• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

H. Pembiayaan

Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah yang tercantum dalam UU RI No. 10 Tahun 1998 adalah “Penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil”.

Pembiayaan merupakan sumber pendapatan bagi bank syariah. Tujuan pembiayaan yang dilaksanakan perbankan syariah terkait dengan stakeholder, yaitu:

1. Para pemilik dana mengharapkan akan memperoleh penghasilan atas dana yang ditanamkan pada bank tersebut.

2. Para pegawai mengharapkan dapat memperoleh kesejahteraan dari bank yang dikelolanya.

3. Para debitur, dengan penyediaan dana baginya, mereka terbantu guna menjalankan usahanya (sektor produktif) atau terbantu untuk pengadaan barang yang diinginkannya (pembiayaan konsumtif)

4. Akibat penyediaan pembiayaan, pemerintah terbantu dalam pembiayaan pembangunan negara disamping itu akan diperoleh pajak (berupa pajak pengahasilan atas keuntungan yang diperoleh bank dan juga perusahaan-perusahaan).

5. Bagi bank yang bersangkutan, hasil dari penyaluran pembiayaan, diharapkan bank dapat meneruskan dan mengembangkan usahanya agar tetap survive, dan meluas jaringan usahanya, sehingga semakin banyak masyarakat yang dapat dilayaninya.

Pembiayaan ada berbagai macam jenis seperti: berdasarkan prinsip bagi-hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual-beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah), atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah), atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

I. Pelaksanaan Pemberiaan Pembiayaan Proses pemberian pembiayaan meliputi: 1. Surat Permohonan Pembiayaan

Dalam surat permohonan berisikan jenis pembiayaan yang diminta nasabah, untuk berapa lama, berapalimit/plafon yang diminta, serta sumber pelunasan pembiayaan berasal dari mana.

Disamping itu, surat di atas dilampiri dengan dokumen pendukung, antara lain: identitas pemohon, legalitas (akta pendirian/perubahan, Surat Keputusan Menteri, perijinan-perijinan), bukti kepemilikan agunan (jika diperlukan). 2. Proses Evaluasi

Dalam penilaian suatu permohonan, bank syariah tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian serta aspek lainnya, sehingga diharapkan dapat diperoleh hasil analisis yang cermat dan akurat.

Proses penilaian yang dimaksud, meliputi: 1. Didasarkan pada surat permohonan yang lengkap

Dengan kata lain, permohonan yang tidak didukung data dan dokumen yang lengkap tidak dapat diproses. Biasanya cepat/lambatnya pemprosesan suatu permohonan pembiayaan, terutama ditentukan pada tahap ini. Jika dipaksakan (baik oleh nasabah maupun pimpinan bank), hasilnya akhirnya sangat beresiko, yang kemungkinan besar menimbulkan kerugian di pihak bank dan nasabah yang bersangkutan. 2. Proses penilaian

a. Kantor Pusat/Kanwil

1) Permohonan dari Kantor cabang

2) Unit Penilai di Kantor Pusat/Wilayah melakukan review atas permohonan nasabah yang telah dilakukan penilaian/analisis oleh Kantor Cabang.

3) Komite Pembiayaan (Kantor Pusat/Wilayah) 4) Keputusan

5) Unit Penilai (Kantor Puasat/Wilayah) meneruskan keputusan Kantor Pusat/Wilayah ke Kantor Cabang yang bersangkutan 6) Keputusan diterima Kantor Cabang, dengan macam keputusan:

a) Ditolak

Bila permohonan nasabah ditolak, maka keputusan Kanpus/Kanwil tersebut diteruskan ke pemohon yang bersangkutan.

b) Dipenuhi

1. Persetujuan Kanpus/Kanwil diteruskan ke pemohonan 2. Penandatangan akad

3. Pengamanan Pembiayaan, misal penutupam asuransi dan pengikatan agunan (jika perlu)

4. Realisasi 5. Pemantauan

6. Pelunasan/perpanjangan b. Kantor Cabang

1) Pembuatan nota/memo penilaian oleh Unit Penilai Kantor Cabang 2) Proses pengambilan keputusan oleh Komite Pembiayaan

3) Keputusan: a) Ditolak

Oleh Unit Penilai, keputusan ini diteruskan ke nasabah pemohon.

b) Disetujui

1. Oleh Unit Penilai, keputusan ini dibuatkan surat persetujuan yang memuat persyaratan serta klausula lainnya

2. Penandatangan akad pembiayaan 3. Pengamanan Pembiayaan

4. Realisasi Pembiayaan 5. Pemantauan

6. Pelunasan/perpanjangan/tambahan plafon/lainnya. 3. Format memo/nota penilaian, meliputi antara lain:

a. Informasi Umum

1) Perusahaan : Nama, alamat kantor/pabrik/gudang, bidang usaha 2) Status hukum : PT, CV, Perorangan, Koperasi.

