• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembiayaan Murabahah

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 36-45)

1. Pengertian Murabahah

Murabahah adalah bentuk jual beli barang dengan tambahan harga atas harga pembelian yang pertama secara jujur. Murabahah menurut para ulama adalah akad jual beli dimana penjual menyebutkan harga beli barang yang akan dijual kepada pembeli dan penjual mensyaratkan laba atas penjualan dalam jumlah tertentu yang disepakati. Karena dalam murabahah terdapat adanya keuntungan yang disepakati maka karekteristik murabahah adalah si penjual harus memberi tahu pembeli tentang harga pembelian barang dan menyatakan jumlah keuntungan yang ditambahkan biaya tersebut.40

2. Dasar Hukum a. Al-Qur’an QS. al-Baqarah [2]: 275     

Artinya :“...Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.. .”

40

Adiwarman Karim. Bank Islam dan Analisis dan Keuangan.. (Jakarta: Gema Insani Press 2001) hal. 113

b. Hadits

HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu Hibban dari Abu Sa’id Al-Khudri :

“… bahwa Rasulullah SAW bersabda; "Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka."

c. Ijma ‘

Dasar hukum murabahah menurut ijma' para ulama adalah umat Islam telah berkonsesus tentang keabsahan jual beli, karena manusia sebagai anggota masyarakat selalu membutuhkan apa yang dihasilkan dan dimiliki orang lain, oleh karena itu jual beli adalah salah satu jalan untuk mendapatkannya secara sah, dengan demikian maka mudahlah bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya.41

3. Rukun Murabahah a. Penjual (Baai’) b.Pembeli (Musytari)

c. Obyek Akad : Barang (Mabii’) & Harga (Tsaman) d.Sighot: Serah (Ijab) & Terima (Qabul)

4. Syarat Murabahah

41

Muhammad. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. 2005. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Hal.23

a. Syarat Pihak yang berakad : (Baai’ dan Musytari) Cakap Hukum b.Syarat Mabii’

c. Syarat Tsaman d. Syarat Sighot E. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dicantumkan untuk mengetahui perbedaan objek penelitian yang terdahulu sehingga tidak terjadi penjiplakan karya dan lebih mudah untuk memfokuskan apa yang akan dikaji dalam penelitian ini mencantumkan penelitian terdahulu antara lain:

1. Cecep Suyudi M,42 Strategi Lembaga Nirlaba dalam upaya pemberdayaan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). (Studi Kasus Pada Lembaga

Nirlaba Syariah Masyarakat Mandiri Parung Bogor) Skripsi : Cecep Suyudi Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah 2008. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriftif . Hasil penelitiannya adalah dompet duafa sebagai sebuah lembaga yang menyaring dana-dana zakat, infak dan shodaqoh dari masyarakat turut berperan aktif dalam mengatasi kondisi sosial masyarakat dalam bidang kesejahteraan ekonomi yang tidak merata, salah satunya dengan mendirikan lembaga nirlaba syariah masyarakat mandiri pada tahun 2000. Strategi yang diterapkan pada progam MM-DD dalam melakukan

42 Cecep Suyudi M,42 Strategi Lembaga Nirlaba dalam upaya pemberdayaan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM). (Studi Kasus Pada Lembaga Nirlaba Syariah Masyarakat Mandiri

pemberdayaan meliputi stategi utama yang terdiri dari pembentukan kelompok secara partisipasif, penguatan kapasitas SDM, menciptakan dan mengembangkan usaha produktif dan pengembangan kelembagaan secara komunitas. Dan strategi pendukungnya adalah Pembina keislaman atau keagamaan, pendampingan dan perluasan wawasan kelompok sasaran dan masyarakat sekitar terhadap pentingnya pendidikan kesehatan. Dampak dari pelakasaan progam MM-DD antara lain meliputi dampak ekonomi ,dampak sosial dan dampak progam .

2. Sela Marlena ,43 pemberdayaan UMKM melalui Corporate Sosial

Responsibility bank Indonesia di Yogyakarta . skripsi : Sela Marlena UIN

Sunan Kalijaga yogjakarta ,2014. Metode penelitian yang digunakan adalah pola kualitatif dengan menggunakan metode diskriptif. Hasil penelitiannya adalah implementasi progam CSR BI yogjakarta sesuai secara teoritis yaitu menggunakan aspek bina manusia dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan studi banding untuk anggota dan kelompok usaha,bina usaha dengan memberikan alat-alat produksi dan akses pemasaran agar produksi dapat dijangkau oleh masyarakat luas bina lingkungan dengan membuatkan kolam. Untuk KPI Mina kepis dan pembuatan dapur higenis bagi petani gula semut, dan bina kelembagaan dengan memberikan pendampingan koperasi dan penguatan manajemen organisasi serta keuangan. Dilihat dari hasil

43 Sela Marlena, pemberdayaan UMKM melalui Corporate Sosial Responsibility bank

pemberdayaan Nampak bahwa terjadi peningkatan sector perekonomian terutrama di wilayah sleman dan kulon progo. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pendapatan dari penjualan kapasitas produksi komoditas gula semut di kulon progo.

