• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.7. Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin Produksi 1.Pengeringan Benih

2.7.1.2. Pembersihan/Sortasi

Penyotiran GKK (Gabah Kering Kotor) dilakukan untuk mendapatkan benih yang bermutu dan berkualitas tinggi dan bersih. Saringan mesin pengolahan (Petkus) terdiri dari 2 (dua) saringan, yaitu saringan atas (Scalper) dimana benih yang dikehendaki menembus lobang saringan dengan bebas sedangkan kotoran-kotoran kasar yang tidak bisa menembus saringan akan terpisah dan saringan bawah (Saringan Sortasi) berfungsi untuk menyortir benih berdasarkan ukurannya. Pada saringan ini benih berisi penuh dan benih yang kosong akan dipisahkan.

1. Seed-Cleaner petkus K 531 Dimensi : 5060x2100x2210 (mm) Berat : 1300 Kg Power : 4 Kw Kapasitas : 2 Ton/Jam Jumlah : 1 Unit

Gambar 2.13. Seed-Cleaner Petkus

2. Seed-Cleaner Robber D 4950

Dimensi : 5060x2100x2210 (mm)

Berat : 1300 Kg

Power : 4 Kw

Jumlah : 2 Unit

Gambar 2.14. Seed-Cleaner Robber

2.7.1.3. Pengepakan

Mesin yang digunakan pada pengepakan fully automatic adalah mesin Filling Vertical U-5000, memiliki kapasitas output sebesar 3,5 ton/jam. Operator hanya bekerja sebagai pekerja panel yang bertugas untuk penyetingan mesin, selebihnya seluruh pekerjaan dilakukan oleh mesin secara otomatis. Gambar mesin pengepak fully automatic dapat dilihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15. Mesin Filling Vertical U-5000

2.7.2. Peralatan (Equipment)

Peralatan produksi adalah semua peralatan yang tidak memerlukan penggerak yang digunakan dalam proses produksi. Adapun penjelasan mengenai peralatan produksi yang ada di PT Sang Hyang Seri untuk setiap stasiunnya adalah sebagai berikut.

1. Bagian penerimaan dan pengiriman a. Truck

Tipe : Toyota Dyna 125 LT, Mitsubishi Colt Diesel 135 PS, Toyota

Rino 115 PS

Kapasitas : 8000 Kg Jumlah : 4 Unit b. Forklift

Fungsi : alat angkut GKP dan benih Kapasitas : 2000 Kg

Jumlah : 2 unit c. Timbangan Avery

Fungsi : mengukur berat GKP Kapasitas : 500 Kg

Jumlah : 1 Unit d. Timbangan biasa

Fungsi : Mengukur berat benih Kapasitas : 150 Kg

Jumlah : 2 Unit e. Kereta sorong

Fungsi : alat angkut GKP dan benih Kapasitas : 100 Kg

Jumlah : ± 7 unit f. Palet

Fungsi : Menampung GKP dan benih Kapasitas : 1000 Kg

Jumlah : ± 500 Unit 2. Bagian pengeringan

a. Thermometer

Fungsi : Mengukur suhu GKP pada box dryer Jumlah : ± 12 Unit

b. Sekop

Fungsi : Mengaduk GKP Jumlah : ± 15 Unit

c. Sekop garpu kayu

Fungsi : meratakan ketebalan benih pada saat proses pengeringan di lantai jemur

Jumlah : ± 20 Unit d. Sapu lidi

Fungsi : memisahkan jerami dari GKP dan membersihkan lantai jemur

Jumlah : ± 10 Unit e. Karung

Fungsi : wadah GKP f. Tali plastik

Fungsi : mengikat karung GKP g. Terpal

Fungsi : menutup GKP jika hujan 3. Bagian penyortiran

a. Hopper

Jumlah : 2 unit b. Elevator

Fungsi : Mengangkat GKP ke seed cleaner Jumlah : 3 unit

4. Bagian Pengemasan a. Box saluran

Fungsi : wadah untuk menyalurkan benih ke kantong plastik Jumlah : 1 unit

b. Kantong plastik

Fungsi : wadah untuk mengemas benih c. Kertas label (bantuan dan bebas)