3) Pemegang saham : Nama dan porsi saham yang dimiliki b. Aspek legalitas

1) SIUP-Surat Ijin Usaha Perdagangan 2) TDP-Tanda Daftar Perusahaan 3) SITU-Surat Ijin Tempat Usaha

4) HO-Hinder Ordonantie/Ijin Gangguan c. Aspek Manajemen

1) Struktur organisasi: bentuk organisasi, kepengurusan (nama, jabatan, kewarganegaraan)

2) Reputasi perusahaan: Pengalaman usaha dan kemampuan mengatasi kesulitan

3) Independensi 4) Integritas

5) Management Policies/Practices and Control 6) Umur dan tingkat kesehatannya

7) Gaya manajemen (otoriter, demokratis, cepat/lambat dalam mengambil keputusan/bersikap)

d. Aspek Pemasaran 1) Produk

a) Karakteristik produk ( kebutuhan pokok/barang sekunder ) b) Life cycle

c) Pengembangan produk d) Diversifikasi/konsentrasi

e) Tingkat harga, menyangkut sumber bahan baku (lokal/impor, bagaimana peraturan pemerintahan), proses produksinya (padat karya/modal)

2) Pemasaran dan kompetisi:

a) Tujuan: domestik atau ekspor b) Saluran distribusi: pendek atau panjang c) Tingkat persaingan: tajam atau longgar d) Produk pengganti: banyak atau sedikit

e) Daya beli dan minat masyarakat terhadap produk perusahaan tersebut.

f) Manajemen pemasaran.

g) Pangsa pasar dan posisi pasar(market leader/follower) e. Aspek Sosial Ekonomi

1) Manfaat perusahaan

Tersedianya lapangan kerja, menghemat/menghasilkan devisa, keuntungan lain yang diterima masyarakat luas, sumbangannya terhadap pajak pendapatan negara.

2) Dampak lain

Dampak terhadap lingkungan negatif/positif, aspek sosial budaya yang dipengaruhi.

f. Aspek Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang dibutuhkan: skilled/unskilled labour, dari mana berasal, dapatkah menyerap/mengurangi pengangguran sekitar.

g. Aspek Teknis

1) Lokasi usaha: Apakah dekat dengan pasar atau tenaga kerja atau sumber daya listrik atau transportasi?

2) Bangunan gedung kantor/gudang yang tersedia: Apakah memadai/ mendukung atau tidak?

3) Mesin yang dipergunakan: kapasitas, umur (teknis/ekonomis), suku cadang mudah didapat.

4) Teknologinya: kuno, madya atau mutakhir. 5) Lay outmesin: menyangkut efisiensi 6) Kelengkapan alat yang dimiliki h. Aspek Keuangan

1) Sifat laporan keuangan : komersiil,auditeddan kualifikasinya. 2) Kewajaran laporan keuangan

3) Analisaratio

4) Analisa sumber dan penggunaan dana 5) Proyeksi aliran kas(Projected Cash Flow) 6) Perhitungan modal kerja

7) Perhitungan pembiayaan investasi i. Aspek Komersiil

1) Apakah produknya mudah dijual?

2) Apakah bahan mentah tersedia banyak dan mudah didapat? 3) Kemudahanprosesing

j. Agunan/Jaminan

1) Status kepemilikan : milik sendiri/orang lain.

2) Status hukum : bukti kepemilikan dapat diikat/tidak, sudah diikat/belum.

3) Nilai taksasi/harga jual k. Analisa Risiko

1) Apakah potensiil yang mungkin timbul? 2) Bagaimana solusi untuk menyelesaikannya? l. Pertimbangan

Berupa pertimbangan dari berbagai sudut pandang. m. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruhan evaluasi/penilaian, dapat ditarik suatu kesimpulan apakah proyek layak/tidak untuk dibiayai.

n. Saran

Unit kerja pemprosesan dapat memberikan saran diterima dengan persyaratan apa atau ditolak dengan alasan apa.

o. Keputusan

Dokumen terkait