yang memfokuskan pada proses belajar daripada hasil belajar mengungkapkan bahwa usia anak sekolah dasar membutuhkan metode balajar yang menuntut siswa untuk mengalami sendiri apa yang dipelajarinya. Dengan begitu, siswa dapat merekam apa yang dipelajari dalam pikirannya dengan caranya sendiri.

Dengan demikian pembelajaran matematika di sekolah dasar hendaknya disesuaikan dengan karakteristik setiap siswa. Akhirnya, pembelajaran matematika akan lebih mudah diterima oleh masing-masing siswa.

3. Tujuan Pembelajaran Matematika di SD

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang dimaksudkan agar siswa dapat menggunakan ilmu matematika yang telah dipelajarinya dalam kehidupan nyata dan matematika juga melatih nalar agar mampu menghadapi permasalahan-permasalahan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ahmad Susanto, 2013: 183). Sementara itu Heruman (2007: 2) mengungkapkan bahwa tujuan akhir pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah siswa dapat terampil menggunakan konsep-konsep dalam matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Depdiknas (Ahmad Susanto, 2013 : 189 – 190) , kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah dasar, yaitu:

a. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan.

b. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume. c. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.

d. Menggunakan pengukuran : satuan, kesetaraan antarsatuan, dan penaksiran pengukuran.

e. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti : ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan menyajikan

f. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan gagasan secara matematika.

Sementara itu, sesuai dengan tercantum dalam Depdiknas tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar secara khusus bertujuan untuk: a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep,

dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.

b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

d. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, table, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

e. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan matematika tersebut, dibutuhkan proses pembelajaran yang medorong siswa untuk dapat aktif membentuk, menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya.

4. Ruang Lingkup Materi

Materi mata pelajaran matematika kelas IV semester ganjil berdasarkan Kurikulum 2006 (KTSP) yang tercantum dalam Osman T. dkk (2007) meliputi:

20

Tabel 2: Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas IV Semester Ganjil

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Bilangan

1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah

1.1. Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung

1.2. Mengurutkan bilangan

1.3. Melakukan operasi hitung perkalian dan pembagian 1.4. Melakukan operasi hitung

campuran

1.5. Melakukan penaksiran dan pembulatan

1.6. Memecahkan masalah yang melibatkan uang

2. Memahami dan menggunakan faktor dan kelipatan dalam pemecahan masalah

2.1. Mendeskripsikan konsep faktor dan kelipatan

2.2. Menentukan kelipatan dan faktor bilangan

2.3. Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan faktor persekutuan terbesar (FPB) 2.4. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan KPK dan FPB

Geometri dan Pengukuran 3. Menggunakan pengukuran

sudut, panjang, dan berat dalam pemecahan masalah

3.1.Mnentukan besar sudut dengan satuan tidak baku dan satuan derajat

3.2. Menentukan hubungan antarsatuan waktu, antarsatuan panjang, dan antarsatuan berat 3.3. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan satuan waktu, panjang, dan berat

3.4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan satuan kuantitas

4. Menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah

4.1. Menentukan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga 4.2. Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan keliling dan luas jajargenjang dan segitiga Dari beberapa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar di atas masih harus dikembangkan lagi menjadi beberapa indikator yang ingin

dicapai. Indikator dikembangkan oleh guru disesuaikan dengan kemampuan peserta didiknya.

C.Pembelajaran Aktif (Active learning)

Dokumen terkait