Fungsi : tanda pengenal benih berisikan spesifikasi benih d. Benang

Fungsi : mengikat karung yang sudah berisi benih dalam kemasan e. Impluse sealer

Fungsi : menjahit karung yang sudah berisi benih dalam kemasan Jumlah : 2 unit

f. Timbangan biasa

Fungsi : mengukur berat benih untuk satu kemasan Jumlah : 1 unit

g. Jarum goni

Fungsi : menjahit karung yang sudah berisi benih dalam kemasan Jumlah : 3 buah

h. Mesin new-long

Fungsi : menjahit karung yang sudah berisi benih dalam kemasan Jumlah : 2 buah

5. Laboratorium

a. Lemari Pendingin

Fungsi : mendinginkan bahan Jumlah : 1 Unit

b. Oven

Fungsi : memanaskan bahan Jumlah : 1 Unit

c. Germinator

Fungsi : alat pemeraman Jumlah : 1 Unit

d. Moisture tester

Fungsi : mengukur kadar air Jumlah : 2 Unit

e. Lemari

Fungsi : menyimpan tabung dan bahan kimia Jumlah : 1 Unit

f. Thermometer

Fungsi : mengukur suhu ruangan Jumlah : 1 Unit

2.8. Utilitas

Yang dimaksud dengan utilitas dalam sebuah pabrik adalah unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi

penunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar. Utilitas yang terdapat pada PT SHS antara lain sebagai berikut:

1. Unit Pembangkit Tenaga (Power Plant)

Tenaga yang digunakan untuk dapat mengoperasikan seluruh alat dan mesin di PT SHS diperoleh dari tenaga listrik PLN. Selain itu, tenaga listrik juga

diperoleh dari unit pendukung seperti Genset. Adapun spesifikasi dari mesin Genset yang digunakan adalah :

Output : 32,5 KVA Voltage : 380/220 V Frequency : 50 Hz

Daya listrik yang tersedia didistribusikan ke bagian-bagian sebagai berikut :

a. Perumahan pimpinan, staf dan karyawan.

b. Penerangan dan arus listrik kantor dan pabrik serta jalan. c. Unit-unit proses pengolahan benih.

2. Unit Pengolahan Air (Water Treatment)

Salah satu bagian yang penting untuk mendukung proses pengolahan di PT SHS adalah air. Sumber air di PT. SHS berasal dari PDAM Deli Serdang. Fungsi air di sini tidak dapat tergantikan oleh senyawa lain. Air digunakan untuk keperluan sebagai berikut :

a. Air domestik, yaitu air yang digunakan di luar kegiatan pabrik (kantor dan perumahan).

b. Air proses, yaitu air yang digunakan untuk keperluan laboratorium.

2.9. Safety dan FireProtection

Keselamatan kerja merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan kerja, cacat dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat mengakibatkan hambatan-hambatan yang sekaligus juga merupakan kerugian secara tidak langsung seperti kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi untuk beberapa saat hal ini akan menyebabkan tingginya biaya produksi. Safety and fire protection adalah upaya yang dilakukan agar keselamatan tetap terjaga selama proses produksi berlangsung, dalam hal ini adalah proses pengolahan GKP menjadi benih baik bagi karyawan dan bahan yang terdapat di PT. SHS. Perusahaan sebenarnya telah memiliki kebijakan dalam hal safety terhadap bahaya namun pelaksanaannya belum maksimal karena para pekerja belum seluruhnya mematuhi kebijakan yang telah dibuat. Kemungkinan terjadinya potensi kebisingan adalah di stasiun boiler dan sebagian besar pada departemen produksi di bagian seed cleaner. Kesadaran pekerja akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja masih sangat kurang, hal tersebut terlihat dari belum ada pekerja yang menggunakan masker dan kaca mata pada saat bekerja terutama di bagian pengeringan dan penyortiran GKP.

Untuk kegiatan penanggulangan bahaya kebakaran perusahaan juga melengkapinya dengan peralatan kerja pendukung seperti : alat pemadam api (fire

extingwisher) di daerah penting dalam pabrik, pompa air dan penyemprot air dan tangki air.

Dokumen terkait