• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa merupakan urusan wajib yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Adapun capaian kinerja Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa hingga tahun 2014 sebagai berikut :

Tabel 2.24

Capaian Kinerja Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2014

No Indikator Capaian Kinerja

2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%)

1 PKK Aktif 100 100 100 100

2 Posyandu 100 100 100 100

Sumber : LPPD Kabupaten Soppeng 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa capaian kinerja pada bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintah desa yang diukur dari PKK aktif dan pelayanan posyandu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam pemberdayaan masyarakat.

22. Sosial

Pembangunan sosial sebagai suatu proses perubahan

sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan taraf

hidup masyarakat, dimana pembangunan dilakukan saling melengkapi proses pembangunan ekonomi. Pembangunan Sosial sebagai pendekatan pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara paripurna, yakni memenuhi kebutuhan manusia yang terentang mulai dari kebutuhan fisik sampai sosial. Secara kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan ekonomi.Sejalan dengan pemikiran tersebut, fokus pembangunan sosial pada pencapaian kinerja indikator bidang sosial dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.25

Capaian Kinerja Bidang Sosial Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2014

No Indikator Capaian Kinerja

2011 2012 2013 2014

1 Ketersediaan sarana sosial 6 buah 6 buah 6 buah 6 buah

2 Penanganan penyandang

masalah kesejahteraan sosial 0,22 % 2,88% 3,06% 7,01%

3 PMKS yang memperoleh

bantuan sosial 0,22 % 11,05 % 10,08 % 2,92 %

Sumber : LPPD Kabupaten Soppeng 2014

Tabel diatas menunjukkan capaian kinerja pada urusan sosial yang diukur dari ketersediaan sarana sosial seperti panti asuhan menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan ketersediaan 6 buah panti asuhan. Demikian pula penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan PMKS yang memperoleh bantuan sosial yang menunjukkan kinerja yang cukup baik yaitu pada tahun 2014 sebesar 2,92 persen.

23. Budaya

Pembangunan budaya sebagai suatu proses terencana yang dirancang untuk pelestarian nilai-nilai budaya yang berlaku di tengah masyarakat. Pembangunan budayal sebagai pendekatan pembangunan yang bertujuan meningkatkan pemahaman masayarakat akan budaya sebagai kearifan local yang menjadi sumberdaya pembangunan.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, fokus pembangunan budaya lebih ditekankan pada pelestarian budaya dan pembangunan sarana

aktualisasi kebudayaan. Adapun pencapaian kinerja indikator bidang budaya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.26

Capaian Kinerja Bidang Budaya Tahun 2011-2014 Kabupaten Soppeng

No Indikator Capaian Kinerja

2011 2012 2013 2014

1 Penyelenggaraan festival seni

dan budaya

5 kali 14 kali 14 kali 16 kali

2 Sarana penyelenggaraan seni

dan budaya 5 buah 7 buah 7 buah 7 buah

3 Benda, situs, dan kawasan

cagar budaya yang dilestarikan 100 % 100 % 100 % 100 %

Sumber : LPPD Kabupaten Soppeng 2014

Tabel diatas menunjukkan capaian kinerja bidang budaya yang diukur dari ada tidaknya penyelenggaraan festival seni budaya menurun dan tersedianya sarana penyelenggaraan seni dan budaya menunjukkan kinerja yang cukup baik, demikian pula rasio benda, situs, dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dengan angka 100 persen dalam tiga tahun terakhir menunjukkan kinerja yang sangat baik.

24. Statistik

Keberhasian pembangunan sangat dapat diukur dari indikator-indikator yang menjadi acauan secara universal. Indicator-indikator-indikator tersebut dapat diterjemahkan ke dalam angka-angka statistik. Menjadi penting artinya ketersedian data statistic sebagai instrument utama dalam penyusunan perencanaan dan evaluasi keberhasilan pembangunan.

Sejalan dengan pemikiran tersebut, fokus pembangunan statistic lebih ditekankan pada ketersedian data. Adapun pencapaian kinerja indikator bidang budaya dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.27

Capaian Kinerja Bidang Statistik Tahun 2012-2014 Kabupaten Soppeng

No Indikator Capaian Kinerja

2012 2013 2014

1 Buku “Kabupaten Dalam Angka” Ada Ada Ada

2 Buku “PDRB Kabupaten” Ada Ada Ada

Sumber : LPPD Kabupaten Soppeng

Dari tabel tersebut diatas menunjukkan capaian pada bidang urusan statistik yang diukur dari ada tidaknya buku “Kabupaten Dalam Angka” dan buku “PDRB Kabupaten”, menunjukkan kinerja yang cukup baik, karena

selama tiga tahun terakhir kedua buku tersebut senantiasa tersedia setiap tahun.

25. Kearsipan

Fokus pembangunan kearsipan lebih ditekankan pada pengelolaan arsip secara baku dan pengembangan SDM tenaga kearsipan yang pada pada prinnya masih perlu ditingkatkan. Adapun pencapaian kinerja indikator bidang kearsipan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.28

Capaian Kinerja Bidang Kearsipan Kabupaten Soppeng Tahun 2011 - 2014

No. Indikator Capaian Kinerja

2011 2012 2013 2014

1 Penerapan pengelolaan

arsip secara baku

2,78% 100% 100% 100%

2 Kegiatan peningkatan

SDM pengelola kearsipan 1 keg. 1 keg. 1 keg. 2 keg.