3. Sri Wahyuni, 44strategi Pemberdayaan usaha Kecil Menengah dinas koperasi UMKM ,perindustrian,dan perdagangan kabupaten Sidrap ( studi kasus : pemberdayaan koperasi pertanian) Skripsi : Sri Wahyuni ,universitas

Hassanudin 2013. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif dan wawancara secara mendalam. Hasil penelitiannya adalah strategi pemberdayaan usaha mikro kecil menengah dari dinas Koperasi,UMKM,perindustrian dan perdagangan belum optimal dalam rangka memperdayakan koperasi pertanian yang berdasarkan dari fase yaitu fase inisial (dinas koperasi berperan penu h dalam memperdayakan koperasi). Fase kedua yaitu fase emansi patoris (dinas koperasi hanya menjadi fasilitator dalam perkembangan koperasi pertanian),hal ini terbukti dengan kurang berkualitasnya Sumber daya yang telah ada dalam koperasi. Rendahnya modal koperasi ,sarana dan prasarana belum memadai , pengawasan yang lemah dan lain sebagainya.

44 Sri Wahyuni, strategi Pemberdayaan usaha Kecil Menengah dinas koperasi UMKM

,perindustrian,dan perdagangan kabupaten Sidrap ( studi kasus : pemberdayaan koperasi pertanian)

4. Ely Ihda Falihah45,Peran Baitul Maal Wa Tanwill Dalam Upaya

Pemberdayaan Usaha Mikro Di Koperasi BMT-MMU Kraton Sidogiri Pasuruan skripsi : Ely Ihda Falihah Universitas Islam Negeri Malang (UIN)

2007. Metode penelitian menggunakan analisa kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian ini dapat dipaparkan bahwa keberadaan BMT memang sangat strategi, demi terangkatnya ekonomi rakyat bawah.BMT-MMU hanya menerapkan pembiayaan produktif dikarenakan secara tidak langsung masyarakat akan belajar memahami mengenai sistem ekonomi syariah dan mampu membedakan dengan sistem lembaga keuangan konvensional (sistem bunga). Terdapat beberapa factor kesuksesan BMT – MMU dalam menyalurkan dananya demi terwujudnya misi pemberdayaan usaha mikro yaitu adanya peran Pondok Pesantren (Ponpes sidogiri pasuruhan) dan andilnya para kiai atau ustadz MMU . BMT juga membudayakan STAF (Shidiq ,Amanah,Fatonah DAN Tablig) dalam segala aktivitasnya. Dan yang menjadi kendala BMT-MMU dalam menjalankan Pemberdayaan yaitu kredit macet dan sulitnya mencari nasabah prdoduktif.

5. Niela Amalia46, Peran Pembiayaan Ba’I Bitsamin Ajil Terhadap

Pemberdayaan Usaha Mikro Di BMT (Studi Kasus Pada Koperasi BMT-MMU

45

Ely Ihda Falihah,Peran Baitul Maal Wa Tanwill Dalam Upaya Pemberdayaan Usaha

Mikro Di Koperasi BMT-MMU Kraton Sidogiri Pasuruan skripsi : Ely Ihda Falihah Universitas Islam

Negeri Malang (UIN) 2007.

46 Niela Amalia, Peran Pembiayaan Ba’I Bitsamin Ajil Terhadap Pemberdayaan Usaha

Mikro Di BMT (Studi Kasus Pada Koperasi BMT-MMU Sidogiri Cabang Wonorejo). Skripsi : Niela

Sidogiri Cabang Wonorejo). Skripsi : Niela Amalia Universitas Islam Negeri

(UIN )Malang.2008. metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif . hasil penelitian yang diperoleh adalah sebgai berikut : diperoleh bahwa peran pembiayaan BBA terhadap pemberdayaan pembiayaan usaha mikro yaitu dalam bentuk : BMT menyediakan barang bagi calon nasabahnya yang pada umumnya para pedagang kaki lima,pedagang sayur dll. Untuk mengembangkan usahanya dan untuk menyalurkan ketrampilan yang dimiliki . terbukti dari tahun ke tahun nasabahnya selalu meningkat , pada tahun 2005 sebanyak 882 orang, sedangkan pada tahun 2006 sebanyak 1128 orang. Begitu juga tahun 2007 sebanyak 1480 orang. Dan upaya yang dilakukan BMT untuk menaggulangi adanya keterlamabatan pembayaran yaitru pertama BMT memberikan perpanjangan waktu pembayaran, yang kedua BMT akan memberikan surat peringatan kepada nasabah yaitu : SP I ,SP II sampai SP III dan yang ketiga BMT akan menyita jaminan atau agunan dari nasabah tersebut.

