Sebagaimana disifatkan oleh pemimpin mereka Imam Hasan al-Banna rahimahullah: "Mereka tidak kikir terhadap da'wah, meski harus mengeluarkannya dari jatah makanan anak-anak mereka,
29
Ikhwanul Muslimin: Deskripsi, Jawaban Tuduhan, dan Harapan 60
mengucurkan darah mereka, atau harga mahal untuk kebutuhan primer. Apalagi dari kebutuhan sekunder, dan keperluan yang tidak mendesak. Mereka, tatkala menanggung beban da'wah ini, benar-benar mengetahui bahwa ia merupakan jalan da'wah yang tidak mungkin dilalui dengan sedikit pengorbanan darah dan harta. Maka mereka keluarkan hal itu seluruhnya karena Allah swt.
Singkatnya, seorang al-akh dari mereka tengah melakukan perjalanan menuju Allah swt. bersama kelompok al-haq dan kafilah tauhid. Mereka adalah orang-orang yang mempunyai keyakinan besar, para pendidik, manusia yang sadar, dan berpegang teguh kepada Islam, yang sedang mempersiapkan diri dengan ilmu, keahlian untuk berangkat berjihad. Masing-masing berlomba untuk bcrangkat, dan bila mereka berangkat mereka lakukan dengan penuh itqan. Jika mengalami situasi sulit dalam peperangan, mereka bersabar. Mereka tidak akan rela hingga da'wah mencapai tujuannya. Meskipun mereka harus memeras seluruh kemampuan dan pemikiran mereka habis- habisan.
Bila mereka memberi perintah, perintah mereka kosong dari sikap memaksa. Dan bila mereka taat kepada perintah, ketaatan mereka terlepas dari sikap merasa hina. Bila mereka melontarkan kritik, kritik mereka jauh dari perusakan dan penghancuran. Memiliki disiplin tinggi, teratur, para murabbi, perancang strategi menuju sasaran yang jelas, orang-orang teguh pendirian, komitmen, yang bila diberi amanah sebagai pemimpin mereka lakukan dengan ikhlash, jika diposisikan sebagai prajurit, mereka lakukan dengan penuh ketaatan. Setiap masing-masing mereka mampu berpikir untuk terus meningkatkan kemampuannya secara seimbang untuk selalu berupaya mengatasi masalah yang dilihatnya, mengambil hukum suatu pekerjaan dan aktivitas dari pikirannya. Mereka merasa bertanggung jawab untuk membela Islam. Puas dengan jumlah yang sedikit. Dalam jiwa mereka terdengar sebuah prinsip yang begitu indah,
“Pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat." (QS. ash- Shaff: 13)
Betapa mereka bekerja keras di waktu siang, betapa indahnya lantunan "seruling" mereka, yang mereka ambil dari keluarga Daud pada waktu sahur. Kemudian saat mereka berhadapan dengan orang yang bengis dan keras, perkataan mereka adalah:
“Suatu tentara yang besar yang berada di sana dari golongan-golongan yang berserikat, pasti akan dikalahkan." (QS. Shaad: 11)
Mereka bertolak ke arah yang jelas, bergerak bersama sikap komitmen dengan ketaqwaan. Sumpah setia mereka sejati, ketaatan mereka bukan keterpaksaan tapi kesadaran, pandangan mereka penuh prhitungan, wawasan pemikiran mereka luas dan tidak sempit. Masing-masing berprinsip menjadi pendukung setia terhadap pemimpinnya, cita-cita mereka adalah bertemu dengan Rabb sebagai syuhada. Mereka memandang tanggung jawab syari'at sebagai penyejuk mata, penyenang hati, penghidup ruh, mencampakkan sistem thagut dan undang-undang yang bathil.
Para rijal yang selalu memerangi kehendak nafsu mereka. Hati mereka rindu pada ketaqwaan, merasa tenang dengan dzikir. Mereka mengetahui bahwa jihad adalah aplikasi kerahbaniyahan Islam. Karenanya mereka persiapkan diri dengan senjata, dan mereka hunus pedang, mereka bentangkan busur. Mereka mengetahui bahwa arwah mereka akan kembali diantara penghuni kubur, mereka tinggalkan bangunan dunia, semangat mereka meninggi dan prilaku mereka menjadi lurus. Mereka adalah junudullah (tentara Allah) di manapun berada. Mereka adalah para imam, pemberi petunjuk, dan pemimpin kaum beriman. Mata mereka sering terjaga di waktu malam, dan mata mereka kerap mengucurkan air mata. Berbahagialah orang yang berada dan berpegang teguh bersama mereka.
Para rijal yang komitmen dengan seruan Rasulullah saw, secara bathin dan zahir. Mereka berpendirian sebagaimana Rasul berpendirian. Mereka berjalan sebagaimana Rasul berjalan. Mereka ridha dengan keridhaan Rasul. Menyambut seruannya bila Rasul menyeru mereka.
Ikhwanul Muslimin: Deskripsi, Jawaban Tuduhan, dan Harapan 61
Landasan madzhab mereka adalah al-Qur'an dan sunnah, meninggalkan hawa nafsu, bid'ah, berpegang teguh dengan para imam dan berqudwah pada para salaf. Meninggalkan perbuatan bid'ah, berpendirian diatas apa yang ditempuh para generasi awwalun dari para sahabat, pembela Islam, sumur keimanan, inti sikap ihsan. Pengetahuan mereka murni mengambil dari misykat wahyu dan hadits Rasulullah saw.
Para rijal yang meyakini bahwa mempelajari ilmu ikhlash karena Allah dapat melahirkan
khasyiah (ketakutan), sehingga menuntut ilmu merupakan ibadah, mudzakarah mereka adalah tasbih, pembicaraan mereka adalah tentang "jihad" .Mereka menuntut ilmu hingga terkuaklah hijab yang menyelimuti hati mereka, sirna kegelapannya, berganti dengan fajar tauhid dan terpancar di dalamnya matahari keyakinan. Jalan di hadapan mereka menjadi terang benderang, malamnya laksana siang. Hati dan jiwa mereka bangkit memperoleh al-Haq, dan meninggalkan selain-Nya. Terlepas dari semua iradah mereka. Yang terpatri dalam hati mereka hanya bara khasyiyah yang membakar. Kerahasiaan mereka berhias al-haq, dan ‘alaniyah (keterbukaan) mereka terhias oleh akhlaq. []
Ikhwanul Muslimin: Deskripsi, Jawaban Tuduhan, dan Harapan 62
Penutup Bahasan Pertama
Kenapa Ikhwanul Muslimin ? Jawabannya adalah, karena da'wah Ikhwan menghimpun semua unsur ishlah. Ustadz Hasan al-Banna rahimahullah mengatakan: "Hasil dari pemahaman umum yang menyeluruh terhadap Islam ini, bagi Ikhwanul Muslimin, adalah mencakup fikrah mereka di seluruh sektor ishlah pada diri ummat.
Siapapun yang memiliki keikhlasan dan rasa ghirah terhadap Islam mendapatkan saluran aspirasi dan cita-citanya pada da'wah Ikhwan. Terpadulah semua harapan untuk menghidupkan ishlah, mereka yang mengetahui dan memahami seluk beluknya.
Anda dapat mengatakan bahwa Ikhwanul muslimin adalah: