BAB IV BAGIAN PERTAMA - KOMITE MEDIS
Pasal 45 Pembiayaan Komite Medis
Pembiayaan Komite Medis
(1) Anggaran Komite Medis di bebankan kepada anggaran rumah sakit.
(2) Anggaran disusun setiap tahun dan diajukan kepada Direktur Rumah Sakit . (3) Anggaran di susun untuk keperluan: ATK, Pelaksanaan program, rapat,
penggandaan, pendistribusian, gaji pegawai dan lain-lain.
BAB V Bagian Pertama
SUB KOMITE KREDENSIAL MEDIS
Pasal 46
Pengorganisasi Sub Komite Kredensial Medis (1) Struktur Organisai Sub Komite Kredensial Medis terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris dan c. Anggota
(2) Ketua, Sekretaris dan anggota Sub Komite Kredensial Medis ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usulan Ketua Komite Medis .
(3) Bila Ketua berhalangan dalam menjalankan tugasnya, maka Sekretaris akan mengambil alih tugas dan tanggung jawabnya .
(4) Pengurus dan Anggota Sub Komite Kredensial Medis berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.
(5) Masa kerja Sub Komite Kredensial Medis adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit .
(6) Anggaran biaya Sub Komite Kredensial Medis disusun untuk rencana tahun berikutnya, dan di bebankan kepada anggaran Rumah sakit.
Pasal 47
Tugas Sub Komite Kredensial Medis
(1) melakukan review permohonan untuk menjadi anggota SM rumah sakit secara total obyektif, adil, jujur, dan terbuka.
(2) Membuat rekomendasi hasil review berdasarkan kriteria yang ditetapkan dan sesuai dengan kebutuhan SM di Rumah Sakit.
(3) Membuat laporan kepada Komite Medis apabila permohonan sesuai dengan ketentuan yang diatur didalam Peraturan Internal SM (Medical staff bylaws) di Rumah Sakit.
(4) Melakukan review kompetensi SM dan memberikan laporan dan rekomendasi kepada Komite Medis dalam rangka pemberian clinical previllages, reapoiments dan penugasan staf medis pada unit kerja.
(5) Membuat rencana kerja Sub Komite Kredensial. (6) Melaksanakan rencana kerja Sub Komite Kredensial.
(7) Menyusun tata laksana dan instrumen kredensial.
(8) Melaksanakan kredensial dengan melibatkan lintas fungsi sesuai kebutuhan. (9) Membuat laporan berkala kepada Komite Medis.
Pasal 48
Wewenang Sub Komite Kredensial mediss
Melaksanakan kegiatan kredensial secara adil, jujur, dan terbuka secara lintas sektoral dan lintas fungsi sesuai kebutuhan.
Pasal 49
Tanggung Jawab Sub Komite Kredensial Medis Sub Komite Kredensial Medik bertanggung jawab kepada Komite Medis
Pasal 50
Tata Kerja Sub Komite Kredensial Medis
(1) Dalam melaksanakan tugas, Sub Komite Kredensial Medis wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan Komite Medis, dan Ketua Kelompok SM.
(2) Sub Komite Kredensial Medis dapat membentuk Tim Ad Hoc yang melibatkan Anggota SM dan Manajer Keperawatan untuk meminta pertimbangan.
(3) Setiap laporan yang diterima oleh Sub Komite Kredensial Medis, wajib dievaluasi dan ditindaklanjuti serta digunakan sebagai bahan untuk rapat. (4) Sub Komite Kredensial Medis dapat wajib mengadakan rapat anggota
minimal 1(satu) kali dalam sebulan.
(5) Sub Komite Kredensial Medis menyampaikan notulen rapat, laporan-laporan dan rekomendasinya kepada Komite Medis.
Bagian Kedua
Pasal 51
Pengorganisasian Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis (1) Struktur Organisasi Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis terdiri
dari : a. Ketua
b. Sekretaris dan c. Anggota
(2) Ketua, Sekretaris dan Anggota Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usulan Komite Medis . (3) Bila Ketua berhalangan dalam menjalankan tugasnya, maka Sekretaris akan
mengambil alih tugas dan tanggung jawabnya.
(4) Pengurus dan Anggota Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.
(5) Masa kerja Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.
(6) Anggaran biaya Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis disusun untuk rencana tahun berikutnya, dan dibebankan kepada anggaran Rumah sakit.
Pasal 52
Tugas Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis (1) Membuat rencana kerja / program kerja.
(2) Melaksanakan rencana kerja / jadwal kegiatan. (3) Membuat panduan mutu pelayanan medis.
(4) Melakukan pematauan dan pengawasan mutu pelayanan medis.
(5) Menyusun indikator mutu klinik dengan melakukan koordinasi dengan kelompok staf medis dan unit kerja. Indikator yang disusun adalah indikator output atau outcome.
(6) Melakukan koordinasi dengan komite peningkatan mutu RS (7) Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala.
Wewenang Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis
Melaksanakan kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan medis secara lintas sektoral dan lintas fungsi sesuai kebutuhan.
Pasal 54
Tanggung Jawab Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medik bertanggung jawab dan berkewajiban melaporkan segala sesuatunya kepada Komite Medik.