6. Siti Zulaikah47, Peranan BPRS Ben Salamah Abadi terhadap pemberdayaan

Usaha Kecil dan Menengah di kecamatan Gondang Kab Grobongan (studi kasus PT BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi). Skripsi : Siti Zulaikah ,IAIN

Walisongo Semarang ,2011. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian : Perbankan Syariah memiliki potensi dan peranan yang sangat besar dalam upaya mendukung pemberdayaan UKM yaitu mulai

47

Siti Zulaikah, Peranan BPRS Ben Salamah Abadi terhadap pemberdayaan Usaha Kecil

dan Menengah di kecamatan Gondang Kab Grobongan (studi kasus PT BPRS Ben Salamah Abadi Purwodadi). Skripsi : Siti Zulaikah ,IAIN Walisongo Semarang ,2011.

maraknya berdiri Bank Syariah maupun lembaga non bank , yang memberikan layanan kepda masyarakat yaitu progam kredit usaha rakyat dengan nasabah bagi hasil yang disepakati 70:30 dengan marjin 18% pertahun . perkembangan ini dapat dilihat dari plafon laporan pembiayaan UKM yang menjadi peningkatan sangat baik dari tahun ke tahun dan prioritaskan untuk sector layanan jasa pertanian dan perdagangan. Sehingga adanya pemberdayaan UKM yang disalurkan oleh BPRS sangat membantu bagi nasabah,terutama terbantu dalam pengembangan usahanya.

7. Muhammad Gufron Hidayat 48,Peran LKMS dalam melakukan pembiayaan di

sector Agribisnis (studi kasus BMT Miftahussalam Ciamis dan Kapontren AL-ittifaq Bandung). Skripsi : Muhammad Gufron Hidayat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2011. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah dalam mengembangkan diversivikasi agribisnis BMT Miftahussalam Ciamis ,sesuai dengan kondisi geografisnya banyak mengembangkan jagung dan sapi,sedangkan Kapontren Al-Itifaq menerapkan pola pengolahan agribisnis sayuran mulai dari perencanaan hingga panen. Produk sayuran kapontren Al-Itifaq menerapkan 100 item yang dikelola dan dipasarkan ke pasar modern. Peran BMT dalam mengembembangkan pembiayaan bagi nasabah terlihat pada singkoronisasi produk pembiayaan dan pembiayaan bagi siswa SMK Miftahusalam dalam pengelolaan pohon jarak.

48 Muhammad Gufron Hidayat ,Peran LKMS dalam melakukan pembiayaan di sector

Agribisnis (studi kasus BMT Miftahussalam Ciamis dan Kapontren AL-ittifaq Bandung). Skripsi :

Adapun kapontren Itifaq Lebih mengikuti kepentingan pasar dengan banyak. Sekitar 100 item sayuran dataran tinggi dihasilkan oleh kapontren Al-Itifaq..peran yang dimiliki oleh keduanya hampir sama yaitu mengembangkan agribisnis yang terbentuk diantaranya adalah pemberdayaan lahan tidur ,pembinaan,mental dan spiritual nasabah dimana mereka juga merupakan anggota jamaah pengajian pesantren masing-masing dan pelatihan kemampuan di bidang agribisnis.

Beberapa penelitian yang ada membahas tentang pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk memajukan dan memberikan suntikan dana dan memberdayakan masayarakat yang membutuhkan diantaranya dari hasil 7 penelitian terdahulu adalah dari strategi yang diterapkan baik strategi utama maupun strategi khusus untuk memperdayakan UMKM , Faktor yang mempengaruhi baik Sumber Daya yang ada dalam koperasi ,rendahnya modal ,sarana dan prasarana yang kurang memadahi ,mengadakan pelatihan kemampuan dibidang agribisnis,pemberdayaan lahan tidur dll .

Adapun perbedaan penelitian terdahulu tersebut dengan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah bahwa penelitian ini membahas mengenai Bentuk dan Peran Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Pemberdayaan Usaha MikroKecil Dan Menengah (UMKM) Dalam Pembiayaan Murabahah dengan hasil apakah memang BMT ini memang meberdayakan masyaratnya dengan membina,mengawasi sekaligus pendampingan langsung dalam dunia prakteknya ataupun hanya sekedar

memberikan dana yang telah ada tanpa pendampingan secara langsung atau membina bahkan mengawasi ditempat saja.Permasalahan yang menghambat progam pemberdayaan yang dihadapi oleh BMT Istiqomah terhadap pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan yang terakhir adalah solusi permasalahan yang di hadapi oleh BMT Istiqomah dalam pemberdayaan USsaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 36-45)

Dokumen terkait