• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

2. Pemberian Tugas

yang mempengaruhi prestasi belajar siswa berasal dari luar diri siswa, seprti cara guru mengajar dan metode yang digunakan dalam mengajar. Salah satunnya adalah dengan menggunakan metode pemberian tugas rumah kepada siswa.

2. Pemberian Tugas

a. Pengertian Pemberian Tugas

“Tugas adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk

diselesaikan. Guru dapat memberikan tugas kepada anak didik sebagai

bagian yang tidak dapat terpisahkan dari tugas belajar anak didik”

(Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006: 153).

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, “Tugas adalah yang wajib

dikerjakan/ditentukan untuk dilakukan, pekerjaan yang menjadi tanggung

jawab seseorang, pekerjaan yang dibebankan” (Poerwadarminta, 2005:

1299).

Pemberian tugas merupakan salah satu bagian dari metode mengajar yang dilakukan dengan cara menugaskan siswa untuk mempelajari kembali materi pelajaran yang telah diberikan oleh guru kemudian harus dipertanggungjawabkan.

Menurut Winkel (2005: 277), pemberian tugas dapat dipandang dari tiga sudut, yaitu:

22

1) Menurut tujuan instruksional yang harus dicapai, lebih-lebih dalam segi jenis perilaku, apakah termasuk ranah kognitif, ranah afektif, atau ranah psikomotorik.

2) Menurut jumlah siswa yang harus mengerjakan tugas itu. Ada tugas yang harus dikerjakan sendiri-sendiri, dikerjakan bersama dengan teman atau dikerjakan bersama dalam kelompok kecil maupun besar.

3) Menurut kadar tuntutan atau pendampingan yang diberikan oleh tenaga pengajar. Siswa dapat diminta untuk bekerja sendiri dan menemukan tanpa diberi petunjuk oleh guru (discovery learning) atau dengan jelas-jelas dituntun oleh

guru (expository teaching).

Berdasarkan pendapat tersebut di atas pengertian pemberian tugas adalah pekerjaan yang diberikan oleh guru berupa tugas tertentu, siswa mengerjakan tugas tersebut kemudian mempertanggungjawabkannya supaya siswa dapat memahami materi yang telah disampaikan oleh gurunya.

b. Langkah Pemberian Tugas

Pemberian tugas dalam proses belajar mengajar didasarkan pada pemikiran bahwa dengan diberikanya tugas tersebut siswa akan belajar. Semakin sering diberi tugas, siswa akan semakin sering untuk belajar,

23

dan semakin sering siswa tersebut belajar maka prestasinya akan semakin meningkat.

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pemberian tugas menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 86) terdapat tiga fase, yaitu:

1) Fase Perencanaan Tugas (proses pemberian tugas dari guru) tugas yang diberikan siswa hendaknya mempertimbangkan: a) Tujuan yang akan dicapai

b) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut.

c) Sesuai dengan kemampuan siwa

d) Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa

e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut.

2) Fase Pelaksanaan Tugas

a) Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru b) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja

c) Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.

d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik.

24

a) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakan.

b) Ada Tanya jawab/diskusi kelas

c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun nontes atau cara lainya.

Guru dalam memberikan tugas kepada siswa menurut Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati (1993: 128) hendaknya melalui langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menetapkan tujuan pemberian tugas, hal ini diperlukan dalam rangka memudahkan penentuan jenis tugas yang akan diberikan kepada siswa.

2) Menetapkan jenis tugas yang akan diberikan kepada siswa 3) Menjelaskan cara-cara mengerjakan tugas tersebut

4) Menetapkan batas waktu yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas

5) Pelaksanaan tugas oleh siswa

6) Fase resistasi (mempertanggungjawabkan) tugas yang

diberikan kepada siswa, baik secara tertulis maupun lisan. Syarat tugas yang baik menurut Suprihadi Saputro, dkk (2000: 76), adalah:

1) Harus dinyatakan dengan jelas dan tegas

2) Hendaknya disertai juga mengenai kesulitan yang akan dihadapi

25

3) Harus berkaitan dengan apa yang dipelajari 4) Hendaknya didiskusikan oleh guru dan siswa 5) Hendaknya disesuaikan dengan kesanggupan siswa 6) Hendaknya dilaksanakan oleh siswa itu sendiri

7) Harus disesuaikan dengan waktu yang ada pada siswa.

Berdasarkan pendapat di atas, guru harus memperhatikan langkah-langkah dalam memberikan tugas pada siswa agar tugas yang telah diberikan dapat diselesaikan dan dipertanggungjawabkan oleh siswa dengan baik. Guru juga harus mengoreksi setiap tugas yang telah diberikan kepada siswa untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam menguasai materi yang telah diberikan. Melalui penerapan pemberian tugas dari guru, dapat membantu siswa agar lebih aktif dan mandiri dalam proses belajar mengajar, mampu meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga dapat membantu meningkatkan prestasi belajarnya.

c. Jenis Pemberian Tugas

Adapun jenis-jenis tugas yang dapat diberikan kepada siswa yang dapat membantu berlangsungnya proses belajar mengajar:

1) Tugas membuat rangkuman

2) Tugas membuat makalah

3) Menyelesaikan soal

26

5) Tugas mempraktikkan sesuatu

6) Tugas mendemonstrasikan observasi.

Menurut Roestiyah (2008: 133), “Tugas dapat diberikan dalam

bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajarantertentu atau suatu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran, selain itu dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan, dapat ditugaskan untuk mengumpulkan sesuatu, membuat sesuatu, mengadakan observasi terhadap sesuatu dan bisa juga

melakukan eksperimen”.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jenis atau bentuk tugas yang diberikan guru kepada siswa dapat berupa pertanyaan, latihan, maupun tertulis, pekerjaan rumah (PR), dan sebagainya.

d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Pemberian Tugas

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2006: 87) terdapat kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan metode pemberian tugas, yaitu:

1) Kelebihanya bagi anak didik, antara lain:

a) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual ataupun kelompok.

b) Dapat mengembangkan kemandirian siswa di luar

pengawasan guru

27

d) Dapat mengembangkan kreativitas siswa. 2) Kekurangan bagi guru, antara lain:

a) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan ataukah orang lain

b) Khusus untuk tugas kelompok, tidak jarang yang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah anggota

tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak

berpartisipasi dengan baik

c) Tidak mudah memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa

d) Sering memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan bagi siswa

Tugas yang diberikan oleh guru harus selalu bervariasi, agar tugas tersebut dapat memberikan semangat pada siswa untuk lebih giat belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

Dokumen terkait