Pasal 55
Tata Kerja Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis
(1) Dalam melaksanakan tugas, Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan Komite Medis, Ketua Kelompok SM, Manajer rumah sakit dan Sub Komite lain.
(2) Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis dapat membentuk Tim Ad Hoc yang melibatkan Anggota SM di unit pelayanan tertentu dan tenaga kesehatan lain, guna mengaudit mutu pelayanan .
(3) Setiap laporan yang diterima oleh Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis, wajib dievaluasi dan ditindaklanjuti serta digunakan sebagai bahan untuk rapat.
(4) Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis wajib mengadakan rapat anggota minimal 1 (satu) kali setiap bulan.
(5) Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis menyampaikan notulen rapat, laporan- laporan dan rekomendasi kepada Komite Medis.
SUB KOMITE ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI
Pasal 56
Pengorganisasian Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi (1) Struktur organisasi Sub Komite Etika dan Disiplin profesi terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekertaris, dan c. Anggota
(2) Ketua, Sekretaris dan anggota Sub Komite Etika dan Disiplin profesi ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit Rumah Sakit atas usulan Komite Medik .
(2) Bila Ketua berhalangan dalam menjalankan tugasnya, maka Sekretaris akan mengambil alih tugas dan tanggung jawabnya .
(3) Pengurus dan Anggota Sub Komite Etika dan Disiplin profesi berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.
(4) Masa kerja Sub Komite Etika dan Disiplin profesi adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.
(5) Anggaran biaya Sub Komite Etika dan Disiplin profesi disusun untuk rencana tahun berikutnya, dan di bebankan kepada anggaran Rumah Sakit.
Pasal 57
Tugas Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi (1) Membuat rencana kerja.
(2) Melaksanakan rencana kerja.
(3) Menyusun tatalaksana pemantauan dan penanganan masalah etika dan disiplin profesi.
(4) Melakukan sosialisasi yang terkait dengan etika profesi dan disiplin profesi.
(5) Mengusulkan kebijakan yang terkait dengan Bioetika. (6) Melakukan koordinasi dengan Panitia Etik Rumah Sakit. (7) Melakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala.
Pasal 58
Wewenang Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi
Melakukan pemantauan dan penanganan masalah etika profesi kedokteran dan disiplin profesi dengan melibatkan lintas sektoral dan lintas fungsi sesuai kebutuhan.
Pasal 59
Tanggung jawab Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi
Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi bertanggung jawab kepada Komite Medis. Pasal 60
Tata kerja Sub Komite Etika Dan Disiplin Profesi
(1) Dalam melaksanakan tugas, Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sikronisasi dengan Komite Medis, Manajer Keperawatan dan Ketua Kelompok SM.
(2) Sub Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis dapat membentuk Tim Ad Hoc yang melibatkan Anggota SM di unit pelayanan tertentu dan/atau tenaga kesehatan lain, untuk melaksanakan audit medis.
(3) Setiap laporan yang diterima oleh Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi, wajib dievaluasi dan ditindaklanjuti serta digunakan sebagai bahan untuk rapat.
(4) Sub Komite Etika dan Disiplin profesi wajib mengadakan rapat anggota minimal 1 (satu) kali setiap bulan.
(5) Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi menyampaikan notulen rapat, laporan-laporan dan rekomendasi kepada Komite Medis.
Bagian Keempat SUB KOMITE REKAM MEDIS
Pasal 61
Pengorganisasian Sub Komite Rekam Medis (1) Struktur Organisasi Sub Komite Rekam Medis terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris dan c. Anggota
(2) Ketua, Sekretaris dan Anggota Sub Komite Rekam Medis ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usulan Komite Medis.
(3) Bila Ketua berhalangan dalam menjalankan tugasnya, maka Sekretaris akan mengambil alih tugas dan tanggung jawabnya .
(4) Anggota Sub Komite Rekam Medis berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.
(5) Masa Kerja Sub Komite Rekam Medis adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.
(6) Anggaran biaya Sub Komite Rekam Medis disusun untuk rencana tahun berikutnya, dan dibebankan kepada anggaran Rumah sakit.
Pasal 62
Tugas Sub Komite Rekam Medis
(1) Menyusun Pedoman Kerja Sub Komite Rekam Medis yang berkaitan dengan fungsinya, yakni menjamin terlaksananya rekam medis yang sesuai standar teknis rekam medis.
(2) Mengawasi akurasi dan kelengkapan rekam medis pasien sesuai aturan. (3) Mengawasi cara penyimpanan rekam medis dan pengambilannya kembali
(retrieving).
(4) Mengevaluasi berkas rekam medis untuk menunjang penyelenggaraan pelayanan.
(5) Memantau penyelesaian rekam medis agar tepat waktu dan lengkap, agar dapat digunakan untuk memperbaiki mutu pelayanan pasien dan kepentingan medikolegal.
(6) Memantau dan melaksanakan evaluasi ketepatan klinik dari semua data rekam medis .
(7) Mengevaluasi dan menetapkan dokumen rekam medis untuk menjadi bagian dari rekam medis yang permanen.
