• Tidak ada hasil yang ditemukan

SITUASI SUMBERDAYA KESEHATAN

C. Pembiayaan Kesehatan

Total Anggaran Kesehatan pada tahun 2011 sebesar Rp. 59.390.237.301,55 yang terdiri dari belanja tidak langsung (Belanja Pegawai) dan Belanja Langsung, sedangkan total APBD Kabupaten Tulungagung sebesar Rp. 1.376.295.108.916,70. Proporsi anggaran bidang kesehatan terhadap APBD Kabupaten Tulungagung 3,47%. Dari perhitungan Tabel 79 diperoleh Anggaran Kesehatan Per kapita Kabupaten Tulungagung sebesar Rp. 59.045,65.

Untuk pembiayaan masyarakat miskin sepenuhnya dilaksanakan dengan pembiayaan dari Pemerintah Pusat melalui Jaminan Kesehatan Masyarakat sebesar Rp. 1.445.575.500. dan Jamkesda sebesar Rp. 1.500.000.000

BAB VI KESIMPULAN

Pada tahun 2011 pembangunan kesehatan di Kabupaten Tulungagung dilaksanakan dalam rangka mendukung tercapainya Standar Pelayanan Minimal Kesehatan yang telah ditetapkan SK Bupati No. 21 Tahun 2009 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Kabupaten Tulungagung. Pembangunan dilaksanakan melalui 30 kegiatan, yang merupakan jabaran dari 11 program. Dari berbagai uraian pada bab-bab terdahulu dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembangunan kesehatan pada umumnya berjalan baik, meskipun mengalami berbagai kendala.

Untuk mengukur derajat kesehatan digunakan indikator angka kematian, angka kesakitan dan status Gizi.

Angka kematian baik ibu, bayi maupun balita di Kabupaten Tulungagung sangat rendah bila dibandingkan dengan angka propinsi maupun nasional, kondisi ini perlu dipertahankan atau bahkan harus ditekan agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat terwujud.

Angka kesakitan di Kabupaten Tulungagung digambarkan dengan indikator sebagai berikut:

1. AFP Rate (non polio) < 15 tahun 0,77 per 100.000 2. Angka Insidens TB Paru 41,16 per 100.000 penduduk 3. Angka Prevalensi TB Paru 63,23 per 100.000 penduduk 4. Angka kematian akibat TB Paru 1,19 per 100.000 penduduk 5. Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) 40,23 %

6. Success Rate TB Paru 93,65%

7. Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 10,16% 8. Jumlah Kasus Baru HIV 68,00 Kasus

9. Jumlah Kasus Baru AIDS 21 Kasus

10. Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 2.945 Kasus 11. Jumlah Kematian karena AIDS 10 Jiwa

12. Donor darah diskrining positif HIV 0,06%

13. Persentase Diare ditemukan dan ditangani 16,14% 14. Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 0,00 Kasus 15. Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler)13,00 Kasus

16. Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 1,29 per 100.000 penduduk

17. Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00% 18. Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 15,38% 19. Angka Prevalensi Kusta 0,14 per 10.000 Penduduk 20. Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00% 21. Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB)100,00% 22. Jumlah Kasus Difteri 9,00 Kasus

23. Case Fatality Rate Difteri 0,00% 24. Jumlah Kasus Pertusis 0,00 Kasus

25. Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0,00 Kasus 26. Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0,00% 27. Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0,00 Kasus 28. Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum0,00% 29. Jumlah Kasus Campak 43,00 Kasus

30. Case Fatality Rate Campak 0,00% 31. Jumlah Kasus Polio tidak ada kasus

32.Jumlah Kasus Hepatitis B tidak ada Kasus

33. Incidence Rate DBD 6,66 per 100.000 penduduk 34. Case Fatality Rate DBD 4,48%

35. Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) 0,04 per 1.000 penduduk

36. Case Fatality Rate Malaria 0,00%

37. Angka Kesakitan Filariasis 0,30 per 100.000 penduduk Status gizi diukur dengan indikator sebagai berikut: 1. Bayi baru lahir ditimbang 100%

2. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,78% 3. Balita Gizi Baik 89,47%

4. Balita Gizi Kurang 4,74% 5. Balita Gizi Buruk 0,64%

Upaya kesehatan di Kabupaten Tulungagung telah dilakukan antara lain melalui peningkatan pelayanan kesehatan, akses dan mutu pelayanan kesehatan, PHBS dan keadaan lingkungan.

