Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini sebagai berikut:
26 Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran tentang kelipatan persekutuan terkecil berdasarkan hasil analisis masalah.
Membuat lembaran observasi kegiatan pembelajaran untuk guru
Membuat Lembar Kerja Siswa Menyediakan media pembelajaran
b. Pelaksanaan
Perbaikan pembelajaran siklus II dilakukan pada hari Senin tanggal 4 November 2013 dibantu oleh supervisor 2 sebagai observer. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal yang berlangsung sekitar 15 menit. Guru mempersiapkan siswa agar siap untuk melalui proses pembelajaran. Guru memotivasi siswa dengan melakukan beberapa tepuk-tepuk penyemangat. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi sebelumnya yaitu tentang kelipatan bilangan. Setelah siswa dirsa siap, setiap siswa dibagikan kartu angka yang sebelumnya telah disiapkan. Semua kartu angka dibagi kepada semua siswa sampai kartu angkanya habis.
Dalam kegiatan inti yang berlangsung sekitar 75 menit, guru menyampaikan kepada siswa bahwa siswa akan diminta untuk menentukan kelipatan 3. Siswa yang memegang kartu angka 3 berdiri di sebelah kanan kelas. Selanjutnya siswa yang merasa memegang kelipatan 3 berikutnya maju ke depan kelas menunjukkan ke temannya yang lain sambil menyebut nama angka yang dipegang. Siswa lain memeriksa apakah kartu angka yang dipegang temannya termasuk kelipatan 3 atau tidak. Jika benar, siswa yang bersangkutan berdiri di sebelah siswa yang memegang kartu angka 3. Hal yang sama dilakukan hingga
27 terdapat sepuluh kartu angka yang dipegang siswa yang berisi kelipatan 3. Siswa yang memegang kelipatan 3 mengucapkan ”Kami adalah kelipatan 3. 3, 4,...” dan seterusnya
Gambar 4.5 Penentuan Kelipatan 3
Selanjutnya guru menyampaikan kepada siswa bahwa siswa akan diminta untuk menentukan kelipatan 4. Siswa yang memegang kartu angka 4 berdiri di sebelah kanan kelas. Selanjutnya siswa yang merasa memegang kelipatan 4 berikutnya maju ke depan kelas menunjukkan ke temannya yang lain sambil menyebut nama angka yang dipegang. Siswa lain memeriksa apakah kartu angka yang dipegang temannya termasuk kelipatan 4 atau tidak. Jika benar, siswa yang bersangkutan berdiri di sebelah siswa yang memegang kartu angka 4. Hal yang sama dilakukan hingga terdapat sepuluh kartu angka yang dipegang siswa yang berisi kelipatan 4. Siswa yang memegang kelipatan 4 mengucapkan ”Kami adalah kelipatan 4. 4, 8,...” dan seterusnya
28 Gambar 4.6 Penentuan Kelipatan 4
Kegiatan inti selanjutnya adalah siswa dari kelipatan 3 dan 4 yang memegang kartu dengan angka yang sama diminta pindah dari barisan dan berdiri berdampingan di depan kelas membuat barisan. Siswa dijelaskan bahwa angka yang sama dari dua kelipatan yang berbeda disebut kelipatan persekutuan. Siswa yang memegang kelipatan persekutuan 3 dan 4 mengucapkan ”Kami adalah kelipatan persekutuan 3 dan 4. 12, 24”
29 Selanjutnya di antara barisan kelipatan pesekutuan yang memegang kartu angka terkecil diminta maju 3 langkah ke depan sambil mengangkat kartu angka di atas kepala. Sementara guru menjelaskan bahwa itulah yang disebut dengan kelipatan persekutuan terkecil (KPK). Siswa yang memegang kelipatan persekutuan 3 dan 4 mengucapkan ”Kami adalah kelipatan persekutuan terkecil dari bilangan 3 dan 4 yaitu 12”. Artinya, KPK dari 3 dan 4 adalah 12.
Gambar 4.8 Penentuan KPK dari 3 dan 4
Selanjutnya siswa berlatih menentukan KPK dari 2 dan 5. Di saat yang sama, supervisor 2 selaku observer mengamati aktivitas guru dan siswa dalam proses perbaikan pembelajaran. Kegiatan inti diakhiri pemberian tugas kepada siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa.
Tahapan pelaksanaan berikutnya adalah kegiatan akhir yang berlangsung sekitar 15 menit. Siswa mengumpulkan Lembar Kerja Siswa yang telah dikerjakan. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dimengerti.