Pasal 63
Wewenang Sub Komite Rekam Medis
Melaksanakan kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan rekam medik sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.
Pasal 64
Tanggung Jawab Sub Komite Rekam Medis
Sub Komite Rekam Medis bertanggung jawab dan berkewajiban melaporkan segala sesuatunya kepada Komite Medis .
Pasal 65
Tata Kerja Sub Komite Rekam Medis
(1) Dalam melaksanakan tugas, Sub Komite Rekam Medis wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan Komite Medis dan Manajer dan unit kerja terkait dan Sub Komite lain.
(2) Setiap laporan yang diterima oleh Sub Komite Rekam Medis, wajib dievaluasi dan di tindak lanjuti serta di gunakan sebagai bahan untuk rapat. (3) Sub Komite Rekam Medis wajib mengadakan rapat rapat anggota minimal 1
(satu) kali setiap bulan.
(4) Sub Komite Rekam Medis menyampaikan notulen rapat, laporan-laporan dan rekomendasinya kepada Komite Medis.
Bagian Kelima
SUB KOMITE FARMASI DAN TERAPI
Pasal 66
Pengorganisasian Sub Komite Farmasi dan Terapi. (1) Struktur Organisasi Sub Komite Farmasi dan Terapi terdiri dari :
a. Ketua
c. Anggota
(2) Ketua,Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota Sub Komite Farmasi dan Terapi ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usulan Komite Medis .
(3) Bila Ketua berhalangan dalam menjalankan tugasnya, maka Sekretaris akan mengambil alih tugas dan tanggung jawabnya .
(4) Pengurus dan Anggota Sub Komite Farmasi dan Terapi berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang.
(5) Masa Kerja Sub Komite Farmasi dan Terapi adalah 3 (tiga) tahun terhitung sejak ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit.
(6) Anggaran biaya Sub Komite Farmasi dan Terapi disusun untuk rencana tahun berikutnya, dan dibebankan kepada anggaran rumah sakit.
Pasal 67
Tugas Sub Komite Farmasi dan Terapi
(1) Menyusun Pedoman Kerja Sub Komite Farmasi dan Terapi yang berkaitan dengan fungsinya, yakni menjamin terlaksananya distribusi dan penyimpanan obat yang sesuai standar.
(2) Menjadi penasihat Direktur Rumah Sakit dalam segala hal yang berkaitan dengan penggunaan obat dan bahan farmasi lain melalui Komite Medis. (3) Menyusun dan merevisi formularium/Daftar Obat Rumah Sakit.
(4) Melaksanakan evaluasi pemberian obat agar rasional dan sesuai standar pelayanan, serta sesuai dengan ketentuan rumah sakit.
(5) Mengadakan peninjauan atas reaksi-reaksi obat yang terjadi, mencari tahu penyebab reaksi, dan membuat rekomendasi kepada Direktur Rumah Sakit melalui Komite Medis.
(6) Mengadakan penilaian terhadap proses pengobatan sebagai berikut : a. Penulisan resep
b. Proses penyiapan dan penyerahan obat c. Administrasi perbekalan farmasi d. Pemantauan efek samping obat e. Berbagai reaksi negatif obat.
(7) Meninjau penggunaan obat baru dan menyiapkan acuan penggunaannya di rumah sakit.
Pasal 68
Wewenang Sub Komite Farmasi dan Terapi
Melaksanakan kegiatan upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui peningkatan mutu farmasi berdasarkan standar pelayanan berbasis bukti (evidence base medicine) dan pengobatan yang rasional.
Pasal 69
Tanggung Jawab Sub Komite Farmasi dan Terapi
Sub Komite Farmasi dan Terapi bertanggung jawab dan berkewajiban melaporkan segala sesuatunya kepada Komite Medis.
Pasal 70
Tata Kerja Sub Komite Farmasi dan Terapi
(1) Dalam melaksanakan tugas, Sub Komite Farmasi dan Terapi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dengan Komite Medis, Manajer Keperawatan, Ketua Kelompok SM, Manajer Farmasi dan Unit Kerja lain dan Sub Komite lain.
(2) Sub Komite Farmasi dan Terapi dapat membentuk Tim Ad Hoc yang melibatkan Ketua Kelompok SM, Unit Kerja dan tenaga kesehatan lain, agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
(3) Setiap laporan yang diterima oleh Sub Komite Farmasi dan Terapi , wajib dievaluasi dan di tindak lanjuti serta di gunakan sebagai bahan untuk rapat . (4) Sub Komite Farmasi dan Terapi wajib mengadakan rapat anggota minimal 1
(satu) kali setiap bulan.
(5) Sub Komite Farmasi dan Terapi menyampaikan notulen rapat, laporan-laporan dan rekomendasinya kepada Komite Medis.
BAB VI
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS
BAB VII
TATA CARA REVIEW DAN PERBAIKAN PERATURAN INTERNAL STAF MEDIS
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 71
Pemberlakuan Peraturan Internal Staf Medis
Peraturan Internal Staf Medis ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.
Ditetapkan di Jakarta Pada Tanggal ... Direktur Rumah Sakit ,