Upaya meningkatkan Pelayanan kesehatan dapat ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut:

1. Kunjungan Ibu Hamil (K1) 97,64% 2. Kunjungan Ibu Hamil (K4) 88,88%

3. Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 96,72% 4. Pelayanan Ibu Nifas 94,16%

5. Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 49,06% 6. Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 83,01% 7. Bumil Risti/Komplikasi ditangani 58,44% 8. Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 36,12% 9. Bayi Mendapat Vitamin A 103,64%

10.Anak Balita Mendapat Vitamin A 88,76% 11.Ibu Nifas Mendapat Vitamin A

12.Peserta KB Baru 6,59% 13.Peserta KB Aktif 79,57%

14.Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99,37%

15.Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 96,73% 16.Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) 98,90%

17.Desa/Kelurahan UCI 63,10%

18.Cakupan Imunisasi Campak Bayi 103,65% 19.Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 3,76% 20.Bayi yang diberi ASI Eksklusif 49,19%

22.Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) 63,97% 23.Balita ditimbang 69,43%

24.Balita berat badan naik 71,56%

25.Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,75% 26.Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00%

27.Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100,00% 28.Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 27,47% 29.Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 39,62%

30.Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 44,00% 31.Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 104,00% 32.Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,44

33.SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 275 sekolah 34.SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 303 sekolah 35.Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 40,85%

36.Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 50,21%

37.Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut 50,21% Upaya pemasyarakatan PHBS dapat ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut:

1. Rumah Tangga ber-PHBS: 33,36%

Upaya pemasyarakatan PHBS dapat ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut:

2. Rumah Tangga ber-PHBS: 33,36%

Upaya Penyehatan Lingkungan dapat ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut:

1. Rumah yang diperiksa kesehatannya: 44,30% 2. Rumah Sehat: 57,05%

3. Keluarga yang diperiksa air bersihnya: 100,00% 4. Keluarga yang memiliki akses air bersih: 75,90%

5. KK memiliki Tempat Sampah: 100,00% 6. KK memiliki Tempat Sampah Sehat: 81,70% 7. KK memiliki Pengelolaan Air Limbah:72,10%

8. KK memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat: 60,70% 9. Tempat Makanan dan Depot Air Minum Sehat: 78,43% 10. Institusi dibina Keslingnya: 78,50%

11.Rumah/Bangunan diperiksa Jentik Nyamuk Aedes: 44,30% 12.Rumah/Bangunan bebas Jentik Nyamuk Aedes: 30,5%

Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Kesehatan didukung sumber daya kesehatan berupa tenaga, pembiayaan dan sarana kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Tulungagung sudah memadai, akan tetapi pada jenis tertentu masih kurang, demikian juga penempatannya masih belum seluruhnya sesuai dengan kompetensi. Total Anggaran Kesehatan pada tahun 2011 sebesar Rp. 59.390.237.301,55 yang terdiri dari belanja tidak langsung (Belanja Pegawai) dan Belanja Langsung, sedangkan total APBD Kabupaten Tulungagung sebesar Rp. Rp. 1.376.295.108.916,70 Proporsi anggaran bidang kesehatan terhadap APBD Kabupaten Tulungagung baru mencapai 3,47%. Sarana kesehatan yang dimiliki Kabupaten Tulungagung terdiri dari RSU sebanyak 12 buah, Puskesmas sebanyak 31 buah, Sarana kesehatan yang memiliki laboratorium baru 100%, sedangkan yang memiliki Jumlah desa siaga telah mencapai 271 desa, polindes 177 polindes, poskesdes 271 buah dan posyandu 1.235 buah.

Demikian gambaran singkat pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Tulungagung tahun 2011, semoga bermanfaat.

Dokumen terkait