30 Selanjutnya siswa dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran dan diakhiri dengan menutup pembelajaran.
c. Pengamatan
Dari hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II menunjukkan adanya peningkatan. Beberapa siswa yang sebelumnya tidak serius mengikuti pembelajaran sudah mulai berkurang. Siswa yang tidak tertib ketika pembelajaran mulai juga mulai berkurang. Suasana menyenangkan semakin terlihat dalam proses pembelajaran. Ini tampak dari siswa yang berebut untuk bisa maju ke barisan kelipatan. (Lembar pengamatan aktivitas siswa terlampir)
Sementara dari hasil pengamatan aktivitas guru menunjukkan bahwa kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus sebelumnya disempurnakan pada siklus II ini. Guru lebih pelan dan jelas ketika menjelaskan materi. Tempat duduk siswa ditukar. Siswa yang tidak tertib pada pembelajaran siklus sebelumnya didudukkan paling depan dengan tujuan mempermudah kontrol oleh guru. Guru mengulang pertanyaan beberapa kali sebelum dijawab oleh siswa. Sehingga siswa faham maksud dari pertanyaan dan mampu untuk menjawabnya. Interaksi antara siswa dan guru tampak meningkat. Secara umum, guru telah melasksanakan aktivitas mengajar dengan baik. Terlihat dari hasil pengamatan oleh supervisor II mencapai nilai 91,14. (Lembar pengamatan aktivitas siswa terlampir)
Hasil pembelajaran siklus II yang merupakan tindak lanjut dari pembelajaran siklus I adalah sebagai berikut :
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Aditia Asaputra 95 tuntas
31
3 Amelia Aspari 100 tuntas
4 Angel Relief Clarita 80 tuntas
5 Ardy Nurmi Narto Harmain 100 tuntas
6 Azhari Akbar 75 tuntas
7 Firman Wahyudi 85 tuntas
8 Fitria Rapi'in 75 tuntas
9 Hapip Udin 70 tuntas
10 Hary Ferdiyansah 70 tuntas
11 Hermalinda 75 tuntas
12 Iqbal Pathani 100 tuntas
13 Isror Hamid 90 tuntas
14 Junaidi 70 tuntas
15 Khaekal Dzil Ikhsan 85 tuntas
16 Loliza Alwi 90 tuntas
17 Naela Hariani 85 tuntas
18 Mahnun 70 tuntas
19 Mirnawati 85 tuntas
20 Muhammad Ramli 90 tuntas
21 Muhammad Safiq 90 tuntas
22 Muhammad Surya Sasaki 80 tuntas
23 Muhammad Wildan 100 tuntas
24 Nurul Hidayah 80 tuntas
25 Pahmi Al Tasah 70 tuntas
26 Retop Edison 100 tuntas
27 Siti Aisah 75 tuntas
28 Sulaiman Yusuf 100 tuntas
29 Sumarnah 75 tuntas
30 Yunita Eka Amelia 80 tuntas
Jumlah 2520
32 Jumlah Siswa yang memenuhi KKM 30
Ketuntasan Klasikal 100%
Tabel 4.5 Tabel Hasil Belajar Siklus II
Dari hasil belajar siklus II di atas, dapat dibuat rentang hasil belajar sebagai berikut:
Rentang Nilai Frekuensi Persentase
30 – 39 0 0 % 40 – 49 0 0 % 50 – 59 0 0 % 60 – 69 0 0 % 70 – 79 10 33 % 80 – 89 9 30 % 90 – 100 11 37 % Jumlah 30 100 %
Tabel 4.6 Tabel Rentang Hasil Belajar Siklus II
Dari Tabel 4.5 dan 4.6 di atas, siswa yang mendapat nilai ≥ 70 berjumlah 30 orang dengan rincian 10 orang (33%) mendapat nilai pada rentang 70-79, 9 orang (30%) pada rentang 80-89, dan 11 orang (37%) pada rentang 90-100. Sehingga, ketuntasan klasikal meningkat dari 23 orang (77%) menjadi 30 orang (100%) dari 85% target yang telah ditetapkan. Sementara untuk nilai rata-rata kelas sudah meningkat pula menjadi 84. Ini menunjukkan bahwa ketuntasan klasikal telah mencapai 100%, melebihi target 85 % yang telah ditetapkan.
d. Refleksi
Hasil refleksi yang dilakukan guru sebagai peneliti bersama supervisor 2 selaku pengamat adalah sebagai berikut.
33 1. Penggunaan alat peraga kartu angka efektif pada materi
kelipatan persekutuan terkecil.
2. Kontrol terhadap siswa yang tidak tertib ketika belajar perlu mendapat perhatian yang lebih.
3. Guru membimbing siswa secara individual ketika mengalami kesulitan.
4. Guru bisa memanfaatkan tutor sebaya untuk membantu siswa yang bermasalah.