Sumber : LPPD Kabupaten Soppeng Tahun 2014

Capaian kinerja pada bidang kearsipan menunjukkan kinerja yang sudah sangat baik, hal ini dilihat dari diterapkannya pengelolaan arsip secara baku dan adanya kegiatan peningkatan SDM selama tahun 2014 di Kabupaten Soppeng.

26. Perpustakaan

Capaian kinerja pada tahun 2014 pada urusan perpustakaan diukur dari rasio koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah dan jumlah pengunjung perpustakaan. Capaian kinerja koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah adalah 0,27 persen, sedangkan capaian kinerja pengunjung perpustakaan adalah 0,02 persen. Jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani 156,861 orang, sedangkan kunjungan ke perpustakaan selama 1 tahun 2.591 orang.

2.1.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan

Analisis kinerja atas layanan urusan pilihan dilakukan terhadap indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan pilihan pemerintah daerah kabupaten, yaitu bidang urusan pertanian; perikanan; kehutanan; energi dan sumber daya mineral, pariwisata, perindustrian, perdagangan dan transmigrasi. Gambaran umum mengenai penyelenggaraan berbagai pelayanan pilihan dimaksud diuraikan berdasarkan indikator-indikator kinerja penyelenggaraan urusan sebagai berikut :

1. Pertanian

Pembangunan pertanian merupakan urusan pilihan yang menajdi prioritas pembangunan bagi Pemerintah Kabupaten Soppeng mengingat sektor Pertanian merupakan kontibutor utama pada PDRB Kabupaten. Pembangunan pertanian difokuskan pada peningktan produksi pertanian dalam menopang ketahanan pangan dan menjaga momentum surplus beras yang menjadi target provinsi. Sekaitan dengan fokus tersebut, capaian kinerja Bidang Pertanian tahun 2011-2014 sebagai berikut :

Tabel 2.29

Capaian Kinerja Bidang Pertanian Kabupaten Soppeng Tahun 2011-2014

No. Indikator Capaian Kinerja

2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%)

1 Produktivitas padi atau

bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

6,09 5,89 5,73 5,72

2 Kontribusi sektor

pertanian terhadap

PDRB

42,46 41,25 39,45 38,26

Sumber : LPPD Kabupaten Soppeng 2014

Tabel diatas menunjukkan capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan di bidang pertanian dengan indikator produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar mengalami penurunan dari 5,89 persen pada tahun 2012 menjadi 5,73 persen pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 sebesar 5,72 persen. Capaian ini ternyata tidak berimplikasi terhadap capaian kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dimana pada tahun 2011 sebesar 42,46 persen serta pada tahun 2012 juga mengalami penurunan menjadi 41,25 dan pada tahun berikutnya tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 39,45 persen begitupun pada tahun 2014 terus mengalami penurunan menjadi 38,26. Olehnya itu di tahun-tahun berikutnya kedua indikator ini perlu lebih ditingkatkan.

2. Perikanan

Pembangunan perikanan merupakan urusan pilihan yang menajdi prioritas pembangunan bagi Pemerintah Kabupaten Soppeng mengingat sumberdaya air yang melimpah baik berupa air dalam, air permukaan, sungai, dan danau. Potensi ini dijadikan sebagai penopang pembangunan perikanan. Sekaitan dengan fokus tersebut, capaian kinerja Bidang Perikanan tahun 2011-2014 sebagai berikut :

Tabel 2.30

Capaian Kinerja Bidang Perikanan Tahun 2011-2014 Kabupaten Soppeng

No. Indikator Capaian Kinerja

2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%)

1 Produksi perikanan 113,20 86,23 80,13 87,60

2 Konsumsi ikan 100,70 99,22 102,50 90,50

Sumber : LPPD Kabupaten Soppeng Tahun 2014

Capaian indikator kinerja kunci penyelenggaraan urusan pilihan di bidang perikanan diukur dengan menggunakan indikator produksi perikanan yang menunjukkan kinerja yang cukup memuaskan, hal ini dapat kita lihat dari capaian kinerja sebesar 87,60 persen pada tahun 2014. Demikian pula capaian kinerja untuk konsumsi ikan menurun dari tahun 2011 sebesar 100,70 persen menjadi 99,22 persen pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 menjadi 92 persen dan pada tahun 2014 terus mengalami penurunan sebesar 90,50 persen.

3. Kehutanan

Pembangunan kehutanan lebih difokuskan pada rehabilitasi hutan dan lahan kritis dan eliminasi kerusakan kawasan hutan. Adapun capaian kinerja bidang kehutanan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 2.31

Capaian Kinerja Bidang Kehutanan Tahun 2011-2014 Kabupaten Soppeng

No Indikator Capaian Kinerja

2011 (%) 2012 (%) 2013 (%) 2014 (%)

1 Rehabilitasi hutan dan

lahan kritis

6,17 3,70 4,77 4,32

2 Kerusakan kawasan

hutan 7,90 7,90 1,21 1,14

Sumber : LPPD Kabupaten Soppeng 2014

Tabel tersebut menunjukkan capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan di bidang kehutanan dengan indikator rasio rehabilitasi hutan dan lahan kritis terjadi penurunan persentase demikian pula kerusakan kawasan hutan yang tidak mengalami perubahan.

4. Energi dan sumber daya mineral, pariwisata, perindustrian,